NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Status: tamat
Genre:Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Miliarder Timur Tengah / CEO / Tamat
Popularitas:244.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Alena Prameswari percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya.

Tapi setelah tiga tahun menikah dengan Arga Mahendra, ia sadar bahwa kesetiaan tak akan berarti bila hanya satu pihak yang berjuang.

Saat pengkhianatan terbongkar, Alena memilih pergi. Ia menerima proyek desain di Dubai... tempat baru, awal baru.

Tanpa disangka pertemuan profesional dengan seorang pangeran muda, Fadil Al-Rashid, membuka lembaran hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Fadil bukan hanya pria miliarder yang memujanya dengan segala kemewahan,
tetapi juga sosok yang menghargai luka-luka kecil yang dulu diabaikan.

Namun cinta baru tak selalu mudah.
Ada jarak budaya, gengsi, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai. Tapi kali ini, Alena tak lari. Ia berdiri untuk dirinya sendiri... dan untuk cinta yang lebih sehat.

Akankah akhirnya Alena bisa bahagia?

Kisah ini adalah journey untuk wanita yang tersakiti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 26.

Di ruangan megah rumah pribadi Pangeran Khalid, dua pangeran itu berdiri saling berhadapan. Udara terasa berat. Tatapan mereka sama-sama dingin, penuh kewaspadaan dan perhitungan.

“Kenapa kau menyuruh Ahmed menyelidikiku?” Suara Khalid tajam, menusuk.

Fadil tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun. “Selama tiga tahun, aku mencari kebenaran tentang kematian Humaira. Dia tidak bersalah, tapi nyawanya melayang begitu saja.”

“Khalid... aku percaya, kau tidak akan melakukan hal yang bisa menghancurkan kedudukanmu sebagai calon putra mahkota. Bahkan, demi seorang wanita. Kau bukan tipe yang mempertaruhkan tahtamu. Kau tidak akan menodai namamu demi membantu seseorang, untuk menyingkirkan Humaira.”

Setiap kata Fadil mengalir seperti penghakiman yang dingin.

Keheningan kembali menelan ruangan, lampu gantung kristal memantulkan kilau yang membuat suasana makin mencekam.

Khalid menyipitkan mata. “Jadi, menurutmu aku terlibat dalam kematian Humaira?”

“Aku tidak menuduh tanpa dasar.” Fadil melangkah maju, jaraknya kini hanya satu meter dari Khalid. “Ada seseorang yang memanipulasi laporan kecelakaan itu, jejaknya berakhir pada satu nama.”

Fadil menekankan tiap kata.

“Layla.”

Sedetik wajah Khalid tampak goyah, namun cukup bagi Fadil untuk menyadarinya.

“Aku tidak tau, Layla melakukannya.” Suara Khalid terdengar lebih rendah, seperti menahan badai emosi.

“Benarkah?” Fadil menautkan senyum getir. “Atau kau hanya memilih tidak tahu? Karena itu membuatmu tetap bersih?”

Khalid mengepalkan tangan di sisi tubuhnya. Napasnya memburu. “Aku tidak pernah mencelakai Humaira! Bagaimana bisa aku mencelakainya, karena aku juga sama sepertimu. Aku—“

Kata-kata Khalid tertahan. Sorot matanya meredup sedetik, ada sesuatu yang tidak ia ucapkan.

Fadil menangkap arti dari kata-kata Khalid, ia terhenyak saat otaknya mencerna sesuatu.

“Kau sama sepertiku, maksudmu... kau juga mencintai Humaira.” Fadil mengucapkannya pelan, tapi langsung menghantam Khalid tepat di tempat paling rapuh.

Fakta itu mengguncang Fadil. “Kau mencintai Humaira… tapi kau tetap membiarkannya mati.”

Seketika itu juga Khalid meraih kerah Fadil dan mendorongnya ke dinding, nafas keduanya saling bertubrukan.

“Jangan bicara seolah kau tau segalanya, Fadil!“

Namun Fadil tidak gentar, matanya justru memandang Khalid dengan kemarahan.

“Kemarahanku lahir dari kehilangan, tapi kemarahan mu? Itu lahir dari rasa bersalah mu, Khalid.”

Pegangan Khalid di kerah Fadil melemah, Fadil mendorong tangan itu pelan dan melepaskan diri.

Fadil mengambil map cokelat dari jasnya dan meletakkannya di meja dengan suara berat.

“Dalam berkas ini, ada bukti awal bahwa kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Aku hanya ingin memastikan, apakah musuhku… adalah saudaraku sendiri?”

Khalid menatap map itu begitu lama, sampai suaranya nyaris hanya desahan. “Jika ada yang harus membayar atas kematian Humaira… aku yang akan mengeksekusinya sendiri.”

Keduanya kembali bersitatap.

Kali ini bukan saling curiga, melainkan dua pria yang sama-sama terluka oleh wanita yang sama.

Dan satu kebenaran pahit menggantung di antara mereka. Humaira pernah menjadi pusat dari keduanya… sampai datangnya kematian wanita itu.

Dua hari setelah pertemuannya dengan Fadil, Khalid menyelesaikan penyelidikan rahasia yang ia jalankan seorang diri. Hasilnya hanya mengarah pada satu nama... ayahnya sendiri.

Khalid menahan emosi sepanjang perjalanan menuju ruang kerja sang ayah. Begitu pintu tertutup, ia langsung berbicara tanpa basa-basi.

