"You must marry me!!!"
Itulah ucapan yang tiba tiba dikatakan oleh seorang wanita bernama Morning Dew Jensen pada seorang cassanova bernama Lucian Kingsford.
Pernah menjalani ONS, membuat Dew hamil anak dari Lucian Kingsford. Tapi Dew tak mengatakan hal tentang kehamilannya pada Lucian dan baru muncul setelah 8 tahun kemudian ketika anak mereka sudah beranjak besar.
Demi anak, akhirnya mereka pun terpaksa menikah meskipun tak ada rasa di antara mereka. Apakah akan tumbuh benih benih cinta pada mereka setelah menikah.
Yuk simak kisahnya...
FOLLOW instagram @ZARIN.VIOLETTA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Lucian 26
Dew mengunci kamar utama karena ia tak ingin diganggu oleh Lucian ketika akan mengganti bajunya.
DOK
DOK
DOK
"Honey!! Are you kidding me?" teriak Lucian dari luar.
Dew tak menjawabnya karena memang tak terdengar dari dalam.
"Luc!! Sudahlah, jangan mengganggunya!!" teriak Zei dari ruang tengah.
Sarah tertawa kecil melihat kelakuan Lucian yang memang selalu konyol tak sesuai dengan perawakannya yang tinggi besar tapi kelakukan seperti bocah.
"Ini karena kau, Zei!!" sahut Lucian dan menuju ke kamar sebelah.
*
Setelah beberapa menit kemudian, Zei keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang tengah di mana Zei dan Sarah menunggu.
"Ayo cepat," ucap Dew pelan agar Lucian tak mengikutinya.
Zei dan Sarah hanya tertawa kecil melihat kelakuan pengantin baru yang lucu itu.
"Aku akan membawa mobil sendiri jadi kita harus cepat berangkat terlebih dulu dari Lucian," kata Dew.
"Kau tetap akan pulang bersama dengannya karena klan Kingsford amat sangat pemaksa," sahut Zei dan mereka berjalan ke arah depan setelah Dew mengambil salah satu kunci mobil.
"Akan kupikirkan caranya nanti. Aku harus menghindarinya malam ini, Zei. Dia akan benar benar menerkamku," ucap Dew.
Zei dan Sarah kembali tertawa.
"Bagaimana jika dia bermain gila dengan wanita lain, Dew?" tanya Sarah ketika mereka sudah menuruni tangga beranda depan mansion.
"Itu tak mungkin. Dia memberiku waktu seminggu tapi dia ingin mempercepatnya," sahut Dew.
"Itu mungkin saja, Dew," kata Zei.
"Zei, jangan mengomporiku," sahut Dew.
Zei hanya mengedikkan bahunya dan mereka akhirnya naik ke dalam mobil. Sarah dan Zei naik ke mobil yang sama sedangkan Dew memakai mobil nya sendiri di mana Lucian sudah membelikannya mobil pribadi untuknya.
*
*
Kini semua sudah berkumpul di restoran Zei dan ternyata Luca dan sepupunya yang lain juga ada di sana. Hari itu adalah surprise dadakan untuk ulang tahun Adrian karena Lana yang meminta Zei untuk menyiapkan acara ini.
Kejutan itu memang diadakan menjelang siang agar bisa sekalian makan siang bersama keluarga besar Kingsford. Ada beberapa kerabat juga yang hadir alhasil lantai satu dan dua restoran tampak ramai.
Dew senang melihat keluarga besar Lucian yang selama ini tak pernah dimilikinya. Kini dia memiliki keluarga besar karena Luca dan karena menikah dengan Lucian.
Dew melihat Lucian dari jarak jauh dan tampaknya pria itu terlalu asyik bercengkerama dengan para saudara dan sepupunya hingga tak mencari Dew lagi. Dew bisa bernafas lega kali ini.
"Dew, Mommy sudah mengatur jadwal bulan madumu bersama Lucian minggu depan. Luca akan ikut Mommy untuk sementara," ucap Beau memegang tangan Dew.
"B-bulan madu?" tanya Dew.
"Ya, kalian baru menikah dan pasti membutuhkan waktu berdua saja, bukan? Mommy sudah meminta Thea untuk mencarikan tempat bulan madu yang bagus untuk kalian berdua di Inggris," jawab Beau.
"Jangan menolaknya karena ini hadiah dari Mommy," lanjut Beau dengan mata penuh harap.
"B-baiklah, Mom," jawab Dew pasrah.
Beau tersenyum mendengar hal itu.
"Ah ya, nanti Mommy akan memberimu beberapa vitamin agar kau bisa cepat hamil karena Luca menginginkan seorang adik," kata Beau dan membuat Dew mengerutkan keningnya.
"Mom, dia tak membutuhkan hal itu karena dalam semalam saja mereka sudah menghasilkan Luca," ucap Vea.
"True," sahut Paris.
Dan yang ada di dekat mereka tampak tertawa mendengar ucapan itu. Dew hanya bisa tersenyum saja.
