NovelToon NovelToon
Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Itsme AnH

Meninggal dalam kekecewaan, keputusasaan dan penyesalan yang mendalam, ternyata membawa Cassie Night menjalani takdir kehidupannya yang kedua.

Tidak hanya pergi bersama kedua anaknya untuk meninggalkan suami yang tidak setia, Cassie juga bertekad membuat sahabatnya tidak bersinar lagi.

Dalam pelariannya, Cassie bertemu dengan seorang pria yang dikelilingi roh jahat dan aura dingin di sekujur tubuhnya.

Namun, yang tak terduga adalah pria itu sangat terobesesi padanya hingga dia dan kedua anaknya begitu dimanjakan ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resmi Bercerai

"Semuanya, ayo, semangat. Kita harus menyambut kepulangan nona muda dengan meriah." Kepala Pelayan memberi arahan kepada para bawahannya, baik laki-laki maupun perempuan tidak ada yang berani cuai.

Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh demi menyambut kepulangan—Cassie Night—sang nona muda yang tidak pernah kembali tujuh tahun lamanya.

Bunga-bunga segar kesukaan Cassie hampir memenuhi perkarangan rumah, itu membuat suasana rumah seperti hidup kembali.

Ekspresi wajah para pelayan tampak serius, tetapi mata yang berbinar-binar menjadi bukti betapa bahagianya mereka.

Bahkan, semua pelayan mengenakan pakaian terbaik seolah-olah yang mereka sambut adalah orang paling penting di dunia

Tidak hanya pita merah, karpet merah juga dibentangkan untuk menandai jalur khusus yang akan dilalui Cassie.

Itu memberikan kesan istimewa dan menunjukkan penghormatan terhadap sang nona muda.

"Nona muda telah tiba!" Suara Pengurus Zhang kembali terdengar, membuat semua pelayan mulai berbaris rapi di halaman Kediaman Night.

Sebuah Rolls-Royce Phantom meluncur mulus memasuki pekarangan rumah, memancarkan aura kemewahan dan keanggunan. Suara mesinnya halus nyaris tak terdengar, hanya denting halus dari sistem suspensi yang meredam setiap benturan kecil.

Kilauan bodinya mengkilap memantulkan cahaya matahari sore, menciptakan siluet indah di atas paving block. Roda-roda besar berbalut ban profil rendah berputar pelan, meninggalkan jejak halus di atas permukaan jalan.

Pintu mobil terbuka, memperlihatkan interior mewah dengan jok kulit yang memanjakan mata, menciptakan kontras menarik dengan eksterior yang sporty dan gagah. Pemandangan ini seolah menjadi pertunjukan singkat, sebuah momen yang memukau sebelum mobil itu benar-benar berhenti di tempat yang telah disediakan.

Cassie yang mengenakan gaun pendek model A-line, turun dari mobil dengan gerakan anggun dan elegan.

Detail mutiara di sekitar leher gaun merah marunnya semakin menonjolkan keanggunan dan keeleganan Cassie. Sepatu hak tinggi dan perhiasan yang melekat di tubuhnya seakan menyempurnakan penampilannya.

Di sisi lain, dua bocah laki-laki berusia enam tahun juga melompat turun dari mobil mewah Cassie yang dibeli Arthur beberapa waktu lalu.

"Selamat datang, Nona."

"Selamat datang, Tuan Muda."

Semua orang serentak menyapa sambil membungkukkan sedikit tubuh mereka pada Cassie, Austin dan Charlie.

"Beritahu tuan dan nyonya bahwa nona sudah kembali bersama kedua tuan muda." Pengurus Zhang memberikan titah kepada salah satu bawahannya.

"Namun, tuan sedang meeting dengan konsul Inggris di ruang kerjanya."

"Tidak peduli seberapa besar masalahnya, itu tidak sepenting putriku." Suara berat Adam Night terdengar, disusul dengan kemunculan sosoknya bersama sang istri.

"Sisie, akhirnya kamu kembali." Air mata Nyonya Sabrina sudah menggenang di pelupuk mata, pelukan hangat segera dia layangkan pada tubuh indah sang putri.

"Ibu ...." Cassie juga tidak bisa menahan air mata haru, melambangkan ungkapan rasa rindu yang terbayarkan.

Tidak banyak perubahan di wajah Adam Night yang selalu berwibawa, tetapi siapa pun bisa melihat perasaan emosional yang kompleks. Ada kebahagiaan, kesedihan, cinta, dan rasa syukur yang terukir di wajahnya.

