NovelToon NovelToon
Di Campakakan Camat Di Kejar Komandan Elite

Di Campakakan Camat Di Kejar Komandan Elite

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Aisya Humaira gadis berjilbab dengan sejuta pesona, harus menelan pil pahit karena tiba-tiba calon suaminya memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka yang sudah di depan mata.

Hanya karena ia di nyatakan mandul, dan ternyata semua ini ulah dari Riska sahabat masa kecil dari calon suaminya sendiri.

Setelah mencampakkan Aisya, Adriansyah Camat muda yang tampan itu malah melanjutkan pernikahannya dengan Riska.

Aisya akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota, karena tidak sanggup menahan malu setelah pernikahannya batal.

Hingga membawa Aisya pada sosok Satria Pratama Dirgantara. Seorang Komandan Elita yang sedang dalam penyamaran sebagai Kakek-kakek karena satu alasan.

Satria melamar Aisya dengan tetep menyamar sebagai seorang Kakek.

Apakah Aisya akan menerima si Kakek menjadi jodohnya di saat seorang Camat baru saja mencampakkan durinya?

Bagaimana Perjuangan Satria dalam mengejar cinta Aisya?

Bagaimana kisah mereka selanjutnya langsung baca aja ya kakak. Happy reading semua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Riska! Apa kamu yakin dengan ucapan kamu itu? Kalau cincin kamu ada di rumah ini dan Aisya main dukun?" selidik Satria dengan tatapan tajamnya.

Para warga seketika menghentikan bisik-bisiknya dan beralih memperhatikan Riska yang terlihat gugup.

"I-iya, aku yakin, yakin bangat malah!" ucap Riska menutupi rasa gugupnya.

"Kalau gitu kamu pasti gak keberatan kan! Jika tas kamu kami periksa?" tantang Satria dengan menyunggingkan senyum devilnya.

"Hah! Buat apa?" jawab Riska terkejut sekaligus bingung, tiba-tiba Satria ingin megeledah tasnya.

“Kamu tadi memaksa geledah rumah ini. Tapi hasilnya nihil kan mereka tak menemukan apa yang kamu tuduhkan. Sekarang giliran tas kamu yang ingin kami geledah! Apa kamu takut?" pancing Satria.

"Aku setuju sama Oppa! Keluarin semua isi tas kamu. Biar impas!" cetus Aisya dengan nada masih kesal.

Riska jadi gelagapan sendiri. Tapi karena dia yakin dengan isi dalam tasnya tidak ada benda yang mencurigakan. Akhirnya setuju dan menyerahkan tasnya pada Pak Kades.

Pak kades langsung menerimanya. Kini pandangan para warga tertuju pada tas di tangan Pak kades. “Kita periksa ya Bu Camat. Semua jadi saksinya nih!” teriak Pak Kades pada warga yang kini sudah mengerumuni Pak kades.

Para warga nampak antusias. Kini meja di teras diangkat agak ke depan supaya semua orang yang hadir bisa melihatnya dengan lebih jelas.

Riska begitu terlihat sangat tegang saat Pak Kades mulai membuka resleting tasnya.

“Bedak, lipstik, power bank, tisu kecil, ikat rambut ...,”

Pak Kades mengeluarkan satu demi satu isi yang ada di dalam tas Riska. Hingga akhirnya sebuah benda yang sedari mereka cari-cari, kini berada di tangan Pak Kades.

“Ini cincinnya kan? Ada ukiran huruf R di sini?” tunjuk Pak Kades sambil meneliti cincin di tangannya.

“Wah parah nih! Bu Riska! Tadi katanya cincinnya di curi Aisya. Tapi ternyata malah di tasnya sendiri! Huhu!...” teriak orang-orang merasa di pemain sama Riska.

Aisya diam-diam tersenyum puas. Sedangkan Riska wajahnya berubah pucat pasi. Matanya melotot sempurna syok, tak menyangka jika cincin itu bisa ada di dalam tasnya sendiri, padahal semalam ia sangat yakin jika cincin itu sudah berada di kamar Aisya.

“Nggak mungkin kok bisa ada di dalam tas?” gumamnya dalam hati, kepalanya menggeleng pelan ia benar-benar malu sekarang. Rasanya ingin menghilang dan sembunyi di lubang semut.

Bintang dan Bulan tersenyum puas. Mereka pikir apa yang mereka lakukan adalah perbuatan terpuji karena sudah membantu Tante yang sejak tadi marah-marah mendapatkan kembali barang miliknya.

