NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Posesif

Istri Kontrak Sang Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.

Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKSP BAB 7_Desakan Takdir dan Tuntutan di Dua Dunia

Kirana melompat dari bus, langkahnya terburu-buru. Setelah pertemuan menegangkan dengan Arjuna Mahesa di pagi hari, ia menghabiskan sisa hari itu dengan bekerja keras, berusaha keras agar kata-kata ancaman Sang CEO tidak mengganggu fokusnya.

Namun, ia baru ingat, karena panik di pagi hari, ia belum sempat mentransfer uang ke Wulan. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, jauh melampaui batas waktu yang diberikan ibu tirinya.

Saat ia mendekati rumah, ia bisa melihat pintu depan terbuka sedikit. Perasaan tidak enak langsung menyergap.

"Saya sudah pulang!" seru Kirana, mencoba terdengar ceria, meskipun hatinya menciut.

Wulan muncul dari dapur, wajahnya bengis. Di tangannya, ia memegang sebotol kecil cairan pembersih lantai.

"Berani-beraninya kamu pulang!" desis Wulan, suaranya pelan namun penuh ancaman.

"Aku sudah menunggu seharian! Mana uangnya, Kirana?! Kamu pikir aku dan Adit bisa makan dari angin?"

"Maaf, Ma, saya sibuk sekali. Saya baru bisa transfer nanti malam, saya janji!" Kirana mencoba meraih dompetnya.

Wulan tidak memberinya kesempatan. Mata Wulan tertuju pada sebuah kotak kardus lusuh di sudut ruangan, kotak tempat Kirana menyimpan beberapa barang pribadi dan kenangan dari Ayahnya, termasuk album foto keluarga yang sudah usang.

"Uangmu sudah tidak ada, Kirana. Kamu tidak punya komitmen," kata Wulan, mendekati kotak itu.

"Kalau kamu tidak bisa memenuhi kewajibanmu, maka barang-barang tidak berguna ini harus dibersihkan!"

Sebelum Kirana sempat bereaksi, Wulan menumpahkan setengah botol cairan pembersih lantai itu ke dalam kotak kardus Kirana.

"Tidak! Ma! Jangan!" teriak Kirana panik. Itu adalah satu-satunya warisan emosional yang ia miliki dari Ayahnya dan Wulan tertawa puas.

"Lihat? Sekarang kamu tahu siapa yang berkuasa di sini. Aku sudah membuang foto-foto jelek Ayahmu. Sekarang, transfer uangnya, atau kamu tidur di jalanan!"

Kirana jatuh berlutut di depan kotak kardus yang kini basah dan berbau menyengat. Album foto, buku catatan kuliahnya, dan surat-surat lama Ayahnya kini rusak, kotor, dan tak terselamatkan. Air matanya mengalir deras, bercampur dengan rasa marah yang membakar. Ini adalah titik batasnya.

Ia mengambil keputusan. Ia akan segera meninggalkan rumah ini. Ia harus menemukan tempat tinggal lain, meskipun itu berarti harus tidur di rumah kos kecil dan makan mie instan setiap hari. Ia tidak tahan lagi dengan siksaan emosional ini.

Sambil menahan isak tangis, Kirana mengeluarkan ponselnya. Ia mentransfer semua uang yang ia miliki, menyisakan hanya cukup untuk ongkos dan makan beberapa hari. Setelah itu, ia menatap Wulan dengan mata yang membatu.

"Ini yang terakhir, Ma," katanya dengan suara serak.

"Saya akan mencari tempat tinggal lain. Mulai sekarang, saya tidak punya kewajiban apa-apa lagi pada rumah ini."

Wulan hanya mengangkat bahu, menganggap ancaman Kirana hanya gertakan.

"Silakan saja. Siapa juga yang mau menampung perempuan miskin sepertimu? Cepat masak sebelum kamu pergi!"

