kisah tentang seorang gadis berjilbab yang diangkat anak.hidup dengan penuh penderitaan,membiayai kuliah dengan bekerja part time sampai akhirnya selesai kuliah dan menjadi seoran guru di salah satu SMP begitu banyak cobaan hidup yang dialaminya
sehingga pada suatu hari bertemu dengan seorang pria yang akan mengubah hidupnya.
pria tersebut seorang duda mempunyai anak perempuan berusia 11 tahun.akankah Dinda bisa menerima duda tersebut dan menerima masa lalu Dinda yang tidak tau latar belakang keluarganya.
ini novel pertama ku jadi mohon maaf mungkin ada bahasa yang kurang bagus masih tahap belajar😁🙂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
maukah buk Dinda jadi bundaku
" ya Allah apakah ini jawaban dari doa-doa ku selama ini"ujar Aldi didalam hati.
" Luna...Luna...sayang... masih dengar ayah nak" kata ayah diseberang telpon.
Dinda dan Luna menghentikan tangisnya.dinda menghapus air mata luna.dan ia memberi kode kepada Luna untuk menjawab telp ayah nya.dinda pun meninggalkan Luna untuk berbicara dengan ayah nya. Dinda kekamar mandi untuk membersihkan mukanya.
entah apa yang dibicarakan ayah dan anak tersebut karena ayahnya mematikan video call nya mengalihkan nya ke telpon biasa .
Dinda pun keluar dari kamar mandi dan dilihat nya Luna masih berbicara dengan ayah nya.dinda pun duduk agak jauh dari Luna sambil menulis.
" bunda ini ayah mau bicara " kata Luna sambil memberikan handphone nya.kemudian Luna kembali ketempat nya sambil mengikat rambutnya.
" hallo pak Aldi" sahut Dinda.
" iya buk Dinda, terima kasih buk Dinda sudah mau jadi bundanya Luna,saya sangat senang apalagi melihat kebahagiaan Luna,saya harap buk Dinda tidak lupa dengan jawaban buk Dinda tadi, jangan kecewakan Luna dan saya" tegas Aldi,ia sengaja membuat ruang agar Dinda tidak bisa mengelak lagi.
Dinda hanya diam mematung tidak tahu lagi mesti jawab apa.
" buk Dinda masih dengar saya kan "? tanya Aldi di seberang sana dengan wajah tersenyum.
" ii..ya pak saya dengar" jawab Dinda terbata.
"nanti saat saya sudah selesai dengan urusan perusahaan saya ingin berbicara berdua dengan buk Dinda secara langsung".
" iya saya juga ingin berbicara dengan bapak secara langsung, karena tadi bapak menjebak saya di depan Luna dengan pertanyaan yang tidak bisa saya jawab " kata Dinda pelan dia tidak mau terdengar oleh Luna.
" tapi saya tidak menjebak ibuk dan saya sangat suka dengan jawaban buk Dinda" sahut Aldi dengan ketawa kecil.
" tapi pak...." belum selesai dengan jawaban Dinda sudah dipotong langsung oleh Aldi.
" kalau gitu saya juga manggil buk Dinda dengan sebutan bunda juga sama dengan Luna anak saya " jawab Aldi penuh kemenangan.
Dinda merasa geram dengan Aldi rasanya ia ingin meremas mulut aldi.ini orang semaunya saja main paksa.
sambil terus menggoda Dinda sehingga membuat pipi Dinda bersemu merah entah apa yang dibicarakan mereka cukup mereka yang tahu.akhirnya setelah selesai hampir setengah jam mereka berbicara tak lupa Aldi meminta tolong Dinda untuk menjaga luna.
"assalamualaikum bunda ku sayang mmuach...." ujar Aldi langsung menutup telpnya tanpa menunggu jawaban dari dinda membuat Dinda makin kaget dan jantung nya hampir copot.
" apaan sih pak Aldi !" kata Dinda sedikit sewot.dengan wajah yang memerah
"kenapa ayah bun? "tanya Luna.
' nggak sayang,cuma ayah Luna kok rese amat sih ! "
Luna cuma ketawa melihat tingkah buk Dinda.pasti ayahnya godain buk Dinda.
" bunda,Luna mau pulang dulu mau ambil baju ganti dan baju sekolah dan buku pelajaran, nanti habis magrib Luna kemari,karena ayah nelp pak Burhan tadi"
" nanti Luna makan sama bunda ya,ini bunda mau masak"
" iya bunda ku sayang" sambil memeluk Dinda,Dinda pun membalas pelukan Luna .
Luna pun bergegas mengganti baju sekolah nya td karena pak Burhan sedang dalam perjalanan kemari.tak lama kemudian pak Burhan sampai.luna tak lupa berpamitan kepada Dinda sambil mencium dan memeluk nya.