NovelToon NovelToon
Hamil Setelah Diceraikan

Hamil Setelah Diceraikan

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:442.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Soal keturunan memang kerap menjadi perdebatan dalam rumah tangga. Seperti yang terjadi dalam rumah tangga Hana.

Hubungan yang sudah dibangun selama 10 tahun, tiba-tiba hancur lebur dalam satu malam, saat suaminya mengatakan dia sudah menikahi wanita lain dengan alasan keinginan sang mertua yang terus mendesaknya untuk memiliki keturunan.


"Jangan pilih antara aku dan dia. Karena aku bukan pilihan." -Hana Rahmania.

"Kalau begitu mulai detik ini, aku Heri Hermawan, telah menjatuhkan talak kepadamu, Hana Rahmania, jadi mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." -Heri Hermawan.

Namun, bagaimana jika setelah kata talak itu jatuh, ternyata Hana mendapati dirinya sedang berbadan dua? Akankah dia jujur pada Heri dan memohon untuk kembali demi anak yang dikandung atau justru sebaliknya?

Jangan lupa follow akun sosmed ngothor
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia

salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Malu-malu

Setelah tahu Hana telah sendiri, perasaan Elgar makin membuncah dan ingin terus mendekati wanita itu. Pelan tapi pasti, itulah yang sedang dia lakukan sekarang, dia tak ingin terburu-buru, takut Hana malah risih dan ilfeel padanya.

Hari-hari Elgar jadi sering pulang ke rumah orang tuanya. Untuk sekedar berbagi senyum atau cerita eksplisit tentang jatuh cintanya yang belum mendapat balasan.

Seperti sore ini, ketika Mamah Mirna tengah membantu asisten rumah tangga memasak makan malam, tiba-tiba Elgar yang baru sampai langsung masuk ke dapur.

"Aduh anak bujang Mamah sudah pulang," ucap Mamah Mirna seraya menuangkan air putih ke dalam gelas, lalu menggesernya tepat ke depan Elgar. "Seneng deh kalau pulangnya ke sini." Lanjutnya ikut duduk.

Mendengar itu Elgar terkekeh-kekeh. Bukan tanpa alasan dia keluar dari rumah. Selain ingin mandiri, dia juga tak ingin menimbulkan kecurigaan pada orang lain. Karena yang mereka tahu Danantara Elgar—hanyalah karyawan biasa.

"Aku lagi pengen ngobrol sama Mamah," balas Elgar setelah menandaskan air minum.

"Apa itu? Rahasia ya?" ujar Mamah Mirna dengan penuh antusias. Dia melirik ke arah asisten rumah tangga, sebuah kode untuk Elgar, takut pria itu hanya ingin bicara empat mata.

"Santai saja, Mah, ini nggak terlalu serius kok," kata Elgar.

"Aduh Mamah jadi penasaran," ujar Mamah Mirna sambil memasang telinga. Karena sepertinya sang putra sedang kasmaran, dan berusaha untuk mengenalkan calonnya.

"Sebenarnya lebih ke pertanyaannya sih. Menurut pandangan Mamah—janda itu seperti apa?" ucap Elgar mulai memberanikan diri. Mamah Mirna sampai membelalakan mata, karena sekali jatuh cinta, Elgar malah kepincut janda.

"Pacarmu janda?" tukasnya langsung menyudutkan.

"Belum, Mah. Aku lagi nanya lho, kok malah balik nanya," ujar Elgar sedikit gelagapan. "Lebih tepatnya bagaimana pandangan Mamah tentang janda yang punya anak."

"Astaga, sudah punya anak?"

"Mamah ...."

Mamah Mirna langsung menghela nafas panjang. Dia tidak mengucilkan status tersebut, tapi dia hanya sedikit shock, karena tiba-tiba putranya bertanya seperti itu. Pasti ada kemungkinan kan kalau wanita yang ingin dikenalkan Elgar adalah seorang single parent.