Kirana tidak menjawab. Ia hanya membereskan barang-barang yang tidak basah, menyiapkannya dalam tas ransel. Ia tahu, mulai malam ini, ia akan memulai hidup baru, penuh ketidakpastian, tetapi bebas dari Wulan.

Di belahan kota yang lain, di penthouse mewah milik keluarga Mahesa, suasana makan malam terasa formal dan tegang. Arjuna duduk di antara orang tuanya, mengenakan kemeja batik formal yang ia benci. Di depannya, duduklah Bianca Chandra, putri dari kolega bisnis Ayahnya, yang tampak elegan dan cerdas.

"Arjuna, Bianca baru saja menyelesaikan studi arsitektur lanskapnya di London. Dia berencana membuka firma di Jakarta," ujar Laksmi dengan antusias, mencoba menciptakan suasana akrab.

Arjuna tersenyum tipis, senyum yang tidak pernah mencapai matanya.

"Itu bagus, Nona Chandra. Pasar properti sedang panas, dan Mahardika berencana ekspansi besar-besaran di sektor resor."

"Ya, saya sudah mendengarnya dari Ayah saya. Mungkin kita bisa bekerja sama suatu hari nanti, Pak Arjuna," balas Bianca dengan anggun.

Seluruh pembicaraan terasa seperti rapat bisnis tingkat tinggi, bukan pertemuan perjodohan. Harun Mahesa, Sang Ayah, akhirnya merasa perlu campur tangan.

"Nak, kamu dan Bianca sama-sama sukses, sama-sama cerdas. Kalian berdua adalah pasangan yang ideal," kata Harun, langsung ke intinya.

"Sudah waktunya kamu fokus pada kehidupan pribadi, Arjuna. Jabatan CEO itu stabil sekarang. Kamu perlu pendamping yang bisa mendukungmu, baik secara sosial maupun emosional."

Arjuna meletakkan garpunya, tatapannya dingin dan tajam.

"Pa, Ma. Saya mengapresiasi perhatian kalian, tapi saya baru saja menjabat dua hari. Perusahaan ini membutuhkan perhatian 24 jam sehari. Saya tidak punya waktu untuk kencan, apalagi pernikahan."

"Tidak ada kata tidak punya waktu, Nak!" desak Laksmi.

"Kakekmu menikah saat berusia 25 tahun, Ayahmu 26 tahun. Kamu sudah 28! Kami ingin menimang cucu. Kami ingin melihatmu bahagia."

"Saya bahagia ketika laporan keuangan Mahardika menunjukkan keuntungan dua digit, Ma," jawab Arjuna tegas.

"Jangan hanya bicara soal angka, Arjuna. Hidup bukan hanya soal laba!" Harun mulai kehilangan kesabarannya.

"Keluarga Chandra adalah rekanan terpenting kita. Bianca adalah pilihan terbaik. Kamu harus menikahinya. Ini adalah permintaan kami."

Arjuna merasa tercekik. Ia adalah CEO di kantor, seorang penguasa yang tak terbantahkan. Namun di meja makan ini, ia hanyalah seorang putra yang didikte.

"Saya akan mempertimbangkannya," kata Arjuna akhirnya, memilih solusi diplomatik demi mengakhiri drama.

"Tapi saya butuh waktu. Saya tidak bisa terburu-buru dalam keputusan sebesar ini."

Bianca tersenyum tipis, memahami bahwa kata 'mempertimbangkan' dari Arjuna Mahesa adalah sebuah kemajuan besar.

Malam itu, Arjuna kembali ke apartemen pribadinya, hatinya terasa sesak. Ia baru saja lolos dari tuntutan pernikahan, tetapi ia tahu ia tidak bisa menghindar selamanya. Ia membutuhkan solusi cepat. Ia membutuhkan 'pengantin' yang bisa menghentikan tekanan orang tuanya, tanpa harus mengganggu jadwal kerjanya.

