Ivanka ( Izinkan Aku Bahagia )

Setengah jam sebelum makan malam akhirnya Wisnu memilih mengirim pesan pada Ivanka karena sudah satu Minggu Ivanka tak kunjung menghubunginya dan karena hal itu membuat Wisnu khawatir akan kondisi Ivanka saat ini.

" assalamualaikum Vanka, apa kabar ?"

" mas harap kamu baik baik saja dan mas doakan semoga kamu tak tenggelam dalam kesedihan atas kepergian ayah mu "

Lima belas menit setelah pesan itu terkirim Ivanka baru membuka pesan yang Wisnu kirim bukan karena sibuk tapi Ivanka ragu untuk membalas pesan yang Wisnu kirim padanya.

" waalaikumsalam "

" Ivanka baik baik saja mas dan Ivanka hanya butuh waktu untuk bisa menerima takdir yang tuhan berikan pada Ivanka saat ini " balas Ivanka, baru setelah mendapat kabar dari Ivanka, Wisnu pun berjalan menuju ruang makan dimana adik dan ibunya sudah ada di sana.

Setelah tau jika kakaknya tau kabar tentang Ivanka lagi lagi Bram tak terima dan langsung menuduh Wisnu tanpa berpikir dua kali.

" sebenarnya ada hubungan apa mas dengan Ivanka ?"

" jangan bilang kalian ingin membalas perbuatan ku dengan Latisya dulu ?" tuduh Bram tanpa mencari tau kebenaran yang sebenarnya terjadi.

" jernihkan dulu pikiran mu karena tak semua orang berpikir sama seperti mu, begitu juga dengan aku dan Ivanka " ucap Wisnu yang sudah kehilangan selera makannya saat mendengar ucapan Bram.

" dan asal kamu tau jika Ivanka tak langsung membalas pesan yang mas kirim karena dia ragu apa boleh membalas pesan dari mas atau tidak " ucap Wisnu karena lagi lagi sisi egois Bram yang berbicara.

" jika memang dia ragu dan tau batasan seorang wanita bersuami lalu untuk apa merespon pesan dari laki laki yang bukan muhrimnya " sindir Bram yang memang masing menganggap Ivanka istrinya.

" pertama dia bukan wanita bersuami tapi wanita yang sedang menjalani masa Iddah setelah suaminya menjatuhkan talak sebanyak dua kali di tambah suaminya berselingkuh dengan kakak tirinya " ucap Wisnu tak kalah pedas dari Bram saat menyindir dirinya.

" sudah cukup !!"

" kenapa kalian terus saja berdebat tentang Ivanka ?"

" jika kalian terus seperti ini lebih baik Ivanka tak lagi kembali pada kehidupan kita !" ucap Bu Suri kesal.

" jika memang Ivanka ingin pergi dari kehidupan mu biarkan saja dia pergi dan kamu Bram, mulai lah hidup baru dan lupakan jika kamu sudah pernah mengenal Ivanka " ucap Bu Suri yang benar benar kesal bercampur lelah saat melihat kedua putranya yang tak lagi akur sejak perselingkuhan Bram dan Latisya terbongkar.

" ibu salah jika ibu membenci Ivanka " ucap Wisnu yang merasa ibunya mulai membenci Ivanka tapi Ivanka tak memiliki salah apapun pada mereka.

" Ivanka hanya korban dari keegoisan Bram jadi rasanya tak adil jika ibu membenci Ivanka seperti ini " ucap Wisnu membela Ivanka.

" kenapa kamu begitu membela Ivanka ?"

" apa rasa sayang mu pada Ivanka yang dulu kamu anggap adik sudah berubah menjadi rasa cinta untuk seorang wanita ?" tanya Bu Suri yang curiga jika perasaan di hati Wisnu pada Ivanka mulai berkembang.

" terserah ibu mau berpikir apa atas perhatian yang Wisnu berikan pada Ivanka tapi bagi Wisnu Ivanka tak memiliki salah apapun jadi tak pantas rasanya jika kita membencinya tanpa alasan " ucap Wisnu yang kini benar benar bangkit dari duduknya meninggalkan ibu dan juga adiknya.