“Kenapa syok gitu! Senjata makan tuan, ya?” cibir Aisya.

“Ini apa Bu Riska?” tanya Pak Kades sambil mengangkat tinggi-tinggi bungkusan kecil yang ia keluarkan dari tas Riska.

Riska sampai menganga lebar. Jantungnya berdetak semakin cepat. “Sial! Kok bisa di tasku juga?” umpatnya dalam hati.

Riska semakin syok. Kakinya terasa lemas keringat dingin mulai bercucuran. Gara-gara Riska Adrian ikut menahan malu, matanya sudah menatap tajam wanita yang berstatus istrinya itu.

“Buka aja Pak Kades. Biar warga bisa liat apa isinya,” Aisya tambah semangat memanaskan suasana.

“Jangan?” protes Riska cepat. Dia tentu saja sangat tahu akan isinya.

“Kenapa jangan? Kalo bukan kamu yang main dukun, kenapa takut?” pancing Aisya.

“Iya bener buka aja Pak Kades!” teriak warga.

Pak Kades akhirnya membuka kain hitam itu. Para warga ikut terkejut dan tak menyangka saat melihat isinya ada bunga kantil, bunga melati, sebuah note berisi bacaan dan ada foto Adrian juga di sana.

“Wah ternyata Bu Riska sendiri yang pakai ilmu hitam. Pantes aja tiba-tiba Pak Adrian batal nikah sama Aisya. Ternyata kena pengaruh ilmu hitam,” tebak warga yang kini berbalik menyerang Riska.

“Nggak, aku nggak melakukan itu,” protes Riska sambil menggelengkan kepalanya, air mata mulai beranak sungai siap tumpah kapan aja. Riska ingin lari tapi Aisya dengan sigap menarik lengannya.

“Kamu udah fitnah aku, Riska. Nggak bisa ya pergi gitu aja!” tegas Aisya.

“Lepasin Aisya!” Riska berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Aisya yang terlihat lembut tapi punya kekuatan besar di dalamnya.

“Kita lapor ajalah. Ini negara hukum. Biar di proses secara hukum,” ancam Satria yang membuat Riska langsung menangis.

“Tolong jangan bawa aku ke polisi, kita selesaikan dengan cara kekeluargaan aja,” mohon Riska.

“Nggak bisa, enak aja! Kita bukan keluarga, ya!” sergah Aisya.

“Sabar semuanya. Tenang dulu. Kita selesaikan di balai desa saja. Ayo kita ke sana,” ajak Pak Kades.

Akhirnya semua orang pergi ke balai desa. Kecuali Bintang dan Bulan tetap di rumah bersama Uminya Aisya. Mereka tak mau si kembar melihat perdebatan orang dewasa.

Sesampainya di balai desa, warga masih antusias ikut.

“Bu Riska, di depan semua warga tadi semua sudah terbukti kalo bukan Aisya yang mencuri cincin dan melakukan ilmu hitam seperti tuduhan ibu Riska. Justru cincin dan kantong hitam ditemukan di tas ibu Riska.” papar Pak Kades tegas dan lugas.

Riska hanya bisa menunduk dan menangisi nasibnya.

Adrian memilih diam, dia sudah terlanjur malu kesal dan kecewa dengan tingkah istrinya. Sementara Satria terlihat tetap tenang dan Aisya kini bisa menegakkan kepalanya dengan penuh percaya diri. Bisik-bisik para warga samar-samar terdengar.

“Pak Kades, aku juga nggak tahu gimana bisa benda itu ada di dalam tasku. Pasti ada yang memasukkannya,” elak Riska dengan sisa-sisa keberaniannya.

“Ck! Pakai ngelak lagi. Udah jelas-jelas cincin kamu sendiri ya wajar dong ada di tas kamu. Emang dasar kamu aja yang mau merusak nama baikku, ya kan!” tekan Aisya.

“Bu Riska, sebaiknya minta maaf aja di depan semua warga. Karena tuduhan ibu memang nggak terbukti.” pinta Pak Kades bijak.

“Mas,” rengek Riska pada suaminya.

“Cepatlah, aku mau pulang. Liat, semua orang melihat menatap kita sekarang!” geram Adrian dengan wajah kesal dan malunya.

“Iya Mas,” pasrah Riska.

“Aisya, aku minta maaf. Aku nggak bermaksud menuduh.” ucap Riska sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Aisya.

“Udah gitu aja? Kamu nggak mau ngaku soal ilmu hitam?”

