NovelToon NovelToon
Pesona Cassanova

Pesona Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Malam itu Rifanza baru saja menutup bagasi mobilnya sehabis berbelanja di sebuah minimarket. Dia dikejutlan oleh seseorang yang masuk ke dalam mobilnya.

Bersamaan dengan itu tampak banyak laki laki kekar yang berlari ke arahnya. Yang membuat Rifanza kaget mereka membawa pistol.

"Dia tidak ada di sini!" ucap salah seorang diantaranya dengan bahasa asing yang cukup Rifanza pahami. Dia memang aedang berada di negara orang.

Dengan tubuh gemetar, Rifanza memasuki mobil. Di sampingnya, seorang laki laki yang wajahnya tertutup rambut berbaring di jok kursinya. Tangannya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.

"Antar aku ke apartemen xxx. Cepat!" perintahnya sambil menahan sakit.

Dia bukan orang asing? batin Rifanza kaget.

"Kenapa kita ngga ke rumah sakit aja?" Rifanza panik, takut laki laki itu mati di dalam mobilnya. Akan panjang urusannya.

"Ikuti saja apa kata kataku," ucapnya sambil berpaling pada Rifanza. Mereka saling bertatapan. Wajahnya sangat tampan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak sengaja bertemu

Ngga lama kemudian Rifanza melihat ci uman yang akhirnya teruraikan itu dan kedua sejoli itu masuk ke dalam mobil.

Shaka mengacuhkan keterpakuannya.

Rifanza masih berdiri di sana sanpai mobil itu menghilang dari parkiran.

Mereka mau kemana? batinnya kepo

Rifanza menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

Ada yang sakit di sudut hatinya.

Laki laki itu juga sudah mencampakkannya.

Ci uman mereka tidak berarti untuknya. Tidak sedikitpun. Dia sudah menggantinya dengan ci uman ci uman panas yang lain.

Langkah Rifanza sangat gontai menuju mobilnya..Dia kembali teringat perhatian perhatian dan sikap manis laki laki itu padanya.

Memangnya kalo dia menerimanya, dia tidak akan dibuang juga?

Melihat kelakuan Shaka yang tidak habis habisnya berdekatan dengan banyak perempuan cantik, kemungkinan itu pasti akan terjadi.

Rifanza menghela nafas seolah ingin membuang sedikit saja perasaan kecewanya

Harusnya dia bersyukur karena sudah dijauhkan dari rasa patah hati yang lebih dalam dari ini.

*

*

*

Rifanza membereskan pakaian pakaian dan buku bukunya ke dalam koper.

Setelah dia dinyatakan lulus usai sidang nanti, Rifanza memutuskan langsung pulang saja.

Tadi papanya yang mengangkat telponnya dan mengatakan kalo mamanya masih cek lab.

Hatinya resah. Khawatir dengan keadaan mamanya dan juga galau tentang patah hatinya pada Shaka.

Mark is.calling....

"Ya?" Terdengar bunyi musik.yang hingar bingar.

"Ke.club xxx, Rifa. Kita sedang merayakan pesta kelulusan Ace. Marrie juga ada di sini."

"Rifaaa.... Ayo ke sini," sela Marrie seakan berteriak ingin mengalahkan dentuman musik.

"No, aku mau belajar buat sidang besok."

"Tenang, kita ngga akan sampai mabok. Hanya menghilangkan stres," bujuk.Mark.

Rifanza terdiam. Saat ini pun semua materi yang dipelajarinya seolah mental.

Apa dia memang butuh sedikit hiburan untuk.melupakan kegalauannya?

"Ayo, Rifa. Kamu harua senang senang dulu biar besok lancar sidangnya," seru Marrie lagi.

Teori dari mana itu? batinnya tertawa geli.

Well, baiklah, putusnya dalam hati.

"Oke, aku ke sana."

"Yes! Kamu sudah membuat keputusan.yang benar," seru Mark girang.

Ya, mungkin dia perlu sedikit bersenang senang.

