Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17
Sih paling terlambat, Chyntia kembali terlambat karena hal yang sangat sepele. Entah apa yang di lakukan wanita itu. Dia kembali berlari dan kembali menabrak seseorang lagi.
Parahnya, orang yang ditabraknya itu lagi dan lagi.
"Ahk...mami..." teriak Chyntia ketika dia kembali jatuh.
Tapi kali ini dia tidak jatuh, karena yang di tabraknya menolongnya.
Apa yang terjadi saat ini membuat jantung Chyntia berdebar kencang. Terlebih kating yang menyebalkan itu terlihat sangat tampan hari ini.
Sadar akan apa yang dia lakukan membuat Chyntia langsung melepaskan dirinya dari pelukan lengan kekar Satria.
"Kakak sengaja cari kesempatan dalam kesempitan ya?" tudingnya pada Satria yang menatap diam padanya.
"Yakin nih nuduh gue cari kesempatan dalam kesempitan?" tanya Satria setelah menolong gadis ini.
"Iya dong! Buktinya kakak sengaja pegang-pegang aku kan?" ucap Chyntia yang masih terus menuduh Satria dengan hal-hal tidak masuk akal itu.
"Pertama gini ya. Lo yang lari dan gak liat jalan. Kedua, Lo itu udah di tolong seharusnya bilang makasih, dan yang ketiga nih, gue gak pernah cerita kesempatan dalam kesempitan kayak apa yang lo bilang. Lagian gue gak tertarik sama cewek kurus kayak Lo, oke!" jawabnya dengan begitu santai, tapi berhasil membuat Chyntia terlihat kesal padanya.
Ini sudah termasuk body shame. Termasuk kasus bullying terhadap bentuk tubuh darah seseorang dan Chyntia tidak suka dengan hal itu.
Chyntia yang sudah kesal pun berusaha untuk membujuk Satria. Sayangnya apa yang ingin dia lakukan tidak terjadi karena Satria langsung sigap untuk menahan tangan mungil itu.
"Ahk...sakit..."
"Jangan coba-coba buat ngelakuin sesuatu yang bakalan ngerugikan kamu sendiri oke. Lebih baik belajar dengan baik dan jangan sampai terlambat lagi." ucap Satria berlalu dari hadapan Chyntia.
Apa yang Satria katakan berhasil membuat Chyntia semakin kesal padanya.
"Ih, dasar nyebelin!!!" teriak Chyntia yang membuat Satria hanya tersenyum saja.
Dia tau jika saat ini gadis itu pasti kesal dengannya. Lagi pula Satria suka menjahilinya.
Satria bahkan melambaikan tangannya membuat Chyntia semakin menjerit.
"Kenapa Lo?" tanya Jay melihat Satria yang tersenyum begitu. Mereka berkumpul di kantin.
"Kesambet kali?" jawab Niki asal.
"Kesambet cewek!" timpal Dewa yang ikut menambahkan suasana semakin riuh.
"Cewek mana lagi anjir? Sisil mau Lo Tarok mana setan?" tanya Owen yang tau betul hubungan Satria dengan Sisil.
"Kalau bisa dua kenapa satu?" jawab Satria tersenyum membuat teman-temannya hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Niki aja bisa jalan sama 3 cewek dalam sehari, kenapa gue gak boleh? Kan boleh dong?" jawaban macam apa ini?
"Setia itu mahal bro, dan hanya cowok mahal kayak gue yang bisa ngelakuin kesetiaan itu." puji Jake pada dirinya sendiri.
"Setia sama goblok beda tipis anjir." balas Jay yang tau ketika Jake di selingkuhi oleh pacar bulenya.
"Ungkit terus..." kata Jake kesal ketika mengingat dirinya yang di selingkuhi oleh kekasih bulenya.
Padahal dulu dia begitu effort untuk menghampiri kekasihnya yang tinggal di Melbourne itu.
"Makanya jangan sok setia deh. Lagian yakin lu sih inces setia? gimana kalau inces gak setia dan punya cowok lain?" pembicaraan mulai serius karena membawa Alana di dalamnya.
Di saat pembicaraan mulai serius, Alana bersama teman-temannya datang hingga membuat Jaka langsung tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Alana.
"Ciee..." goda Shea melihat Alana yang dapat senyuman dari Jake.
"Paan sih?" balas Alana tersipu malu.
Dia menghampiri Jake dan memberikan sebuah kotak bekal untuknya.
"Apa ini, Al?" tanya Jake penasaran.
"Itu tanda terima kasih aku karena kakak udah nemenin aku tadi malam buat cari buku." kata Alana.
"Eh? Gak usah. Gue ikhlas lahir batin nemeni kamu kok. Besok-besok kalau mau perlu di anter telpon aja. Aku bakalan temenin kamu kok." ujar Jake membuat Alana tersenyum.
"Yaudah, aku balik sama temen aku ya kak. Sekali lagi makasih." ucap Alana setelah memberikan kotak bekal untuk Jake.
"Sa-"
"Sama-sama Incess...." seru mereka bersamaan.
Hanya Gerry yang tidak bersuara disana. Tapi tatapannya terlihat dalam pada Alana. Namun, entah mengapa ketika dia mengalihkan pandangannya langsung bertemu dengan pandangan Rekha yang menatap malas padanya.
Hal itu membuat Gerry balas menatapku dingin ke arahnya juga.
"Re, tuh kating kok serem ya ngeliatin elu?" tanya Tiara yang sadar akan tatapan Gerry ke arah Rekha.
"Biarin aja. Mungkin lagi panas dalem kali!" jawabnya cuek membuat Tiara menganggukkan kepalanya.
***
np ft gk bs di bk
next my