Sinopsis;
Kehidupan Seorang gadis dan kakak laki-lakinya berubah menjadi Queen dan King Mafia yang kejam, karena mempunyai ambisi untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Ayahnya dan juga terhadap ibu tirinya, yang telah merebut kebahagiaan keluarganya. Zia dan Zayn menjadi anak yang terabaikan oleh sang ayah
dari keegoisan nya, bahkan sang atuh tak meu mengajak salah satu dariereka sebagai anaknya.
Zia telah di fitnah oleh Ibu tirinya karena melenyapkan sang nenek. Hingga harus terusir dari rumahnya sendiri bersama dengan kakaknya, karena telah membelanya.
Hingga mereka berdua di juluki sepasang kakak beradik Mafia yang kejam.
Namun kisah mereka berlanjut hingga berakhir dengan sebuah cinta dan kasih sayang.
Akankah mereka dapat membalaskan dendamnya? dan akankah cinta dan kasih sayang menghampiri mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razia Athar Mirzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag-24
Setelah mendengar cerita dari Brian dan Fuad tentang bundanya, tanpa sengaja air matanya sudah membanjiri pipinya, Zia menangis mendengar semua perjuangan bundanya yang sangat menyayangi nya dan juga Zayn.Namun hatinya sakit mendengar bahwa ayahnya menikahi wanita yang tak lain adalah Tiara, bahkan ayahnya tega menikah setelah tiga hari pernikahan dengan bundanya.
Zia sangat marah dan ingin segera membalaskan dendamnya kepada ayah serta istri keduanya Tiara.Zia akan menghancurkan kebahagiaan ayahnya karena telah menyakiti bundanya namun bodohnya Hiashi tak menyadari perjuangan Istrinya yang masih bertahan meski berkali kali di sakiti.Zia sudah tak bisa menahan emosinya atas perlakuan ayahnya.
"Sekarang aku ingin kalian tanamkan saham di perusahaan Alfian company ,yang cukup besar dan setujui kerja sama perusahaan itu setelah itu buat perusahaan Alfian bangkrut dengan menarik saham perusahaan kita, dan buat seakan-akan kita batal bekerja sama dengan perusahaan tua bangka itu." ucapnya sudah tak bisa menahan amarahnya.
"Baik Presdir kami akan menanamkan saham sekarang juga, dan jika waktunya sudah tepat kita akan menarik saham itu." jelas Brian dan menelpon sekretaris nya Nia salabila untuk segera menyiapkan meeting dengan perusahaan Alfian company.
"*Tu*nggulah kehancuran mu tuan Hiashi, aku akan membuat perhitungan denganmu karena berani menyakiti bundaku. kau dan juga Tiara beserta anak-anakmu akan merasakan akibatnya." gumam Zia sambil tersenyum iblis karena sebentar lagi Hiashi dan juga keluarga barunya akan merasakan kehancuran.Setelah rencana selesai Zia pun pulang karena hari sudah sore.
Brian dan Fuad segera melaksanakan tugas yang di perintahkan oleh Zia dia segera mengadakan meeting dengan perusahaan Alfian Company. Perusahaan Alfian langsung menyetujui meeting tersebut karena siapa yang tak mau bekerja sama dengan perusahaan tersukses no.1.
Pertemuan mereka di adakan di perusahaan A'A Company. Hiashi langsung mendatangi perusahaan Itu tanpa ragu.
*di ruang meeting
"Baik tuan Hiashi, CEO kami sudah menyetujui kerja sama perusahaan yang Anda ajukan kemarin." ujar Brian yang memberitahukan tentang kesepakatan kerja sama.
"Dan kami akan tanda tangani suratnya kerja samanya." tambahnya.
"Baiklah ini suratnya." ucap Hiashi menyuruh sekretaris nya memberikan surat itu pada Brian untuk di tanda tangani.
Setelah Brian menandatangani, Fuad juga memberikan surat tanda kerja sama antar perusahaan, Hiashi pun menandatangani surat itu tanpa curiga sedikitpun, dia tidak tahu kalau isi surat itu adalah persetujuan penarik kan saham tanpa harus meminta izin pada perusahaan Alfian, namun Karena kebodohan Hiashi,dia malah langsung menandatangani tanpa membaca isinya.
"Terima kasih atas persetujuan kerja sama ini,tuan Brian semoga kerja sama nya berjalan lancar." ucapnya sambil menjabat tangan Brian.
"Iya sama sama tuan Hiashi sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami." ucap Brian dan tersenyum licik.
"Sungguh kehormatan terbesar bisa bekerja sama dengan perusahaan besar ini, seharusnya kami yang beruntung mau bekerja sama dengan perusahaan ini.Kalau begitu kami pamit karena masih banyak yang harus kami urus." ucap Hiashi dan pamit undur diri bersama para bawahannya.
Setelah kepergian Hiashi, Fuad dan Brian tersenyum puas karena rencana mereka berhasil.
"Akhirnya rencana kita berhasil Ad, sebentar lagi kehancuran akan ada di depan matanya, itulah akibatnya jika menyakiti nyonya besar, dia tak akan selamat, perusahaannya akan bangkrut sedikit demi sedikit." ucap Brian senang.
"Benar,rencana nona Zia memang hebat, benar apa kata Nyonya Rahil bahwa putrinya bisa mengembangkan perusahaan ini hingga maju sangat pesat aku takjub akan kejeniusan nona Zia di umurnya yang terbilang masih anak anak."tambah Fuad yang takjub akan kehebatan nona mudanya.
