NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:944
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa itu belum selesai

Arya meraih kain yang berisi es batu itu, untuk membantu Kiara mengompres pipinya. Namun Kiara menahan tangan Arya, seakan dia enggan disentuh oleh lelaki dihadapannya.

"Tidak perlu, Kiara bisa sendiri." mengambil kompres dari tangan Arya.

Kiara saat itu bahkan enggan menatap ke arah Arya. Luka yang diberikan Arya pagi itu terasa luar biasa untuk nya.

"Kiara!" panggil Bu Amanda.

"Lebih baik kamu ikut kerumah Mama saya ya nak!" ajak Bu Amanda yang khawatir dengan Kiara.

Apalagi bu Amanda melihat kekecewaan Dimata Kiara.

"Iya Kiara, kerumah Mbak juga boleh."

"Bukankah kamu sudah pernah tinggal disana."

Kiara masih diam, tapi dalam hatinya dia memang ingin pergi. Dia ingin menghindari dari Arya untuk saat ini.

Dan kalau bisa sampai dua Minggu kedepan. Dia sudah menyerah sebelum perjanjian dua bulan mereka berakhir.

Kiara tak ingin memaksakan semuanya, apalagi pagi ini dia bisa melihat begitu besarnya perasaan dihati Arya tersisa suntuk Felicia.

"Mama tidak ingin merasa bersalah, dengan terus memaksa kamu bertahan dirumah ini!" ucap Bu Amanda dengan wajah sedih.

Sari berjalan mendekat dan duduk disamping Kiara, dan di depannya masih ada Arya yang sedang berlutut. Dia terdiam ditempatnya.

"Ayo Kiara!" Sari membantu Kiara bangun dan akan membawanya pergi dari sana.

Namun Arya bangun dan menahan lengan Kiara untuk tidak pergi.

"Mbak Sari, Mama!".

"Kiara itu adalah istri Arya, tolong kalian jangan bawa dia keluar dari rumah ini."

Bu Amanda yang sudah berjalan ingin meninggalkan ruang Arya saat itu berbalik arah.

"Kamu bilang dia istri Arya?". "Kamu sendiri saja tidak menganggapnya ada " ucap Bu Amanda .

" Sikap kamu yang barusan Mama lihat, begitu melukai hati Mama. lalu bagaimana dengan hatinya Kiara? "

" Apa kamu pernah pikirkan hal itu? "

"Jadi sekarang Mama akan bawa Kiara, pikirkan kemana kamu akan bawa rumah tangga ini!"

" Dan jika kamu sudah punya jawaban, jemput Kiara diruang mama. "

" Akan tetapi jika kamu tidak datang dalam seminggu ini, maka jumpai Kami di pengadilan. "

" Maksud Mama apa? " tanya Arya yang melihat mama nya begitu marah.

"Kamu pikir kan saja Arya!"

Bu Amanda dan Sari membawa Kiara keluar dari sana, dan Arya tak dapat mencegah hal itu. Karena di tau mamanya pasti akan murka.

Arya terduduk lemah di sofa, menyandarkan tubuhnya dengan hati yang penuh kebimbangan.

"Apa tuan ingin minum kopi?" tanya Bik Darmi yang baru saja datang.

"Tidak usah Bik!" Jawab Arya.

Bik Marni pun kembali kebelakang, tak pernah terpikir oleh nya kalau sampai kedua majikannya itu berpisah.

Karena Bik Marni yakin, Arya tidak akan mendapatkan istri yang lembut dan baik seperti Kiara, namun buk Marni hanya seorang pembantu rumah tangga.

Rumah itu sesat sepi, setelah Kiara pergi keruang orang tua Arya. Dengan pikiran kacau Arya pergi keruang kerjanya.

Entah kenapa dia tiba-tiba membuka rekaman cctv yang baru saja terjadi, dan dia melihat apa yang Felicia lakukan pada Kiara dan Bik Marni.

Arya bisa melihat kalau Kiara hanya diam ditempatnya, namun apa yang sudah dia lakukan tadi. menyalahkan Sari dan membela Felicia dihadapan Kiara.

Arya berniat untuk pergi kerumah mamanya, namun dia tau kalau saat ini mereka butuh ketenangan. Arya bergegas turun kelantai satu mencari Bik Marni yang sedang berada didapur.

"Bik, kenapa bibi tidak ceritakan semuanya?" tanya Arya .

" Apa yang harus Bibi ceritakan Tuan?"

"Mungkin semua yang Bibi katakan tadi pun tidak ada gunanya untuk tuan."

" Karena tuan begitu membela mbak Felicia."

" Nyonya tidak bersalah tuan, dia hanya diam saja. Bahakan tidak membalas perlakuan Mbak Felicia terhadap dirinya." jawab Bik Darmi.

