Lu Sun Sang Jendral Naga Hitam, akibat pertempuran maut dalam upaya menyelamatkan keluarga dan Pasukan nya, Lu Sun gugur dalam pertempuran tersebut.
Lu Sun kemudian bereinkarnasi ke dunia modern abad 21, begitu pula dengan istri setia nya Xue Yen dan kekasih lama nya Sun Ting.
Selain mereka bertiga masih ada putri kaisar langit Giok Lan yang ikut bereinkarnasi menyusul Lu Sun karena tidak pernah bisa melupakannya.
Bagaimana pertualangan Lu Sun,
Sang Jendral Naga Hitam, di dunia modern, di ikuti oleh Xue Yen istrinya dan kekasih lamanya Sun Ting serta putri kaisar langit Giok Lan.
Serta beberapa tokoh baru seperti Ying Ying, Jack, Si topeng besi, David Viktor dan lainnya.
Para pembaca akan di ajak menikmati suasana modern di balut dengan pertarungan dan pertempuran kekuatan jaman dulu.
Selain itu pembaca juga bisa menikmati kisah cinta yang berliku-liku, pengorbanan kesetiaan, kesalah pahaman, kesedihan, keharuan.
Juga kejenakaan dan kekonyolan tokoh dalam cerita.
Semua ini bisa anda dapatkan dalam satu paket, tapi semua ini dengan suara kalian harus sudah membaca LEGENDA JENDRAL NAGA HITAM.
Karena Chapter awal ada di sana, jangan lupa point' penting ini selamat menikmati terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PATUNG BATU KUNO,
Seekor harimau setinggi 15 meter muncul perlahan-lahan muncul dari dalam hutan.
langkah kaki dan gerengan berulang-ulang yang menggetarkan tanah tempat ketiga orang itu berpijak membuat Jane dan Mei Mei jatuh terduduk ketakutan menatap mahluk yang ada di hadapan mereka.
Ini adalah kali pertama bagi mereka berdua melihat ada harimau sebesar ini.
Bahkan di film sekalipun mereka belum pernah menyaksikannya.
Lu Sun berdiri tenang menatap tajam harimau raksasa tersebut, tidak tahu sejak kapan, kini di tangan Lu Sun telah memegang Feng Thian Hua Ci milik ayahnya .
Lu Sun terlihat tidak takut sama sekali, malah Lu Sun sedang berpikir,
Mahluk sebesar ini bila di kuliti tentu kulitnya bisa di jadikan sebuah selimut besar yang sangat keren.
Melihat ketenangan Lu Sun harimau itu sedikit ragu, dia mencium ada ancaman besar yang muncul dari manusia kecil di depan nya.
Tapi harimau tersebut tentu tidak akan mau melepaskan mangsanya begitu saja.
Harimau tersebut berlari maju lalu menampakkan cakarnya yang besar kearah Lu Sun.
Lu Sun melompat menghindar dengan ringan, yang membuat Lu Sun susah bergerak bukan ancaman harimau tersebut.
Tapi karena kehadiran Jane dan Mei Mei di tempat itu.
Lu Sun terus berloncatan memancing harimau tersebut mengejar dan mendekati kearah nya.
Saat posisi mereka tidak terlihat lagi oleh Jane dan mei mei karena terlindung di balik sebuah cekungan bukit karang di pantai.
Lu Sun menggerakkan Hua Ci nya menebas leher harimau tersebut dengan gerakan kilat dan kuat.
Tubuh harimau yang besar jatuh ambruk berkelanjotan tanpa kepala.
Sedangkan kepala harimau tersebut menggelundung tidak jauh dari tempat Lu Sun berdiri.
Lu Sun mendekati kepala harimau tersebut kemudian berkata,
"Maaf teman... kamu yang memaksa ku."
Lalu Lu Sun menggunakan pedang kecilnya mencongkel di tengah kening harimau tersebut, mengeluarkan sebutir batu berwarna kuning kemerahan karena bercampur darah harimau.
Lu Sun berencana batu itu akan di buat jadi liontin buat Ying Ying dan Lu San anaknya.
Dengan gerakan sangat cepat Lu Sun menguliti harimau tersebut, menggunakan pedang tujuh bintang.
Setelah selesai Lu Sun mencucinya bersama dengan batu yang dia dapatkan tadi sampai bersih baru kulit harimau tersebut di gelar di pasir pantai untuk di jemur.
Sedangkan batu harimau Lu Sun simpan kedalam gelangnya.
Setelah itu Lu Sun dengan santai berjalan kembali ke arah kedua gadis yang masih duduk di sana dengan wajah pucat.
Mereka berdua begitu melihat Lu Sun baik-baik saja, mereka seperti sedang berlomba lari siapa cepat dia dapat.
