NovelToon NovelToon
Sapu Pembunuh Naga

Sapu Pembunuh Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.

Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.

Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.

Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sapu Pembunuh Naga

Kembali pada Chu Zhan, saat ini ia telah mendapatkan sapu. Dan di sampingnya terdapat sebuah buku. Buku yang terlihat usang dan sedikit kerusakan. Namun isinya masih bisa dibaca.

Setelah membuka buku tersebut, Chu Zhan mendapatkan banyak informasi yang terkait dengan sapu yang ditemukannya. Hingga membuatnya hampir tidak percaya. Pantas saja bisa menyerap energi spiritual seseorang.

"Sapu Jiwa Naga, terbuat dari tulang dan nadi naga yang dibunuh oleh seorang Pelayan Dewa. Naga jahat yang menghancurkan beberapa benua, kini menjadi sebuah sapu yang kekuatannya tidak terlihat."

Chu Zhan membaca kata demi kata. Ia menemukan hal baru di dunia ini. Tentang adanya seorang yang hanya menjadi Pelayan Dewa. Namun bisa membunuh naga yang menghancurkan benua. Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi manusia biasa sepertinya.

"Sapu Jiwa Naga? Kamu sudah menjadi milikku hari ini. Karena kamu sudah menjadi milikku, maka aku akan menemanimu kembali. Namamu sekarang adalah, Sapu Pembunuh Naga."

Segera setelah Chu Zhan memberi nama baru pada sapu tersebut, kabut putih menyelimuti tubuhnya. Kabut tersebut keluar dari dalam sapu dan esensi darahnya keluar dari dahi.

Darah tersebut menetes dan meresap ke dalam sapu. Lalu kepulan asap tersebut membentuk bayangan seorang pria tua. Pria itu memakai sapunya untuk membersihkan daun-daun dan rumput.

Itu adalah ilusi, bagaimana cara menggunakan sapu dengan benar. Orang tua itu berkata, "Nama saya adalah Huang. Aku tidak memiliki nama keluarga karena seorang pelayan biasa. Saya merangkak naik menjadi pelayan seorang Dewa ...."

Pria itu menceritakan masa lalunya. Ketika ia hanya seorang manusia biasa yang mengikuti seorang Dewa. Ia belajar dengan melihat dan mempraktekkannya. Entah itu formasi, membuat pil dan segala hal yang bisa dia lakukan.

Dengan sebuah sapu di tangannya, ia berhasil membunuh naga yang menghancurkan beberapa benua. Sapu itu mengalami kerusakan dan dengan tulang dan nadi naga, dibuatlah ulang sapu tersebut. Ia menamainya dengan Sapu Jiwa Naga.

Orang tua itu juga berkata, "Karena kamu adalah pemilik sapu ini, kamu juga berhak memberi nama sesuai kehendakmu. Di dalam sapu ini terdapat seluruh kemampuan seumur hidupku. Aku akan mengajarimu untuk menggunakan sapu ini. Jika kau tidak keberatan diajari oleh pelayan ini, maka datanglah padaku."

Chu Zhan tersenyum senang. "Kesempatan seperti inilah yang kutunggu-tunggu. Senior Huang adalah seorang pelayan Dewa, bukan? Dengan statusmu saja sudah bisa membunuh naga? Jika menyia-nyiakan kesempatan ini, saya pasti orang bodoh."

"Hehehe ..." kekeh pria itu sambil mengusap janggutnya yang berwarna putih. "Kau tenang saja, aku tidak akan menyakitimu. Lagipula, kamu bisa menentukan sendiri, mau jadi apa masa depan nanti. Akan ku latih selama seratus tahun di dunia ilusi ini. Namun di dunia nyata, hanya satu hari."

Seratus tahun adalah waktu yang sangat lama bagi manusia biasa. Selama seratus tahun ke depan, Chu Zhan akan belajar banyak ketrampilan yang dimiliki oleh pria tua bernama Huang.

"Ingat, namaku adalah Huang," ucap pria tua itu. "Aku telah hidup selama ratusan tahun dan telah mempelajari banyak hal tentang seni bela diri dan sihir. Aku percaya bahwa kamu memiliki potensi yang besar dan ingin mengajarimu cara menggunakan Sapu Pembunuh Naga."

Chu Zhan merasa bahwa ini adalah kesempatan yang langka dan memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini. Ia akan mengikuti Huang untuk belajar.

"Sapu Pembunuh Naga ini dapat digunakan dalam berbagai cara dan memiliki kekuatan tersembunyi. Aku akan mengajarimu cara menggunakannya dan membantumu meningkatkan kemampuanmu."

Chu Zhan merasa bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang sangat menarik dan memutuskan untuk berlatih dengan giat. Ia ingin menjadi murid yang baik dan mempelajari semua yang dapat dipelajari tentang Sapu Pembunuh Naga.

