Kirana, Wanita Pelampiasan Hasrat

Di rumah sakit, Jeff baru saja kembali setelah membeli mie ayam untuk makan malam Kirana.

"Terimakasih tuan, mie ayam nya enak."

"Kau suka?" Tanya Jeff, Kirana menjawab nya dengan anggukan.

"Makan yang banyak."

"Tuan tidak makan?" Tanya Kirana, dia melihat pria itu hanya memegang bungkusan mie ayam nya, tanpa berniat memakan nya.

"Aku senang melihat mu makan dengan lahap, Kiran." Jawab Jeff dengan senyum kecil nya, membuat wajah Kirana merona.

Kirana berusaha menyembunyikan semburat kemerahan di kedua pipi nya dengan memalingkan wajah nya juga meneluk-nepuk wajahnya, apa yang akan Jeff pikirkan tentang dia yang merona seperti ini padahal pria itu hanya bicara seperlu nya.

"Kau merona, Kiran? Kau malu ya?"

"Ti-tidak tuan, saya tidak merona." Kirana menyangkal, membuat Jeff tertawa. Dia masih bisa melihat dengan jelas, kalau wajah perempuan di depan nya itu merona.

"Baiklah, kapan kau akan kembali ke kantor?" Tanya Jeff pelan, sambil menatap sekretaris nya dengan intens. Di tatap seperti itu, tentu saja membuat hati Kirana berdebar tak karuan.

"Entahlah tuan, mungkin besok atau lusa." Jawab Kirana pelan, dia mengaduk mie di mangkuk itu sambil menundukan kepala nya.

"Aku tau ini tak mudah, tapi sampai kapan kau akan terus begini? Aku membutuhkan mu di perusahaan."

"Akan saya usahakan secepatnya, Tuan."

"Baguslah, sekarang lanjutkan makan mu dan tidur."

"Saya baru saja bangun Tuan, masa harus tidur lagi."

"Lalu kau ingin apa, Kiran? Bekerja, atau berolahraga?" Tanya Jeff dengan tatapan nakal nya.

"Olahraga? Memang nya jam berapa ini, bukan nya sudah malam?"

"Kita bisa membuat brankar ini berderit saat aku menggoyang mu dari atas." Jawab Jeff dengan seringaian di bibir nya.

"Tuan sangat mesuum.."

"Aku ketagihan Kiran, milikmu sangat nikmat, sempit menggigit. Aku menginginkan nya lagi, kapan kita bisa melakukan nya?" Tanya Jeff.

"Tuan apa-apaan ini, jangan mesuum.."

"Aku memang mesum, kau saja yang baru sadar padahal kau sudah bekerja dengan ku beberapa bulan ini." Jawab Jeff santai. Bertambah merah saja wajah Kirana di buat nya, dia benar-benar baru tau kalau pria di depan nya ini sangat mesum. Hanya saja, kemesumaan itu selalu tersembunyi di balik wajah datar Jeffran.

"Jangan buat saya malu, Tuan."

"Siapa yang membuat mu malu, aku tidak." Ucap Jeff datar.

Kirana memilih diam saja, dia sadar benar kalau pria di depan nya ini adalah pria yang tidak mau mengalah alias keras kepala plus kepala batu, bahkan pada wanita sekalipun.

"Kenapa diam, hmmm?" Tanya Jeff.

"Lalu saya harus bicara apa Tuan?" Balik tanya Kirana, membuat Jeff diam. Benar juga, Kirana harus bicara apa memang nya.

"Kiran.."

"Ya tuan, ada apa lagi?"

"Emmm tidak ada, sudah kenyang?" Tanya Jeff saat melihat mangkuk di tangan Kirana sudah kosong, hanya tersisa sedikit kuah nya.

"Sudah tuan, kenapa?"

"Kali aja kurang kenyang, makan punya ku."

"Saya kenyang tuan, tapi masih kuat kalau hanya satu porsi lagi." Ucap Kirana sambil cengengesan.