*

*

*

Club yang didatanginya sangat mewah, tidak sembarangan menerima pengunjung.

Untung saja dia sudah terdaftar sebagai pengunjung vvip di sini jadi bisa masuk dengan mudah.

Sesekali dia bersama beberapa teman bulenya termasuk Mark dan Marrie mendatangi club ini. Club ini termasuk tempat favorit mereka.

Ngga sulit mencari teman temannya karena salah satu penjaga di sana sudah diberikan pesan oleh Mark untuk mengantar Rifanza.

"Rifaaa...., yang akan menyusul besok," sambut Marrie ketika melihat kedatangannya.

"Aku bahkan mabok malamnya sebelum sidang," kekeh Ace bersama beberapa teman mereka yang lain.

Rifa tersenyum mendengarnya.

No, dia nggak akan melakukannya, tolaknya dalam hati.

Kata kata Mark memang benar, tidak ada alkohol di perayaan kelulusan Ace. Mereka hanya ingin bersenang senang secara sadar.

"Ayo, kita dance, Rifa." Mark menggiringnya agak ke tengah.

"No," tawa Rifa menolak. Dia melihat Marrie yang juga tertawa padanya.

"Aku sudah tadi sana dia. Dia dancer yang buruk," timpal Mariie. Tidak ada.sedikitpun tatap cemburu di mata Marrie.

"Kita berdua aja, Marr," tukas Axe sambil menarik tangan Marrie yang menyambutnya dengan full tawa.

Dua teman mereka.yang lain juga melakukan hal.yang sama. Malam ini hanya untuk bersenang senang.

"Come on," ajak Mark lagi sambil mengulurkan tangannya.

Rifanza akhirnya menyambutnya dengan tawa yang berderai.

Dia pun bergoyang mengikuti irama yang jauh dari kesan romantis.

Mark.mengimbangi sambil terus berderai tawa. Keempat temannya juga berada ngga jauh dari mereka.

Rifa benar benar menikmatinya. Memorinya memang harus direfresh ulang.

Sayangnya Rifanza tidak bisa melihat ada sorot tajam yang menukik ke arahnya.

Shaka biasa melakukan meeting di club. Dia terkejut melihat Rifanza yang sedang menari dengan sangat bahagia bersama bule yang sama.

Dia bisa sebahagia itu, hatinya mencelos marah.

Untung rekan rekan bisnisnya tidak menyadari raut kekesalan yang muncul tiba tiba di wajahnya.

Meeting hampir berakhir tapi Rifanza masih menari bahkan mereka melakukan tukar pasangan.

Hatinya tambah panas ketika melihat gadis itu dengan tawa bahagianya tidak mempermasalahkan laki laki bule yang mengajaknya berputar hingga dressnya terangkat, hingga menampilkan hotpansnya.

Setelah ini mereka akan memesan kamar? batinnya menuduh.dengan kemarahan yang berkobar di dalam dada.

Ternyata norma asing sudah meracuni hidupnya, kecamnya dalam hati.

Bergelas gelas alkohol diteguknya tanpa sadar. Rekan bisnisnya juga melakukan hal yang sama.

Kemudian ada beberapa perempuan seksi yang datang dan mulai membantu menuangkan alkohol untuk para eksekutif muda dan kaya raya ini.

Meeting sudah berakhir dan rekan rekannya mulai bersenang senang dengan para perempuan pesanan mereka.

Shaka membiarkan saja perempuan cantik yang mendekatinya ini duduk dipangkuannya.

Dibiarkan saja bibir.perempuan itu bermain main di rahangnya sambil menuangkan alkohol untuknya

Tatap Shaka masih tertuju pada Rifanza yang masih bergembira dengan pacar pacarnya.

Dalam hati mendecih sinis.

Ternyata gadis itu tidak sepolos yang dia duga.

*

*

*

Setelah menghabiskan waktu hampir tiga jam, Rifanza dan teman temannya pun berpisah.

"Besok.akan kita temani," janji Marrie.

"Malamnya kita bersenang senang lagi," sambung Mark.

