NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gasekil (Gadis Seratus Kilo)

Mengejar Cinta Gasekil (Gadis Seratus Kilo)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Karena Taruhan / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Idola sekolah / Cintapertama
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Raska adalah siswa paling tampan sekaligus pangeran sekolah yang disukai banyak gadis. Tapi bagi Elvara, gadis gendut yang cuek dan hanya fokus belajar, Raska bukan siapa-siapa. Justru karena sikap Elvara itu, teman-teman Raska meledek bahwa “gelar pangeran sekolah” miliknya tidak berarti apa-apa jika masih ada satu siswi yang tidak mengaguminya. Raska terjebak taruhan: ia harus membuat Elvara jatuh hati.

Awalnya semua terasa hanya permainan, sampai perhatian Raska pada Elvara berubah menjadi nyata. Saat Elvara diledek sebagai “putri kodok”, Raska berdiri membelanya.

Namun di malam kelulusan, sebuah insiden yang dipicu adik tiri Raska mengubah segalanya. Raska dan Elvara kehilangan kendali, dan hubungan itu meninggalkan luka yang tidak pernah mereka inginkan.

Bagaimana hubungan mereka setelah malam itu?

Yuk, ikuti ceritanya! Happy reading! 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Mimpi

Di kamar Elvara, suasana gelap kecuali cahaya layar ponselnya. Rambutnya masih agak lembap, blazer Raska terlipat rapi di ujung ranjang. Entah mengapa ia belum sanggup melepaskannya dari pandangan.

Ia duduk bersandar pada kepala ranjang, selimut hanya menutupi setengah tubuhnya. Semua terasa seperti mimpi. Air dingin kolam, suara panik Raska, bagaimana tangannya menggenggam tubuhnya erat, seakan ketakutan kehilangan sesuatu yang berharga.

Layar ponselnya bergetar.

Notifikasi grup sekolah Gasekil Reborn masuk bertubi-tubi.

Ia membuka.

[Mira]: Astaga tadi itu Raska BENERAN panik gak sih? Gue liat dia sampai merah matanya!

[Nando]: Panik banget, Sis. Dia gendong ELVARA!

[Dita]: Hampir semua cewek dia hindari, gak pernah ada yang disentuh… tapi tadi dia ngerangkul Elvara tanpa mikir dua kali.

(Nita): Bukan cuma ngerangkul, ini udah level ngasih napas buatan, njirr.

[Rey]: Asli, itu adegan kayak drama Korea versi gotong-royong.

Elvara terpaku, matanya membesar sedikit. Ia menggulir ke atas, memastikan dirinya tidak salah baca.

“Raska… beneran ngasih napas buatan… ke gue?”

Refleks, jari telunjuknya terangkat menyentuh bibirnya sendiri. Pelan, ragu, seperti memastikan sesuatu yang tak ingin ia akui.

Detik berikutnya, ia memukul bantal dengan frustrasi.

“Astaga!” geramnya pelan. “Dia nyelametin gue… tapi sekaligus ngambil ciuman pertama gue!”

Wajahnya memerah, bukan malu yang manis, tapi campuran marah, kesal, dan entah apa lagi yang membuat dadanya sesak.

Padahal ia ingin mencak-mencak. Ingin ngamuk.

Tapi di sisi lain… ia sadar.

Kalau bukan karena Raska, mungkin ia sudah—

Ia mengembuskan napas kasar, membuang wajah ke samping.

“Kenapa sih harus dia…” gumamnya, alis tertekuk rapat.

Di layar ponselnya, chat grup terus berdatangan. Elvara kembali menggulir layar. Jantungnya menegang.

[Yuni]: Eh… Bella ke mana?

[Tania]: Iya, itu anak ilang. Padahal dia juga kejebur.

[Heri]: Kalo Raska sama gengnya gak buru-buru nolong Elvara, bisa gawat.

[Cintya]: Aku lihat Asep sama Vicky sampai ngegas banget tadi. Mereka panik semua wkwk.

Elvara mengembuskan napas pelan.

Ia memegang dadanya. “Kenapa hati gue ikut hangat ya?”

Ia melanjutkan membaca.

[[Putri]: Kayaknya yang jatuh awalnya Bella deh?

[Andi]: Iya. Tapi… kok dia kabur?

[Yuni]: Jangan-jangan Bella sengaja bikin Gasekil kejebur.

(Asep): Coba cek CCTV ada nggak? Biar jelas, jangan pake feeling doang.

(Vicky): Bener. Kalau bener ada unsur kesengajaan, itu udah bisa masuk masalah hukum, loh.

