Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku

Arion akhirnya menunjukan dirinya, Alex yang pada saat itu sedang berada di dalam puncak ken ikmatan, akhirnya kalang kabut melihat sosok Papahnya tepat berada di hadapannya.

"Dasar anak tida tahu diri!" Arion akhirnya menendang tubuh Alex sampai ia jatuh tersungkur.

"Ampun Pah!" Alex meringis kesakitan

Sedangkan Dara, ia buru-buru menutup tubuhnya yang polos dengan selimut.

Arion kembali mendekat lalu ia mencekiknya, tatapan matanya berubah menjadi bengis."Ini yang kau bilang sudah berubah, hah? bukankah kau tadi bilang padaku ingin menikah dengan Audy? Dasar bedebah!" Arion semakin menguatkan cekikannya, sehingga wajah Alex berubah menjadi pucat, sorot matanya yang nyalang membuat Alex begitu ketakutan.

Dara yang melihat pria yang dicintainya di perlakukan seperti itu oleh Papahnya sendiri, ia seolah tak terima. Sambil melangkah tergopoh-gopoh, Dara berusaha menghentikan aksi Arion yang tentunya bisa membunuh Alex.

"Pah, tolong hentikan! Nanti Alex bisa mati!" Dara mencoba meraih tangan Arion dan berusaha melepaskan salah satu tantangan yang sedang mencekik Alex.

"Aarrkkhhhhh, diam kau wanita j*lang, berani sekali kau memanggilku Papah! Aku tidak sudi kau memanggilku dengan sebutan itu, enyahlah dari hadapanku!" kini Arion berbalik menatap Dara dengan tatapannya yang menakutkan.

"P pah..maafkan a aku!" Alex sampai terbata dan berusaha melepaskan kedua tangan Papahnya yang kekar dari lehernya, ia sampai kehabisan oksigen.

Akhirnya Arion melepaskan cengkraman tangannya, dan ia pun memberikan peringatan keras kepada putranya.

"Akhiri hubungan mu dengan Audy, dia tak pantas menjadi calon istrimu, dasar pria brengsek!" Arion memilih untuk meninggalkan Alex, setelah puas memberikan pelajaran untuknya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi-pagi sekali Audy sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus mengingat hari ini ada gladi resik untuk persiapan acara wisuda yang sebentar lagi akan segera dilaksanakan.

seperti biasanya, ia selalu menunggu Bus di halte dekat kosan Naomi, sementara Naomi saat ini tidak pergi kekampus karena mendadak ada urusan yang tak bisa ia tinggalkan.

Sementara itu, ketika Audy duduk di halte bus, ia dikejutkan dengan kehadiran sosok pria dengan stelan jas lengkap, datang menghampiri.

"Selamat pagi Audy!" sapa pria tersebut yang suaranya sudah tak asing lagi di telinganya. Kemudian Audy mulai menoleh sejenak, ia tampak gugup saat tahu Arion berada tepat di hadapannya.

"K kamu!" Audy sampai menunjukan wajah nya yang merengut karena tidak suka dengan kehadiran Arion.

"Ayo ikut denganku!" ajaknya dengan seenaknya meraih pergelangan tangannya.

Sementara itu, dari dalam mobil, Jordi mengamati Tuannya sedang kedapatan merayu seorang wanita di dalam halte Bus.

"Aih, Tuan... apakah wanita muda itu yang menjadi incaran Tuan selama ini? Atau jangan-jangan dia adalah wanita yang telah tidur bersama Tuan pada malam itu? Astaga... Kalau iya, sulit dipercaya, ternyata selera Tuan adalah wanita yang masih belia dan seumuran dengan Tuan Alex, ck...dasar pria aneh!" monolognya sambil fokus memperhatikan.

"Lepaskan tanganku, aku tak mau ikut denganmu!" Audy sampai membuang pandangannya.

Arion malah menghela napas, ia pun terpaksa mengeluarkan jurus pamungkasnya yakni sebuah ancaman.

"Kalau kau tidak mau ikut, maka aku akan menceritakan soal kejadian malam itu kepada Alex!" Arion tersenyum puas kala melihat ekspresi wajah Audy yang mendadak pucat.

Dan pada akhirnya Audy pasrah, ia mengikuti ajakan dari Arion

Dalam perjalanan, Audy enggan untuk menatap pria di sampingnya apalagi mengajaknya berbicara, Audy lebih fokus melihat pemandangan gedung pencakar langit dari balik jendela mobil.

Sedangkan Arion, ia tak pernah putus memandangi Audy, kali ini ia benar-benar telah dimabuk cinta oleh wanita muda di hadapannya.

"Ehem...!" Arion berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Apakah semalam Alex datang menemuimu?" tanyanya ingin memastikan.