“Ayah yang memerintahkan pembunuhan Humaira.”

Itu bukan lagi pertanyaan.

Pangeran Aziz meletakkan pena yang sedang ia gunakan, lalu menatap anaknya dengan ketenangan seorang penguasa yang terbiasa mengambil keputusan kejam.

“Jika itu kesimpulanmu,” jawabnya pelan, “Maka kau sudah tahu alasannya.”

Khalid mengepalkan tangan. “Dia tunangan Fadil! Dia tidak melakukan kejahatan apa pun.”

“Kesalahannya adalah membuatmu jatuh cinta padanya!” Tatapan Pangeran Aziz tetap dingin.

“Kau adalah calon putra mahkota, namun diam-diam kau mencuri tunangan saudaramu sendiri.”

Suara Khalid merendah, penuh luka. “Aku tidak mencuri. Kami… saling mencintai.”

Pangeran Aziz mendekat. “Justru itu masalahnya, Khalid! Jika kabar itu tersebar, dunia akan melihatmu sebagai pengkhianat yang merebut calon istri saudaramu. Aib itu akan menghancurkan martabat keluarga kita dan nama baik kerajaan!”

Pria berusia lanjut itu menghela napas berat. “Ayah tidak bisa membiarkan rasa cintamu yang sesat itu… menghancurkan masa depanmu.”

Khalid menatap ayahnya dengan mata yang mulai memerah. “Menghancurkan masa depanku?”

Sebuah tawa getir lolos dari bibirnya, tubuh besarnya terhuyung.

“Ayah menghancurkan hidupku, ayah menghancurkan hidup Humaira! Sejak kematian Humaira, aku bahkan benci dengan suara nafasku sendiri!” tubuh Fadil bergetar hebat.

“Diam!"

Plak!

Pangeran Aziz melayangkan tangannya pada sang anak. Ujung jari telunjuknya mengarah pada wajah Khalid. “Ayah sudah berkorban banyak agar kau terpilih jadi putra mahkota! Lupakan wanita itu!“

Khalid memejamkan mata sesaat, lalu kembali membukanya. Cahaya di sorot matanya telah padam. “Humaira mati… demi menjaga namaku tetap bersih.”

Nada suaranya nyaris tanpa jiwa.

Sang ayah menepuk bahu Khalid. “Sekarang, kau mengerti.”

Namun justru pada detik itu, semuanya berubah. Khalid menundukkan kepala memberi hormat, seperti calon putra mahkota yang patuh.

Tetapi dalam dirinya, badai yang ia pendam selama tiga tahun kini berubah menjadi satu tekad gelap yang tak terbendung.

Jika takhta menjadi alasan Humaira dihabisi, maka takhta itu akan menjadi senjata pembalasan. Khalid melangkah pergi dengan langkah mantap, ia akan berperang.

Malam itu Khalid datang ke kediaman Pangeran Hasan, anggota kerajaan yang paling memiliki pengaruh besar dalam Dewan Kerajaan.

Khalid datang dengan satu tujuan, untuk menghancurkan ayahnya sendiri.

Sementara itu, Layla sama sekali tidak menduga akan kedatangan seseorang... Lady Eleanor.

Sebenarnya apa yang akan dilakukan Lady Eleanor pada Layla?

1
Yulinar Yulinar
itu pasti ulah anak buah ayahnya layla yang pro sama dia.
Lia Afriani
ya ampun menegangkan sekali
Yulinar Yulinar
aku salut sama naura dia punya hati yg besar tidak cemburu, tuk membantu menyelesaikan masalah antara khalik, fadil dan orang tua humaira. smoga berhasil naura?
Lia Afriani
perebutan kekuasaan sudah bukan hal baru, itu bahkan termasuk budaya turun temurun
Lia Afriani
trs apa yang km takutin Dil
Lia Afriani
ya Alloh adaaa aja jlnx orng jahat mo jhatin org
Lia Afriani
suka kata2x 😍
Lia Afriani
nah kata3 ini pernah sy dengar
Lia Afriani
dari kata2 yg dh diungkapin mereka benar2 menenangkan
Lia Afriani
Fadil so sweet
Yulinar Yulinar
ini pasti anak buah si layla biang kerok yg sok cantik,
Yulinar Yulinar
itu pasti kerjaan nenek lampir dang pelakor leendaris yg gatalnya minta ampunn
Yulinar Yulinar
aku suka jawaban yg diberikan disidang kerajaan yg mengutamakan tentang masalah kaum ibu.
Yulinar Yulinar
karena keserakahan pangeran azis, khalid rela meminta maaf atas kesalahan yg doperbuat oleh ayahnya sama fadil.
Yulinar Yulinar
pede sekali layla jemput ammar, emang enak dipermalukan sm putri yumna dan ammar
Yulinar Yulinar
dlm suatu hubungan lebih baik dimulai dengan saling jujur.
Yulinar Yulinar
tahta, harta dan kedudukan bisa membuat ambisi orang yg serakah saling membunuh.
Nur Ila
ceritanya bagus unik tp syng autharnya blm update lanjutannya digantung ceritanya pdhl udh greget penasaran
Yulinar Yulinar
dasar laki2 nggak malu, muka tembok iingin kembali lg sama alena, muak aku liatnya.
Yulinar Yulinar
saling memperebutka kekuasaan makanyaterjadilah pembunuhan berencana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!