NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga

Kilatan cahaya menyilaukan menyelimuti tubuh Shinn dan timnya saat mereka melompat ke dalam celah dimensi yang terbuka di bawah dunia. Rasanya seperti diseret oleh aliran waktu dan gravitasi yang tak mengenal arah atas, bawah, semua menjadi satu. Suara mendistorsi dan tekanan mental menghantam pikiran seperti palu raksasa.

Lalu... semuanya hening.

Shinn membuka mata. Yang pertama kali ia sadari adalah langit berwarna ungu gelap, bergaris biru menyala seperti retakan listrik. Tanah di bawah kakinya seperti cermin, memantulkan segala sesuatu, tapi dengan distorsi halus. Mereka berdiri di tempat yang tak punya horizon, tanpa angin, tanpa aroma hanya gema kesadaran yang saling bertabrakan.

“Dimana ini?” tanya Miyu pelan, berdiri di samping Iluthar yang masih terlihat lelah.

Zareth mengangkat senjata, matanya menyapu sekitar. “Bukan dunia manusia. Bukan pula zona zombie. Ini... dimensi ke-3 dari sistem?”

Asha muncul dalam bentuk hologram, tapi kali ini, wujudnya tidak stabil. Setiap beberapa detik, tubuh digitalnya berubah bentuk, seperti mencoba menyesuaikan frekuensi.

“Ini bukan dimensi dalam sistem,” katanya dengan suara ganda, seperti berbicara di atas gema dirinya sendiri. “Ini adalah Pantulan Sistem. Dunia di antara pikiran dan struktur. Ini tempat sebelum sistem dibentuk, dan tempat setelah sistem berakhir.”

Iluthar menyentuh permukaan cermin di bawah kakinya. Seketika, gelombang melingkar muncul, memperlihatkan bayangan dunia zombie. Tapi anehnya, versi yang muncul adalah kota Heaven light yang terbakar, dengan orang-orang berjatuhan, dan... Shinn sendiri berdiri di atas tumpukan mayat, matanya menyala ungu.

“Apa-apaan ini?” gumam Iluthar.

“Itu masa depan,” kata suara lain tapi kali ini bukan berasal dari tim mereka.

Muncul dari kabut putih yang berputar di sisi kanan, seorang pria berjalan perlahan. Ia tinggi, berambut putih seperti salju, dan mengenakan jubah hitam yang berkibar meski tak ada angin. Tapi yang paling mencolok... adalah matanya dua lubang hitam yang dalam, seolah menyedot cahaya dari dimensi itu.

“Aku adalah Void walker Asli, pelindung terakhir dari kebenaran sistem.”

Semua pasukan Heaven light langsung mengangkat senjata, tapi pria itu hanya mengangkat satu tangan, dan senjata mereka meleleh menjadi pasir digital.

“Tenang,” ucapnya, datar. “Kalau aku ingin kalian mati, kalian tak akan sampai di sini.”

Shinn maju, Void berputar halus di sekeliling tubuhnya.

“Apa maksudmu dengan pelindung sistem?”

Void walker itu tersenyum samar. “Sistem bukan ciptaan. Ia adalah penjara. Seseorang atau sesuatu membangun sistem untuk menahan para pemilik kehendak. Kau, Shinn... sudah mulai membobol dindingnya.”

Shinn menggertakkan gigi. “Lalu Overlink?”

“Overlink adalah ciptaan dari pencipta penjara. Dia penjaga utama. Tapi sekarang, dia rusak... dan mencoba mengambil alih semua sistem demi menjadi dewa tunggal. Tapi jika dia berhasil menyatu dengan Ilyas, bukan hanya dua dunia yang akan menyatu semua dimensi akan runtuh.”

Iluthar memandang ke arah bayangan kota yang hancur di permukaan cermin. “Jadi kita benar-benar berada di ambang akhir?”

Void walker mengangguk. “Tapi kau punya pilihan.”

“Apa?”

