NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Dan Hadiahnya

Kevin berhenti di depan papan pengumuman yang dipenuhi nama-nama siswa, matanya menyusuri daftar peringkat ujian yang baru saja dirilis. Bibirnya melengkung tanpa sadar saat membaca hasilnya.

"Peringkat 21," gumamnya pelan sambil menyilangkan tangan di dada.

Hasilnya standar, tidak jauh berbeda dari biasanya. Cukup untuk membuatnya lega karena usahanya tidak sia-sia, tapi juga tidak istimewa sampai membuatnya bangga.

Dia mengalihkan pandang ke urutan paling atas daftar, dan seperti dugaan, nama Cindy masih bertengger di posisi pertama dengan nilai nyaris sempurna.

Tentu saja, pikir Kevin dalam hati sambil menghela napas pendek.

Cindy memang pintar sejak awal, tapi yang membuatnya tetap di puncak adalah kerja kerasnya yang tak kenal lelah. Kevin sering melihatnya begadang belajar setelah makan malam, wajahnya berkerut konsentrasi di bawah sinar lampu belajar yang temaram.

"Cindy masih yang pertama," terdengar bisikan dari kerumunan siswa di sebelahnya.

"Malaikat itu memang beda level otaknya," sahut suara lain dengan nada kagum.

Tanpa disadari, tangan Kevin mengepal erat.

"Ada apa, Kevin? Nilaimu jatuh?" tanya Revan yang berdiri di sampingnya sambil menyandarkan badan ke dinding.

"Tidak. Peringkat 21."

"Wah, lebih bagus dari ujian sebelumnya!"

"Masih dalam margin error sih."

"Ah, dasar orang pinter selalu merendah," Revan menyeringai sambil mendorong bahu Kevin dengan sikunya.

Kevin hanya menggeleng dan kembali menatap daftar peringkat. Dia benar-benar bekerja keras, pikirnya lagi.

Orang-orang hanya melihat hasil akhir tanpa tahu perjuangan di baliknya. Mereka memujinya sebagai "malaikat sempurna" tanpa menyadari betapa Cindy memaksakan diri untuk memenuhi ekspektasi itu.

Aku harus melakukan sesuatu untuknya, tekad Kevin dalam hati.

"Hmm, Kevin. Apa ini?"

Suara Cindy yang penuh rasa ingin tahu memecah kesunyian apartemen. Gadis itu baru saja kembali dari supermarket, tas belanja penuh bahan makanan masih tergantung di lengannya. Tapi yang menarik perhatiannya justru kotak putih kecil dengan pita emas yang tergeletak di meja dapur.

Kevin yang sedang bersandar di sofa sambil memegang remote TV menoleh perlahan. "Ah, itu kue," jawabnya santai.

Cindy sudah bisa menebak dari bentuk kotaknya, tapi tetap membukanya dengan hati-hati seperti membuka hadiah berharga.

"Kamu suka kue stroberi?" tanyanya sambil mengamati dekorasi krim di atasnya.

"Biasa saja. Itu untukmu."

"Untukku? Kenapa tiba-tiba?" ucap Cindy.

"Kamu ranking satu seangkatan. Selamat," ujar Kevin sambil mencondongkan badan ke depan, tangannya menopang dagu.

Cindy mengerutkan kening halus, seolah tidak mengerti. "Aku selalu ranking satu. Itu bukan hal yang istimewa."

"Tapi kamu bekerja keras untuk itu, kan?" Kevin menatapnya langsung. "Sesekali memberi hadiah untuk diri sendiri tidak apa-apa." Dia menunjuk kue itu. "Atau kamu tidak suka stroberi?"

Cindy memandang bolak-balik antara kue dan Kevin, akhirnya menghela napas kecil. "Aku... tidak bisa bilang tidak suka."

"Nah, makan saja nanti setelah makan malam."

Kevin pura-pura sibuk mengganti channel TV, menghindari tatapan Cindy yang terlalu lama. Dia tahu persis Cindy bukan tipe yang mudah menerima pujian atau hadiah. Gadis ini terlalu keras pada dirinya sendiri, selalu menuntut kesempurnaan tanpa pernah memberi diri kesempatan untuk bernapas.