"Oke."

Rifanza melambaikan tangan sebelum berpisah dengan teman teman bulenya. Senyum lebar masih tak lekang dari bibirnya.

Mobilnya dan mobil mereka berada di tempat yang berbeda Club masih tetap ramai.

Mendadak Rifanza menghentikan langkahnya melihat laki laki yang sempat membuat hatinya berantakan berdiri tak jauh di depannya.

Tatap laki laki itu menyambar tajam ke arahnya. Rifanza dapat merasakan kemarahan laki laki itu padanya, membuatnya dia merasa aneh.

Apa.salahnya? batinnya heran.

Seolah mencari perhatiannya, Shaka dengan sempoyongan berjalan menjauh. Bahkan sesekali terlihat memijit kepalanya.

Dia mabok? Tanpa sadar Rifanza mempercepat langkahnya. Dia jadi khawatir.

Kunci di tangan Shaka.terjatuh saat dia sudah berada di samping mobil mewahnya.

Rifanza berjongkok mengambilkan. Laki laki itu masih berdiri kokoh.

"Kamu menyetir sendiri?"

Shaka ngga menjawab, dia hanya mengulurkan tangan meminta kunci mobilnya yang kini sedang berada di tangan Rifanza.

"Aku akan mengantarkanmu pulang," putusnya ketika ngga ada tanggapan laki laki itu. Dia ngga ingin terjadi apa apa dengan laki laki itu di jalan nanti. Mabok akan membuat seseorang kehilangan fokusnya.

Hanya ingin mengantarkannya pulang saja, niatnya dalam hati.

Rifanza kemudian membuka kunci mobil mewah Shaka walau sempat bingung sesaat tadi.

Setelah pintu terbuka, Rifanza membantu Shaka.yang tetap diam memasuki mobilnya. Setelah membetulkan posisi duduknya, Rifanza menutup perlahan pintu mobil milyaran itu. Kemudian dengan langkah cepat memutari bagian depan mobilnya.

Yang tidak dia sadari, Shaka tersenyum miring melihatnya.

1
✨@dian_$💫
up lagi doong authoorr 🫶
Uthie
Tebakan kamu benar, Shaka 👍😂
✨@dian_$💫
aduh aduh aduuuuhhh deg deg deg nih 🤭
Lusi Hariyani
mama y rifanka dh th shaka kan...
Rahma AR: udah....
total 1 replies
Rahmawati
shaka emg gentle bgt, langsung dateng menemui calon mertua.
fix ya rifa emg gadis yg mau di jodohin sm shaka
Rahmawati
shaka dapet penilaian positif dari calon papa mertua
Nanda Jihan
lnjut
Vera Uni
ketemu camer Shaka...
Saadah Rangkuti
aaaahhhh...nanggung banget thor, 😁😁
Tri Handayani
semangat up thorrr'd tunggu triple upnya
Tri Handayani
shaka yg mau ketemu camer kok q ikut deg"an ya...
Gimana reaksi mereka y'jadi penasaran.
sehat selalu thorrr
Tri Handayani
Mumpung ada camer'kenapa g langsung ngomong aja shaka klu ingin melamar anak gadisnya rifanza.
Dwi Istiani
aduh nggak sabar thor mereka ketemu 😁
winda
aduhh gak sabar thorrrrrrrr🥰🥰🥰
Siwalan Cell
seruuuuu
Vera Uni
aseeek ketemu camer...ngk sabar nunggu notif dari kak rahm...sehat2 ya kak cepat2 up ya...
Vera Uni: kembali kasih Thor
Rahma AR: aamiin.... makasih
total 2 replies
Zea Rahmat
kejatohan durian runtuh klo tau yg dtg shaka🤣🤣🤣
Zea Rahmat
bab awal bukannya arkana ya
Rahma AR: ardana.... typo.... hehe
total 1 replies
Sleepyhead
Emang Genetik mutlak Eriel bad boy semua 🤣
Sleepyhead
Papahnya Rifanza ya thor
Rahma AR: iya....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!