Ternyata Jane lebih cepat dia langsung menghambur kedalam pelukan Lu Sun memeluk Lu Sun erat-erat.
Mei Mei yang terlambat hanya bisa berdiri dengan napas memburu, dengan mulut cemberut melihat Jane yang dengan manja memeluk Lu Sun.
Lu Sun yang melihat hal itu tersenyum dan memberi kode agar Mei Mei mendekat kearah nya.
Mei Mei pun tersenyum gembira mendekat kearah Lu Sun dan Lu Sun pun memeluknya dengan tangan yang lain.
Sehingga kini kedua gadis itu berada dalam pelukan Lu Sun menempati posisi kanan dan kiri.
Untuk menyenangkan mereka berdua yang tadi ketakutan Lu Sun sedikit membungkuk kemudian menggendong kedua gadis itu.
Seperti menggendong anak kecil dengan sebelah tangan.
Terdengar jeritan kecil dari Jane dan Mei, tapi sesaat kemudian kedua gadis tersebut tertawa senang.
Lu Sun menggendong mereka berdua kembali ke tempat mereka makan minum di dekat api unggun.
Setelah duduk mengelilingi api unggun, Jane dan Mei Mei bertanya bergantian meminta penjelasan Lu Sun tentang harimau raksasa tadi.
Lu Sun berbohong bahwa secara kebetulan harimau tersebut menerkam tertusuk oleh tombak Lu Sun tanpa sengaja dan tewas.
Lu Sun juga menceritakan dia sudah menguliti harimau tersebut, dan kini kulitnya sedang di jemur.
Nanti sebagian kulitnya bisa di jadikan pakaian buat Jane dan Mei Mei, sisanya bisa di jadikan selimut tidur.
Selesai makan minum Lu Sun pun berkata,
"Ayo kita masuk kedalam hutan melihat-lihat siapa tahu di dalam hutan ada sumber air buat minum dan mandi."
Jane dan Mei Mei saling pandang agak ragu, Kemudian Mei Mei berkata,
"Harimau yang keluar dari dalam hutan tadi begitu menyeramkan, jangan-jangan di dalam sana ada lebih banyak binatang menyeramkan lainnya yang sedang menanti kedatangan kita."
Lu Sun tersenyum dan mengangguk,
"Kalian benar itu mungkin saja, tapi jangan khawatir aku akan melindungi kalian."
"Justru kalau aku masuk sendirian, terus ada bahaya datang menghampiri kalian, aku tidak mengetahui nya bukan kah itu lebih berbahaya."
Jane menatap Lu Sun dan berkata,
"Bagaimana bila kamu jangan ambil resiko masuk kedalam, kita semua di sini saja menunggu datangnya pertolongan."
Lu Sun menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak bisa, pertama kita tidak tahu kapan pertolongan datang."
"Kedua belum tentu team pencarian mengetahui keberadaan kita di sini."
"Ketiga kita harus segera menemukan sumber air minum, sebelum air minum yang di bawa Mei Mei benar-benar habis."
Mendengar penjelasan Lu Sun yang sangat beralasan, mereka berdua pun mengangguk dan menyetujui ide Lu Sun untuk masuk kedalam hutan.
Lu Sun berjalan paling depan, dengan menggunakan Feng Thian Hua Ci Lu Sun membuka jalan untuk mereka bertiga.
Begitu masuk 10 meter kedalam hutan, cuaca pantai yang panas berganti dengan cuaca dingin dan sejuk.
Hanya saja suasana di dalam hutan semakin ke dalam semakin gelap karena sinar matahari kesulitan menembus kedalam hutan yang terlindung oleh dedaunan lebat dari pohon-pohon besar yang tumbuh dengan subur di dalam hutan.
Di dalam hutan Lu Sun juga melihat banyak ayam hutan b*bi hutan yang berkeliaran, Lu Sun berpikir kedepannya binatang ini akan sangat berguna bagi Lu Sun dan rombongannya buat mengisi perut.
Lu Sun yang memiliki pendengaran dan mata yang lebih tajam dapat merasakan, ada yang diam-diam terus mengikuti mereka dan terus mengintai pergerakan mereka.
Hanya lut Sun tidak mencium adanya niat membunuh yang terpancar dari tubuh mereka.
Lu Sun hanya tahu ada puluhan pasang mata yang terus mengintai mereka dari tempat tersembunyi di balik rerimbunan pepohonan.
Lu Sun tidak mau menakuti Jane dan Mei Mei jadi dia pura-pura tidak tahu dan terus membuka jalan memasuki bagian hutan yang lebih dalam.
Akhirnya Lu Sun dapat mendengar suara air terjun yang jatuh ke kolam, Lu Sun pun membelokkan langkahnya menuju tempat tersebut.
Tak lama kemudian rombongan Lu Sun melihat patung patung batu kuno yang tinggi besar menyambut kedatangan mereka.