Valerie Zionathan. Seorang gadis cantik yang menarik, meskipun memiliki kekurangan karena matanya yang buta karena kecelakaan yang terjadi padanya, kecelakaan yang di sebabkan oleh seorang pemimpin organisasi mafia yang sangat terkenal kejamnya, Gabriel Smith, putra sulung dari Gerald Smith dan Celine Smith.
Kesialan Valerie tidak sampai di kebutaan matanya saja, tetapi dia juga mendapatkan kesialan lain, harus di jodohkan dengan Gabriel untuk melunasi hutang keluarganya, Gabriel sangat membenci wanita, beginya wanita sangat merepotkan. Apakah setelah menikah akan menjadi perubahan untuk Valerie dan Gabriel.?
Ini kelanjutan kisah Gabriel putra Gerald di novel berjudul. [ Istri Kontrak Sang Mafia ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Gabriel membuka matanya secara perlahan, sampai kesadarannya terkumpul, setelah Dokter memeriksanya matanya seperti tengah mencari sesuatu.
“Valerie" Gumamnya pelan dia meringis kepalanya terasa sakit.
“Aku di sini Gabriel, bagaimana keadaanmu? Apakah ada yang sakit?" Tanya Vale menghampiri suaminya.
Gabriel tersenyum tipis, pertanyaan istrinya membuatnya ingin tertawa, apakah Vale tidak bisa melihat dengan jelas luka yang Gabriel dapatkan? bahkan sampai tidak sadarkan diri hingga satu minggu lamanya.
Vale mengerutkan keningnya. “Kenapa kamu tersenyum? aku sedang bertanya Gabriel, bukan sedang melawak" Kesalnya meskipun begitu dia tetap bersyukur dan bernafas lega, suaminya sudah sadarkan diri.
“Aku baik-baik saja Vale, dan luka-luka ini memang terasa sakit, tetapi sudah terbiasa mendapatkannya, kamu tidak perlu khawatir" Jawab Gabriel kembali tersenyum.
“Syukurlah, karena kamu sudah bangun, sebaiknya kamu segera memberikan nama untuk anak-anak kita, anak perempuan yang lahir lebih dulu dan anak laki-laki yang kedua" Ujar Vale.
Ucapan Vale membuat Gabriel tersentak kaget, anak-anak sudah lahir? bukannya jadwalnya bulan depan?. “Mereka mempercepat dirinya sendiri untuk lahir atau terjadi sesuatu dengan mu, Val?" Tanya Gabriel memasang wajah cemas, dia takut jika terjadi sesuatu dengan istri dan anak-anaknya yang belum waktunya lahir.
“Dua-duanya, mereka mempercepat untuk lahir karena aku mengalami pendarahan ketika mendengar mu kecelakaan, tetapi kamu tidak perlu khawatir, twins baik-baik saja meskipun belum waktunya. maafkan aku Gabriel" Lirih Vale di akhir kalimatnya.
Gabriel menggeleng pelan. “Tidak perlu minta maaf, kamu dan anak-anak baik-baik saja itu sudah lebih dari cukup, seharusnya aku yang meminta maaf sama kamu, Val"
Sementara itu di tempat lain, Mr. Romero memperketat penjagaan ruang bawah tanah, di mana orang yang membuat cucunya terbaring di rumah sakit berada di dalamnya.
Mr. Romero hanya menahannya saja, dan selebihnya terserah Gabriel mau di apakan tawanan yang sudah berani melukai Gabriel.
“Tuan, ada kabar dari anak buah kita jika Tuan Gabriel sudah sadarkan diri" Lapor Leon mendekati Tuanya yang masih gagah meskipun sudah memiliki dua cicit.
“Kita ke Rumah Sakit sekarang, dan kalian bunuh saja siapapun yang terlihat mencurigakan" Ujarnya sembari memberi perintah.
“Baik Tuan"
***
Gabriel memasang wajah datarnya, dia hanya akan bersikap manis untuk kedua wanita terhebatnya, Ibu dan istrinya, ah perlu Gabriel ralat kembali sekarang sudah bertambah menjadi tiga, gadis kecil nya yang dia beri nama, Brianna Smith dan anak laki-laki nya Erlan Smith.
“Diam lah jangan menangis, atau aku tidak akan menjadikanmu pewaris ku Erlan" Ucap Gabriel dengan suara dingin nya. Bayi laki-laki itu bukannya berhenti menangis malah semakin kencang.
Gabriel tersenyum tipis lalu menoel pipi lembut putranya. “Cengeng, baiklah Daddy minta maaf, berhenti menangis, ruangan ini bisa runtuh karena suaramu" Ucapnya sekali lagi.
Vale menggeleng. “Bagaimana Erlan akan berhenti menangis kalau kamu terus mengancamnya seperti itu" Kesal Vale yang sedang memberikan asi untuk putrinya.
