"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.
Cover by : Ineed design.
IG : renitaaprilreal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ke Kampus
Rasanya seperti memulai hidup yang baru. Sydney lupa kalau ia sebenarnya berstatus sebagai istri dari seorang pengusaha nomor satu di negeri ini. Kembali ke kampus, bertegur sapa dengan teman-temannya. Ini menyenangkan.
“Sydney!” teriak seorang gadis yang berlari menghampiri. Ia memeluk erat Sydney karena tidak pernah bertemu sejak lama.
“Raisa, aku merindukanmu,” ucap Sydney. Ia membalas pelukannya.
“Sudah lama kita tidak bertemu. Gara-gara kakak tirimu, kau jadi tidak bisa ke kampus dengan benar.” Raisa menatap Sydney, ia merindukan sahabatnya.
“Semua sudah berakhir. Keluargaku memutuskan hubungan dengan mereka.”
“Syukurlah kalau kalian sadar. Gara-gara kau terus membela mereka, hubungan kita jadi renggang.”
Sydney ingat jika sempat tidak bertegur sapa dengan Raisa karena membela Manda dan William. Waktu itu, Sydney masih begitu mencintai William dan menginginkan kasih sayang Anna. Perbuatan baiknya hanya menjadi boomerang. Bukan disayang, tetapi Sydney ditindas.
“Harusnya sejak awal aku sadar.”
“Lalu bagaimana hubunganmu dengan William? Dia itu telah menduakanmu, Syd. Kenapa kau masih mencintai dia?”
“Aku sudah membatalkan pertunanganku dengannya.”
“Kau kembali benar-benar membawa berita mengejutkan.” Raisa tertawa. “Syukurlah kau memutuskan hubunganmu dengan si berengsek itu. Aku sama sekali tidak setuju kau bersama dia.”
“Terima kasih, Raisa. Setelah kejadian yang lalu, kau masih ingin berteman denganku.”
“Kita sudah bersahabat lama. Aku tidak memasukkannya dalam hati kejadian yang lalu.”
“Aku punya hadiah untukmu. Waktu lalu, aku liburan ke Maldives.” Sydney memberikan paper bag kepada Raisa.
“Pantas saja wajahmu begitu berseri-seri. Ternyata kau pergi liburan.” Raisa menerima buah tangan itu dan melihat isinya. “Wah! Perhiasan dan kainnya sangat cantik. Terima kasih.” Raisa memeluk Sydney sekali lagi.
Tengah asik bercengkerama bersama. Sydney dan Raisa mendengar suara teriakan dari para gadis di kampus ini. Keduanya menoleh ke sumber suara. Gadis-gadis di sini mengejar seorang pria tampan.
“Yeah! Itu Kak Sebastian.” Raisa berjingkrak melihat pria yang tengah diikuti oleh para gadis.
Mata Sydney memicing melihat pria yang diidolakan oleh para gadis. Ia kenal dengan pemuda itu dan reflek melambaikan tangan. Kebetulan sekali Sebastian pun menoleh padanya. Pria itu tersenyum manis, gadis-gadis malah bersorak senang.
“Hai, Syd.” Sebastian melambaikan tangan, ia berlari menghampiri.
“Kak Sebastian!” teriak gadis-gadis.
“Syd?” Raisa menoleh pada Sydney. “Sepertinya ada hal yang harus kau jelaskan padaku.”
“Aku mengenalnya saat liburan di Maldives.”
“Oh, My! Kau sungguh beruntung, Syd.” Raisa langsung terdiam saat Sebastian telah berada di dekat mereka.
Melihat Sebastian menghampiri dua wanita di kampus, gadis-gadis yang mengidolakannya jadi bertanya-tanya tentang Sydney dan Raisa.
“Siapa mereka?”
“Entahlah.”
“Yang pasti saingan kita.”
“Sepertinya mereka terlihat akrab.”
“Yang akrab dengan Kak Sebastian itu hanya Kak Juliet.”
Begitulah bisik-bisik di antara para gadis. Sebastian seolah tidak memedulikan yang lain. Fokusnya hanya pada Sydney. Ia beberapa kali mengirim pesan, tetapi Sydney membalas dengan sekenanya saja. Ia sengaja datang ke kampus lebih awal karena wanita itu berkata akan kembali ke kampus.
“Oh, ya, Seb. Kenalkan, dia sahabatku, Raisa.” Sydney memperkenalkan Raisa dan Sebastian.
Mimpi apa semalam Raisa sampai akhirnya dapat berjabat dengan Sebastian. Cowok populer yang begitu diimpikan oleh gadis-gadis di kampus ini. Raisa berjanji jika ia tidak akan mencuci tangannya.
“Syd, aku merindukanmu,” ucap Sebastian.
“Apa?!” teriak seluruh fans Sebastian.
terima kasih kakak Author, semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya, aamiin...🙏❤️💪💪💪
semangat n ditunggu karya barunya
kok keburu tamat sih kak....belum juga adegan hot
up dong ka yang banyak 🥺
padahal nunggu nya tujuh hari tujuh malam 🤣🤣🤣