Di dunia kultivasi yang mengandalkan kekuatan jiwa bawaan sebagai penguat teknik beladiri, Vincent sering diremehkan karena hanya memiliki soul tumbuhan, hal itu membuatnya dipandang sebelah mata dan sering dianiaya oleh sesama murid sekte tempatnya tinggal.
Dan potensi kekuatannya mulai terlihat setelah dilatih oleh ratu Lily, seorang ras elf yang tidak sengaja ia temui ketika dalam keadaan terluka parah. Beliau adalah seorang kultivator domain celestial yang terlempar ke domain fana setelah dikeroyok oleh empat kaisar penguasa dunia tersebut.
Ratu Lily yang nota benenya memiliki soul yang sama dengan Vincent dan sudah ahli dalam penguasaannya, tertarik untuk mengajari Vincent mengembangkan potensi soul tumbuhan tipe langka yaitu soul pohon adam yang merupakan rajanya tumbuhan.
Akankah dengan kekuatan Jiwa kayu yang dilatih dibawah bimbingan ratu Lily ia dapat berdiri di puncak dunia kultivasi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vheindie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nagato Vs Vincent
Semua pasang mata masih menantikan akhir kedua petarung yang terhalang akibat kumpulan debu dan serpihan kayu berjatuhan. Mereka tidak menyangka ada peserta turnamen berkekuatan besar selain dari murid tiga sekte pelindung atau dari kesatria muda pihak kerajaan selama perhelatan turnamen seni beladiri diadakan.
"Lihat!!" Seru seorang penonton menunjuk ke arena.
"Padahal aku hanya menggunakan kekuatan 40% saja, tapi tetap saja teknik ini menguras energi lebih banyak dari pada teknik raja kayu lainnya," gumam Vincent. Kemudian ia menatap ke arah Nagato dimana seluruh bajunya terkoyak hampir seluruhnya
"Huh... Sisik besi? Bukankah ratu Lily pernah memberitahuku teknik ini hanya ada di domain atas dan hanya kultivator level emperor yang bisa menguasainya." Vincent kaget begitu pun semua penonton melihat sebagian besar tubuh Nagato dilapisi oleh sisik berwarna hitam.
"Mmm... Namun belum terlihat sempurna seperti yang pernah diceritakan ratu," gumamnya ketika melihat dengan seksama.
"Andai aku tidak menggunakan teknik penguat tubuh naga, mungkin aku akan mati saat ini. Padahal tubuh ini kusiapkan untuk melawan para murid elit sekte besar dan kesatria kerajaan dibabak berikutnya," ucap Nagato dengan nafas tersengal setelah memuntahkan darah segar dari mulutnya.
"Hei... Kawan dari mana kau mempelajari teknik penguat tubuh unik macam tuh? Teknik yang sangat kuat ya. Padahal kau hanya kultivator Spirit tahap enam," tanya Vincent tertarik dengan penampilan Nagato
"Tsk... Kau mengejekku ya? Teknikmu lah yang unik dan aneh, karena diseluruh Benua Marxis tak pernah kudengar ada soul power manifestasi dalam bentuk nyata seperti tadi. Umumnya kekuatan jiwa hanya berbentuk gambaran jiwa bawaan dari lahir yang mana kombinasi dari energi dan aura transparan yang memadat, bukan bentuk nyata macam kau tadi. Aku semakin tidak percaya kau berada di ranah body strength tingkat lima, siapa kau sebenarnya?" Nagato balik bertanya.
"Sepertinya kita punya rahasia masing-masing. Bagaimana kalau kita ungkapkan lewat tinju kita? Bukan macam ibu-ibu rempong yang terlalu banyak tanya," Vincent tersenyum dan kembali memasang kuda-kuda.
"Huh... Bukankah kau sendiri yang pertama bertanya? Ah apa kau lupa akan ucapanmu barusan? Ckckkck... Memang ibu-ibu yang lanjut usia kadang suka lupa dengan apa yang dia bicarakan sebelumnya," Nagato tersenyum mengejek yang juga meneladani hal sama seperti lawannya. Bersiap melakukan perkelahian antar laki-laki.
Vincent loncat ke udara. Kali ini ia memilih membuka serangan pertama, tidak menunggu lawan menyerangnya.
"SENI BELADIRI RAJA POHON: TINJU SERIBU TANGAN"
Nagato menatap waspada dan juga bersiap melakukan teknik beladiri selanjutnya.
"Dasar badjingan kejam. Apa kau mau membunuh seluruh penonton?"
"GEBRAKAN NAGA BUMI: TIGA DINDING PELINDUNG"
Dihadapan Nagato tercipta tiga dinding setinggi dua puluh meter.
BAMM
Ledakan beruntun terdengar saat tinju kayu menghantam dinding tanah milik Nagato.
"Empat tetua! Gunakan array pelindung disetiap sudut arena!" Teriak perdana mentri Hector. Ia khawatir bukan hanya arena yang hancur, tapi semua gelanggang dan tribun penonton.
"Baik tuan!" Empat tetua master arrray kerajaan melesat ketiap sudut lapangan, membentuk segel ruang yang membatasi area lapangan dengan tempat penonton.
