Reynaldi Fernandez, seorang pria tampan, kaya dan sukses menemukan cinta pada gadis bernama Cinta Destiana Putri, yang merupakan anak dari sahabat ayahnya. Konflik keluarga Rey yang akhirnya menghubungkan Rey pada Cinta.
Rey berubah demi mendapat simpati Cinta, namun Cinta sudah memiliki lelaki idaman lain yang soleh menurutnya.
Akankah Cinta Rey berbalas? bagaimana perjuangan Rey dalam memenangkan hati Cinta?
Cerita ini menceritakan tentang sebuah cinta, keluarga dan persahabatan.
simak terus ya guys....
Trimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku mencintaimu
Rey membuka matanya, terlihat sudah menjelang sore. Dia bangun dari ranjang dan membuka pintu kamarnya. Mencium aroma makanan dan suara berisik dibawah.
"Apa Cinta sudah datang?" Batinnya.
Rey menuruni anak tangga. Baru separuh melangkahkan kaki untuk turun sudah terlihat gadis yang dengan lihai memasak di dapur kecilnya. Dapur yang sangat jarang digunakan. Rey tersenyum senang melihat pemandangan itu.
Tanpa Cinta sadari, Rey mendekat dan memeluknya dari belakang. Keadaan ini membuat Cinta terkejut dan berkata, "kak!" mencoba bergerak dan melepaskan pelukan itu. Namun Rey sudah memeluknya dan menyandarkan kepalanya pada pundak Cinta.
"Sebentar saja, aku lelah." Ucap Rey lalu berkata lagi dengan lirih, "kau mampu menghilangkan lelahku."
Mendengar pernyataan dari Rey, Cinta hanya bisa diam mematung, entah harus berbuat apa.
Beberapa menit kemudian Rey melepaskan pelukannya dan berkata, "maaf." Lalu hanya di angguki ragu oleh Cinta tanpa membalas satu patah kata pun.
"Apa makanannya sudah matang?" Rey menghampiri meja yang sudah berisikan beberapa makanan masakan Cinta, sekaligus mencairkan suasana yang tegang akibat ulahnya tadi.
"Iya ka, makanlah. maaf kalau tidak enak," jawab Cinta.
"Semua makanan aku suka, aku kan omnivora, pemakan segala." Senyum Rey sambil mengunyah kentang yang digoreng Cinta, lalu dibalas dengan senyuman lebar dari Cinta, pasalnya itu kata-kata Cinta yang pernah ia lontarkan kepada Rey.
Setelah mereka menikmati makan siang yang terlambat, Rey berinisiatif sendiri mengambil piring kotor. "Biar saya aja kak," pinta Cinta yang sedang minum.
"Ngga apa-apa, aku kan tuan rumah" senyum Rey menuju wastafel, namun Cinta tetap membantunya.
"Kalau begitu kita kerjakan bersama supaya lebih cepat."
"Boleh." senyum Rey sambil menatap Cinta yang berada dekat disebelahnya.
"Aku yang sabunin, kak Rey yang bilas ya" kata Cinta yang diangguki cepat oleh Rey.
"Sabunnya sampe ke hidung sih." Ucap Rey mencoba mengusap busa sabun yang ada di hidung Cinta, namun sebelum itu dilakukan, Cinta malah mengusap sendiri dengan tangan yang masih berbusa, alhasil busanya juga mengenai jidat dan pipinya. Entah mengapa tangan Cinta jadi grogi seperti ini.
"Ini namanya cuci muka pakai sabun pencuci piring Cinta, hahahahahaa..." Gelak tawa Rey mengakrabkan keduanya.
Melihat Rey tertawa membuat Cintapun tertawa dan berkata, "puas!"
Setelah semua bersih, Cinta kembali keruang tamu dan mengambil berkas yang ia letakkan di meja, sesuai tujuan awal datang ke apartemen ini.
"Mana yang harus aku tandatangani?" ucap Rey yang muncul dihadapan Cinta.
"Ini," jawab Cinta seraya menyerahkan beberapa kertas. Posisi mereka berdiri didepan lemari panjang yang tingginya sepinggang Rey. Rey langsung meraih kertas tersebut dan mendatanganinya. Cinta hanya berdiri sambil memandangi Rey.
"Ini saja?" tanya Rey tetap dengan posisi membungkuk layaknya orang menulis sambil berdiri. Namun Cinta hanya bengong tak menjawab, malah tetap memandangi Rey.
Rey kembali menegakkan tubuhnya dan berkata
"Cinta..."
"Ah iya itu saja."
"Mengapa melamun? apa yang kamu fikirkan? hmm..." tanya Rey.
"Tidak, hanya saja.. ah lupakan."
"Apa?" Rey mendekat dan semakin dekat, hingga pinggul Cinta membentur lemari tadi. Dan Rey mengukungnya dengan kedua tangannya berpegangan pada lemari itu.
"Apa Cinta?" tanya Rey lagi. Rey tau persis bahwa saat ini Cinta sangatlah gugup.
"Ngga apa-apa, hanya saja hmmm.. mengapa kak Rey hanya pakai singlet dan celana boxer? kan ada aku," tunjuk Cinta pada dirinya.
"Loh memang kamu baru sadar? aku seperti ini dari tadi." Senyum Rey, hembusan nafasnya menghempas kewajah Cinta.
"kak" suara Cinta seolah menolak posisinya saat ini dan mencoba mendorong dada Rey, namun tak digubris. Rey semakin terbawa suasana liarnya.
Tangan Rey menyentuh pipi Cinta dan berkata dengan lembut "aku mencintaimu, Cinta."
Cinta hanya bisa terdiam mendengar ungkapan cinta dari Rey. kemudian tangan Rey beralih ke tengkuk Cinta
Cup
Rey mel*mat bibir Cinta. "hmmm..." Cinta mencoba melepaskan diri dari Rey, namun tak berhasil karena Rey malah sedikit mengangkat pinggul Cinta untuk duduk dilemari itu. Rey menggigit bibir Cinta untuk terbuka dan membuka peluang Rey untuk bergerak bebas menelusuri rongga mulutnya.
Setelah puas mel*mat bibir ranum Cinta, tangan Rey menyingkapi kerudung Cinta kebelakang dan terlihat leher Cinta yang putih bersih, kemudian bibir Rey turun menciumi lehernya.
"kak lepas, tolong jangan seperti ini!" tangis Cinta pecah, namun Rey mengacuhkannya.
"lepas kak, aku mohon lepas!" Cinta terus mencoba mendorong Rey.
Sungguh saat ini Rey tengah dipenuhi nafsu, dia tidak sadar apa yang akan terjadi setelah ini, karena tanpa disadari dia telah menyakiti perempuan yang paling ia cintai.
Ciuman Rey berlanjut ke dada Cinta dan mengecapnya. Cinta berteriak histeris, dia menangis sejadi-jadinya, sangatlah sedih dan sakit. Hingga akhirnya Rey menghentikan aksinya. Cinta langsung mendorong tubuh Rey sekuat tenaga hingga menendang perutnya, dan segera berlari meninggalkan apartemen itu sambil merapihkan pakaiannya kembali.
Sungguh sepanjang jalan Cinta hanya menangis, menyesali dirinya yang datang ke kandang singa sendirian.
klo biasanya berawal dr benci trus berubah jadi cinta tp ini the real romansa 🤩🤩🤩🤩