Dia memeluk dua wanita tercintanya yang masih saling berpelukan, momen itu membuat orang-orang yang melihatnya ikut merasakan perasaan mereka.

Setelah dirasa cukup melepas rindu di hati dan teringat akan keberadaan kedua putranya, Cassie melerai pelukan orang tuanya.

"Ayah, Ibu, mereka putraku ... Austin dan Charlie."

Tuan Adam dan Nyonya Sabrina mengikuti arah pandangan Cassie yang bergulir dari Austin ke Charlie, dua bocah kecil berwajah serupa, tapi memiliki perbedaan dari segi penampilan dan aura.

Austin, sang kakak memiliki rambut hitam legam yang jatuh alami di atas dahinya, kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Matanya berwarna coklat tua, memancarkan kecerdasan dan ketenangan. Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan memberikan kesan tegas, tapi berkelas. Postur tubuh Austin tegap, tapi tidak kaku, menunjukkan kepercayaan diri yang terpancar dari setiap gerakannya.

Charlie, si bungsu yang tidak perlu banyak usaha untuk terlihat tampan. Ketampanannya alami, terpancar dari setiap gerakannya yang sederhana. Rambutnya coklat gelap, selalu rapi dan tidak kaku. Matanya coklat madu yang hangat, dan senyumnya yang menawan mampu meluluhkan hati siapa saja. Ia memiliki lesung pipi di kedua pipinya, yang semakin menonjol saat ia tersenyum.

"Oh, cucu-cucuku ...." Nyonya Sabrina segera mendekati Austin dan Charlie, lalu menekuk sebelah lututnya hanya untuk memeluk mereka dengan penuh kasih. "Akhirnya, kita bertemu."

Sebelumnya, Nyonya Sabrina hanya bisa melihat dan berkomunikasi dengan kedua cucunya melalui telepon suara atau video.

Sekarang bisa melihat mereka secara langsung, hati Nyonya Sabrina membuncah dengan perasaan bahagia.

"Sudahlah, jangan menangis lagi ... yang penting sekarang kita sudah bisa berkumpul." Tuan Adam membujuk dan menenangkan Nyonya Sabrina yang menangis.

Namun, itu bukan tangisan kesedihan, melainkan tangisan bahagia.

Nyonya Sabrina melerai pelukannya dari Austin dan Charlie, lalu menghapus air matanya dan tersenyum bahagia. "Benar, yang penting kita sudah bertemu dan berkumpul lagi."

Kemudian, Nyonya Sabrina kembali berdiri menatap Cassie, sementara kedua tangannya menggenggam tangan Austin dan Charlie seakan enggan berpisah dari kedua cucunya.

"Ibu ... Ayah, maaf sudah membuat kalian khawatir," kata Cassie dengan penuh sesal dan rasa bersalah.

"Tidak masalah, setidaknya kamu sudah lebih dulu memberitahu Ayah dan ibu." Tuan Adam memiliki senyum lembut dan teduh di wajahnya, sama sekali tidak menyalahkan Cassie. "Jika tidak, Ayah dan ibu pasti benar-benar terpukul begitu mendengar kabar kematianmu."

Kilas balik dimulai ....

"Ibu, aku ingin bercerai." Suara Cassie sedikit bergetar, cairan bening juga sudah menganak sungai di pelupuk matanya.

Untunglah, saat ini dia sedang melakukan panggilan suata dengan ibunya—Nyonya Sabrina.

Jika itu panggilan video, sang ibu pasti bisa melihat wajah sang putri yang diliputi kesedihan dan keputusasaan.

"Apa yang bajin9an itu lakukan padamu? Apa dia tidak sadar keluarga Murphy bisa seperti sekarang ini berkat siapa? Beraninya dia mengganggu putriku yang berharga!"

Cassie agak terkejut mendengar suara ayahnya, karena berpikir pria pemarah itu sedang tidak ada di rumah ketika dia memutuskan untuk menghubungi sang ibu dan memberitahukan masalahnya dengan Felix.

"Ayah, jangan marah. Aku akan segera meninggalkan Keluarga Murphy. Namun, ada beberapa hal yang harus aku lakukan dulu sebelum pergi."

Amarah Tuan Adam bekum sirna, tetapi nada suaranya lebih melunak. "Apa rencanamu?"

Mengingat karakter Tuan Adam, Cassie sebenarnya belum ingin menceritakan segalanya pada sang ayah. Dia hanya ingin curhat pada ibunya untuk meredakan sedikit kesedihannya.