Ia memandang sapu itu dengan rasa kagum. Ia dapat merasakan kekuatan yang terkandung dalam sapu itu. Huang melanjutkan, "Sapu Pembunuh Naga dapat digunakan dalam berbagai cara. Kamu dapat menggunakannya sebagai senjata, sebagai mata formasi, juga sebagai tempat penyimpanan."

"Bagaimana cara menggunakan sapu ini? Apakah aku bisa terbang naik sapu ini?" tanya Chu Zhan dengan rasa ingin tahu. Juga karena pernah melihat penyihir menaiki sapu terbang di acara televisi.

"Aku akan mengajarimu cara menggunakan sapu ini," jawab Huang. "Tapi, kamu harus berlatih dengan giat dan sabar. Sapu Pembunuh Naga bukanlah senjata yang mudah digunakan."

Chu Zhan mengangguk dan memutuskan untuk berlatih dengan giat. Ia ingin menjadi mahir dalam menggunakan Sapu Pembunuh Naga dan berkultivasi dengan tenang. Huang mulai mengajarinya cara menggunakan sapu itu, dan dengan cepat memahami cara menggunakannya.

"Sapu ini sangat berat," kata Chu Zhan dengan napas yang berat. Itu adalah berat asli dari sapu tersenyum.

"Ya, sapu ini memang berat," jawab Huang. "Setidaknya beratnya mencapai ribuan kilogram untuk saat ini. Tapi, dengan latihan yang giat, kamu akan dapat menggunakannya dengan mudah. Semakin berat sapu ini, maka semakin besar juga kekuatan penggunanya."

"Oohh, pantas saja. Dan ini sangat mudah. Ini juga bisa dirubah menjadi lebih ringan. Aku tahu cara menggunakannya sekarang. Senior, ajari aku yang lainnya."

Huang mengajar Chu Zhan cara menggunakan lidi sapu sebagai formasi. "Formasi lidi adalah teknik yang sangat berguna dalam pertarungan," kata Huang. "Dengan menggunakan lidi sapu sebagai formasi, kamu dapat meningkatkan kemampuanmu dan melindungi dirimu dari serangan musuh."

Chu Zhan memperhatikan dengan seksama saat Huang menjelaskan cara menggunakan lidi sapu sebagai formasi. Ia melihat bagaimana Huang menggerakkan lidi sapu dengan cepat dan tepat, membentuk pola-pola yang rumit dan efektif.

"Pertama, kamu harus memahami cara menggerakkan lidi sapu," kata Huang. "Kamu harus dapat menggerakkan lidi sapu dengan cepat dan tepat, sehingga kamu dapat membentuk pola-pola yang diinginkan."

Chu Zhan mempraktikkan teknik yang diajarkan oleh Huang. Ia berlatih menggerakkan lidi sapu dengan cepat dan tepat, membentuk pola-pola yang rumit dan efektif.

"Bagus," kata Huang. "Kamu memiliki bakat yang baik dalam menggunakan lidi sapu sebagai formasi. Sekarang, mari kita lanjutkan dengan teknik yang lebih lanjut."

Huang mengajarkan Chu Zhan cara menggunakan lidi sapu sebagai formasi untuk melindungi diri dari serangan musuh. Chu Zhan mempraktikkan teknik ini dan merasa bahwa kemampuannya meningkat secara signifikan.

"Formasi lidi sangat berguna dalam pertahanan dan persembunyian," kata Chu Zhan. "Aku dapat melindungi diri dari serangan musuh dengan lebih baik."

Huang tersenyum dan mengangguk. "Ya, formasi lidi memang sangat bagus untuk pertahanan diri. Dengan ini juga bisa digunakan sebagai tungku pil. Dengan ini, kamu tidak memerlukan tungku."

"Pil ini dapat digunakan untuk menyembuhkan luka dan meningkatkan kemampuanmu," kata Huang. "Tapi, kamu harus berhati-hati dalam membuatnya, karena pil ini dapat memiliki efek sampingan yang tidak diinginkan jika tidak dibuat dengan benar."

Chu Zhan memperhatikan dengan seksama saat Huang menjelaskan cara membuat pil dengan menggunakan formasi, alih-alih membuatnya dengan tungku. Ia melihat bagaimana Huang menggerakkan lidi sapu dan membentuk formasi, membentuk tungku spiritual dan api, lalu mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dan mencampurnya dengan proporsi yang tepat.

"Pertama, kamu harus mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan," kata Huang. "Bahan-bahan ini dapat berupa tanaman, mineral, atau bahan-bahan lain yang memiliki khasiat penyembuhan."

***

1
Arsyad Jabar
pelatih selama seratus tahun selesai pelatihan tingkatan sudah seperti leluhur nih gak ada yang bisa mengalahkan
wawan jepara
Luar biasa
Arsyad Jabar
ceritanya lagi main petak umpet ya
Arsyad Jabar
okelah untuk saat ini
Arsyad Jabar
mantap lanjutkan
Aman 2016
Chu Zhan kenapa menyamar jadi kakek 2 . kenapa tidak terus terang saja
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
lanjut terus update nya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat
Aman 2016
ditunggu updatenya Thor lanjut terus semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!