"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. KUNJUNGAN
20
.
Matahari terlihat mulai naik tinggi.
Liu Xian yang sudah selesai bersiap di bantu oleh jendral muda Shi Yuan untuk mengenakan mantel barunya.
Itu adalah hadiah yang di bawa oleh Shi Yuan kemarin.
Di balik wajah tersenyum nya, Liu Xian menahan jengkel yang seakan mendarah daging.
Mantel sutra putih yang jelas di tenun dengan khusus, belum lagi bulu putih tebal di bagian kerah menjadi kombinasi yang sangat mematikan untuk mata Liu Xian.
Liu Xian menghela nafas berat diam diam.
Ia hanya perlu menahannya kan?
Sebenarnya , hari ini Liu Xian berniat mengunjungi selir Li di kediamannya.
Semalam.
Saat jendral muda Shi Yuan mengatakan akan menginap di tempatnya selama dua malam.
Meski menahan umpatan di dalam hati, Liu Xian tetap meng iyakan keinginan jendral muda Shi Yuan untuk menginap di tempatnya.
" Tapi Tuan Gege, Besok aku akan mengunjungi ibunda." Kata Liu Xian mencoba mengusir jendral muda Shi Yuan. Namun harapannya pupus begitu saja.
Begitu Liu Xian mengatakan akan mengunjungi selir Li, jendral muda Shi Yuan langsung mengajukan diri untuk mengantarnya.
"Tidak perlu membawa pengawal, aku akan mengantarmu sediri." Kata jendral muda Shi Yuan
Liu Xian hanya bisa tersenyum canggung lalu mengangguk.
Sekarang,
Liu Xian melihat dari cermin perunggu, pantulan dirinya yang tengah di bantu jendral muda Shi Yuan untuk bersiap.
Rambut hitam panjang yang di gerai dengan beberapa tusuk hiasan rambut.
Pakaian sutra berwarna biru langit dengan motif awan yang sangat kentara.
Di tambah lagi dengan mantel serba putih dengan bulu tebal di kerahnya.
Dengan penampilan seperti ini, Liu Xian sangat yakin. sudah di pastikan ia akan jadi pusat perhatian di mana pun ia berdiri.
Liu Xian menghela nafas berat.
Mendengar itu, jendral muda Shi Yuan yang tengah membantu mengikat tali mantel yang di kenakan Liu Xian tertawa kecil.
"Di luar udara makin dingin" Kata jendral muda Shi Yuan yang lalu mengenakan mantel miliknya sendiri.
" jika tidak menggunakan pakaian hangat, tubuhmu akan mudah sakit." Sambung Shi Yuan lagi.
Jika Liu Xian mengenakan pakaian berwarna biru langit di dominasi putih. Jendral muda Shi Yuan mengenakan pakaian Jianghu yang di dominasi warna biru gelap dengan sedikit perlengkapan untuk menyimpan pedang dan beberapa belati kecil.
Penampilannya sangat kontras namun juga serasi.
"Setelah mengunjungi selir Li kita bisa jalan jalan melihat ibu kota." Kata jendral muda Shi Yuan sambil kembali melihat pedang juga beberapa belati yang hendak ia bawa.
"Baiklah, ayo jalan." Ajak jendral muda Shi Yuan yang kemudian membukakan pintu agar Liu Xian bisa lewat.
Kereta kuda sudah menunggu mereka di depan pintu kediaman.
Meski masih berada di wilayah istana kekaisaran, namun tempat tinggal Liu Xian yang berada di ujung timur berjarak cukup jauh dengan tempat tinggal selir Li yang berada di sebelah barat.
Setelah membantu Liu Xian menaiki kereta kuda, jendral muda Shi Yuan juga menyusul masuk ke dalam kereta kuda tersebut.
"Jalan" kata jendral muda Shi Yuan memberi perintah pada kusir di depan.
Liu Xian hanya diam saja dengan wajah malas.
ia tak punya tenaga lagi untuk terus berpura pura menjadi Liu Xian yang asli.
Melihat itu jendral muda Shi Yuan malah terkekeh kecil.
"Haha, kau ini kenapa?" tanya Shi Yuan.
