NovelToon NovelToon
My Secret Victoria

My Secret Victoria

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Putu Widia Sari

Victoria Baserra seorang siswi SMA High school tak sengaja bertemu dengan El Ganendra, putra tunggal keluarga Eros, salah satu keluarga ternama dan memiliki impact yang besar. Seiring berjalannya waktu sesuatu hal gelap mulai terkuak.

Sebuah rahasia kelam, terkubur dalam dalam. tak ada yang tahu. hari ini dia berakhir atau justru baru memulai. Apa yang terjadi sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Putu Widia Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Setelah kejadian di kantin tadi, sepanjang berjalan menyusuri lorong kelas Serra hanya terdiam tanpa suara. Tatapan matanya terlihat kosong, seperti ada sesuatu yang serius tengah menganggu pikirannya. Ini sesuatu yang aneh, gadis dengan celotehan berisik nya tiba tiba terdiam.

Vicky yang berada di sebelahnya mulai merasa curiga, ia memperhatikan Serra yang sejak keluar dari kelas tadi hanya terdiam. " Ser, Lo kenapa?," Tanya Vicky agak heran.

Serra menoleh, " Engga, gue gak papa," Sahut singkat, sambil tersenyum.

Tetapi setelahnya gadis itu kembali terdiam, tak seperti biasanya yang selalu membicarakan hal hal yang absurd. " Gue mau ke toilet dulu, Lo kalo mau duluan gak papa," Jelas Vicky.

"Ohhh, gak papa Vic. Gue tunggu disini aja, kita bareng keluar nya,"

"Okey," Vicky segera pergi , sedangkan Serra menunggu nya disini.

Vicky berjalan pelan menuju toilet, langkahnya cukup hati hati karena lantai dasar cukup licin. Bahu nya masih menggendong tas berwarna abu dengan hiasan unik khas ciwi ciwi. Matanya sesekali mengapa ke arah pintu toilet yang berada di ujung lorong

Memasuki toilet , Vicky segera meletakkan tas nya dan mencuci tangan nya terlebih dulu. Tetapi tiba tiba ,dari pintu toilet muncul seorang siswi dengan ekspresi serius dan sedikit marah. Vicky melihat nya, tetapi ia tidak memperdulikan nya. Tetapi siswi tersebut justru mulai mendekati nya, bahkan menatap nya dengan serius.

Vicky melirik, sambil melanjutkan mencuci tangan nya. Tetapi tiba tiba dari pintu keluar toliet dua orang siswi lainnya datang. Dan wajah mereka begitu tegang, yang satu berdiri di pintu dan satu nya langsung mendekat pada siswi yang pertama tadi.

Ini sudah tidak beres, perasaan Vicky mulai tidak enak. Suasana langsung menjadi tegang. Ia selesai mencuci tangannya, dan mengeringkan nya. Ia kemudian mengambil tas dan hendak segera keluar dari toilet.

Tetapi dua siswi tersebut tiba tiba mendahuluinya dengan cepat dan menghalangi langkah nya. Vicky langsung menghentikan langkahnya, ia mulai bingung dengan situasi ini.

"Maaf, ada apa ya? Kenapa kalian halangin langkah gue," Tanya Vicky.

"Gak usah sok polos, " Ucap salah seorang siswi.

"Maksudnya?,"

"Kita tau Lo sengaja cari muka depan El, berharap El bisa suka sama Lo. Ya kan!!," Tegas nya meninggikan nada suaranya.

Vicky mengkerutkan kening nya, " Tunggu deh, ini maksudnya apa ya?. Cari muka? ,"

"Iya, Lo cari muka ," Tegas mereka memperjelas.

"Kalian salah paham. Gue sama sekali ga pernah cari muka sama siapapun, apalagi sama Kak El," Sahut Vicky menjelaskan semuanya.

"Halah, gak usah boong. Kita liat sendiri, belakangan ini Lo semakin deket sama dia , dan tadi di kantin Lo duduk berdua sama El," Ucap mereka semakin menyulut emosi.

Vicky menghela nafas, ia semakin tidak mengerti dengan semuanya. Bisa bisa nya siswi ini mengatakan hal hal yang tidak jelas kebenarannya. " Oke, gini gue bilang sekali lagi. Gue gak pernah ada niatan cari muka ataupun semacam yang kalian tuduhkan," Mulai meninggikan nada suaranya.