"Janda bukan status yang buruk, El, meskipun di masyarakat mereka sering dikucilkan. Karena semua tergantung bagaimana mereka bercerai. Seorang wanita, apalagi ibu—pasti akan sangat berat dalam memutuskan, karena mereka pakai perasaan dalam hal apapun. Tapi kalau sudah disakiti terus-menerus, biasanya logika mereka berjalan. Jadi mereka beranggapan menjadi janda adalah keputusan final, meski di samping itu mereka harus jadi single parent untuk anak-anaknya. Ya, lagi pula semua kembali pada takdir dan Mamah tidak bisa menilai mereka sebelah mata," papar Mamah Mirna dengan keterbatasan pemahamannya. Lagi pula jika iya sang putra memiliki hubungan dengan wanita yang sudah pernah menikah, dia tidak ingin menjadi ibu egois dengan melarang ini dan itu. Selagi wanitanya baik, maka Mamah Mirna akan melepas putra sulungnya dengan sangat bersyukur.

Elgar tampak manggut-manggut, penjelasan Mamah Mirna seperti sebuah lampu kuning untuknya, yang artinya dia bisa bersiap-siap jika suatu saat akhirnya dia berhasil mendapatkan Hana.

"Okelah kalau begitu," kata Elgar sambil bangkit dari kursi, dia ingin ke kamar untuk membersihkan tubuhnya.

"Jangan oke-oke saja, El, kenalkan pacarmu ke Mamah," balas Mamah Mirna yang sudah tidak sabaran. Sebagai orang tua, dia khawatir saat putranya tak kunjung mengenalkan wanita ke keluarga, sementara adiknya sudah memiliki dua anak dari pernikahannya.

"Sabar, Mah, Elgar masih usaha," ucap Elgar sambil mencium pipi Mamah Mirna dan berlalu dari sana.

Mendengar kalimat itu saja rasanya Mamah Mirna sudah bernafas dengan lega. Artinya sebentar lagi Elgar melepas masa lajangnya.

"Putraku bukan lagi bujang lapuk!" katanya yang sering mendapat cibiran dari beberapa anggota keluarga suaminya.

***

Hana merasa heran, kenapa setiap hari baju Elgar selalu memiliki aroma yang sangat dia sukai. Tidak mungkin kan kalau pria itu menggunakan baju baru terus-menerus?

'Masa sih dia sengaja? Tapi kan dia nggak tahu kalo aku suka cium-cium baunya.' batin Hana sambil sesekali melamun. Sementara di sampingnya Elgar asyik mengunyah.

Wanita itu melirik ke samping, naluri membawanya untuk bergeser sedikit supaya aroma baju pria itu lebih tercium. Namun, Elgar menyadari pergerakan itu dan reflek bertanya.

"Kenapa?"

Hana langsung gelagapan, hingga matanya melirik ke sana kemari.

"Boleh aku coba yang itu," ujar Hana sambil menunjuk makanan milik Elgar yang tidak dia ambil. Ini hanya alasan, tapi Elgar memberikannya dengan senang hati.

"Tentu saja, kamu harus makan yang banyak," kata Elgar sambil memindahkan makanannya ke piring Hana. Bahkan jika diperhatikan dengan detail, pipi Hana terlihat lebih chubby, membuat Elgar jadi gemas.

"Cukup. Itukan jatah makan siangmu, saya hanya ingin mencobanya sedikit," seru Hana, karena piringnya kembali terlihat penuh. "Makasih ya." Lanjutnya dan Elgar hanya mengangguk sambil tersenyum. Merasa lucu dengan tingkah Hana yang malu-malu mengakui kalau dia ingin mencium aroma baju Elgar dengan jarak yang lebih dekat.

'Sudah dong, Nak, Mamah malu. Nanti kita cari yang lain saja, oke?' batin Hana sambil mengelus-elus perut secara diam-diam.

Saat jam istirahat habis dan Hana kembali ke meja resepsionis, Vanya langsung mengajukan pertanyaan, karena penasaran melihat kedekatan antara Hana dan Elgar.

"Kamu ada hubungan sama Mas Elgar?" ceplos Vanya. Sebenarnya dia juga menyukai pria itu sejak pertama kali bertemu, tapi sampai saat ini Elgar tak pernah memberikan celah pada siapapun. Jadi Vanya langsung mundur untuk mendekati pria itu.

"Eng—enggak ada kok, Van, aku sama dia cuma temen biasa," jawab Hana, jujur saja dia terkejut dengan pertanyaan itu.

