Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Membisu dan juga salah tingkah. Itu lah penampakkan seorang Senja Zehren saat ini, setelah mendengar apa yang baru saja terucap dari bibir Kakak lelaki dari sahabat nya.
"Senja---," panggil Jackson pelan sembari menatap lekat-lekat pada wanita ber-kaca mata itu, "Kenapa, diam saja? Memang ngga boleh aku main ke rumah mu?" lanjut Jackson lagi masih dengan tatapan yang sama pada Senja.
Senja pun ragu dan juga berat untuk mengatakan nya, "Aku---," ujar Senja ragu, hingga membiarkan keheningan melanda diri nya dan Jackson selama beberapa detik, "Bisakah lain kali saja bang? Sebab, hari ini aku urusan," lanjut nya lagi.
Tawa kecil seketika lolos dari bibir Jackson setelah mendengar apa yang baru saja Senja ucap kan. Dan mendapati Jackson yang tertawa, seketika membangunkan rasa penasaran pada gadis yang bernama Senja itu, hal apa yang lucu sehingga membuat pria itu tertawa seketika.
"Apakah aku salah bicara?" tanya Senja dengan tatapan heran nya pada Jackson.
"Ngga kok!" sahut Jackson dengan cepat.
"Terus kenapa bang Jackson nya tertawa?" tanya Senja masih dengan tatapan yang masih sama.
"Jelas aja Abang tertawa. Dari ekspresi kamu seperti nya takut kalau Abang akan marah, jika Abang tidak datang ke rumah mu malam ini. jelas Jackson.
"Aku hanya merasa nggak enak aja sama bang Jack" ujar Senja lirih. Hingga sedetik kemudian, pandangan mereka teralihkan saat tiba-tiba saja suara ponsel milik Jackson mendendangkan nada nya.
"Halo--." ucap Jackson setelah mengangkat panggil itu.
"Hallo pak Jackson, saya Sara Sekretaris dari pak Marvin. Beliau meminta anda datang ke perusahaan induk." ucap wanita yang bernama Sara itu. Raut wajah Jackson berubah seketika, setelah mendengar apa yang baru saja Sara katakan.
"Pimpinan ingin bertemu, dengan saya?!" tanya Jackson yg ingin memastikan, kalau saat ini diri nya sedang tidak salah dengar.
"Benar pak." ucap Sara.
"Baiklah, saya akan ke sana sekarang!" sahut Jackson dan ia segera mengakhiri panggilan telepon itu.
Setelah panggilan telepon nya dan Sara berakhir, Jackson kembali menghampiri Senja yang sedari tadi setia menatap nya.
"Senja! Maaf, seperti nya kita harus pulang sekarang. Sebab pimpinan perusahaan tempat Abang bekerja, ingin bertemu. Dan Abang, akan mengantar kan kamu pulang dulu, setelah itu baru ke perusahaan pusat." ucap Jackson.
"Bang Jackson pergi saja. Aku akan pulang naik taksi saja." jawab Senja.
"Apa kamu yakin?" tanya Jackson memastikan.
"Yaa!" sahut Senja penuh keyakinan.
"Baik-lah, kalau begitu Kakak pergi dulu dan, kamu hati-hati. Dan sampai ketemu nanti," pamit Jackson dengan memasang senyum di wajah, dan segera ber lalu dari dalam taman itu.
Berlalu nya Jackson dari dalam taman, juga membawa pandangan seorang Senja yang terus mengikuti langkah kaki pria itu. Hingga saat Jackson akan meninggal kan taman, pria itu masih membunyi kan klakson mobil nya dan melambai-lambai kan tangan pada Senja yang di balas oleh gadis itu.
"Bang Jackson sungguh baik. Sungguh beruntung, wanita yang kelak menjadi istri nya nanti," gumam Senja. Namun sekejap raut wajah itu berubah saat rasa penasaran tentang di mana Jackson bekerja, muncul di dalam diri nya, "Ngomong-ngomong, bang Jackson bekerja di mana, ya?" gumam Senja yang hanyut dalam rasa penasaran nya kini.
\*\*\*\*\*
Alfadharan Group.