"Heh, Lo itu adek kelas. Yang sopan, jangan berani meninggikan nada suara Lo sama dia. Lo gak tau dia?," Tegas seorang siswi disebelah nya.

"I'm sorry, itu gak penting,"

"Tapi itu penting buat Lo tau. Dia adalah Cika , siswi yang paling cantik, paling hits, paling kaya dan paling berkuasa di SMA High school. Keluarganya adalah keluarga pengusaha ternama, keluarga Danendra,"

"So?, " Sahut Vicky dengan lantang, ia sama sekali tidak menunjukkan rasa takut.

"Wahhhh, dia nyolot Cik. Ga bisa dibiarin,"

Gadis yang bernama Cika itu kemudian beranjak mendekati Vicky, dengan gaya yang arogan dan tatapan mata yang begitu tajam. Vicky sama sekali tidak bergeser dari tempatnya, ia bahkan tak menurunkan pandangan serta wajah nya.

"Heh, Jaga omongan dan sikap Lo. Gue bisa bikin Lo detik ini juga , langsung keluar dari sekolah ini,"

"Ohhh,, ya? . Coba aja, gue mau liat," Sahut Vicky semakin tegas.

Jawaban yang dikeluarkan Vicky semakin menyulut emosi Cika, kedua tangannya sudah mulai mengepal. Urat urat kemarahan terlihat jelas di kening nya. Kedua matanya mulai membesar dan menatap Vicky dengan penuh kemarahan. " Lo...ya,"

Tok....tok....tok... " Vic, Lo didalem? kok lama banget sih. Keburu tutup di gerbang sekolah," Terdengar suara Serra dari luar toilet. Itu sekaligus menghentikan pergerakan Cika yang hendak mengangkat tangannya pada Vicky.

Mereka bertiga langsung terdiam, Cika mulai menjauhi Vicky begitupun kedua teman nya yang langsung mendekat.

"Iya, Ser. Ini gue udah selesai, ada masalah kecil yang harus gue selesai in. ," Jelas Vicky melirik ke arah mereka.

Vicky beranjak pergi, ia kemudian membuka pintu toilet dan keluar dengan senyuman. Diluar Serra sudah menunggu nya. " Lo bilang ada masalah?, masalah apaan?," Jelas Serra melihat ke arah pintu toilet yang terbuka.

"Ohhhh,, itu biasa ,"

Tak lama setelah Vicky keluar, Cika dan kedua temannya juga keluar dari balik pintu itu. Serra sedikit terkejut, apalagi ia melihat wajah ketiga nya yang nampak sinis dan seperti menahan kemarahan. Serra mengangguk perlahan, sambil tersenyum kecil ketika mereka melintas di hadapannya.

Memastikan mereka sudah cukup jauh, Serra kemudian menarik tangan Vicky dan segera membawa nya pergi dari tempat itu. " Ser, ada apa? Kenapa Lo narik gue tiba tiba,"

Serra membawa Vicky keluar dari lorong toilet dengan tergesa gesa dan berhenti di tempat yang lumayan sepi. " Gue mau tanya, Lo aman kan?," Tanya Serra cukup khawatir.

"Ya, Lo liat sekarang. Gue aman kok? Kenapa?,"

Serra memperhatikan Vicky dari ujung kaki sampai ujung rambut, ia bahkan meminta Vicky untuk menghadap ke samping kiri , kanan dan juga belakang. Memastikan bahwa dirinya aman dan tidak terjadi apa apa. " Ada apaan sih?," Tanya Vicky semakin tak mengerti dengan sikap Serra.

"Vic, Lo tau gak sih. Yang barusan keluar dari toilet setelah Lo. Mereka itu kakak kelas yang terkenal jahat, suka labrak orang bahkan gak segan untuk mencelakai nya,"

"Yang tengah tadi, itu Cika. Cewe hits di sekolah, dan dia juga donator terbesar disekolah ini setelah kak El. Apalagi keluarganya itu pengusaha besar. Lo tau keluarga Danendra kan?,"

"Iya, gue tau,"

"Nah, banyak banget siswi atau siswa yang keluar dari sekolah tanpa alasan yang jelas. Dan berita nya mereka adalah orang yang tidak disukai oleh Cika dan kawan kawan,"

"Terus ?,"

"Ishhhhh, gue khawatir mereka bakal ngapa ngapain Lo," Jelas Serra

"Kenapa Lo bisa berpikiran gitu?," Tanya Vicky lebih jelas.