" ibu lihat kan bagaimana sikap mas Wisnu saat membicarakan Ivanka ?"

" Bram yakin jika mas Wisnu ingin membalas Bram dengan menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Bram dan Ivanka " ucap Bram mengadu seperti anak kecil pada ibunya.

" mas mu bukan orang yang seperti itu dan jika memang mas mu ingin bersama Ivanka itu haknya " ucap Bu Suri.

" dan jika memang mereka jodoh yang dipersatukan oleh Tuhan, kita bisa apa " ucap Bu Suri yang kini sudah bangkit dan mulai membereskan sisa makan malam mereka bertiga.

" lalu bagaimana dengan Latisya ?"

" apa kamu tau kabar tentang Latisya ?" tanya Bu Suri tapi belum sempat Bram menjawab pertanyaan ibunya sebuah panggilan masuk yang ternyata dari Latisya.

" ini dia " tunjukan Bram pada ibunya sambil menunjukan layar handphone nya dimana Latisya masih menghubungi Bram.

" halo " sapa Bram yang kini sudah bangkit dari duduknya menuju kamarnya sedangkan Bu Suri hanya bisa menatap kepergian putranya.

" halo Bram, kenapa akhir akhir ini kamu seperti menjauh dariku ? " tanya Latisya dari seberang telepon sana.

" apa benar jika cintamu sudah bukan lagi untuk ku ?" tanya Latisya sedih tapi tetap saja Bram tak bisa melihat kesedihan di wajahnya saat ini.

" kenapa begitu mudahnya kamu melupakan apa yang sudah kita lalui selama ini !" ucap Latisya yang terdengar rapuh meski hanya dari suaranya.

" apa karena aku tak bisa memberikan kamu anak hingga dengan mudahnya kamu berpaling dari ku ?" tanya Latisya lagi.

Tapi Bram tak kunjung memberi jawaban pada Latisya hingga yang terdengar hanya suara Isak tangis Latisya dari ujung telepon sana.

" apa tak ada sedikit pun rasa sayang yang tersisa di hatimu untuk ku, tanpa melihat kekurangan ku dan penyakit yang aku miliki saat ini " ucap Latisya sedih.

" aku sampai rela mengkhianati suami ku sendiri asal bisa bersama dengan mu tapi apa balasan yang kamu berikan padaku atas semua yang bisa aku lakukan asal bisa bersama dengan mu ?" tanya Latisya yang menuntut Bram untuk mau berjuang untuk dirinya.

Bukan Bram tak paham dengan keinginan Latisya saat ini tapi jika saja harus jujur Bram tak ingin kehilangan keduanya terutama anak dalam kandungan Ivanka saat ini.

" aku ingin bukti atas cinta mu untuk ku " ucap Latisya yang berhasil membuyarkan lamunan Bram saat ini.

" aku tunggu satu jam dari sekarang jika kamu tak datang ke rumah ku dalam satu jam maka kamu tak akan pernah bisa bertemu dengan ku dan mungkin ini pembicaraan kita yang terakhir " ancam Latisya yang sudah tak memiliki cara lain untuk bisa membuat Bram kembali padanya.

Setelah mengatakan semua itu panggilan itu pun terputus dan hal itu membuat Bram mulai berpikir macam macam atas apa yang bisa saja Latisya lakukan pada dirinya sendiri dalam keadaan seperti ini.

" aku akan beritahu mas Wisnu jika Latisya mungkin akan mengakhiri hidupnya" ucap Bram yang masih tak bisa memahami keinginan sederhana Latisya jika dirinya hanya butuh Bram bukan Wisnu.

Tok tok tok

" mas, mas Wisnu " panggil Bram dengan suara paniknya

" mas tolong buka " panggil Bram tapi hingga Wisnu tak kunjung membuka kan pintu.

" mas "

" buka mas "

" Latisya sangat membutuhkan kamu, mas !"

✍️✍️✍️ apa sebenarnya yang ingin Latisya lakukan dan siapa yang sebenarnya Latisya harapkan hadir saat ini ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