Ia duduk di sofa, memikirkan strategi. Tiba-tiba, wajah Kirana Aulia, si Asisten Junior, melintas di benaknya. Wanita itu tampak rapuh, mudah diatur, dan yang paling penting: sudah berbagi rahasia besar dengannya.

Ide gila muncul di benaknya. Bagaimana jika Kirana Aulia yang menjadi penyelamatnya?

Sementara itu, Kirana, yang baru saja berhasil mendapatkan kamar kos murah, merasakan mual yang hebat. Ia segera berlari ke kamar mandi.

Setelah memuntahkan isi perutnya, ia duduk di lantai kamar mandi, mencoba menenangkan diri. Ia mencoba mengingat kapan terakhir ia datang bulan.

Ia menghitung mundur dengan jari-jari gemetar. Dua hari. Tiga hari. Satu minggu.

Ia seharusnya datang bulan empat hari yang lalu. Selama ini, siklusnya selalu teratur, bahkan di tengah stres.

Seketika, kengerian malam yang dingin itu kembali menyeruak. Ia ingat ia tidak sadar. Ia ingat pria itu, Arjuna Mahesa, yang kini menjadi bosnya.

Jantungnya berdetak tak karuan, lebih kencang dari ketakutan saat ia berhadapan dengan Wulan atau Arjuna.

Tidak mungkin. Jangan sampai.

Keesokan paginya, sebelum berangkat kerja, Kirana singgah ke apotek. Tangannya gemetar saat ia membayar satu kotak alat tes kehamilan.

Ia harus tahu. Ia harus memastikan bahwa malapetaka itu yang ia harap sudah ia kubur tidak menyisakan jejak yang permanen.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
Bunda Abi
semangat up nya Thor
susilawatiAce
lama amat bucinya si Arjuna
Bunda Abi
semoga Arjuna mulai bucin yah Thor
partini
baby ga sayangg mommy nya ,,kasih pelajaran Dong ayahmu itu Weh Weh
Ariany Sudjana
Kirana kamu harus tegas, kamu itu bukan prioritas Arjuna, dia hanya peduli pada pekerjaan, nama baiknya
Ariany Sudjana
kalau Arjuna care sama Kirana, pasti Kirana ga akan dibiarkan sendiri dibully sama Amara cs, sayangnya posisi kirana lemah, apalagi status hanya menikah kontrak
partini
masa kejadian di perusahaan Juna ga tau ,,dihhh CEO ga pakai bodyguard bayangna
اختی وحی
bukannya arjuna sdh tlfn mamanya klw pernikahan mereka hanya kontrak 2 thn
trs knp di bab berikutnya seolah² mama ny gk tau klw pernikahan kontrak sehingga arjuna hrs sandiwara.
Rohmi Yatun
cerita yang luar biasa🌹🌹🌹🌹 👍
Lala_Syalala: terima kasih kak, semoga suka ya sama ceritanya🙏🙏😁😁
total 1 replies
partini
apakabar Juna yg di sana
partini
ini ujungnya bisa berbagi peluh 🤣
tapi ya ga dosa jg sih kan halal
partini
betul jaga hatimu
Bunda Abi
jujur ajah juna
dyah EkaPratiwi
😭😭 Kirana mulai jatuh cinta please bikin Arjuna juga ada rasa sama karina
partini
hemmmm mulai rasa hati muncul
@pry😛
bsen ny aq jun"
partini
sering bersentuhan makin lama tegangan Volta makin tinggi ini apa lagi tekdung secara alami pasti ingin di sentuh pasang Weh Weh
partini
wadah busehhhh ,,2 th masih panjang segala kemungkinan bisa terjadi
@pry😛
kok smbg x ya... gk da sor" ny aq liat lki yak gn..... kesmistrik ny gk dpt...
@pry😛
dgr oon.... klo aq jd kau... bgs gk krj... stlh di umum kn... dm kewarasn dan byi ny..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!