"Enggak ada atau kamu takut ketahuan?" bisik Vanya, masih beranggapan bahwa Hana adalah wanita simpanan salah satu petinggi. Ya, sebut saja mainannya orang-orang kaya, tapi Vanya tidak menyebutkannya dengan jelas, takut jadi masalah.

Sementara Hana makin mengernyitkan dahinya karena tak mengerti kemana arah pembicaraan Vanya.

"Maaf, Van, aku nggak ngerti," balas Hana dengan polosnya. Vanya tersenyum miring, beruntung setelahnya mereka menerima tamu, jadi pembicaraan itu langsung terputus.

Dan tepat hari ini para karyawan Meditra Group telah mendapatkan gaji masing-masing, begitu juga Hana yang sudah memegang kartu ATM yang telah diberikan khusus dari perusahaan.

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu," gumam Hana, sudah berniat untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli susu, vitamin, juga kontrol ke dokter kandungan. "Minggu ini kita ketemu ya, Nak." kata Hana sambil tersenyum lebar.

Sementara Vanya merasa tercengang, karena gajinya bulan ini naik 50% dari biasanya. Dia ingin menanyakan hal tersebut pada Ibu Mia, tapi dia sudah lebih dulu mendapat pesan dari wanita itu.

[Uang lebihan itu sebagai bonus untuk kamu, Vanya, karena kamu sudah memperlakukan Hana dengan baik. Jaga rahasia ini, maka kamu akan terus mendapatkannya setiap bulan.]

"Fiks! Si Hana itu mainan kesayangan," seru Vanya yang masih melihat angka di rekeningnya.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
ga di kasih boncap thoor biar tau gmn ke depany hana sm elfar
Meily Agustin
saras akan merasakan yg hana rasakan yaitu diselingkuhin suami. ketawan itu suaminyag genit. apalagi kerja pelayaran pasti banyak main cewe 🤣
Elin Erliana
Lumayan
ros
buat2 sakit la tu
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻
Bahari Sandra Puspita
finally happy ending yeaayy!!!
keren banget mak ceritanya, selalu suka deh pokoknya..
ternyata sampai akhir, si mantan mertua gak ada tobat2nya ya..
padahal udah dikasih pembalasan yg luar biasa..
happily ever after for Elgar and Hana..
penantian cintamu gak sia2 ya El, akhirnya Hana ditakdirkan jadi milikmu walopun harus singgah dulu sama Heri..
pelajaran buat para laki2, jadi suami itu harus punya prinsip..
memang harus tetap berbakti pada ibu karena bagaimanapun jg ibu adalah pintu surganya..
tapi ya gak harus mengorbankan perasaan sang istri jg, karena laki2 yg terbaik adalah laki2 yg paling baik dg istrinya..
semua sudah diatur dg porsi yg pas..
tinggal menjalankan saja sesuai porsinya masing2..
jadi mertua jg harus tahu diri, gak boleh ikut campur rumah tangga anak2nya jika tidak diminta..

makasih mak buat ceritanya yg luar biasa..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu ya mak..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
Ratu Anu👑: Kembali kasih kakak, thanks buat dukungannya ya💋💋💋
total 1 replies
💞DARRA💞💖
bagus
Juan Sastra
meski marah ,, harusnya ggak gebukin ortu juga kali thorr
Juan Sastra
entah benih siapa yg nyangkut,, heri kah ?
papahertua kah ??
atasan kah ??
Juan Sastra
kok gitu papanya heri,,bukannya mayang anak angkatnya ,, tapi aahh entahlah thorr
Juan Sastra
kayak dulu....???
udah sering dong,, jadi ggak ORI ,, wah hebat heri 👍.
Evi Nopianti
bagus banget Thor
Juan Sastra
good hana
Juan Sastra
nikmati aja mah,,
Juan Sastra
syukurin aja mah,,ggak apa apa kan mantu idaman
Juan Sastra
hana jgn byk omong,,sia sia,,,
buktikan jika kamu mampu,,
Juan Sastra
skak mat,, salah pilih suami
Juan Sastra
nyeri hatiku thorr,,, anak sama mamah sama buruknya,,, lebih baik bebas hana toh nasib siapa yg tahu ke depannya..
Yuni Hartati
Biasa
Rismawati Damhoeri
habis, satu lobang buat rame2 sih....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!