Namun, karena ayahnya sudah terlanjur mendengar, dia hanya bisa pasrah dan melanjutkan ceritanya ....

"Baiklah, ayah dan ibu menunggumu kembali. Kami akan mengumumkan pada dunia telakukan kembalinya permata berharga kami."

Kilas balik berakhir.

Kepergian Cassie, kecelakaan dan kabar kematiannya memang telah direncanakan, tetapi amarah Tuan Adam dan Nyonya Sabrina sewaktu di pemakaman nyata muncul dari lubuk hati.

Keduanya hanya ingin membalas rasa sakit yang diterima Cassie, sekaligus melampiaskan amarah pada menantu mereka yang bajin9an.

"Sisie, bagaimana ... apa kamu sudah resmi bercerai dari bajin9an itu?" Ada binar ketertarikan yang memancar di netra Nyonya Sabrina, ketidaksenangan juga sempat singgah saat menyebut 'bajin9an' yang merujuk pada Felix.

"Belum, tapi kurasa surat cerainya akan selesai dan dikirimkan dalam tiga hari."

Saat ini, Cassie memang belum resmi bercerai dari Felix karena masih menunggu proses. Dia jadi penasaran, bagaimana reaksi Felix ketika petugas biro urusan sipil datang ke rumah hanya untuk mengirimkan surat cerai mereka.

Apakah dia akan terkejut, marah, ataukah dia akan berbahagia?

Tuan Besar Night menepuk pundak Cassie dengan lembut dan penuh kasih.

"Tenanglah, Ayah sudah memutuskan semua kerja sama kita dengan Keluarga Murphy. Mulai sekarang, tidak ada lagi yang berani menindasmu."

Cassie hanya tersenyum tipis, dia sama sekali tidak peduli bagaimana ayahnya membalaskan dendam untuknya.

Lagipula Felix sering beralasan ada masalah dengan perusahaan, sekarang biarkan dia mengalami masalah yang sesungguhnya!

Pada saat ini, Tuan Adam melambaikan tangannya dan seorang pelayan datang membawa sebuah nampan yang terdapat kotak berukuran sedang di atasnya.

Tuan Adam mengambil kotak itu, lalu membukanya hingga membuat mata Cassie kembali berair.

"Ini ... bukankah ini peninggalan nenek?"

1
Intan Marliah
Luar biasa
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: makasih kakak😍😍
total 1 replies
Intan Marliah
capek banget uda sm noveltoon iklannya uda ga ngotak... banyak bangettt
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: huhu sy jg gak bisa berbuat apa2 kak
total 1 replies
zylla
Ini kayaknya ada time skip berapa tahun gitu ya? 🤔
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: skip gimana maksudnya kak
total 1 replies
°RhaiKen™
mamam tuh jal ang..ang..ang.../Curse//Curse//Curse/
°RhaiKen™: /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: ang ang ang🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
°RhaiKen™
hillihhhh nyesel kan lu...emang y gess musti ditinggalin dlu baru dah nyadar..bisa kga y w begitu..duh ad yg mau nyulik w kga ni...heii...culik aku dong 🤣🤣🤣
°RhaiKen™: 🤭🤭🤭🤭🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
zylla
Gausah ngarep. Udah telat! 🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: wkwk telat banget
total 1 replies
°RhaiKen™
mantappp....siksa z tuh jal ang yah..sebelah bgt aku..
°RhaiKen™: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: Siksa sampe ko'it🤣🤣🤣
total 2 replies
zylla
Eh, masih hidup? 🙄
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: masih dungs
total 1 replies
zylla
Atas dasar apaaaa? 🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Hmm suka sama karakter si ayah 👏
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Ayahnya Cassie ya?
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: iya kak
total 1 replies
°RhaiKen™
emang kurang asin tu org..bisa"nya selingkuhan diajak ke pemakaman 🙄🙄
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
°RhaiKen™: Iyah bener pake banget kak../Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
zylla
Kirain Cassie udah ngasih tau ortunya. 😮‍💨
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
zylla
Idenya bagus 🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Pasti kerjaannya Arthur 🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
zylla
Setuju. Nyonya ini baik hatinya. Kenapa bisa punya anak macem Felix? 😮‍💨
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: anak pungut kali🤣
total 1 replies
zylla
Setuju, Nyonya!
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Dasar buayaaa 🤬🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🥵🥵🥵🥵🥵🥵
total 1 replies
zylla
Pinteeerr 🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Tenang, nanti dapet ganti suami yang lebih baik dari Felix.
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: Semoga sajaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!