Clara seorang gadis cantik yang terpupuler dikampusnya, hidupnya bagaikan seorang pemeran sinetron yang mempunyai lika-liku dan masalah kehidupan yang tidak ada habisnya, pacarnya menghiantinya dan akhirnya dia harus rela menikahi orang yang tidak dia cintai demi bertahan hidup. Bagaimana kisah selanjutnya..? Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Rosita Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 Suamiku Bossku
Setelah selesai dengan permainannya Cakra menjatuhkan tubuhnya disamping Clara. Terlihat cucuran keringat membasahi badannya. Clara masih malu untuk menatap Cakra yang berbaring disampingnya dengan pelan dia menarik selimut menutupi tubuhnya yang polos. Cakra hanya tersenyum melihat kelakuan Clara yang masih malu-malu kepadanya.
"Clara, apa kamu lapar..?" Cakra kembali memeluk Clara dengan tatapannya yang menunjukkan isyarat akan melanjutkan permainannya.
"Mas, aku sangat lapar.." Clara berusaha kabur dari dekapan Cakra.
"Baiklah makanan sudah ada dimeja, selesai makan kita akan melanjutkannya." Cakra mengedipkan matanya pertanda Clara harus bersiap dengan kejutan darinya untuk yang kedua kalinya.
"Lagi mas..? mas aku masih lelah.." Clara memasang muka cemberut melihat Cakra yang tersenyum penuh hasrat padanya.
Setelah selesai makan benar saja Cakra kembali menjatuhkan tubuh Clara diatas tempat tidur. Seakan belum puas dengan permainannya hasratnya untuk wik.. wik.. Cakra kembali mengulangnya hingga beberapa kali sehingga membuat Clara menjadi lemas tak berdaya. Seharian ini mereka habiskan waktu didalam kamar.
Bip.. Bip.. nada panggilan ponsel milik Cakra berbunyi. Cakra mengangkat telpon dan berbicara agak menjauh dari Clara.
Setelah selesai berbicara ditelpon Cakra kembali mendekatinya.
"Clara, mas akan pergi keluar mungkin pulangnya agak malam." Cakra setengah berbisik ketelinga Clara yang sudah menutup matanya.
"Baiklah mas." Jawab Clara lesu.
Cakra mandi dan bersiap pergi lagi entah kemana. Sudah sebulan ini Cakra sangat sibuk sampai-sampai tidak ada waktu untuk menemui Clara menjelang pernikahan. Clara takut untuk terlalu jauh mencampuri urusan pribadi Cakra karena baginya dia tidak punya hak untuk bertanya ataupun menuntut apapun kepada Cakra. "Semoga yang aku takutkan tidak akan terjadi." Clara melihat Cakra pergi dengan dengan berpakaian sangat rapi.
Suara pesan WA masuk di Hp milik Clara.
"Clara sayang, aku tahu kamu sedang bulan madu bersamanya sekarang. Maafkan aku sudah membuatmu menjadi terpaksa menikah dengan orang lain. Aku memutuskan untuk tidak menikah dengan Kiran karena ternyata Kiran bukan mengandung anakku. Kiran hanya menjebakku agar aku bisa menikahinya. Usia kandungannya sudah memasuki 5 bulan sedangkan aku melakukan dengannya baru 2 bulan belakang ini jadi bagaimana mungkin itu adalah anakku. Clara, aku benar-benar minta maaf entah bagaimana lagi caraku agar kamu bisa memaafkanku." Clara membaca pesan dari William dan menaruh kembali hpnya diatas tempat tidur tanpa membalasnya.
"Willi, mengapa jalan hidup kita menjadi seperti ini. Seharusnya aku berbaring bersamamu malam ini. Sedangkan mas Cakra, aku tidak bisa menebak sifatnya bagaimana mungkin aku bisa mencintainya lebih jauh jika sifatnya yang selabil itu padaku." Clara hanya bisa menarik nafas panjang dengan semua masalah yang sedang dialaminya sekarang.
Bip.. bip.. panggilan telpon milik Clara dan ternyata itu dari Cakra.
"Haloo Clara.."
"Iya mas ada apa?" Terdengar suara bising seperti berada di klub malam. Clara sangat mengetahui jelas Cakra ada dimana sekarang karena dia sering keluar masuk klub malam bersama teman-temannya sejak SMA. Dulu saat orang tuanya bertengkar Clara sering menghabiskan waktunya bersama William dan teman-temannya ditempat itu. Clara berteman bebas kepada siapapun tapi dia tidak ingin ikut terbawa arus ke hal-hal yang negatif seperti **** bebas dan sebagainya.
"Jangan lupa makan, mas sedang sibuk sekarang jadi tidak bisa menemanimu makan malam." Cakra langsung menutup telpon tanpa menunggu jawaban dari Clara.
"Mas, jangan membuatku kembali ke masa laluku yang kelam." Ucap Clara sembari menyimpan kembali hpnya.
Clara merupakan anak gaul ibu kota bahkan Clara adalah seorang DJ yang berkelas sehingga banyak anak muda yang mengenalnya dikampus. Tapi sejak bertemu dengan Hana, Clara banyak berubah ke arah yang lebih baik. Hana adalah sahabat sekaligus penasehat yang baik baginya. Setiap hari Hana selalu mengingatkannya apabila dia mulai salah melangkah.