“A-aku—,”

“Mending kamu ngaku, Riska. Karena aku punya saksi yang melihat kamu tadi malam. Kalo kamu nggak ngaku saat ini, aku bawa masalah ini ke kantor polisi. Gimana? Kamu udah tahu kan siapa aku?” tambah Satria.

Riska makin gemetar ketakutan. Dia terisak sampai sesenggukan di depan semua warga.

“Ayo ngomong, Riska. Berani berbuat harus berani tanggung jawab!” tegas Aisya.

Seorang warga memegang mikrofon. Supaya suara Riska terdengar sampai luar balai desa.

“Aisya, aku minta maaf. Sebenarnya semalam aku ... menyuruh orang melempar cincin juga kain hitam lewat ventilasi kamarmu. Aku cuma iseng, nggak ada maksud apa-apa,”

“Ha ha ... boleh ketawa gak sih! Masak udah seniat itu sampai rela bayar orang segala hanya karena iseng aja?Ternyata minta maaf pun masih ada bohongnya ya Riska. Bilang aja kamu iri. Kamu nggak puas udah nikah sama Pak Camat, hah?”

“Aku nggak sengaja Aisya. Tolong jangan bawa aku ke kantor polisi ya. Aku mohon!”

“Aisya, udah maafin aja ya kali ini. Biar nama desa kita nggak jelek. Kalo sampai lapor polisi nanti apa kata desa lain? Kita semua yang ikut malu,” mohon Pak Kades.

Bersambung ....

🤗🌹🌹🌹🌹🌹🌹🤗💞

Selamat pagi semua, semoga semua dalam keadaan sehat ya, terima kasih banyak atas supportnya sejauh ini. jika berkenan author minta review karya ini sesuai dengan penilaian kalian ya jangan lupa like dan tinggalkan jejak jika suka. Happy Reading guys!

1
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kalau banyak anak-anak memang seru yaa
🌹Widianingsih,💐♥️
hai Thor aku singgah
🌹Widianingsih,💐♥️
lah jahat sekali Riska ini....nanti dia yang mandul tuh !😬
Ita Xiaomi
Suka ama jalan ceritanya ringan. Keren, menarik dan kocak. Dalam situasi yang rumit dan ada masalah selalu ada kemujuran atau hal yg lucu. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Adrian & riska, pulang ke runah lanjut berantem biar gak malu ketimpuk jengkol, ih. 🤭
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Dah ndak ada wibawanya tuh Pak Camat😁
kaylla salsabella
apa ya... kasih tau gak ya🤣🤣🤣🤣
YuniSetyowati 1999
Nah jengkol pun jengkel sama Riska apalagi kita para reader.
riniasyifa: he/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ariany Sudjana
ini Bu camat masih juga menjelekkan Aisya, tapi syukur sih ketimpa jengkol 🤭🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ujung-ujungnya Adrian muak liat riska. bisa bubar sebelum hamidun. atau Mungkin yang mandul itu justru riska nanti?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak terima usul pak kades. harus di tindak lanjutin, karena fitnah itu jika tak terbukti akan sangat berbahaya dampaknya pada aisya.
Entin Fatkurina
dasar nenek lampir, bisanya cuman ngeles saja dari kesalahannya, lanjut kakak.
Entin Fatkurina
pak kades kok jadi belain riska sih.😡😡😡
Entin Fatkurina
😅😅😅lanjut kakak.
Entin Fatkurina
jadi nggak sabar nunggu riska menanggung malu😅😅😅
YuniSetyowati 1999
Dasar gila nih setan wadon.Sekarang malah suaminya yg jadi disalahin.Ihs ihs ihs sungguh Ter la lu 😒
YuniSetyowati 1999
Yah kami para reader juga berfikir begitu.Jadi jika tak mau dicap camat Cemen yg selalu l di bawah ketek bini buktikan dong mat.Jangan jadi camat mokondo dong 😒
Riana Utami
semoga aja mandul si Riska, udah fitnah Aisya soalnya 🤭🤭🤭
Ariany Sudjana
he pelakor gila, makanya ngaca dong. kelakuan kamu udah minus dari dulu, udah merekayasa hasil tes kesehatan Aisya, merebut Adrian dari Aisya, terus sekarang kamu mau merebut Satria? udah kelakuan kaya begitu, masih berharap Satria akan melirik kamu, mimpi kamu ketinggian. untungnya keponakan Satria itu luar biasa cerdas, jadi rencana kamu gagal
Marsya: he he sabar kak /Grin//Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!