NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Kehormatan

Sang Pemilik Kehormatan

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Spiritual / Cintamanis / Tamat
Popularitas:29.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lin Aiko

“Lelaki baik untuk perempuan yang baik, sedang lelaki buruk untuk perempuan yang buruk. Tapi, bagaimana bisa orang yang baik mendapatkan seseorang yang buruk?”

***

Ruby, gadis muslimah keras kepala yang bercita-cita menjadi seorang animator. Sebuah kejadian rumit membuatnya memutuskan khitbah Iqbal, pria yang dicintai, lalu menikahi Hiko, kekasih sahabatnya.
Pernikahan suci itu ternodai demi keegoisan pribadi. Meski dalam kapal yang sama, mereka hidup dengan dunia masing-masing. Sampai Allah menggerakkan hati mereka untuk saling membutuhkan.

Dalam keindahan rumah tangga yang mulai terjalin, tiba-tiba mereka terjebak dalam pilihan yang cukup berat. Apakah rumah tangga itu harus bertahan di atas keegoisan atau ikhlas melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Aiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Sejak kejadian mati listrik di ruang ganti studio alam membuat Ruby setiap hari bermimpi buruk tentang sosok punggung pria yang sangat mirip dengan Hiko, juga tato kecil dibalik pergelangan tangan orang yang membekap mulut dan hidungnya itu.

Walau tak setiap hari, namun pertemuan Ruby dan Hiko cukup sering. Hanya sekedar berpapasan atau juga saat berkonsultasi karaktee bersama pemeran The King lainnya.

Sebenarnya ia sangat penasaran ingin memastikan, apakah Hiko memiliki tato yang ada dalan ingatannya tersebut. Tapi ia juga terlalu takut menghadapi kenyataan. Bagimana jika Hiko memilikinya, apa yang harus ia lakukan.

Minggu pagi, Ruby sudah diantar Ehsan ke Studio Alam. Serial dramanya sudah memasuki episode enam dan mempunyai rating yang cukup tinggi diantara drama lain yang sedang tayang saat ini. Karena itu ia sangat bersemangat mengikuti proses shooting, ditambah lagi para kru yang sangat baik padanya membuat ia nyaman disana.

Tasya dan Irma tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika Ruby mengajak mereka untuk melihat poses shooting. Mereka sudah berdiri di pintu masuk ketika melihat Ruby datang.

"Assalamu'alaikum, Nyai Ruby." Goda Irma.

"Wa'alaikumsalam. Kalian sudah lama?" Tanya Ruby.

"Lumayan sih. Mungkin kita terlalu bersemangat." Jawab Tasya.

Ruby tertawa kecil. "Ayo, langsung ke lokasi shooting." ajak Ruby.

Bertiga mereka berjalan menuju ke lokasi shooting. Irma tak henti-hentinya mengoceh berharap bisa bertemu Hiko sedangkan Tasya ingin sekali mencuri perhatian sutradara, berharap bisa mendapat peran di drama itu.

Seperti biasa, Ruby menyapa kru dan atasan-atasannya juga meminta ijin membawa temannya untuk melihat proses shooting. Ia melihat Nara keluar dari ruang ganti dan menghampirinya.

"Hai Hai." Sapa Nara.

Irma dan Tasya terkejut melihat Nara, istri dari bos mereka juga ada disana.

"Pagi, Bu." Sapa Irma dan Tasya.

"Pagi." Balas Nara ramah, "Kalian diajak Ruby kesini, ya?"

"Iya, Bu." Jawab Tasya.

"Bu Nara benar asistennya Hiko yang cakep itu?" Tanya Irma to the poin.

Nara tertawa kecil, "Pasti mau ketemu Hiko, ya?" Goda Nara

"Iyaaaa, Bu. Mau bangeeeeet." Irma kegirangan.

"Ih, panggil nama aja kali. Aku lebih tua setahun dari Ruby." Nara tak suka dengan sebutan itu.

Irma dan Tasya saling menatap.

"Mana berani kami tidak sopan seperti itu. Bu." Kata Tasya.

"Ini kan bukan kantor. Lagian bos kalian kan suamiku, bukan aku. Kalau gak panggil nama, aku gak mau bicara dengan kalian."

"Baik-baik, akan kami laksanakan." kata Irma.

Nara tersenyum senang, "Hiko masih sarapan. Kita duduk disana aja yuk." Ajak Nara, menunjuk sebuah kursi dari kayu yang panjang tak jauh dari tempat pengambilan gambar.

