Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 [ Tak Seburuk itu ]
"Apa yang Papa lakukan?"
Suara itu terdengar kian dekat, langkah kaki si kecil akhirnya telah menginjak lantai ruang tamu, mendekat dan memeluknya, keduanya terlihat sangat bahagia.
Disisi lain Tyara yang tadinya mendekap erat tubuh Arvan, siapa sangka hatinya tak seburuk yang Arvan bayangkan.
"Aku hanya membenci Ibunya bukan Cantika, ia hanyalah anak malang yang terlahir dari rahim Ibu yang salah!"batin Tyara dalam batinnya.
Sosok Ayah dan Anak itu berpelukan, Arvan masih sedikit tak mengerti apa sebenarnya rencana yang telah disusun Kyara, jika ia berniat mengambil hatinya, kenapa pula Kyara memilih menghindar bahkan memilih tak menunjukkan tuduhannya tepat didepan Cantika langsung.
"Papa kenapa?" Cantika bertanya ketika ia sedari tadi menyadari Papanya sedang melamun.
"Tidak! Papa tidak apa-apa kok, oh iya kamu tidak melihat siapa-siapa kan disini?"
"Tidak, disini kan hanya ada Papa kan?" Cantika membalas, Arvan akhirnya semakin lega.
"Pa?" Si kecil bertanya.
"Iya sayang?" Arvan membalas sambil membelai rambut sang Putri.
"Bolehkah Cantika bertanya?" Arvan memberikan anggukan.
"Apa hanya perasaan Cantika, Tante Kyara matanya kok mirip dengan punya Cantika?"
"Ada apa ini? Bagaimana bisa anak sekecil ini bisa bertanya? Bahkan menyadari jika mereka memang ada kemiripan?" Kini berganti Arvan malah melamun.
"Pa?" Si kecil mengagetkan.
"Papa kok diam?"tanyanya lagi.
"Mungkin itu hanya perasaan kamu sayang ...memang mata kalian ada kemiripan, tapi itu hal lumrah dan kamu tidak perlu memikirkan, tapi apa kamu sungguh sangat bahagia ketika bersama Tante Kyara?"
Si kecil hanya memberikan anggukkan, ditambah senyumannya yang amat manis menunjukkan jika ia memang sangat bahagia.
"Jujur Pa, entah kenapa setiap kali Cantika dekat dengan Tante? Cantika jadi merasa lega seperti tak memiliki beban, pokoknya Cantika merasa sangat bahagia ketika didekat Tante?"
"Baiklah Papa paham."
Arvan tak memiliki kata-kata yang bisa ia ucapkan lagi, lalu ia mendekap erat tubuh sang Putri, terlihat kebahagiaan mereka terlihat sangat jelas layaknya seperti keluarga Cemara yang sangat harmonis.
Dari kejauhan Tyara terkagum-kagum melihat kebahagiaan mereka, ia tersenyum dengan lepasnya, hatinya pula ikut sangat bahagia melihat keharmonisan antara anak dan Ayah ini, namun ketika melihat sosok salah satu Putri hanya melihat kebahagiaan keduanya, dari kejauhan berbalik hati Tyara layaknya tercabik-cabik.
"Lala ...."
"Siapa Papaku? Dimana Mama kandungku? Kenapa Lala tidak seberuntung Cantika bisa dipeluk Papanya? Dimana Papaku?"
Kata-kata menyakitkan yang sangat tidak ingin Tyara dengar, tanpa sengaja buliran air mata Tyara seketika berjatuhan, ia mendekap tubuhnya ingin rasanya ia memeluk anak malang itu, namun ia tak bisa.
"Sayang ... maafkan Mama ... maafkan Mama tidak bisa memberikan kamu kebahagiaan seperti mereka ...maafkan Mama ... maafkan Mama ...."
Hatinya semakin sakit, tak tahan Tyara akhirnya memilih pergi tak tahan ketika ia harus menyaksikan momen-momen sangat menyakitkan ini.
Jika kebahagiaan dirasakan Arvan dan juga sang Putri, tidak dengan Alexa, didalam sel ia merenung meratapi nasibnya, biarpun hanya ditahan 1 Minggu, baru masuk hari kedua ia merasakan penderitaan ini sangatlah lama, ia menganggap dua hari mendekam sama halnya sudah seperti masuk ke beberapa tahunan.
Tak lama salah seorang Polisi membuka gembok tanda jika ada seseorang yang mengunjunginya.
"Apa ada seseorang yang berniat mengunjungi ku?"tanya Alexa.
"Benar! Dia seorang Lelaki, baiklah keluarlah."
Alexa hanya mengikuti setiap langkah polisi itu, setibanya betapa terkejutnya Alexa ketika tahu dengan siapa ia berhadapan saat ini.
"Brian ...? Tidak! Ini pasti mimpi?"
Wajah terkejut wanita itu tak mampu terhindarkan lagi, sangking tak percayanya Alexa hampir akan terjatuh. Namun, untungnya Brian dengan sigap menangkapnya.
SEKALIAN IJIN PROMO KARYA SESAMA TEMAN AUTHOR YANG CERITANYA TAK KALAH SERU, BERIKUT BLURNYA 👇
Blurb: Setelah lari dari pernikahan paksa yang diputuskan oleh orang tuanya, Naila malah terpaksa menjalani pernikahan dengan seorang dokter, duda anak dua.
Bagaimana dilema yang harus dijalani oleh Naila, yang sedang meraih impian untuk menggapai cita-cita? Sementara itu, ia tak boleh menikah sebelum tamat sesuai ketentuan dan persyaratan beasiswa.
Apakah yang harus dipilih Naila? Meraih cita-cita? Atau bertahan sebagai istri Dokter Martin?
..................... Bersambung ....................