NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyusup

Sementara itu di rumah sakit.

Bintang langsung memberikan pertolongan pertama kepada Awan, kulit Awan bahkan sudah berubah menjadi keunguan.

Bintang langsung menyuntikkan penawar racun,tapi racun yang di masukan melewati jarum dan tepat mengenai urat nadi di leher menyebar sangat cepat.

"Ayolah Wan...kau bisa melawan racun ini"gumam Bintang yang sedikit putus asa karena kondisi Awan semakin lemah.

"Bangkit sialan,elu mau istri lu jadi janda dan dia gue kawinin heum?"ucap Bintang geram.

Sementara itu Bening terus berdoa di luar ruangan.

"Ya Allah selamatkan suami ku,aku mulai mencintai nya jadi ku mohon jangan ambil dia dari ku secepat ini hiks"Bening lirih.

Tak lama emak,Tari dan Mail datang dan melihat Bening berada di depan ruang IGD menunduk dan punggung yang bergetar.

"Bening... bagaimana keadaan Awan?"tana emak lembut.

Emak dan Tari Awan jatuh pingsan saat mereka datang ke acara tersebut namun saat sampai disana mereka malah melihat Awan terjatuh di atas panggung,saat Awan di bawa ke mobil oleh Bintang dan Revan,emak,Tari dan Mail akhirnya mengikuti mobil yang di kendarai Revan kerumah sakit ini.

"Belum ada kabar mah dari dokter nya"ucap Bening lirih bahkan air matanya bercucuran membasahi pipinya.

"Sudah-sudah jangan bersedih kita berdoa saja yang terbaik untuk Awan"emak langsung mengusap air mata Bening yang membasahi pipinya.

Bening pun hanya mengangguk saja.

Sedangkan Mail dan Tari juga ikut prihatin melihat kesedihan di wajah Bening.

Tak lama Bintang keluar.

Bening langsung beranjak dari tempat duduk nya.

"Bintang bagaimana kondisi Awan"tanya Bening cemas.

"Racunnya sudah kami netralisir,namun racun begitu cepat tersebar ke seluruh tubuh karena dia terkena racun tersebut tepat di pembuluh darah"jelas Bintang.

"Lalu bagaimana keadaan nya,yang aku tanya keadaan suami ku bukan penyebab racun bodoh?!"Bening naik pitam,bahkan dia sampai menatap Bintang tajam.

"Oke...oke...dia sudah bisa di selamatkan tapi..."

"Tapi apa Bintang?!"tanya Bening penasaran.

"Tapi dia koma"jelas Bintang sedikit pelan.

Bening langsung terjatuh lemas saat mendengar kondisi suaminya.

"hiks...hiks..."Bening menangis tersedu.

"Bening sudah nak kita berdoa saja untuk kesembuhan Awan"emak juga sebenarnya bersedih namun dirinya tak tega melihat menantunya menangisi kondisi anaknya yang sedang sekarat.

"Mak...Awan Mak...hiks... hiks"Bening menangis tersedu.

"Kak Bening tenang lah Abang ku itu orang yang kuat dia pasti bisa melawan rasa sakitnya "Tari ikut memberikan semangat pada Bening.

"Ya...Awan itu kuat jadi jangan bersedih lagi,besok-besok juga kalau dia bangun dari komanya dia langsung lari"ucap Mail.

"Terimakasih kalian sudah memberikan semangat untuk ku"ucap Bening lirih.

"Dok apa setelah ini Abang sudah boleh di jenguk?"tanya Tari pada Bintang.

"Maaf belum bisa karena pasien harus di rawat di ICU terlebih dahulu untuk memantau perkembangan kondisinya"jelas Bintang.

"Ooo begitu...tapi kak Bening boleh melihat nya kan?dia juga kan dokter di tambah dia juga kan istri dari pasien "ucap Tari polos.

"Ya kalau untuk itu boleh"ucap Bintang.

"Kak Bening dengar? kakak masih bisa melihat kak Awan di ruang ICU"ucap Tari semangat.

"Ya"Bening tersenyum.

Aku nggak tahu si Awan punya adik semanis ini.

Batin Bintang yang diam-diam mengamati Tari.

Dan tak lama Awan pun di pindahkan ke ruang ICU,saat disana Bening masuk dan melihat kondisi suaminya yang seolah terlelap tidur.

