NovelToon NovelToon
Majikanku Ayah Anakku

Majikanku Ayah Anakku

Status: tamat
Genre:Keluarga
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: el nurmala

Alby dan Putri adalah dua remaja yang tumbuh bersama. Kedua orang tua mereka yang cukup dekat, membuat kedua anak mereka juga bersahabat.

Tidak hanya persahabatan, bahkan indahnya mahligai pernikahan juga sempat mereka rasakan. Namun karena ada kesalahpahaman, keduanya memutuskan untuk berpisah.

Bagaimana jika pasangan itu dipertemukan lagi dalam keadaan yang berbeda. Apakah Alby yang kini seorang Dokter masih mencintai Putri yang menjadi ART-nya?

Kesalahpahaman apa yang membuat mereka sampai memutuskan untuk berpisah?

Simak cerita selengkapnya ya...
Happy reading.

------------
Cerita ini hanya fiksi. Jika ada nama, tempat, atau kejadian yang sama, itu hanya kebetulan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el nurmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kilas balik Putri (bagian 2)

Lanjutan flashback Putri, ya.

Happy reading...

Saat Noval semakin dekat dengannya, Putri mengambil celah ke bagian samping dan berusaha menghindari pria itu. Namun sayang gerakannya kalah cepat dengan gerakan tangan Noval yang menarik kasar lengannya.

"Val! Kamu mabuk, kamu jadi gila. Lepaskan aku!" Pekiknya sambil meronta.

Pekikan Putri itu nampaknya terdengar oleh seorang anak yang sedang bermain tak jauh dari rumahnya. Jarak rumah warga di desa itu memang cukup renggang satu dengan yang lainnya. Dan anak tadi rupanya berlari hendak memanggil ibunya yang sedang berada di warung sayur.

Putri berhasil terlepas dari cengkeraman Noval. Namun lagi-lagi wanita itu kalah tenaga dari Noval yang sedang dalam pengaruh alkohol.

Noval berhasil menarih kerah sabrina pada dress yang dikenakan Putri. Karet yang terdapat pada kerah membuat Putri tertarik ke belakang.

"Mau kemana, heh? Hari ini kamu milikku," geram Noval yang kemudian menghempaskan Putri ke atas tempat tidur.

Putri meringis merasakan kepalanya yang sakit terbentur bagian kepala tempat tidur yang terbuat dari papan. Belum sempat ia beranjak, Noval yang sedang melepas kancing kemeja dengan lancangnya menindih Putri.

"Sadar, Val. Tolong!" Pekiknya, namun langsung dibungkam oleh tangan Noval.

Tanpa sengaja ujung mata Noval melihat gunting yang berada di wadah peralatan sekolah di atas meja tepat di samping tempa tidur. Dengan sebelah tangannya, Noval meraih benda tersebut. Putri terbelalak melihat ujung gunting yang diarahkan padanya.

"Val, a-apa yang akan kamu lakukan?"

Dengan kasar tangan yang semula membungkam itu kini mencengkram rahang Putri. Pria itu bagai keset*nan karena tak sedikitpun memperlihatkan belas kasihan.

"Kalau aku tidak bisa memilikimu, maka Alby pun tidak akan bisa memilikimu." Ucapnya pelan namun dengan penekanan.

Putri memalingkan wajahnya. Aroma nafas Noval membuatnya merasa mual. Tanpa terasa ujung matanya meneteskan air mata. Ia bingung kini harus berbuat apa.

Al, tolong aku! Bapak, ibu... tolong Putri. Pekiknya dalam hati.

Putri terperanjak menyadari Noval yang menggunting kerah bajunya. Noval mengarahkan gunting itu ke bagian gunung kembarnya.

"Diam. Kalau kamu bergerak, gunting ini tidak akan segan menusuk dada mont*kmu ini." Seringainya.

Putri merasa jijik dengan apa yang dialaminya saat ini. Ia berada dibawah kungkungan pria yang bukan suaminya. Dan sebentar lagi, pria ini akan melihat aset berharga miliknya.

Suara ibu-ibu di luar menghentikan pergerakan Noval. Sesaat Putri merasa lega mengetahui Noval dengan cepat melempar gunting ke sembarang arah.

Saat ia akan berteriak, Noval menbungkam mulut Putri dengan bibirnya. Dan tepat di saat yang sama, ibu-ibu itu melihat adegan mereka.