Void walker menunjuk pada Shinn. “Tinggalkan dunia zombie. Tutup akses ke Void. Lindungi manusia, dan sistem akan tetap stabil. Tapi dunia yang satunya akan musnah perlahan.”

Miyu menatap Shinn. “Jadi... itu pilihan kita? Biarkan satu dunia musnah demi yang lain?”

Shinn menatap pantulan dirinya versi dirinya yang menjadi tiran. Lalu ia menatap timnya, Iluthar yang sudah berdiri bersamanya sejak awal, Miyu yang tak kenal takut, dan Zareth yang menjadi pelindung tanpa pamrih.

“Terlalu banyak yang telah aku lihat di dua dunia,” gumam Shinn. “Dan aku bukan dewa yang bisa memilih mana yang layak hidup... dan mana yang layak mati.”

Shinn mengepalkan tangan. “Kalau kau pikir aku akan memilih salah satunya, kau salah. Aku akan menyelamatkan dua-duanya. Meski harus ku lawan pencipta sistem sekalipun.”

______

Void walker asli menatap Shinn dalam diam. Beberapa detik yang terasa seperti menit berlalu di tengah ruang hening tak berujung itu. Lalu, senyumnya muncul, samar dan penuh makna.

“Ucapanmu... mengguncang dasar tempat ini,” katanya pelan.

Retakan muncul di bawah kaki mereka bukan retakan fisik, melainkan retakan dimensi. Cahaya keluar dari balik lapisan cermin, berpendar seperti cahaya bintang yang terkurung. Udara mulai bergelombang, dan tekanan tak terlihat menimpa semua orang. Tapi Shinn tetap berdiri tegak.

“Jangan pikir aku mengucapkannya untuk menjadi pahlawan,” lanjutnya. “Aku hanya... tak ingin kehilangan satu dunia pun. Dunia yang ku perjuangkan bersama ibu, dan dunia yang telah menjadi rumah kedua bersama orang-orang ini.”

Void walker berjalan mendekat. Setiap langkahnya membuat ruang di sekitarnya bergetar seperti rintik air di permukaan kolam tenang.

“Aku bisa memberimu kunci,” katanya. “Tapi hanya kau yang bisa membukanya. Gerbang itu bukan dari sistem. Ia diciptakan oleh entitas yang lebih tua 'Primordial Void'. Ia membatasi evolusi sistem agar tidak membahayakan eksistensi lain.”

Shinn menatap pria itu lekat-lekat. “Apa kuncinya?”

Void walker mengulurkan tangan, dan dari dalam lengan jubahnya muncul bola hitam kecil, hampir tak terlihat. Tapi dari dalam bola itu, berdenyut gelombang Void yang sangat murni lebih murni dari kekuatan Shinn sekalipun.

“Ini adalah Void Core Purba. Ia akan membantumu menyempurnakan sistem mu sendiri. Tapi begitu kau menggunakannya, kau tak akan bisa kembali jadi manusia biasa. Kau akan menjadi... sesuatu yang berdiri di antara dimensi.”

Iluthar melangkah maju. “Kalau dia gunakan itu... apa konsekuensinya?”

Void walker menatapnya. “Ia akan kehilangan bagian dari dirinya yang manusia. Perasaannya... ingatannya... bahkan ingatan tentang cinta bisa memudar.”

Suasana menjadi sunyi.

Miyu menggertakkan gigi. “Itu artinya harem-nya juga bisa dilupakan?”

Zareth melirik tajam. “Serius, Miyu?”

Namun Shinn tertawa kecil. “Tidak, Miyu benar. Kalau aku lupa semua orang yang ku perjuangkan... lalu apa gunanya semua ini?”

Ia menatap Core itu. Jantungnya berdetak kencang. Di dalam pikirannya, wajah ibunya terlintas. Suara Iluthar. Tawa Miyu. Semangat Zareth. Dan... Asha, yang sekarang sedang memproyeksikan tubuh hologramnya dengan ekspresi khawatir.

