NovelToon NovelToon
SUJUD CINTA YANG TERBELAH

SUJUD CINTA YANG TERBELAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Erlin, gadis mandiri yang hobi bekerja di bengkel mobil, tiba-tiba harus menikah dengan Ustadz Abimanyu pengusaha muda pemilik pesantren yang sudah beristri.
Pernikahan itu membuatnya terjebak dalam konflik batin, kecemburuan, dan tuntutan peran yang jauh dari dunia yang ia cintai. Di tengah tekanan rumah tangga dan lingkungan yang tak selalu ramah, Erlin berjuang menemukan jati diri, hingga rasa frustasi mulai menguji keteguhannya: tetap bertahan demi cinta dan tanggung jawab, atau melepaskan demi kebebasan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Abimanyu menghentikan mobilnya di depan rumahnya.

Ia mengajak istrinya untuk masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum," ucap Abimanyu sambil menggandeng tangan istrinya.

"Waalaikumsalam,"

Kyai Abdullah terkejut dengan kedatangan mereka berdua.

"Alhamdulillah, akhirnya kalian berdua sudah selesai bulan madu. Eh, sepertinya ada yang berubah nih sama mantu, Kyai." tanya Kyai Abdullah yang melihat Erlin memakai hijabnya.

"Iya Abi, mantu Abi sekarang sudah banyak berubah." jawab Abimanyu

Erlin yang mendengarnya langsung menunjukkan wajahnya.

"Sayang, berikan oleh-oleh yang kamu beli untuk Kyai." ucap Abimanyu.

Erlin tersipu malu lalu membuka tas kecil yang dibawanya. Ia mengeluarkan sebuah kain sarung yang dipilihnya sendiri ketika sedang berbelanja bersama Abimanyu di Bali.

“Ini Kyai, oleh-oleh kecil dari saya. Semoga berkenan,” ucap Erlin sambil menyerahkannya dengan kedua tangan.

Kyai Abdullah tersenyum haru menerima pemberian itu.

“MasyaAllah, Erlin. Kamu sudah seperti anak sendiri bagiku. Terima kasih banyak, Nak. Ko Semoga Allah membalas kebaikanmu dengan keberkahan rumah tangga.”

Abimanyu menceritakan kepada Kyai Abdullah tentang Erlin yang sudah mau ikut sholat tahajud dan membaca Al-Qur'an.

Kyai Abdullah mengacungkan jempolnya ke arah Erlin.

Disaat mereka sedang mengobrol, terdengar suara langkah dari arah dalam rumah.

Riana keluar bersama Umi Farida, ia terdiam sejenak, menatap Erlin dengan tatapan sulit diartikan.

Sementara Umi Farida hanya melipat tangannya di dada, memandang dengan wajah dingin.

"Umi, Riana. Ini ada oleh-oleh dari aku sama Abi."ucap Erlin.

Riana melengos dan langsung memeluk tubuh suaminya.

"Abi, aku kangen. Kapan kita...,"

Abimanyu melepaskan pelukan Riana dan ia memintanya untuk duduk.

"Abii, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan." ucap Abimanyu.

"Iya, Abimanyu. Silahkan nak."

"Mulai besok Erlin akan mengajar di pondok pesantren menjadi guru matematika." ucap Abimanyu.

"APA? MENGAJAR MATEMATIKA?! Tapi, Abi?"

"Riana, dengarkan dulu jika suamimu bicara." ucap Kyai Abdullah.

Kyai Abdullah meminta Abimanyu untuk melanjutkan perkataannya.

"Mulai besok Erlin akan mengajar, Bi. Aku tidak mau jika Erlin kembali ke pekerjaannya yang lama."

"Kalau itu yang kamu inginkan, Bi. Abi setuju dengan kamu. Jadi sekarang pondok pesantren mempunyai dua guru matematika."

Kyai Abdullah meminta Erlin untuk besok datang jam 6 ke pondok pesantren.

"Riana, mulai sekarang Erlin akan bekerja di pondok bersama kamu. Aku ingin kalian berdua rukun dan tidak ada yang saling iri-irian." ucap Abimanyu.

Riana hanya diam dan tidak menjawab perkataan Abimanyu.

"Sekarang ayo kita pulang ke rumah kita. Pakaian kamu dan lainnya biar diantar sama Agil." ajak Abimanyu.

"Bi, kenapa kita harus pindah? Siap yang menjaga umi?"

"Riana, kamu tidak perlu khawatir karena sudah ada pelayan yang sudah kupercayakan untuk menemani umi "

Umi Farida mendengus kesal dan mengatakan kalau Abimanyu anak yang durhaka.

"Astaghfirullah Umi, aku melakukan karena aku ingin bersama dengan kedua istriku. Umi bisa menghubungi aku jika ada sesuatu." ucap Abimanyu.

Kyai Abdullah meminta istrinya untuk tidak seperti anak kecil.

"Farida, apa kamu lupa bagaimana aku mengajari para santri dan santriwati untuk berdiri di kaki sendiri jika sudah menikah?"

Umi Farida bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamar.

“Riana, ayo ikut bersama kami. Aku ingin kamu juga merasa nyaman. Jangan khawatir, kamu tetap istriku, tetap bagian dari rumah tangga ini.”

Riana menahan air mata yang hampir jatuh, lalu hanya mengangguk kecil.

Ia merasa sulit menolak ketika Abimanyu bicara dengan kelembutan seperti itu.

“Baiklah kalau begitu, Aku pamit dulu, Bi.” ucap Abimanyu sambil mencium tangan Kyai Abdullah.

“Jaga istrimu baik-baik, nak. Dua-duanya adalah amanah. Semoga Allah selalu menjaga rumah tanggamu.”

Abimanyu menggandeng Erlin keluar, sementara Riana berjalan di belakangnya dengan langkah berat.