" Jelas . Rata rata alasan mereka benci atau nggak suka sama seseorang, tak lain adalah karena kak El. Cika udah lama suka, tapi Kak El gak pernah gubris dia,"

"Lo tau cewe cewe disini, berbondong bondong pengen jadi pacar nya. Dan belakangan ini Lo deket sama kak El,"

Vicky mengangguk perlahan, terdiam sejenak memalingkan pandangannya ke arah lain. Kemudian kembali mengarah pada Serra. " Kalo gue bilang, mereka di toilet karena gue. Apa Lo bakal syok,"

Bola mata Serra serentak langsung melebar, kedua alis nya ikut melebar . Ia tak bisa mengkondisikan bibir nya yang melongo tanpa rem. " Whatt? Lo serius Vic?," Kejut nya masih tak percaya.

"Iya, persis sama kayak yang Lo bilang,"

"Vic," Jelas Serra tiba tiba memegang kedua lengan Vicky, dan mendekatkan tubuhnya. Tatapan Serra langsung berubah tegang. " Kenapa?,"

"Ini gawat banget, terus dia bilang apa? Dia ngapain Lo?, atau ngacem apa?," Ujar Serra dengan sekali tarikan nafas.

"Ser, santai , tenang. Semuanya baik baik aja, jadi jangan khawatir, " Kata Vicky berusaha menenangkan Serra. Ia menepiskan tangan Serra secara perlahan.

"Vicky, gimana gue bisa tenang. Sementara Lo dalam bahaya, dan...." Serra menghentikan pembicaraan nya tiba tiba, ketika tanpa diketahui El datang diantara mereka.

Serra cukup terkejut dengan kedatangan nya, begitupun Vicky. Apalagi dia tengah membicarakan sesuatu yang sensitif. Ia langsung menyembunyikan wajahnya.

" Tadi gue denger, ada yang dalam bahaya? Siapa? ," Ucap El bertanya pada keduanya.

Serra melirik pada Vicky, sedangkan ia memejamkan kedua matanya sejenak, menarik nafas dalam dalam. Berharap pria ini tidak mendengar apapun, apalagi curiga tentang pembicaraan mereka.

Keduanya hanya terdiam, dan saling melirik satu sama lain. El menunggu jawaban yang pasti tetapi ia hanya dapat kesunyian. " Kenapa diem? Gue tanya ,"

Serra menggeleng perlahan, memberikan kode untuk tidak menceritakan segalanya pada El. " Engga, yang dalam bahaya tadi karena ada ulangan dadakan. Serra belum belajar, makanya dia dalam bahaya."

"Nah,, iya kak. Gitu maksudnya, takut nilai nya gak sesuai standar," Jelas Serra mendukung ucapan Vicky, dengan mimik wajah cengengesan. Walaupun itu terpaksa.

"Ouhhh. Yaudah, ayo kita pulang. Ini udah lewat jam," Ajak El pada Vicky.

"Ga usah. Gue bisa pulang sendiri, "

"Gue gak mau Lo harus nunggu taksi lagi. Lagipula ,tadi gue yang jemput Lo. Jadi gue juga yang harus anter Lo pulang," Ucap El dengan nada penuh kelembutan, dengan suara yang agak berat namun penuh perhatian.

"Iya Vic. Lo sama kak El aja, mobil jemputan gue juga udah nunggu," Serra terpaksa harus mendukung ucapan El.

"Gue rasa, Lo lebih aman sama kak El, Vic. Gue gak mau sampe Lo kenapa kenapa dijalan," ucap pikiran Serra merasa cemas.

"Ayo," El, meraih tangan Vicky dengan perlahan. Ia membawa gadis ini ikut bersamanya. Vicky sedikit agak syok, melihat El yang memegang tangannya dengan tiba tiba. Ia sampai tak bisa mengatakan apapun, sementara Serra juga merasa cukup senang sekaligus khawatir melihat Vicky dekat dengan El.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!