"Emm, tidak" jawab Liu Xian singkat.
Ia benar benar sudah merasa lelah lebih dulu. Setelah berpura pura ramah dan hangat di hadapan jendral muda Shi yuan, setelah ini ia masih harus berpura pura menjadi anak baik di depan selir Li.
Mendengar jawaban singkat itu jendral muda Shi Yuan malah makin tertawa.
Melihat itu, Liu Xian memakinya dalam hati. Orang ini benar benar gila.
Beberapa saat jendral muda Shi Yuan hanya memperhatikan Liu Xian yang duduk di depannya dalam diam.
Suara roda kereta kuda terdengar sepanjang perjalanan.
"Mantelnya cocok untukmu." kata jendral muda Shi Yuan setelah beberapa saat.
"Emm." Liu Xian hanya mengangguk. Kembali memikirkan penampilannya membuatnya bertambah jengkel.
Ia merasa dirinya seperti seekor angsa putih.
Benar benar selera yang buruk, dasar orang orang bodoh ini.
Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan di antara keduanya.
Hanya suara derit kereta yang terdengar.
Di dalam kereta, ada jendral muda Shi Yuan yang terus menatap Liu Xian. Sedangkan Liu Xian sendiri sibuk mengutuk di dalam hati.
Bajingan bodoh!
.
Beberapa saat setelah kereta kuda Liu Xian dan jendral muda Shi Yuan meninggalkan kediaman.
Sebuah kereta kuda mewah berhenti di depan pintu kediaman.
Gadis yang teramat cantik turun dari balik penutup kereta kuda.
Parasnya cantik dengan rambut yang di tata dengan beberapa tusuk rambut.
Mengenakan pakaian merah muda yang sangat cerah, sangat cocok dengan kulit putihnya yang halus seperti giok.
Matanya menatap tajam pada pintu kediaman yang tertutup rapat.
Ia kemudian mengisyaratkan pada pelayannya untuk mengetuk pintu.
Pelayan yang mengerti segera mengetuk pintu untuk memberitahukan kedatangan majikan mereka.
Begitu pintu di buka, pelayan sang putri segera mengutarakan kedatangannya untuk berkunjung.
Gadis cantik itu adalah putri putri ke dua kekaisaran, Liu Mei Yin.
"Maaf jika ada keperluan, tapi pangeran ke empat tidak berada di kediaman." kata pelayan Liu Xian memberi tahu.
"Pangeran ada kepentingan ke mana?" Tanya pelayan putri ke dua kekaisaran.
"Pangeran sedang mengunjungi selir Li, maaf jika tidak sopan. Tapi saya yang rendah ini tidak dapat mempersilahkan tuan putri karena pangeran tidak ada di kediaman." Jawab pelayan Liu Xian sambil membungkuk hormat.
"Bukan bukan, salah kami karena berkunjung tanpa memberi tahu terlebih dahulu." kata pelayan itu.
"Tapi, jika kalian semua berada di kediaman. Lalu apa pangeran mengunjungi selir Li sendirian?" tanya pelayan putri begitu menyadari banyak pelayan tengah bersantai dari balik pintu.
"Tidak, Jendral muda Shi Yuan melarang kami mengikuti pangeran."Jawab pelayan Liu Xian memberi tahu.
"maaf jika lancang, tapi pangeran akan pulang setelah makan siang atau lebih larut?" Tanya pelayan putri ke dua dengan berhati hati.
"Mungkin sedikit larut, pangeran memerintahkan kami tidak perlu menyiapkan makan malam." jelas pelayan Liu Xian.
Mendengar itu, sang pelayan segera memberitahu putri.
Putri ke dua kekaisaran Liu Mei Yin, wajah kesal tercetak jelas di wajah cantiknya.
Ia segera kembali menaiki kereta kuda.
Pelayannya yang mengerti segera memberi hormat pada pelayan Liu Xian yang berdiri di depan pintu.
Berpamitan jika mereka akan pulang.
Setelah itu, kerata di tarik oleh kuda yang mulai meninggalkan kediaman pangeran ke empat kekaisaran, Liu Xian.
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_