Suasana makan malam berlalu dengan biasa. Tapi begitu selesai, Cindy dengan hati-hati mengeluarkan kue dari kulkas dan meletakkannya di atas meja.

Kevin yang memperhatikannya dari sofa tak tahan menahan senyum. Setiap gerakan Cindy terlihat kaku dan penuh perhitungan, seperti sedang menyiapkan bahan percobaan penting di lab.

"K-Kenapa kamu tersenyum begitu?" tanya Cindy, tiba-tiba sadar sedang diamati.

"Tidak ada," jawab Kevin sambil menutupi mulutnya dengan tangan.

Tapi semakin dia lihat Cindy yang biasanya tenang dan terkendali sekarang gugup seperti anak kecil dapat hadiah ulang tahun, semakin sulit dia menahan tawa.

Dengan gerakan hati-hati, Cindy membagi kue menjadi dua bagian sama besar di piring terpisah. Dia bahkan mengambil waktu ekstra untuk memastikan potongannya sempurna.

"Selamat ya," ucap Kevin sambil menerima piring yang ditawarkan.

"Terima kasih, tapi sebenarnya..." ucap Cindy.

"Sudah, nikmatilah. Kamu pantas dapat ini."

Cindy mengangguk pelan, lalu mengambil garpu. Begitu gigitan pertama menyentuh lidahnya, matanya berkedip lebar. Bibirnya yang biasanya rapat sekarang sedikit terbuka, menunjukkan gigi putihnya yang rapi.

Kevin diam-diam merasa puas melihat ekspresinya yang biasanya netral sekarang berubah. Pipi Cindy mengembang pelan sambil mengunyah, seperti anak kecil yang baru pertama kali mencoba permen kapas.

"Enak?" tanyanya, mencoba menyembunyikan rasa penasarannya.

Cindy mengangguk antusias, masih sibuk menikmati rasa manis di mulutnya. Tapi tiba-tiba, dia berhenti mengunyah dan menatap Kevin dengan mata berbinar.

"Kamu harus mencoba juga," ujarnya tiba-tiba, menyodorkan garpu berisi potongan kue ke arah Kevin.

"Eh? Tidak usah, itu kan untukmu."

"Tapi kamu yang membelinya."

"Aku sudah..." ucap Kevin.

Sebelum Kevin bisa menyelesaikan kalimatnya, Cindy sudah mengarahkan garpu ke mulutnya.

Waktu seolah berhenti.

Kevin bisa merasakan tiga hal sekaligus: rasa manis krim stroberi yang meleleh di lidah, panas yang tiba-tiba memenuhi telinganya, dan fakta bahwa Cindy sama sekali tidak terlihat malu dengan tindakannya!

"K-Kamu..." ucap Kevin dengan kelabakan.

"Ada apa?" Cindy mengerutkan kening polos, kepala miring sedikit.

Kevin menghela napas panjang, lalu dengan gerakan cepat merebut garpu dari tangan Cindy dan menyuapkan potongan kue ke mulutnya.

"Sekarang kamu tahu rasanya," gerutnya sambil menoleh.

Cindy terkekeh kecil, tapi pipinya perlahan memerah seperti bunga sakura di musim semi. "A-Aku mengerti sekarang. Ini memang... memalukan."

"Ya kan? Jangan lakukan ini ke sembarang orang. Nanti disangka kita pacaran," goda Kevin sambil berusaha mengalihkan pandangan, wajahnya sendiri terasa panas.

Cindy mengangguk pelan, jari-jarinya memainkan ujung celemek. "Aku hanya... merasa nyaman denganmu."

Kalimat sederhana itu membuat detak jantung Kevin tiba-tiba tidak beraturan.

ini berbahaya, pikirnya sambil mengunyah sisa kue yang tadi disuapkan Cindy. Rasa manisnya terasa lebih kuat dari seharusnya, seolah dicampur dengan sesuatu yang lain.

Tapi entah kenapa, di sudut hatinya yang paling dalam, dia sama sekali tidak menyesal.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!