"Makan lah, kau harus banyak makan Kiran. Aku lebih suka dirimu yang berisi, pertahankan tubuh mu, jangan kurus aku tak suka."

"Hah, maksudnya?" 

"Tidak, lupakan saja." Jawab Jeff, Kirana pun tak bertanya lebih lanjut, dia memilih menyelesaikan makan nya, dia makan dengan lahap membuat Jeff tersenyum samar.

"Tuan tersenyum? Seperti nya ada yang membuat Tuan senang, apa ada perkembangan dengan Nyonya Queen?" 

"Tidak ada, Kiran. Bahkan semakin memburuk, kemoterapi dan pengobatan itu tak menghasilkan apapun." Jawab Jeff lesu.

"Hmm, semoga saja Nyonya cepat sembuh seperti dulu. Apa tak ada cara lain, tuan? Misalnya berobat ke luar negeri?" Tanya Kirana.

"Aku sudah menyarankan hal itu, tapi Queen menolak. Katanya berobat disini atau di luar negeri hasil nya sama saja."

"Tidak ada yang tau kalau tuhan sudah berkehendak Tuan, jangan menyerah secepat itu. Coba bujuk kembali Nyonya Queen agar mau berobat, siapa yang tau kan kalau beliau bisa sehat kembali?"

"Aku akan mencoba nya, Kiran."

"Semangat tuan."

"Hmmm, tapi aku pria normal yang butuh pelampiasan, untuk melampiaskan hasraat kelelakian ku." 

"Saya tak bisa ikut berkomentar, itu terserah tuan saja." Ucap Kirana tak ingin berkomentar, berdebat dengan Jeff takkan pernah ada ujung nya.

"Kau belum mengantuk, Kiran?"

"Belum tuan, apa tuan tidak ingin pulang?" Balik tanya Kirana.

"Kan aku sudah bilang jalanan di tutup, mungkin sampai besok."

"Ahh ya, aku lupa. Jadi apa tuan akan tidur disini?"

"Ya, aku akan menemani mu malam ini. Kita bisa tidur disitu bersama."

"Dimana?" Tanpa jawaban, Jeff langsung mendorong pelan tubuh Kirana hingga kasur di sebelah nya kosong, cukup untuk nya berbaring. Pria itu berbaring di samping Kirana, memeluk perut rata perempuan itu, mengusap perut nya lembut.

"Geli tuan.."

"Kau mau mengandung anak ku, Kirana?" Tanya Jeff membuat Kirana terhenyak.

"Kenapa meminta saya?"

"Kau tau sendiri keadaan Queen, dengan penyakit nya saat ini, tak mungkin untuk nya bisa hamil." Jawab Jeff.

"Tapi kenapa harus saya, Tuan?"

"Karena kau masih perawan saat bermalam dengan ku hari itu, aku juga sudah menanam benih ku di rahim mu Kirana, semoga saja dia cepat tumbuh."

"Ti-tidak tuan, saya tak mau hamil."

"Tenang saja, aku akan menikahi mu jika kau hamil." Kirana lebih terkejut lagi mendengar ucapan Jeff, apa pria itu sadar?

"Sadar tuan, malam itu hanya one night stand. Saya butuh uang untuk biaya operasi ibu saya dan tuan butuh pelampiasan kan? Itu sudah cukup tuan!"

"Aku menegaskan malam itu bukan one night stand, Kiran."

"Tapi tuan…"

"Jangan banyak bicara, Kirana! Aku sudah memilih mu untuk mengandung anak ku." Kirana menggelengkan kepala nya, kalau Ibu nya tau dia pasti akan sangat kecewa.

"Tidurlah, aku akan disini menemani mu."

Kirana tak menjawab, dia memilih segera memejamkan mata nya agar segera bangun dari tidur nya, semoga saja semua ini hanya mimpi. Termasuk permintaan konyol bos nya itu juga, bagaimana bisa pria beristri meminta nya mengandung anak nya? Konyol bukan?

🌷🌷🌷🌷🌷