"Ini terlalu gila untuk sebuah pertarungan antara bocah kultivator body strength dan spirit biasa. Siapa sebenarnya kedua bocah unik itu, apalagi bocah yang bisa menciptakan replika naga kayu dengan sempurna. Seolah ia bisa mereplika soul power manifestasi dengan bentuk fisik nyata. Aku khawatir di tiga kerajaan benua Marxis tidak ada yang mampu melakukannya kecuali dia sendiri, bahkan king Ryuji pun sepertinya mustahil. Siapa sebenarnya anak muda itu?" Perdana Mentri Hector menatap takjub.
"Anda benar tuan. Kekuatannya akan sangat berguna bagi negara kita jika dia bergabung dengan anggota prajurit kerajaan," timpal Lin Yufeng penguasa kota Lin Fei.
"Kesatria Liu Feng dari mana asal anak muda itu?" Tanya ketua sekte Radit yang penasaran dengan identitas pemuda yang seperti tidak asing baginya.
"Dia berasal dari distrik Durma dan namanya Vincent," jawab kesatria Liu Feng.
"Durma?!!" Ketiga ketua sekte dan Duke Vigo tersentak mendengar nama distrik yang dalam empat bulan terakhir menjadi perbincangan hangat diseluruh kerajaan Serena.
"Sial... Pantas saja aku merasa tidak asing dengan wajahnya, meski badannya lebih berotot dari sebelumnya. Aku tidak menyangka perkembangan beladirinya sangat luar biasa, padahal kau yang dulu
Ketua sekte Radit tersenyum mendengar kenyataan bahwa orang yang mengeluarkan naga kayu adalah murid sekte kabut.
"Aku tau dia berasal dari distrik yang tambangnya dikuasai oleh sekte kabut, tapi apakah kau mengenalnya atau hanya sekedar mengaku mengenal?"
"Dia memang murid sekteku," jawab ketua sekte Radit.
"Hah! Apa kau sedang bercanda?" Apa kau lupa aku pernah berkunjung sekitar tiga kali ke sektemu dalam lima tahun terakhir, namun aku tidak pernah melihat dan mendengar kau memiliki murid luarbiasa sepertinya." Ketua sekte Hao Beng melirik dengan tatapan aneh, sedangkan yang lainnya hanya tersenyum mendengar perkataan tersebut. Mereka beranggapan ketua sekte kabut hanya mengaku-ngaku saja.
Ketua sekte Radit terdiam tak menimpali perkataan ketua sekte bukit perak dan diamnya membuat yang lainnya membenarkan apa kata ketua sekte Hao Beng sebelumnya.
***
Pecahan batu dan kayu berjatuhan bertebaran, kedua petarung saling mewaspadai. Ledakan aura kembali Nagato tampilkan, soul manifestasi naga muncul. Raungannya membuat riak diudara dan menghempaskan debu yang berterbangan.
Semua orang terpana. Karena semuanya tau jiwa naga sangatlah langka dan di seluruh negeri hanya satu orang yang memilikinya, yakni orang terkuat sekaligus penguasa kerajaan Serena yaitu Raja Ryuji.
Nagato kembali menggunakan teknik Earth Dragon Claw dan kali ini dia menggunakan seluruh energi aura dalam serangannya. Vincent tercengang berusaha berpikir.
"Sial... Serangan kali ini berbeda dari sebelumnya. Baiklah kalau kau memaksa, jangan salahkan aku," ujar Vincent. Ia mundur meninju udara menimbulkan riak bertekanan tinggi dan kembali seekor naga kayu muncul menyambut siluet naga bumi milik Nagato. Teknik soaring the wooden dragon kali ini mengggunakan kekuatan 70% sehingga naga kayu lebih besar dari sebelumnya.
BAMM
Ledakan kembali terjadi dan kali ini lebih kuat, bahkan keempat tetua yang melakukan segel ruang sampai muntah darah akibat menahan efek ledakan energi kedua bocah tersebut.
Semua penonton kembali dibuat takjub dan penasaran dengan keadaan kedua petarung, karena kembali terhalang oleh debu dan serpihan material. Rasa penasaran mereka mulai terhapus ketika melihat Vincent turun dari atas menghampiri Nagato yang terkapar.
"Ternyata selama ini aku hanyalah katak dalam sumur yang tidak tau luasnya langit, padahal di klan gunung kramat. Aku disebut si jenius beladiri dan pewaris kekuatan naga bumi,namun tetap saja diriku kalah. Bahkan armor naga bumi tak sanggup menahan serangannya," ucap Nagato menatap langit dengan keadaan tak berdaya. Armor besi naga bumi yang selalu ia banggakan tampak hancur berantakan.
"Jangan patah semangat kawan. Jika lawanmu adalah murid elit sekte, kemungkinan besar kau bisa mengalahkan mereka-" ucap Vincent berjalan menghampiri.
"Huh... Kau berusaha menghiburku ya? Kalah tetaplah kalah tak ada kata mungkan mungkin," sela Nagato yang tersinggung karena merasa dikasihani oleh lawannya.
"Terserah kau saja, tapi satu hal yang ingin kuberitahu padamu. Teknik ini adalah teknik pamungkas yang bisa membunuh seorang kultivator tingkat saint puncak hanya dengan satu pukulan," ungkap Vincent. Andai Nagato tidak merasakan pukulan secara langsung mungkin ia tidak akan percaya teknik tersebut mampu membunuh seorang kultivator Saint jika menggunakan seluruh energi dalam serangan tersebut.