Dari dalam rumah, Umi Farida hanya menatap mereka pergi dengan perasaan yang campur aduk, antara marah, kecewa dan takut kehilangan kendali.

Erlin meminta Riana untuk di depan bersama Abimanyu.

"Biar aku duduk dibelakang saja, Bi."

Abimanyu mengangguk kecil dan meminta Riana untuk duduk di depan.

Setelah itu Abimanyu melajukan mobilnya menuju ke rumahnya yang sudah ia siapkan.

"Abi, kita mampir dulu ke beli bakso ya. Aku lapar." ucap Riana dengan nada manja.

"Tidak usah, Ri. Aku tadi sudah beli Soto ayam untuk kita makan dirumah."

Abimanyu melirik ke arah spion dimana istrinya sedang memandang ke arah jalan.

Erlin mencoba untuk menenangkan dirinya agar tidak cemburu.

"Lin, kamu bisa masak? Bisa bikin kopi?" tanya Riana.

"Insyaallah bisa, Ri. Kenapa?"

"Tidak apa-apa, aku hanya bertanya."

Riana mengerucutkan bibirnya saat mendengar jawaban dari Erlin.

Tiga puluh menit kemudian mereka telah sampai di rumah.

Riana turun dari mobil dan melihat rumah yang sangat mewah dan megah.

"Lin, ayo turun." ajak Abimanyu.

Erlin turun dari mobil sambil membawa tas dan oleh-oleh yang ia bawa dari Bali.

Bi Irma datang menyambut kedatangan mereka bertiga.

"Selamat datang, Mas Abimanyu." sapa Bi Irma.

"Terima kasih, Bi. Perkenalkan ini Riana dan Erlin istri saya."

Bi Irma menyodorkan tangannya ke Riana dan Riana langsung masuk ke dalam rumah.

"Saya Erlin, Bi. Ayo kita masuk." ucap Erlin yang menyodorkan tangannya.

Abimanyu mengajak Erlin untuk masuk kedalam rumah.

Riana membuka pintu kamar dan suasana kamar yang begitu besar.

Banyak perabotan mewah dan semua yang disukai Riana.

"Riana, kamar kamu bukan disana. Itu kamarku dengan Erlin." ucap Abimanyu saat melihat Riana yang akan masuk kedalam kamar.

Riana menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan dari suaminya.

"Aku sudah menyiapkan kamar kamu diatas dan perabotan serta yang lainnya sudah aku siapkan." ucap Abimanyu.

Riana menoleh dengan wajah memerah, campuran antara marah dan kecewa.

“Abi, kenapa aku harus di atas? Bukankah seharusnya aku yang jadi utama?” suaranya lirih, nyaris seperti rengekan.

Abimanyu mendekat, menatap Riana dengan lembut tapi tegas.

“Riana, kamu tetap istriku dan aku sudah menyiapkan kamar yang indah untukmu di atas. Bukan karena Aku ingin membeda-bedakan, tapi agar kita semua bisa merasa nyaman. Rumah ini besar dan aku ingin kita tinggal dengan tenang tanpa ada hati yang saling terluka.”

Erlin yang berdiri di samping suaminya hanya menunduk, tak berani menatap Riana.

Ia tahu betapa sulitnya hati Riana menerima kenyataan ini.

Riana yang kecewa langsung naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.

"Bi, biar aku saja yang dilantai atas. Abi disini dengan Riana." ucap Erlin yang semakin tidak enak dengan Riana.

"Lin, tolong hormati keputusanku ya. Ayo kita masuk ke kamar."

Erlin menganggukkan kepalanya dan ikut masuk kedalam kamar.

Abimanyu menutup pintu kamar dengan hati-hati dan duduk di samping istrinya yang masih tampak gelisah.

“Sayang, jangan pernah merasa bersalah hanya karena Riana kecewa. Aku ngin kamu merasa tenang di sini. Ini rumah kita, Lin,” ucap Abimanyu sambil menggenggam tangan istrinya.

"Bi, tapi nanti malam Abi tidur sama Riana, ya. Dia juga istri Abi." pinta Erlin.

"Insyaallah, Lin. Nanti malam aku akan tidur dengan Riana." ucap Abimanyu.

Erlin memeluk tubuh suaminya dan mengucapkan terima kasih.

1
Hr sasuwe
Bestian bener Umi Farida sama Riana 🤭
Hr sasuwe
nyimak ya
Hr sasuwe
aduuuhh ada drama lagi nihh, nyimak dehhh
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
my name is pho: selamat membaca kak
total 1 replies
Hr sasuwe
keknya seru nih, Erlin jadi istri satu"nya Abimanyu, Riana buang aja kelaut 🥰
Hr sasuwe
emosi jiwa nih sama kelakuan Riana 🤨
Hr sasuwe
semoga saja Abimanyu bisa menjaga amanahnya ya
Hr sasuwe
nyimak aja ya
Hr sasuwe
lanjuut
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Hr sasuwe
bahagia terus buat Erlin sama Abimanyu 🥰
Hr sasuwe
bagusnya si Umi Farida di santet aja x ya 🤭
Hr sasuwe
nah lo maenanya mbah dukun toh,aduh si Umi Farida nyasar nih kek nya 🤭
Hr sasuwe
mantapkan hatimu Abi 👍
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
pengennya tuh mereka be2 bahagia terus deh 😊
Hr sasuwe
Riana jadi bonekanya Umi Farida 🤨
Hr sasuwe
semoga Abimayu bisa jadi suami siaga ya
Hr sasuwe
pengen deh ngegantung Umi sama Riana di pohon toge 🤭
my name is pho: ayo kak, kita gantung mereka berdua
total 1 replies
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
ditungguuu
my name is pho: ok kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!