(Gayus): Secara ilmiah, tindakan yang menyebabkan seseorang hampir tenggelam tanpa upaya penyelamatan termasuk kategori membahayakan nyawa. Kalo sengaja… levelnya percobaan pembunuhan.

(Vera): Sorry banget, villa itu nggak ada CCTV-nya.

(Asep): Hadeh. Anak orang hampir diajak ketemu malaikat maut, tapi bukti nol besar. Siapa pun pelakunya lolos dong.

[Devina]: Kasihan Elvara sih. Dia kuat banget padahal. Turun panggung aja dingin-dingin juga gak drama.

[Fajar]: Yang drama malah trio komentator. Terutama Raska yang… ehem… tadi kayak mau nyelametin hidup istri masa depannya.

(Vicky): Eh, tunggu dulu, bro. Kami bertiga tuh realistis, bukan drama. Drama mah spesialis Bella.

(Asep): Setuju! Gayanya Bella di sekolah kayak istri sah Raska lima tahun. Padahal ditatap aja kagak.

(Gayus): Secara ilmiah, orang yang suka drama biasanya menunjukkan kecenderungan manipulatif dan haus perhatian.

Elvara berhenti menggulir.

Memori itu kembali menghantamnya tanpa ampun.

Bella menabraknya hingga keseimbangannya hilang. Air dingin menerjang tubuhnya. Dunia berubah gelap. Sesak. Sunyi.

Hanya gemuruh air yang menelan seluruh kesadarannya.

Dan ketika kelopak matanya terbuka, napasnya terasa berat, ia sudah dikelilingi oleh wajah-wajah cemas. Asep, Vicky, Gayus… dan paling dekat, Raska.

Wajah Raska pucat seterang kertas. Rambutnya masih meneteskan air.

Dan suara itu… suara yang tidak pernah Elvara bayangkan keluar dari mulut seorang Raska Wijanata.

Suara pecah. Rapuh. Ketakutan yang telanjang.

“Lo… bikin gue hampir mati jantungan…”

Elvara memejamkan mata. Jantungnya memukul keras dan anehnya, bukan karena tenggelam, tapi karena cara Raska mengucapkannya.

Seolah ia benar-benar takut kehilangannya.

Seolah ia… berarti.

Elvara menggigit bibir.

Hatinya mencelos. Ada luka besar di dalam diri Raska, dan ia tanpa sengaja menyentuh pinggirannya.

Ponsel kembali bunyi.

[Gilang]: Eh serius, gua kira Raska angkuh ke cewek karena gengsi. Ternyata setakut itu kehilangan.

[Sasa]: Mungkin Elvara kayak trigger kenangan buruk dia… tapi cara dia ngeliat Elvara pas tadi keluar vila… anjir itu bukan tatapan ke ‘temen biasa’.

Trigger : pemicu/ penyebab.

[Cindy]: Setuju. Kayak ada rasa yang dia sendiri gak sadar.

Elvara memegang ponselnya erat.

“Rasa? Mana mungkin…”

Namun pipinya menghangat.

Ia scroll lagi.

[Nisa]: Tapi serius, salut. Asep, Vicky, Gayus tiga-tiganya solid.

[Lila]: Mereka cowok paling ribut di sekolah tapi pas krisis, mereka yang paling gercep.

[Reno]: Raska + Elvara \= kombinasi gak terduga sih…

Elvara menutup ponselnya pelan. Kamar kembali sunyi. Hanya suara hembusan angin di luar jendela.

Ia berbaring pelan, menatap langit-langit.

"Raska… kenapa lo sampai segitunya nolong gue?

Apa gue cuma kebetulan ada di tempat yang bikin lo ke-trigger? Atau… ada hal lain yang bahkan lo sendiri belum ngerti?"

Ia menarik selimut ke dada, tubuhnya mulai rileks.

Lalu, sebelum matanya terpejam, pikirannya mengembara ke satu nama:

Bella.

Bella yang menabraknya, jatuh bersamanya. Bella yang menghilang. Bella yang tak muncul di grup.

”Dia… kenapa?”

Tak ada jawaban.

Cuma satu hal yang pasti, hari ini membuka sesuatu yang selama ini tertutup rapat:

Raska yang selalu dingin punya luka. Dan entah kenapa, luka itu berdenyut ketika menyentuhnya.

Dan Elvara… untuk pertama kalinya… ingin tahu lebih jauh.

Tentang Raska. Tentang masa lalunya.

Tentang kenapa ia, Elvara, bisa membuat cowok paling dingin di sekolah memeluknya seperti takut kehilangan dunia.

