NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Romantis / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naifa itu Obat

Seperti biasa, setiap pagi Fabian di sambut oleh para staffnya. Walau minggu kemarin dia sudah menunjukkan istrinya di kantor, tetap saja tatapan genit dari wanita di kantornya tak berubah. Untung saja, bayangan istrinya selalu memenuhi pikirannya.

"Meeting kapan dimulai?" Tanya Fabian pada Marissa. Sekretarisnya itu pun memberitahu jadwalnya, hari ini Bian pasti akan pulang malam karena salah satu klien yang sedikit ribet.

Pria itu mengecek handphone nya, membaca pesan dari sang istri jika dia akan ke sekolah lamanya untuk mengambil ijazah.

Bian mencoba menghubunginya, memberitahu gadis itu jika dirinya tak bisa mengantar.

"Iya kak, aku mau naik ojek online. Atau nebeng sama Hanni. Kakak jangan lupa makan banyak."

Suara Naifa yang cantik, membuat Bian selalu merindukannya. Pria itu pun tersenyum kala melihat sofa bed yang ada di ruang kerjanya. Tentu saja mengingatkan kemesraan bersama sang istri minggu lalu. Walau hanya tidur saja, tapi membuat Fabian merasa lucu karena bisa-bisanya dia tidur di kantor sambil memeluk sang istri.

Naifa, gadis itu bagaikan obat bagi dirinya. Penghilang stress dan lelah. Selalu membuatnya candu, apalagi mendengar suaranya. Bian paling senang mendengar celotehan sang istri.

Dia pun memeriksa kembali beberapa dokumen yang nantinya akan di bahas di meeting hari ini, tak mau pikirannya terlarut memikirkan Naifa.

"Pak, meeting nya sudah mau dimulai."

Sementara itu gadis yang sedang di pikirkan Fabian, tengah menunggu antrian mengambil ijazahnya di sekolah. Tak menyangka jika banyak orang yang mengambilnya hari ini.

"Padahal besok juga bisa yah, kok orang lain pada riweuh amat ambilnya hari ini. Kan kita jadi lama antri," ucap Hanni yang bete sembari melipat tangan di dada.

"Orang lain juga mau ambil sekarang, bisa saja ada yang butuh buat lamar kerja, atau lengkapin administrasi kaya kita kan."

Naifa dan Hanni pun menunggu di kantin sambil menyeruput es bobanya. Melihat antrian yang panjang membuat mereka kehausan. Dari kejauhan, terlihat pria yang dikenal mendekati mereka.

"Naifa, bagaimana kabarnya? Dan juga kuliahnya, lancar saja kan?" Tanya Wisnu yang sedang di temani seseorang.

"Baik Pak, kuliah juga lancar," jawab Naifa singkat. Wisnu pun tersenyum mendengar suara gadis itu, gadis yang pernah dia suka dulu. Namun tatapan pria yang ada di samping Wisnu membuat Naifa merasa takut, wajahnya pun familiar. Sementara Hanni terus menyenggol badan temannya dan berkata jika pria di samping Wisnu sangat tampan.

"Mumpung kalian ada di sini, bagaimana kalau kita makan siang bareng. Nanti setelah kalian ambil ijazah, bagaimana?" Tawaran Wisnu membuat Hanni senang. Sementara Naifa pasti menolaknya.

"Saya gak bisa... "

"Saya bisa Pak. Mumpung masih siang juga. Ayo Nai kita antri sana dulu." Hanni menyela perkataan Naifa yang berniat menolaknya. Naifa memijat kepalanya yang pusing dengan tingkah temannya.

Dengan semangat 45 Hanni pergi melangkah menuju ruang antrian untuk mengambil ijazah. Demi dua cogan yang sedang menunggunya untuk makan siang bersama.

Mereka berdua pun berhasil mengambil ijazah, merasa bangga dengan hasil dari sekolahnya selama 3 tahun. Wisnu yang sudah menunggu dua sahabat itu pun segera mengajaknya ke rumah makan di depan sekolah.

"Ga nyangka sih Hanni juga bisa lolos seleksi," canda Wisnu pada Hanni, murid yang paling benci matematika.

"Aku tuh cuma benci sama pelajaran yang di ajarin sama bapak yah, kalau bahasa Inggris kita berdua jagonya. Betul kan Nai," ucap gadis itu sambil mengajak tos sahabatnya yang disambut baik oleh Naifa.