Audy malah termenung, karena pada kenyataannya Alex tak kunjung datang menemuinya, padahal semalaman ia menanti dirinya, bahkan saat di hubungi, nomer ponselnya malah tidak aktif.

Audy menjawab pertanyaan dari Arion hanya dengan menggeleng, sepertinya ia malas untuk berbicara dengannya.

"Ck, jelas saja dia tak akan mungkin datang menemui mu, karena dia sedang bersenang-senang dengan wanita j *lang itu!" dengan sengaja Arion berkata seperti itu, ia ingin tahu bagaimana reaksi Audy.

Audy sampai dibuat melotot karena tak percaya.

"Anda jangan suka mengada-ada, oh...apa mungkin anda begitu menginginkan saya putus dengan Alex hah? Semakin anda mengatakan kejelekan tentang kekasihku, maka aku semakin percaya padanya, aku tidak habis pikir ada sosok Ayah seperti anda!" Audy malah berbalik mengomeli Arion

Dan Arion pun tak terima atas tuduhan Audy padanya, padahal ia mengatakan yang sejujurnya, sayangnya Audy sudah di butakan oleh cintanya terhadap Alex.

Kemudian Arion mencoba mendekat, tatapannya yang tajam dan menusuk, membuat Audy menjadi beringsut.

Rupanya Arion mencoba untuk memberikan pelajaran untuk Audy dengan cara mencium bibir ranumnya, namun Audy buru-buru menutup mulutnya dengan tangannya.

"Apa yang ingin anda lakukan? Jangan macam-macam!" Tubuh Audy sampai di buat gemetar.

Sedangkan Arion, ia masih kesal atas perkataan Audy. Ia pun nekat melakukan kembali aksi gilanya di dalam mobil, tangan kanannya berusaha melepaskan tangan Audy yang berusaha menutupi bibirnya, Audy pun kalah kuat karena tenaga pria dihadapannya tak bisa ia tandingi.

Dengan rakusnya Arion kembali melahap dan melum at habis bibir wanita itu.

"lep as, dasar pria mesum!"Audy berusaha melepaskan pagutannya.

Sedangkan Arion, ia tak mau melakukan itu, ia terus memaksanya.

Sampai akhirnya Audy hilang kesabaran nya dan ia terpaksa menamparnya.

Plak!

"Hosh..hosh! Audy sampai terengah karena kehabisan oksigen, sedangkan Jo yang fokus menyetir, ia dibuat terkejut atas sikap Audy yang begitu beraninya menampar wajah seorang Arion Abhimanyu yang terkenal sebagai sosok pria yang dingin dan juga sadis.

"Kau, berani menamparku, hah?" Arion sampai mengusap pipi kanannya yang terasa cukup perih.

"Pria mesum seperti dirimu memang pantas mendapatkan tamparan! Jangan bersikap seenaknya, meskipun kau pernah tidur dengan ku, itu semua karena diluar kendali ku, kalau saja aku tidak di jebak oleh Bibi dan juga Sepupu ku, aku tidak akan pernah sudi tidur dengan pria seperti mu!" kali ini Audy benar-benar sudah sangat marah terhadap Arion, ia merasa telah di lecehkan olehnya dengan berdalih ia menyukai dirinya.

Arion sampai menjambak rambutnya karena kesal dengan perkataan dari Audy, menurutnya hanya Audy satu-satunya wanita yang berani menolaknya bahkan sampai menamparnya, mungkin jika wanita lain yang melakukan hal ini padanya, besar kemungkinan wanita itu akan lenyap dari muka bumi ini, alias is dead.

Jo begitu puas karena pada akhirnya ada satu wanita yang berani menolak Tuannya, pikirnya ini adalah peristiwa yang paling seru, bayangkan saja seorang pengusaha kaya raya bin tajir melintir, telah di tolak mentah-mentah oleh seorang wanita.

Rupanya Arion sengaja ingin mengantar Audy sampai kampus dan menjelaskan apa yang terjadi dengan Alex, namum sayangnya semua niat baiknya tersebut tidak diterima oleh Audy, dan malah berbalik menuduh nya yang tidak-tidak.

Sementara itu, di area parkiran kampus, sosok Alex Abhimanyu sudah berada di sana, ia sengaja ingin bertemu dengan Audy.

Saat Audy keluar dari dalam mobil milik Arion, Alex datang menghampiri, ia pun terkejut tak percaya karena Audy datang ke kampus bersama dengan Arion, alias Papahnya.

"Sayang!" panggil Alex sembari melambaikan tangannya.

Audy menoleh sejenak, ia sampai terbelalak tak percaya karena Alex berada di hadapannya apalagi saat ini Papahnya Alex masih berada di dekatnya.

'Kenapa bisa jadi seperti ini sih?' keluh Audy dalam hati.

Bersambung...

🌷🌷🌷🌷🌷