“Dia cengeng seperti anak perempuan" Jawab Gabriel. Bayi mungil itu berada di sisinya, setelah mendapatkan berbagai Ancaman dari Gabriel, bayi laki-laki langsung terdiam dan kembali memejamkan matanya.
“Brianna, jangan kamu habiskan Asi nya, sisakan juga untuk Erlan adikmu yang cengeng ini" Ucap Gabriel melihat kearah istrinya, Brianna bayi perempuan itu sejak tadi masih dalam pangkuan Vale.
“Diam lah Gabriel, lebih baik istirahatlah, kamu baru saja siuman" Titah Vale.
Gabriel mendengus pelan. “Tidak, aku ingin menemanimu sampai kamu juga istirahat." Jawabnya. Gabriel bukan orang yang lemah meskipun luka-luka nya masih terasa sakit, namun dia tidak akan membiarkan Vale menjaga kedua anaknya sendirian.
Mr. Romero tidak jadi masuk setelah mendengar suara cucunya yang terdengar baik-baik saja, dan membiarkan keluarga kecil itu istirahat. namun tidak lupa meminta penjaga terus fokus dan memperketat kembali.
**
Hari-hari terus berlalu dan keadaan Gabriel benar-benar sudah pulih kembali, anak-anaknya tumbuh dengan sehat dengan pipi yang semakin gembul.
Tetapi ada hal yang membuatnya terus merasa kesal ketika sedang memangku Erlan bayi laki-laki nya yang sekarang sudah berusia dua bulan, bayi lucu Itu seakan memiliki dendam pribadi dengan Daddy nya.
“Apa yang kamu lakukan Erlan? kenapa selalu mengeluarkan kotoran ketika sedang berada di pangkuan Daddy?" Kesal Gabriel dan langsung memberikan hukuman berupa ciuman di seluruh wajah bayi mengemaskan itu.
Vale tidak mengurus kedua bayinya sendirian, dia memiliki dua babysitter untuk membantunya, menjadi babysitter untuk anak-anak Gabriel tidaklah mudah, harus menjalani beberapa tes dan pemeriksaan, harus benar-benar sehat dan terlatih.
Meskipun begitu Gabriel bukanlah orang yang mudah percaya begitu saja dia tetap waspada dengan salah satu babysitter putranya. Cantik dan terlihat masih muda, seumuran dengan istrinya.
Yang membuatnya waspada adalah dari bentuk tubuhnya dan kekuatan kakinya seperti orang yang sudah terlatih, lengannya memiliki pertahanan yang kuat.
Daniel sudah mencari informasi tentang perempuan itu, tidak ada yang mencurigakan, semua terlihat aman.
Gabriel, berlalu keluar sembari mencari keberadaan istrinya. dia harus pergi ke kantor setelah sekian lama di handle oleh Noah.
“Sayang, aku pergi dulu, kamu hati-hati di rumah, kalau ada apa-apa langsung kabari aku" ucapnya sembari mengecup kening Vale.
“Hmm, kamu hati-hati, Daniel aku titip suamiku jangan sampai terluka lagi" ujar Vale di iringi dengan senyuman. Daniel menganggukkan kepalanya.
Daniel juga merasa bahagia, Banyak perubahan dalam hidup sang Tuan, sering bicara dan tersenyum, romantis hanya kepada istri dan Ibu nya saja, yang paling membuatnya senang adalah bonus semakin lancar.
Gabriel melirik kearah lantai dua dia merasa ada yang sedang memperhatikannya. lalu pandangannya kembali kearah Daniel, memberikan kode yang hanya mereka berdua yang tau. keduanya berjalan keluar secara bersamaan.
“Tuan, apa tidak bahaya kita meninggalkan Nyonya dengan anak-anak?" tanya Daniel merasa khawatir.
Gabriel menggeleng. “Dia tidak akan bertindak sekarang, dia bukan orang bodoh yang asal bertindak, setiap langkahnya sudah dia perhitungan kan." jawab Gabriel mencoba memejamkan matanya.
Rasanya sangat lelah, Bayi Erlan benar-benar membuatnya tidak bisa tidur semalaman, biasanya bayi itu akan tidur nyenyak di kamar milik si kembar bersama dengan dua babysitter nya, tetapi tadi malam membuatnya sangat pusing.
Daniel mengangguk pelan, jika Tuannya sudah berkata seperti itu berarti tidak ada yang perlu di khawatirkan.
“Tetap waspada, jangan sampai dia bisa memasukkan pasukannya ke Mansion, perintahkan mereka fokus, dan setiap dua hari sekali periksa semua anggota" celetuk Gabriel.
“Baik Tuan" jawab Daniel lalu kembali fokus pada perjalanannya.
**
Bersambung..!! terimakasih yang sudah mampir, jangan lupa bantu Vote ya..🤗🤗
saling dukung ya kak😁
Isin yaa