***

Malam itu sunyi. Lampu kamar Raska redup, memantulkan cahaya pucat ke dinding. Tidurnya gelisah, napasnya pendek, tangan mencengkeram sprei.

Lalu mimpi itu datang lagi, lebih tajam dari sebelumnya.

Ia berdiri di kamar ibunya. Udara dalam mimpi itu dingin, padat, seperti menahan napasnya sendiri.

Ibunya.

Terbaring di lantai.

Wajah pucat ibunya tanpa napas, sesuatu yang tak boleh ia lihat di usia sekecil itu.

“Ma…?”

Suara kecilnya menggema, pecah, tak sampai ke tubuh yang tak bergerak itu.

Di sekeliling jenazah itu, puluhan obat penenang tergeletak berceceran. Botolnya miring, sebagian pil pecah, warna putihnya seperti serpihan salju kematian.

Teriakan seseorang.

Tangisan.

Keramaian aparat.

Lalu gelap.

Raska terbangun mendadak.

Napasnya memburu. Dada naik turun cepat. Keringat dingin membuat rambutnya menempel di dahi. Ia duduk tegak, memegangi kepala. Dinding kamarnya terasa menyempit.

Ia berdiri, hampir limbung. Kakinya melangkah otomatis ke dapur, tempat ia menyimpan obat penenang untuk berjaga-jaga saat trauma menyerang.

Lampu dapur menyala putih pucat ketika ia membukanya. Laci pertama. Tangan Raska masuk, meraih botol kecil kaca bening.

Ia menggenggamnya erat. Terlalu erat.

Tutupnya berbunyi klik saat ia buka. Satu butir jatuh ke telapak tangannya. Namun saat ia menatap butir kecil itu… bayangan masa lalunya menghantam keras.

Ia melihat pil berserakan di lantai, tepat di sekitar tubuh ibunya. Wajah pucat ibunya seperti muncul di bayangan kaca.

Napas Raska tercekat. Tangannya mulai gemetar. Semakin keras. Pil di tangannya bergetar bersama jemarinya. Hampir jatuh.

“Tidak…” bisiknya lirih, nyaris tanpa suara.

Raska memejamkan mata kuat-kuat. Ia ingin menelan obat itu. Tapi ia juga takut. Takut mengikuti jejak sang ibu.

Napasnya pecah.

Ia meletakkan botol itu ke meja. Keras, seolah ingin memutus hubungan dengan masa lalunya.

Kedua tangannya bertumpu pada pinggiran meja, kepala tertunduk sambil menahan sesak di dadanya.

“Gue… nggak mau kehilangan siapa pun lagi…” gumamnya. Suara serak yang bahkan tak dimaksudkan untuk siapa pun.

Air matanya jatuh satu. Ia buru-buru menyekanya. Lalu menarik napas, berulang kali, mencoba menenangkan getaran di bahunya.

Raska duduk di lantai dapur, punggung bersandar ke kabinet. Lampu dapur tetap menyala, membuat bayangannya membentang panjang.

Untuk pertama kalinya sejak lama… ia merasa kembali jadi anak kecil yang ketakutan.

Dan ia tahu, mimpi buruk itu bukan yang terakhir.

Tapi seseorang hari ini… Elvara… telah memicu pintu yang ia kunci rapat bertahun-tahun.

...🌸❤️🌸...

Next chapter...

Bian memicing bingung.

“Caranya?”

Roy mengangkat dagunya, memasang tatapan licik yang hanya dimiliki seseorang yang rela melakukan apa pun demi ambisi.

“Dengan cara yang bikin cewek kayak Gasekil mustahil baper.”

To be continued

1
abimasta
sabar ya papa nata semoga raska bisa terbuka sama anda papanya
Hanima
lanjut kak nanaaa
Ass Yfa
kesalahan Nata...kesalahan fatal..karna tdk percaya istrinya sendiri...dan beakibat fatal
Anitha Ramto
Si Roy itu tidak tahu terimakasih Papamu menikahi Mamamu karena di jebak,kamu iri sama Raska huh...jelas Wijanata lebih sayang Raska,karena Raska terlahir dari wanita yang amat Wijanata cintai...

Ayo Raska kamu semangat untuk sembuh,,dan Elvara tempat ternyamanmu🤣
septiana
sebenarnya ayahnya Raska perhatian,tapi Raska sudah menutup hati buat ayahnya setelah ibunya meninggal.. jangan sampai Roy tau ayahnya menemui teman teman Raska agar selalu mendampingi Raska. bisa buat ulah lagi nanti dia.
anonim
Laporan Asep tentang Roy di perpustakaan - ngomong sama Elvara - juga omongan Vicky, Gayus juga Asep, ditanggapi Raska hanya dengan tawa sinis. Bagi Raska - Roy bukan ancaman.