"Iya, jangan underestimate sahabat saya. Walau dia butek matematika, tapi bahasa inggrisnya gacor."

Hanni memberikan jempol pada sahabatnya, sambil menikmati makan siang yang di traktir oleh guru matematikanya. Wisnu diam-diam curi pandang pada Naifa yang sedang asyik mengobrol dengan Hanni. Teman di sampingnya pun melirik tajam pada Wisnu dan Naifa. Sedangkan Naifa merasa berdebar melihat teman Wisnu, walau memakai masker tapi sorot matanya nampak familiar.

"Nai, kamu makin cantik yah."

Naifa tersedak mendengar pujian Wisnu, sementara Hanni hanya menatap aneh pada mantan gurunya itu.

"Terima kasih pujiannya Pak, tapi bapak orang ke sekian yang bilang saya begitu," ucap Naifa sambil menyantap makan siangnya.

Tiba-tiba Naifa teringat pada suaminya, dia merasa bersalah dan menyesal telah menerima traktiran dari Wisnu. Semua terjadi karena ulah Hanni, teman gesreknya.

***

Fabian baru sampai di rumahnya tengah malam. Seperti biasa harus menemani klien yang menjadi investor terbesar perusahaan yang di kelolanya. Sebagai CEO, dia harus bersiap menghadapi klien yang seperti ini. Fabian merasa bersalah karena masuk ke tempat semacam klub malam dan menghadapi beberapa perempuan yang menggodanya dan dengan mudahnya menunjukkan tubuh mereka. Sedangkan ada istri yang menunggunya di rumah, yang pastinya sudah tidur nyenyak.

"Ya ampun Naifa!"

Fabian melihat istrinya yang tertidur nyenyak, dengan mulut yang belepotan dengan cokelat. Sementara handphone nya tergeletak di lantai dan keadaan TV yang masih menyala. Batang coklat yang masih tersisa banyak itu mengotori sofanya.

"Bagaimana kalau bibir kamu di gigit semut? Hmm sepertinya semut yang besar yang akan menggigit kamu," ucap Bian sambil menggendong istrinya dan membawanya ke kamar. Pelan-pelan pria itu menidurkan sang istri, dan mengecup bibir istrinya yang manis rasa coklat.

Naifa mengerang sambil mengelap bibirnya yang basah dengan tangan. Fabian hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri. Dia pun mengambil wadah berisikan air dan juga kain untuk mengelap wajah dan tangan istrinya yang terkena coklat.

"Pasti capek yah, harus jadi mahasiswi sekaligus ibu rumah tangga. Apa aku sewa ART aja?"

Fabian mencium kening istrinya yang tertidur pulas. Sementara dirinya pergi ke kamar mandi membersihkan kotoran yang menempel di tubuhnya. Apalagi tempat yang tadi dia datangi adalah tempat yang sangat di bencinya.

Adzan subuh berkumandang, Naifa terbangun dari tidurnya yang panjang. Dia tak ingat kapan dirinya ke kamar sementara terakhir kali dia terbaring di sofa sambil menonton sinetron favoritnya.

Gadis itu melihat pria di sampingnya yang masih terlelap. Hidungnya yang mancung membuat Naifa ingin menyentuh ujungnya. Dia pun mulai menjahili Fabian dengan mencolek ujung hidungnya. Bian merasa tak nyaman, kepalanya terus bergerak merasakan kegelian. Pria itupun membuka mata dan melihat Naifa sedang menertawakannya.

"Istri, kok jahil sih? Saya masih ngantuk," ucap Fabian sambil menarik selimut dan memunggungi Naifa.

"Ini sudah subuh, biasanya kan Kak Bian selalu bangun paling awal. Tumben sekarang masih ngantuk. Apa jangan-jangan semalam Kak Bian pulang larut?" Tanya Naifa penasaran.

Fabian menghela nafas panjang, dia takut Naifa marah jika menceritakan yang sebenarnya. Tapi, dia tak melakukan kesalahan apapun karena hanya menemani kliennya. Pria itu pun memberanikan diri untuk bercerita alasan pulang larutnya semalam.

"Sebenarnya semalam... "

1
Chindy Miracle
ceritanya bagus
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!