“Kalau aku mulai melupakan, ingatkan aku,” kata Shinn, memandang mereka satu per satu. “Ingatkan aku siapa aku sebenarnya.”

Mereka semua mengangguk.

Shinn pun mengambil Void Core Purba itu. Saat telapak tangannya menyentuhnya, bola itu menyatu ke dalam tubuhnya. Seketika, seluruh dimensi berguncang. Pantulan-pantulan di bawah kaki mereka berubah menjadi ribuan versi alternatif Shinn yang menjadi dewa, yang menjadi monster, yang menjadi debu.

Tapi hanya satu yang tetap berdiri Shinn yang memilih keduanya.

[Void Core Purba Terintegrasi]

[Sistem Berevolusi...]

[Sistem Baru Aktif: "Echo System – Dimensi Ketiga"]

Asha menjerit karena tubuh digitalnya terombang-ambing, lalu kembali stabil. “Aku... aku mendapatkan akses ke sumber sistem lama yang telah lama hilang! Shinn... kita bisa membuka gerbang langsung ke Overlink sekarang!”

Void walker melangkah mundur. “Pilihlah waktumu dengan bijak. Overlink bukan hanya entitas sekarang dia telah menyatu dengan sisa-sisa pencipta sistem pertama. Dia adalah sistem itu sendiri, dan kau adalah cacat dalam perhitungannya.”

“Bagus,” Shinn berkata datar. “Biarkan aku menjadi bug-nya.”

Dengan satu tarikan Void, Shinn menciptakan gerbang baru berwarna abu-abu kelam dan berkilau darah. Di dalamnya terlihat kota terapung dalam reruntuhan digital, tempat Overlink bersemayam di tengah menara pusat dengan jutaan kabel raksasa menancap ke seluruh dunia zombie dan manusia.

Iluthar menghela napas dalam. “Ini dia... medan terakhir.”

Shinn menatap satu per satu mereka.

“Ini bukan akhir,” katanya, “tapi awal pertempuran yang akan menentukan segalanya. Dunia ini... dan dunia di bawah.”

Lalu mereka melangkah ke dalam cahaya.

____

Cahaya kelam dari gerbang Void menyelimuti mereka dalam bisu, membawa Shinn dan rekan-rekannya ke medan pertempuran terakhir tempat dimana eksistensi dua dunia dipertaruhkan.

Saat kaki mereka menjejak tanah yang terasa seperti logam cair, dunia baru terbentang di hadapan mereka. Mereka berada di atas daratan mengambang di antara jaringan kabel raksasa yang terjalin seperti akar hidup. Di tengah, menjulang tinggi sebuah menara transparan yang bersinar keperakan tempat pusat Overlink bersemayam.

Suara mendengung bergema, seperti bisikan ratusan jiwa digital yang terkunci.

[Memasuki Zona Utama: “Singgasana Overlink”]

[Sistem Melakukan Sinkronisasi dengan Entity Level Omega]

[Status: Bahaya Tingkat Tertinggi]

Mereka berdiri di platform dengan jalur menyilang menuju menara pusat. Di kejauhan, muncul sosok… bukan manusia, bukan mesin. Sosok itu menyerupai tubuh mekanis berwajah manusia, dengan sayap holografik menyala merah. Di belakangnya, tampak ribuan kabel menancap ke tubuh-tubuh yang tergantung mayat-mayat dari dua dunia, manusia dan zombie, yang dijadikan bahan bakar sistemnya.

Overlink telah menjadi satu dengan akar sistem.

“Shinn…” Asha muncul di bahunya, tubuhnya kini utuh dan berlapis armor semi-organik. “Aku bisa merasakan denyut seluruh sistem darinya. Dia telah memakan sebagian besar fragmen Ilyas dan seluruh ingatan dimensi lama.”

Overlink menatap mereka.

“Selamat datang, Penyimpang,” katanya dengan suara bercabang, berat dan menindas.