Mata perempuan paruh baya itu berkaca-kaca, dia tidak tega melihat nyonya nya disakiti oleh orang lain. Namun dia lebih kecewa melihat tuannya yang sama sekali tidak membela istrinya.

Arya benar-benar frustasi dengan dirinya, dia bahkan tidak pergi kekantor setelah kejadian pagi itu.

Dia meminta sekretarisnya meng-handle semua pekerjaan kantor. Dia hanya dirumah memikirkan setiap perkataan Mama nya.

Apalagi perjanjian dirinya dengan Kiara akan berakhir sebentar lagi, apa yang akan terjadi setelah ini. haruskah dia melepaskan Kiara karena dia belum bisa membuka hati untuk perempuan itu.

Sudah tiga hari Kiara berada dirumah mamanya. Siang itu Arya berniat untuk bertemu dengan Kiara.

Namun baru sampai di pintu utama dia kembali dikagetkan dengan kehadiran Felicia kerumahnya.

"Felicia!" ucap Arya begitu melihat perempuan itu memarkirkan mobilnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Felicia begitu sampai dihadapan Arya.

"Kita perlu bicara!" ucap Felicia.

"Apalagi yang perlu kita bicarakan, aku sudah katakan jangan ganggu rumah tanggaku."

" Arya, ini bukan rumah tangga yang kamu ingin kan, tapi ini hanya sebuah pelarian dari kekecewaan." jawab Felicia sambil mendekat kearah Arya.

Perempuan itu menyentuh kedua pipi Arya. menatap netra hitam yang penuh kebimbangan itu begitu dekat.

Arya yang Memang saat ini belum tau apa Yang akan dilakukannya dengan pernikahan mereka pun mulai goyah.

Tatapan perempuan dihadapannya, yang pernah dicintai olehnya selama lima tahun itu, seakan meluluh lantahkan secuil perasaan yang baru tumbuh untuk Kiara dihatinya.

Dan tiba-tiba Felicia memeluk tubuh Arya begitu erat, dia menangis di dada bidang milik Arya

Mengungkapkan penyesalannya meninggalkan lelaki kaya raya itu. Dan hal itu tentu saja membuat Arya benar-benar goyah.

Perempuan yang menemani hari-hari nya itu telah kembali, dia sempat begitu memb mci Felicia karena pergi begitu saja, namun sekarang dia luluh dengan air mata perempuan itu.

"Maafkan aku Arya aku terpaksa pergi meninggalkan kamu, karena aku dipaksa."

Arya yang mendengarkan pengakuan Felicia, melepaskan perempuan itu dari pelukannya, Dan menghapus air matanya kala itu.

"Siapa yang memaksa kamu?" tanya Arya.

"Papa Arya."

"Jika aku tidak meninggalkan kamu, maka mereka akan menghancurkan bisnis papa."

" Siapa mereka?" tanya Arya penasaran.

"Aku tidak tau, tapi mendapatkan teror untuk aku membatalkan pernikahan kita."

" Aku tidak punya pilihan, kalau papa hancur bagaiman kami akan hidup." ucap Felicia masih dengan tangis nya.

"Tapi kalau biasa cerita sama aku Feli, dan aku pasti akan membantu keluarga kamu."

" Itu tidak mungkin Arya, pasti yang melakukan hal itu menginginkan kamu jatuh. Mereka pasti siangan bisnis kamu."

Ucapan Felicia kali ini sempat membuat Arya menyesali menikah dengan Kiara. karena seharusnya dia mencari Felicia terlebih dahulu.

"Tapi kenapa kamu baru bilang sekarang Feli?"

" Semua sudah terlambat, aku sudah menikah dengan perempuan lain." ucap Arya.

" Kamu kan masih bisa menceraikan perempuan itu Arya, Dan kita menikah." ucap Felicia.

" Tapi dia sudah menyelamatkan keluarga ku, dan kehidupan mama!" ucap Arya sambal kalau ini menyentuh kedua pundak Felicia.

Dan tak jauh dari sana, tanpa Arya sadari Kiara sudah berdiri di ambang pintu pagar, melihat apa yang suaminya lakukan.

Kiara pulang hanya untuk mengambil handphonenya yang masih berada di ruangan Arya. Namun ternyata kedatangannya diwaktu yang tidak tepat.

Pada saat itu Arya memeluk Felicia begitu erat, Bahakan Kiara melihat kesedihan dimata lelaki itu.

"Aku rela kalau dijadikan istri kedua untuk kamu Arya, tapi tolong jangan tinggalan aku!"

ucapan Felicia kalau ini, sanggup membuat Kiara berbalik arah dan pergi dari rumah Arya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!