"Dasar perempuan murahan! Nggak punya malu, sudah bersuami masih main dengan laki-laki lain," tuduh salah satu dari mereka.

Noval menyeringai dan turun dari atas tubuh Putri.

"Ibu-ibu nggak ada kerjaan ya? Bisanya cuma ganggu kesenangan orang," ujar Noval sambil mengusap bibirnya.

"Tidak, Bu. Tidak seperti itu," sahut Putri yang menarik kerah bajunya yang sudah putus. Susah payah ia menutupi bagian dadanya yanh terbuka.

Putri tidak mengira, ada ibu yang ternyata memanggil warga yang lain. Alhasih, warga yang berdatangan mengarak ia dan juga Noval ke balai desa.

Sepanjang perjalanan ke balai desa, ia dihujani umpatan setiap warga yang menggiringnya. Bahkan ada yang mendorongnya karena merasa geram akan kelakuan Putri yang menurut prasangka mereka seorang pezina.

Flashback off

Alby tertegun mendengar cerita Putri. Ditatapnya wanita yang sedang mengusap air matanya itu.

"Lalu bapak? Kapan Pak Aming meninggal? Kenapa kamu dan juga ibu meninggalakan desa?" tanya Alby pelan.

"Beberapa hari setelah kejadian itu. Aku juga tidak tahu kalau ternyata bapak punya riwayat sakit jantung. Tidak hanya warga, bahkan saudara bapak tak segan mengumpati kami sekeluarga. Mungkin mereka kecewa karena bapak dan ibu memilih percaya pada penjelasanku." Tuturnya sambil tertunduk sangat dalam seolah ingin menyembunyikan wajahnya.

"Lalu..."

"Saat itu bapak harus dirawat di rumah sakit sebelum benar-benar meninggalkan kami. Ibu menjual sebagian harta benda dengan harga yang sangat murah karena memang ibu tidak punya pilihan lain. Ada beberapa saudara bapak yang membantu, tapi tidak seberapa. Dan saat bapak meninggal, mereka menuduhku pembawa sial."

"Jadi karena itu kalian pergi?"

Putri mengangguk pelan.

"Lalu Noval? Apa dia tidak memberi penjelasan apa-apa?"

"Aku tidak tahu. Bapak sempat memaksanya mengakui perbuatannya. Namun entah benar apa tidak, Noval mengatakan bahwa ia tidak terlalu ingat kejadian itu. Dan juragan Karta marah besar pada bapak. Ia juga menuduh bapak memfitnah anaknya."

Alby semakin merasa bersalah pada wanita dihadapannya ini. Ia tidak menyangka, keluarga Putri mengalami semua itu. Memang setelah kejadian itu, sore harinya Alby memaksa ayahnya mengantarkan ia ke rumah Tante Ira.

"Kamu sudah memaafkan Noval?" tanya Alby datar. Ia menanyakan hal tersebut lantaran saat bertemu di supermarket saat itu, tidak ada kebencian di mata Putri pada Noval.

"Aku sudah memaafkannya. Ibu memintaku untuk tidak membenci siapapun dari desa itu. Sulit memang, sampai akhirnya aku bisa memaafkan semuanya. Terlebih sebelum aku pergi, Noval datang ke rumah dan minta maaf karena saat itu ia mabuk dan tidak mengingat apa-apa."

"Kamu percaya pada ucapannya? Dia pasti berbohong, Put." Geramnya.

"Aku bisa apa, Al. Marah pun tidak akan mengubah keadaan seperti semula. Bapak sudah meninggalkan kami, dan kamu... kamu bahkan tidak meminta penjelasanku apalagi membelaku saat itu." Pungkasnya lirih.

Alby tertegun. Apa yang diucapkan Putri memang benar adanya. Ia pergi begitu saja, seolah tidak mengenal sosok wanita yang selama ini menjadi sahabatnya.

"Maafkan aku," ucap Alby lirih.

"Sudahlah. Aku sudah melupakan kebencian itu. Aku ingin memandang masa depan tanpa menoleh ke belakang. Tapi ternyata itu tidak mudah. Buktinya, sekarang aku justru bertemu dengan kamu. Bertemu Noval, bertemu Arif, dan tidak menutup kemungkinan aku pun bertemu Pak Sanjaya dan Bu Siska." Tuturnya.