Beberapa menit mengendarai mobil nya, kini Jackson telah tiba di depan bangunan bertingkat Alfadharan Group. Menghembus kan napas nya tegas, saat kegugupan tiba-tiba melanda diri nya. Beberapa detik menenangkan diri itu, akhir nya Jackson dengan mantap membawa langkah kaki nya ke dalam perusahaan itu.
Kini Jackson telah berada di depan ruangan Presdir, dan pria itu segera masuk, saat kedatangan nya di beritahu oleh Sara sang Sekretaris.
"Masuklah---," Marvin Alfadharan segera bangun dari duduk nya, saat mendapati kedatangan Jackson pria, yang sedari tadi di tunggu nya, "Duduk-lah!" lanjut nya kemudian, dan Jackson segera mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi tunggal.
Rasa penasaran yang bersarang di dalam diri nya, membuat Jackson tak mampu menahan diri untuk tidak bertanya, "Boleh kah saya tahu, untuk apa-Bapak meminta saya datang ke mari? "tanya Jackson ragu.
Senyuman tipis terukir di wajah papa Marvin, saat di layangkan pertanyaan seperti itu. Sekian detik membungkam, akhir nya pria paruh baya itu kembali bersuara, "Saya ingin mengucap kan terima kasih pada anda." ucap Marvin.
Kening Jackson mengkerut, dengan semakin memper dalam tatapan nya pada Pak Marvin, setelah mendengar apa yang CEO Alfadharan Group itu mengatakan, "Ingin mengucap kan terima kasih pada saya, Pak?" tanya Marvin, dengan tatapan lekat-lekat nya pada pria paruh baya itu.
"Iya. Terima kasih sebab kemarin berkat kerja keras-mu, ekspor barang ke luar negeri mengalami kemajuan yang pesat. Dan sebagai bentuk rasa terima kasih, saya akan memberikan kamu bonus." ucap Marvin tersenyum.
"Bonus?" tanya Jackson dengan wajah yang semakin di buat kaget.
"Iya, bonus, Dan Sara akan mengantar kan anda." ucap Marvin.
Penasaran dengan apa yang CEO Alfadharan Group akan berikan pada nya, namun Jackson tetap bangun dari duduk nya. Dan setelah berpamitan pada Marvin Alfadharan, Jackson segera berlalu dari dalam ruangan pria paruh baya itu.
\*\*\*\*\*
Jackson tak mampu menyembunyikan kebahagian nya, saat mendapati sebuah mobil Marcedes Bans, yang di bandrol dengan harga senilai 500 juta, yang merupakan hadiah dari pimpinan Alfadharan Group.
"Apakah anda menyukai nya, Pak?" tanya Sara, saat Jackson terus menatap kendaraan roda empat itu.
"Saya sangat menyukai nya!" sahut Jackson antusias dengan rona bahagia yang terpancar jelas di wajah nya.
Sara terus membawa pandangan nya pada Jackson yang saat ini tengah melihat-lihat mobil pemberian dari atasan nya. Dan dalam diri Sara tidak memungkiri, kalau pria yang mungkin se-usia nya itu, memiliki wajah yang lumayan tampan.
🥀🥀🥀
Kediaman Marvin Alfadharan.
Setelah membayar ongkos taksi nya, Senja segera membawa langkah kaki nya ke dalam area rumah. Masuk ke dalam pekarangan rumah, wanita berkaca mata itu mendapati kendaraan milik Galaxy yang telah terparkir di halaman rumah.
Senja penasaran, apakah Galaxy sudah pulang atau belum, Senja pun memutuskan untuk bertanya pada Pak Jajang Security rumah.
"Pak Jajang---," panggil Senja tiba-tiba, yang membuat pria itu seketika mendatangi nya.
"Ada apa, Non?" tanya nya.
"Apa Galaxy, sudah pulang?" tanya Senja.
"Sudah Non. Malahan dari tadi." jawab pak Janjang.
"Dari tadi?"sahut Senja yang nampak kaget.
"Iya non." ucap pak Janjang.
"Terima kasih, Pak--Kalau begitu aku masuk dulu!" pamit Senja dan segera membawa langkah kaki nya ke dalam rumah.
\*
Bersambung..........................