Raska selama ini berarti berusaha sendiri mengatasi masalah traumanya dengan konsultasi ke dokter Wira.

Tanya jawab antara dokter Wira dengan Raska - kesimpulannya - trauma Raska belum pulih.

Ya betul itu pak Nata, Roy iri terhadap Raska. Kalah segala-galanya maka mau mencurangi kakak tirinya.
Kyky ANi
kasian Raska,, kira2 dia minum obat apa ya,,,
anonim
Elvara menceritakan kronologi insiden dia dan Bella jatuh ke kolam.

Raska...yang tahu sengaja atau tidak sengaja nabrak - ya Bella.

Elvara pribadi yang baik, tidak mau menuduh. Tapi yang pasti kamu sengaja di tabrak Bella - biar kamu jatuh ke dalam kolam. Bella mungkin tidak menyangka ketika nabrak kamu - dirinya mental - kecebur juga 😄.

Elvaraaaaaa...jujur amat 😂.

Tuh lihat reaksinya trio komentator 😂.

Raskaaaaa....jujur juga 😂👍🏻👍🏻.

Trio komentator langsung meledak ibaratnya sedang menyaksikan tanding sepak bola jagoannya tembus gawang 😄.

Raska kupingnya memanas - Elvara biasa...tanpa ekspresi bergumam - "Drama banget kalian." 😄.

Weeeeh Bella nguping.
Waduh masih ada lain kali - rencana jahat apa lagi Bella ??

Bella mimpimu cuma mimpi - mana ada jadi kenyataan - Raska tidak mungkin pilih kau.
Puji Hastuti
Lanjut kk, maki keren
anonim
Raska sedang tidak baik-baik saja. Bayangan masa lalu yang muncul dalam mimpinya menjadikan terbangun, jadi kurang tidur.

Tiga temannya mengkhawatirkan kondisi Raska. Mereka bertiga peduli - kalimat yang keluar dari masing-masing cukup menghibur. Yang di rasa Raska ketegangan sedikit melonggar - menggeleng halus, bergumam lirih - "...kalian emang nyebelin." Ini bentuk ungkapan Raska yang "POSITIF," terhadap ke tiga temannya yang selalu ada untuknya.

( ***Ini Author mesti bikin cerita kelanjutan mereka berempat sampai masing-masing punya keluarga, pertemanan berlanjut 😄. )

Roy mimpinya ketinggian.

Elvara masih seperti biasa yang dilakukan ketika jam istirahat. Duduk di bawah pohon, membaca buku, sambil ngemil - kripik.
Kyky ANi
Raska beruntung punya teman yang setia dan selalu mengerti dia,, walaupun kadang selalu nyeselin,,
Cicih Sophiana
semoga pak Nata punya pikiran untuk tes DNA si Roy...
Anitha Ramto
Semoga Raska cepat sembuh dari troumanya...

dan semoga si Roy selalu gagal dalam semua hal😄
Anitha Ramto
Good El....kamu tidak terpengaruh oleh omongan si Roy yang manipulatif itu...
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😁

Aku Sudah menduga, novel ini beda dari yang sebelumnya. Novel kali ini, selain memberikan pelajaram tentang ketulusan cinta, juga ada melibafkan Para medis juga.

Seperti Dokter Wira, Dokter Pesikiater Raska, Karen itu sangat mengguncang kejiwaan Raska, yang telah dia tanggung sejak usia 10 tahun. Untung saja Raska berusaha berobat, jika tidak, penyakitnya makin parah dan membuat tempramen Raska meningkat, yang bisa-bisa membuat dia tidak bisa tidur nyenyak, dan itu bisa mebuat dia menjadi emosional, bahkan mungkin bisa melempar barang-barang di Apartemen nya, jika sudah parah.

Mantap kak Nana... 🙏🙏🙏😁
Siti Jumiati
lanjut kak
Fadillah Ahmad
Apakah Dokter Wira nih adalah Dokter Pesikiater Raska kah kak? Sejak kapan itu kak Nana? 🙏🙏🙏😁
🌠Naπa Kiarra🍁: Iya. Udah lama, Kak.
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😁
septiana
mau bagaimana pun usaha mu kau akan tetap kalah dari Raska kalau hanya mengandalkan ego dan iri dengki..
Fadillah Ahmad
Maaf kak 🙏🙏🙏 ini Juga tidak ada tanda kutipnya kak 🙏🙏🙏 Mohon di revisi ya kak Nana 🙏🙏🙏😁
🌠Naπa Kiarra🍁: Siap, Kak🤗🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!