"Kalau bukan Noval, lalu siapa pria yang menikahimu? Bukankah sebelumnya kamu mengatakan suamimu bekerja?" tanya Alby dengan tatapan penuh selidik.

"Itu..."

"Kamu tidak pernah menikah kan, Put?"

"Aku..."

"Kamu tahu pernikahan kita belum berakhir, iya kan? Jadi tidak mungkin kamu menikah lagi. Lalu, apa itu artinya anak itu anakku?" tanya Alby yang menaikkan kepala Putri agar menatap padanya.

"Kalau kamu tahu pernikahan kita belum berakhir, kenapa aku justru mendengar tentang rencana pernikahan kamu dengan wanita lain, hmm?" tanya Putri dengan tatapan menajam pada Alby.

"Aku kan sudah bilang, selama ini aku mengira kamu menikah dengan Noval." Sahutnya membela diri.

"Oh, jadi apa maksudnya ini? Kamu menyesal bertemu lagi denganku? Atau kamu sekarang berfikir untuk punya istri dua, gitu? Atau kamu akan memperlakukan aku sebagai istri sekaligus pembantu di rumah ini? Mana yang benar, Al?"

"Tidak ada yang benar, Put. Aku senang bertemu denganmu. Aku senang mengetahui kamu tidak menikah lagi. Dan tentang pernikahanku dengan Intan, itu tidak akan terjadi. Aku sudah berterus terang bahwasanya aku sudah pernah menikah. Jadi tinggal menjelaskan pada Bu Erni dan pertunangan kami pun akan batal. Dan kita akan menikah lagi." Tegasnya.

"Percaya diri sekali kamu, Al," delik Putri.

"Memang iya. Memangnya kamu nggak mau pernikahan kita di sahkan di KUA? Dan anak itu, dia anakku kan? Siapa namanya?"

Putri menghela nafasnya. Wanita itu sedang menimbang, apakah ini saat yang tepat baginya memberitahukan tentang putra mereka?

"Jahat kamu, Al." Ucapnya datar.

"Maksud kamu?" Alby menatap bingung pada Putri.

"Kalau bukan anak kamu, memangnya anak siapa? Apa aku ini perempuan murahan yang tidur dengan siapa saja, hah!"

Putri membulatkan matanya karena merasa kesal dengan sempitnya pemikiran Alby. Tidak disangka pria itu justru tersenyum bahagia. Alby hendak memeluknya namun terhenti karena Putri memalingkan wajahnya.

"Namanya Alfi," ucap Putri yang terdengar ragu.

1
💃🏻
Noval lbh manly cocok karakter alby
💃🏻
Jijik bgt kelakuan intan, dokter dg kode etiknya tp etikanya minus/Puke/
Safa Almira
bagus
Mesri Sihaloho
bagus sih jujur aja pada Alfi
Mesri Sihaloho
pasti si Noval,,pak dokter terlalu lambat masa tidak mau cari i formasi tentang putri..lamban kau pak dokter
rahma hartati
Cerita Bodoh Bin Tolol Lihat si Putri ini..
Boleh tdk tamat sekolah tp Jangan Mau di Goblokin Lelaki.. Apa lg Mantan Suami yg Gak Jelasa Statusnya.
Di katakan Mantan Suami, Nikahnya masih Nikah Sirih, bukan Nikah Syah Secara Hukum Negara.
Oh Putri Goblok, Mudah x memaafkan..
Rika
bagus
Maura
👍🙏
Pras Tiyo
Luar biasa
bunda DF 💞
sika bgt sm ceritanya. 😍😍😍
Maizaton Othman
Cerita rakyat,kisah kehidupan yg nyata,nama &watak yg sesuai,alur cerita bersahaja,santai,konflik sederhana dan masuk akal,tahniah.
Nanik Lestyawati
keren
Irra Ajahh
wahhhhh,,, sos sweet bngt
aku suka cerita nya gx bertele2 terus bisa saling memafkan
sukses buat author nya,,, semangatt
Irra Ajahh
cerita ny bagus
Julia Juliawati
bagus ceritanya ka
Atika Darmawati
ya ampun gak tau si Alfi... papa nya lg kejar setoran pompa trssss...
MASTER Rexo1Ming
hai
Atika Darmawati
ok
Sri Wahyuni
bagus ceritanya
Novaz Yanti
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!