Ruby dan ketiga temannya asyik berbincang ramah disana, mendengarkan cerita Nara tentang dunia perfilman. Sampai-sampai mereka tidak sadar jika ada seseorang yang sedang asyik mengambil gambar mereka dengan sebuah kamera.

"Siapa yang lo fokusin disitu?" Goda Genta.

Kehadiran Genta membuat Hiko mengalihkan bidikan kameranya.

"Yang kerudung merah tuh cakep. Bukan bini orang dia, pepet ajaaa." Goda Genta lagi.

"Bacot lo!"

"Percuma juga sih lo pepet, dianya gak bakal mau. Hahahaha."

Tawa Genta seketika menyita perhatian Ruby dan teman-temannya.

"Sejak kapan kalian disitu?" Nara menghampiri Hiko dan Genta, lalu mengajak mereka ke teman-temannya.

"Nih, fans kamu." Nara menunjuk Irma.

Dengan wajah tersenyum ramah, Hiko menyapa Irma. "Halo." Hiko mengulurkan tangannya.

Irma segera berdiri, tidak menyangka Hiko akan mengajaknya bersalaman. Ia langsung menjabar tangan Hiko, "Saya Irma, Kak. Ngefans banget sama kakak. Udah ganteng, baik hati, ramah." Puji Irma.

"Ah, tidak. Kamu berlebihan memuji saya." Ucap Hiko, ditambah dengan senyum yang dibuatnya malu-malu kucing lalu melepaskan tangan Irma.

Ruby hanya menatap jijik ke Hiko, 'dasar actor!' batin Ruby.

Hiko menatap Ruby yang selalu acuh dengan kehadirannya, "Saya tidak tahu kalau penulis The King ada disini? Selamat pagi, mbak Ruby. Senang bisa melihat anda disini." Goda Hiko dengan rona wajah yang sangat ramah.

Bukannya membalas, hal itu malah membuat Ruby meninggalkan Hiko dan teman-temannya. Sekali lagi Hiko mempunyai alasan untuk kesal pada Ruby.

Ruby memilih untuk jalan-jalan sendiri, memisahkan diri dari teman-temannya. Hari minggu membuat Studio alam cukup ramai dengan wisatawan, sehingga ia tak terlalu takut untuk berjalan sendirian.

Ia berhenti di tepi danau, menikmati langit yang cerah, suara burung juga suara keramaian anak-anak disekitarnya yang sedang bermain. Suasana yang pas untuknya melanjutkan komik yang sedang ia buat.

Ruby mengambil tablet dan styluspen yang selalu ada di dalam tasnya, dan mulai melanjutkan menggambar komiknya. Seperti biasa, ketika ia sudah menggambar, dunianya akan berpindah ke dalam komik dan tak terlalu menghiraukan keadaan sekitarnya.

"Tante tante!"

Ruby merasakan bahunya sedang disentuh seseorang, ia melihat siapa yang telah menyentuhnya. Ternyata beberapa anak kecil sudah berdiri disekitarnya.

"Ya? Ada yang bisa dibantu?" Tanya Ruby.

"Bisa minta tolong ambilkan bola kami yang jatuh disitu?"

Ruby menyimpan tabletnya dan melihat ke tepi danau. Ia naik diatas trotoar dari kayu yang dibangun disepanjang tepian danau.

"Tante coba dulu ya." kata Ruby.

Ruby duduk dengan tangannya memegang tepian trotar kayu, dan tangan kirinya ia ulur sepenjang mungkin untuk mengambil bola yang sedang megapung tenang diatas air.

Tiba-tiba saja seseorang duduk berjongkok tak jauh darinya dan tanpa ijin mengambil foto dirinya yang sedang berusaha.

"Mas Hiko!" Ucapnya

Hiko menatap hasil bidikan kameranya, "Jelek bangeeeet. Hahahahaha!"

"Hapus gak! Mas gak bisa ambil foto saya tanpa ijin."

"Udah, urusin aja itu yang mau lo ambil."

Hiko menatap tangan Ruby yang sedang berusaha mengambil bola. Namun matanya terhenti di bekas goresan yang ada balik pergelangan tangan kiri Ruby.

Menyadari hal itu, Ruby sedikit panik dan menarik tangannya kembali. Ia menarik lengan bajunya yang tersingkap. Melihat hal itu membuat rasa bersalah Hiko kembali muncul.

"Bisa minta tolong ambilin, mas." Pinta Ruby.