"Ya Habibi...kamu sedang bermimpi apa?bangunlah sayang...hiks...hiks..."

"Biasanya kau yang menghibur aku di kala aku sedih,tapi kenapa sekarang kau malah membuat ku menangis hiks "ucap Bening sambil memegang tangan Awan.

Dan hari berganti hari Minggu berganti Minggu bahkan tak terasa tiga bulan sudah,namun Awan masih terlelap di ICU.

Dan mirisnya pelaku penyerangan pun belum di ketemukan, motif penyerangan pun masih dalam dugaan sementara, yaitu persaingan bisnis.

Cctv sudah di periksa tak lama setelah kejadian tapi tak terlihat pelaku penyerangan.bahkan hal ini sampai membuat Tuan Fabian geram karena masalah ini membuat putri nya satu-satunya jadi bersedih hati, pelaku penyerangan begitu profesional.

Namun Bening masih tetap setia selalu mendampingi suaminya yang tertidur cukup lama ini.

"Ya Habibi... bagaimana tidur mu apakah kau memimpikan diri ku?"tanya Bening saat berkunjung menengok suaminya.

"Apa kau terlalu lelah hingga tak ingin bangun dan bersenda gurau dengan ku lagi?"tanya Bening lembut.

"Baiklah kalau kau masih ingin tidur,aku akan tetap setia menemani diri mu setiap saat "ucap Bening sambil mengelus pipi Awan yang sudah tumbuh rambut-rambut kecil.

"Kau tahu kau begitu tampan,aku rindu sikap konyol mu yang selalu membuat ku tertawa"ucapannya lagi.

"Baiklah aku harus memeriksa pasien dulu ya,nanti aku kesini lagi"ucap Bening sebelum meninggalkan Awan.

Dan saat Bening meninggalkan ruang ICU,munculah seseorang yang bersembunyi di balik pintu ICU dengan pakaian dokter namun orang tersebut memakai masker,hingga wajahnya tak terlihat jelas.

Petugas ICU yang sedang berjaga di ruangan Awan pun di minta meninggalkan ruangan tersebut untuk mengambilkan sebuah suntikan dan obat dengan alasan itu obat untuk pasien.

Dan saat sudah tidak ada orang lagi di ruang ICU, orang yang memakai seragam dokter itu pun mengeluarkan sebuah suntikan yang sudah dia isi cairan didalamnya.

"Orang ini kuat sekali dia tidak mati-mati setelah aku berikan dia racun berkali-kali"gumam orang bermasker tersebut.

Ces.

Orang tersebut menyuntikkan cairan tersebut langsung pada lengan Awan.

"Selamat jalan menuju akhirat bung"ucapannya setelah menyuntikkan cairan racun.

Dan tak lama orang bermasker tersebut pun meninggalkan ruangan ICU, secara diam-diam.

Tak lama suster jaga yang tadi pergi itu pun kembali,namun saat dia kembali dia melihat dokter yang menyuruhnya sudah tidak ada di tempat dan saat dia melihat kearah Awan tubuh Awan sudah kejang-kejang, segera dia panggil dokter Bintang ke ruang ICU dan perawat yang lain.

Bintang yang mendapatkan kabar kalau Awan kejang -kejang Lang berlari dari ruangannya menuju ruang ICU, saat sampai disana,dia melihat Awan sudah kejang-kejang.

"Apa yang terjadi?"tanya Bintang.

Lalu suster jaga tersebut menjelaskan kalau tadi ada seorang dokter masuk dan memeriksa Awan dan meminta nya mengambilkan obat di apotik dan saat dirinya kembali dokter tersebut sudah tidak ada dan kondisi Awan sudah seperti itu.

"Penyusup"gumam Bintang geram.dia bingung kenapa nyawa Awan di incar,kalau hanya persaingan bisnis kenapa harus dengan cara selicik ini begitu lah fikirnya.

Dia memang membenci Awan tapi tidak pernah ada di benak nya kalau sampai harus menghabisi nyawa orang lain,kalau dia mau saat Awan di serang kemarin itu, tak perlu dia tolong laki-laki yang dia cap liar ini hingga dia merawat nya dengan sepenuh hatinya.

1
Ninik
dr helvia yg katanya kepala Rumkit bukan sih kayanya iya deh
Ninik: dr Harvey yg kep rumkit
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!