"Dia saja yang bodoh telah di butakan oleh wanita yang bahkan tak mencintainya tapi hanya mencintai hartanya, dan dengan teganya meninggalkan yang setia padanya."ucap Brian kesal dengn kebodohan Hiashi.
"Iya benar, ya sudah ayo kita bekerja kembali dan setelah itu kita beritahukan pada nona Zia kalau rencana kita berhasil." ajak Fuad karena tak mau membicarakan hal yang tak penting.
Hiashi juga tak hanya bekerja sama dengan perusahaan Zia dia juga akan mengajukan kerja sama dengan perusahaan Zayn.
*di perusahaan Zayn
Zayn sedang di ruangan CEO memeriksa berkas serta kemajuan perusahaannya.
Tok... tok... tok....
Mendengar suara ketukan pintu, Zayn berhenti dari pekerjaannya.
"Masuk." ucapnya dari dalam ruangannya.
Ternyata itu adalah tangan kanan Zayn,Fian Prasetya beserta sekretaris nya Zoya Adriana mereka masuk dengan membawa berkas.
"Maaf menganggu waktumu Bos, ada yang ingin meminta kerja sama dengan perusahaan anda Bos." jelas Fian to the poin.
"Perusahaan mana.?"ucap Zayn yang ingin langsung mengetahui karena masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan dan hari juga sudah menjelang sore.
"Perusahaan Alfian Company.Itu adalah perusahaan Tuan Hiashi ayah anda Presedir, jika anda setuju maka besok kita adakan meeting."jelas Fian.
"Alfian Company, bagus setujui saja kita akan melakukan meeting besok, dan kalian berdua yang mewakiliku." ujar Zayn karena tak mau bertemu dengan ayahnya.
"Baik Presdir." ucap Fian dan Zoya serempak.
"Satu lagi tanamkan saham yang cukup besar, lalu setelah itu kita akan menarik saham kita paksa dan membuat perusahaan itu bangkrut dan pastikan setelah perusahaannya hampir hancur, jangan samapai ada perusahaan lain membeli sahamnya berapapun harga nya. jelas Zayn tersenyum Kemenangan karena sebentar lagi perusahaan ayahnya akan hancur.
"Baik Presdir, kalau begitu kami pamit, Terima kasih atas waktu anda."ucap Nia dan Fian undur diri.
"Hmmm."ucapnya datar.
"*T*unggu kehancuranmu tuan Hiashi.Dulu kau sangat membenci kami sehingga kmi terabaikan dan taklernha mendapat kasih sayangmu."batin Zayn mengingat akan masa lalu dimana ayahnya tak peduli dia dan juga Zia.
Setelah kepergian Fian dan Zoya, Zayn ingin melanjutkan pekerjaannya, namun karena hari sudah hampir petang jadi Zayn memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang Zayn memandang mejanya yang masih banyak dengan berkas dan dokumen yang belum ia selesaikan.
"*K*erjaan masih numpuk banget lagi, gue kerja udah kaya Hokage, yang berkasnya menumpuk gak ada selesainya, bikin pusing." Batin Zayn kesal karena pasalnya pekerjaannya sangatlah menumpuk dan gak kelar kelar.
*di rumah Zia dan Zayn
Zia sudah pulang lebih dulu dari Zayn, jadi Zia ingin hari ini dia yang memasak makan malam, Zia mengatakan pada Art bahwa dialah yang akan memasak makan malam. Para Art pun menurut.
"Bi malam ini biar saya yang masak ya, jadi bibi bantu aja." ucap Zia lalu memakai celemek masak dan bersiap untuk masak.
"Baik non, bibi bantu potong sayur dan cuci ya non." ucap bibi Ijah berinisiatif membantu nona nya memasak.
"Iya bi mohon bantuannya, kalau bi Marni siapin piring sama minumnya aja di meja makan sama jangan lupa buahnya untuk cuci mulut." Ucap Zia menyuruh bi Marni agar cepat selesai, karena kakaknya sebentar lagi pulang.Malam ini Zia memasak tumis brokoli dan daging sapi, ayam goreng,Sop Iga dan ikan goreng.Zia sudah menyelesaikan masaknya dan bersamaan dengan kepulangan Zayn dari kantor.
Zia masuk kamar untuk membersihkan diri karena bau dapur Zia mandi dan mengganti bajunya.Zayn yang baru pulang mencium aroma masakan yang sangat nikmat langsung mendekati meja makan dan bertanya pada Art.
"Bi Ijah, siapa yang memasak malam ini kenapa bau nya harum sekali." tanya Zayn karena baru mencium bau masakan seenak ini.
"Yang masak malam ini adalah nona Zia, nona memasak yang semuanya Den." jelas bi Ijah
"Kakak, lo baru pulang, gue udah masakin makanan kesukaan lo, lebih baik lo mandi sebelum makan, nanti bawa kuman kalo lo gak bersihin badan." ucapnya dan duduk untuk menunggu Zayn mandi.
"Iya bawel, ya udah gue mandi dulu." ucap Zayn dan langsung bergegas membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri, Zayn pun menyusul Zia yang sudah menunggunya di meja makan.
"Kak cepet dikit napa, cape tau nunggunya udah laper ni."kesal Zia karena menunggu kakaknya.
"Iya sabar napa, ya udah yok kita makan udah gak sabar ni."ucap Zayn dan duduk di sebelah Zia yang sudah menunggunya.
Mereka makan bersama dan membicarakan hal hal kecil, dan itu membuat mereka sangat bahagia,Kebahagiaan memang sederhana.
padahal mereka garda terdepannya..