Ia meletakkan cameranya dan dengan mudah meraih bola tadi. Namun mata Ruby terbelalak melihat tangan Hiko.

"Nih, Dek!" Hiko melemparkan ke beberapa anak kecil yang sudah menunggu bolanya.

"Makasih Om, Tante!" Ucap mereka kemudian pergi meninggalkan Hiko dan Ruby.

"Hei Hei!" Hiko berulang kali menjentikkan jari melihat Ruby yang sedang melamun.

Ruby tidak sedang melamun, ia hanya sedang berusaha menguatkan diri mendapati sebuah kenyataan pahit. Tiba-tiba saja air matanya menetes menatap Hiko.

"Lho, heh! Lo ngapain tiba-tiba nangis?" Hiko kebingungan. "Dih, nih cewek aneh banget sih!"

Hiko meraih cameranya, disitu Ruby bisa melihat jelas tato camera kecil dengan tulisan Ibrahim disana sama persis dengan yang ada di ingatannya.

Ia menangis semakin kencang mengetahui kenyataan yang ada di hadapannya. Ternyata pria yang sangat dicintai sahabatnya itulah yang sudah merenggut kehormatannya.

"By! Please lah, jangan gini. Orang-orang ngira gue ngapa-ngapain lo." Hiko panik melihat beberapa orang menatapnya sinis.

"By!"

Ruby menatap Hiko, ia sangat membenci pria didepannya itu. Apa dia sedang berpura-pura lupa dengan apa yang terjadi pada malam itu? Kenapa dia harus melakukan itu padanya.

"By, Ayolah. Jangan kaya gini."

"Apa salahku ke kamu mas?" Tanya Ruby.

Hiko mengernyit, heran dengan pertanyaan Ruby. "Lo ngomong apa sih, By?"

"APA SALAHKU KE KAMU!!!"

-Bersambung-

.

.

.

.

.

Hayooo! gak boleh pelit-pelit tekan like, tulis comment apapun dan vote nya. Bayar aiko cuma pake itu, murah meriah. hahahaaha.

makaaasih dear.

1
may
Hai tabina rubby azzahra❤️aku kembali lagi kesini, aku kangen mas hiko, eh salah aku kangen mama ruby maksudnya🤭
Erna Yunita
aq datang lagi... setelah sekian bertapa 🤗
Nanda moure
ahhhhh nyesek lagi kan part ini pdhl udah ulang2 di baca
Nanda moure
walaupun sudah diulang 4x air mata tetap menetes di bab ini 😭😭
Senjaku senjamu jadi satu 🍃
da lamun aya payuneun c hiko bade dicepret ku sapu nyere, thor aku baca ulang yang ke 3x nya haha
Diia2
kaya nya ada cerita yg dicut ya ka ? 🙄

aku lupa dichapter berapa 🥺

kalau baca cerita ini selalu nangis😭 padahal udah tau cerita nya
Senjaku senjamu jadi satu 🍃
aku kembali lagi setelah membaca ini beberapa tahun yang lalu ❤
Saci
kesekian kalinya /Drool/ pengen ada cerita mas iqbal jugaaa/Drool//Drool/
Nunun Nuraini
ya allah pelajaran jaman MI dulu.... sebelum mulai pelajaran harus baca itu dulu 😁
Ian Marbun
azizah jodohnya iqbal bukan? aku lupa ni
Senjaku senjamu jadi satu 🍃: iya dia jodohnya punya anak juga
total 1 replies
Ian Marbun
dulu udah daftar favorit tapi, akunku hilang
Devi Anna
part yg bikin nyesek di dada 😭
Caryne Yusian
banyak sekali revisinya ya kak ai. part yg pak Handoko hajar hiko pakek payung Sampek hancur payungnya gak ada
Lin Aiko: Eh, tp aq ga pernah revisi2 di sini kak. Aq jg ga pernah baca lagi. Mungkin dr sistem kak
total 1 replies
Nurul luluk Fatimah
entah sudah baca berapa kali tp tetep saja sesek 🥺😭
Nurul luluk Fatimah
entah sudah baca berapa kali tp tetep saja sesek 🥺😭
Caryne Yusian
part tersedih sih menurutku
Saci
the best novel
Caryne Yusian
anaknya sepek anak Dajjal minta menantu spek bidadari ngaca loe😏
🌼🍀Hartini A🍀🌼
nangis lagi.....pdhal sdh keberapa kali baca novel ini, masih nangis aja ......
🌼🍀Hartini A🍀🌼
kayak tom n jery yp ngegemesin gak sih hihihi....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!