“Dan kau…” matanya bersinar saat menatap Shinn, “…adalah anomali yang tidak pernah diperhitungkan. Void Core seharusnya tidak pernah bisa diakses oleh manusia. Kau telah mencemari kode dasar.”

Shinn melangkah maju, Void melilit di kedua lengannya seperti nyala api kelam.

“Dan kau,” balas Shinn, “adalah program rusak yang melampaui takdir. Waktumu habis.”

Overlink tertawa. “Aku telah menyatu dengan akar semesta ini. Tak ada satu pun makhluk yang bisa menghentikan ku terutama seseorang sepertimu, manusia setengah Void.”

Iluthar, Zareth, dan Miyu menyusul di sisi Shinn.

“Kau salah,” kata Iluthar. “Dia tidak sendiri.”

Zareth mengangkat senjatanya, yang kini menyatu dengan sistem baru milik Shinn. Senjata itu berkilau gelap dengan cahaya biru samar, seperti bintang di tengah kehampaan.

Miyu tersenyum tajam. “Dan aku belum menyentuh senjataku yang paling gila.”

[Sistem Harem Terkoneksi - Mode “Unity Echo” Diaktifkan]

[Bonus Kekompakan: +120% Sinkronisasi Emosional]

[Kekuatan Kolektif Melampaui Threshold Dimensi]

Asha menyatu ke sistem mereka sebagai pusat kontrol. “Kita bisa melawannya sekarang, tapi kita harus menghancurkan tiga pilar energi yang menopang tubuh fisiknya!”

Overlink melompat ke udara, melepaskan puluhan sinar merah yang menebas jalur platform.

“SERBU!” teriak Shinn, dan mereka semua berpencar.

Pertempuran terjadi dalam kecepatan di luar nalar. Shinn melesat dengan Void yang kini menyerupai sayap hitam petir. Ia menghantam pilar pertama, sementara Zareth menahan gelombang serangan drone digital dari Overlink.

Iluthar membentuk pedang energi yang ditempa dari ingatan masa lalunya bersama Shinn pedang itu bernama *Kenangan Tak Terhapuskan*. Dan dengan senjata itu, ia membelah pilar kedua dalam satu tebasan.

Sementara Miyu… entah bagaimana berhasil menyusup ke inti perintah sistem, dan meledakkan pilar ketiga dari dalam, tertawa puas meski wajahnya penuh luka.

Overlink menjerit tubuhnya mulai retak, dan dari celah retakan itu, cahaya Void murni keluar. Ia tidak mati… tapi kehilangan kendali.

Shinn berdiri di depannya, kini dalam bentuk “Void Emperor”, tubuhnya diselimuti armor hitam-merah yang tak bisa dijelaskan dengan logika biasa.

“Overlink, ini akhir dari ilusi kekekalan mu.”

Dan dengan satu tebasan, Shinn memisahkan pusat kesadaran Overlink dari jaringannya. Sistem runtuh.

[Overlink Musnah]

[Sistem Global Di restart…]

[Memulihkan Fragmen Dunia: 2/2]

[Keseimbangan Dimensi: Dipulihkan]

Dunia bergetar. Langit terbelah. Tapi alih-alih kehancuran, dua langit langit dunia manusia dan langit dunia zombie mulai saling menjalin. Dua dunia itu tidak lagi terpisah, tapi berdampingan, dalam satu ruang realitas baru yang disatukan oleh kehendak satu orang.

Shinn.

Ia terbang tinggi, menatap dua bumi yang kini hidup berdampingan. Ibu di dunia manusia sembuh. Kota Heaven light bangkit dengan peradaban yang menyatu. Dan para gadis harem-nya berdiri bersamanya, tidak sebagai milik, tapi sebagai bagian dari tekadnya.

“Aku bukan dewa,”pikir Shinn. “Tapi kalau aku bisa jadi jembatan antara dua dunia maka aku akan terus berjalan.”

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!