Fairi terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa adanya cinta didalamnya dengan Kenan karena sebuah perjodohan. Dan dihari perayaan ke 3 tahun pernikahannya suaminya memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.
Semua itu tak berarti bagi Fairi, namun hati Fairi hancur saat suaminya memohon padanya untuk membujuk ibu mertuanya agar mau menerima istri kedua suaminya.
Mampukah Fairi bertahan dari ketidak adilan dari orang - orang yang selama ini dia percayai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katrina jaeyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Sesampainya di rumah Melinda terus melamun dan mengingat akan semua ucapan orang - orang yang menghinanya waktu di swalayan tadi, Melinda duduk ditepi tempat tidurnya dengan menatap dirinya dari pantulan cermin.
"Kenapa nasibku jadi seperti ini, apa yang harus aku lakukan saat ini?" Melinda bergumam sendiri.
Saat Melinda sedang merasa galau dengan nasibnya disisi lain Kenan juga sedang menata hatinya untuk menerima atas keputusan dari pengadilan akan perpisahan antara dirinya dan juga Fairi, dan Kenan akan memperbaiki hubungannya dengan Melinda dan juga putri mereka berdua.
...💔💔💔...
Tyas tertawa terbahak saat dia bercerita dengan ibunya dan menceritakan kalau dia telah membuat seorang Melinda yang tak ada apa - apanya itu tak bisa berkutik dihadapannya, dan dengan bangga memuji dirinya sendiri kalau dia pasti bisa mendapatkan Kenan.
"Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan itu?" tanya ibu Tyas dengan tatapan berbinar.
"Tentu sama mama, jangan meremehkan kecantikan ku ini, aku bisa membuat seorang Kenan akan bertekuk lutut di hadapanku." Tyas berkata dengan sangat percaya diri akan kecantikan dirinya.
Sementara itu di ruang kerja tuan Adi sedang berbincang dengan asistennya tuan Handoko mengenai pencarian Fairi yang juga dilakukan oleh pihak ayahnya, karena tuan Adi merasa bersalah pada Fairi dan juga ibunya yang dulu telah dia sia - siakan.
"Jadi orang - orang suruhan mu juga tak bisa menemukan dimana dia berada ya." tuan Adi bernafas dalam dan menatap foto Fairi yang masih kecil dengan alm. ibunya
"Benar tuan, dan tuan Bram juga tak dapat menemukan dan sekarang orang - orang tuan Bram ditarik kembali ke sini." jawab Handoko pada tuan Adi.
"Kamu bilang pada pengacara untuk mengalihkan nama atas aset perusahaan atas nama Fairi, dan sertakan juga kepemilikan tanah dan vila yang ada di daerah puncak." tuan Adi berniat memberikan sebagian besar hartanya pada Fairi.
"Semua sudah saya lakukan tuan dan prosesnya sedang berjalan." jawab Handoko dengan cepat, yang membuat tuan Adi merasa senang dengan cara kerja Handoko yang cepat serta cekatan.
...💔💔💔...
"Kenan, bagaimana apa kau mau datang ke acara amal nanti malam?" tanya Farid pada kenan yang sedang melamun didalam ruangannya.
"Ya sepertinya begitu, kau tangani urusan suplai ke luar negeri ya." Kenan berkata dengan santai
"Baiklah, aku akan atasi semuanya. Dan kau akan datang dengan siapa? Karena aku tak bisa menemani mu." Farid bertanya karena dia jelas tak bisa menemani Kenan.
"Mungkin aku akan membawah Melinda bersamaku nanti, aku akan coba memperkenalkan dia pada publik." Kenan berkata dengan tersenyum.
"Hm, kamu sudah menyerah? Bagaimana jika Fairi muncul." Farid berusaha untuk menanyakan kepastian perasaan Kenan.
"Aku dan dia sudah berakhir, kami telah bercerai walau itu bukan dengan persetujuan ku yang sebenarnya, dan saat ini dia telah bersembunyi dan tak ingin bertemu dengan ku lagi. Pastinya aku harus bangkit dan aku telah banyak melukai Melinda juga putri kami karena terlalu memikirkan Fairi, aku tak ingin kehilangan keduanya, jadi aku ingin memperbaiki semuanya." jawab Kenan menatap Farid
"Ok, kalau begitu apakah itu artinya aku bisa mengejar Fairi jika nanti dia muncul lagi. Karena kalian sudah tak ada hubungan apa pun lagi." ucap Farid dengan santainya dan tersenyum penuh kemenangan.
Kenan menatap Farid dengan bingung dan juga marah, dan Farid hanya tersenyum tanpa dosa. Sehingga hal itu membuat Kenan jadi semakin kesal pada Farid.
"Hey jangan marah, bukankah tadi kamu sendiri yang bilang kalau antara kamu dan Fairi telah selesai dan kamu ingin memperbaiki hubungan dengan Melinda istrimu itu, juga tak ingin kehilangan dia dan putri mu, jadi itu artinya kamu telah memutuskan untuk melupakan Fairi dan menghapusnya dari ingatan dan juga hati mu. Jadi dengan begitu Fairi sudah tak ada hubungannya lagi dengan mu dan dia bebas, jadinya aku bisa untuk mengejar dan meraih cintanya karena dari awal aku sudah pernah bilang pada mu jika kau tak mau dengan Fairi aku akan mengambilnya." Farid dengan santainya berkata panjang lebar tanpa memperhatikan raut wajah Kenan yang sudah ingin mencekik dirinya.
"Apa kau mencintainya?" Kenan dengan kesal bertanya.
Farid tersenyum menatap Kenan dan dia tau kalau Kenan sedang marah dan kesal pada dirinya, "Tentu saja siapa yang gak mau dengan model cantik seperti dirinya itu." jawab Farid sambil berdiri dan berjalan menjauh.
"Kau.!" Kenan bangun dan hampir melempar telepon yang ada diatas mejanya.
"Kau jangan serakah Kenan." Farid menjawab sambil keluar dan tertawa.
Ambar : Iya halo selamat siang, dengan Ambar dari PT Prayoga Industri.
Laras : Oh iya halo dengan Laras dari hotel Janshon di Beijing, saya mau menginfokan kalau bahan pokok untuk hotel kami dikirim dari pihak anda, saya ingin agar semua pasokannya dilebihkan untuk pengiriman bulan ini apakah bisa?
Ambar : Iya bisa, baiklah nanti saya akan memberikan informasi dari anda ini kepada pihak pemasaran kami, apakah masih ada hal lain lagi yang diinginkan biar nanti saya sekalian memasukkan laporannya.
Laras : Tidak ada untuk sementara hanya itu saja, dan tolong dikirimkan lebih awal kalau bisa itu saja, terima kasih.
Ambar : Baik terima kasih kembali.
"Aneh, kenapa suaranya aku sepertinya kenal tapi siapa ya? Dan dia sangat ramah sekali tak seperti biasanya yang selalu berkata dengan nada kasar serta memerintah, aku lebih suka yang barusan." gumam Ambar senyum - senyum sendir dan komat kamit, setelah menutup panggilan dari Laras.
"Lagi baca mantra apa kelihatan seru sekali." ledek Farid yang melihat Ambar bicara sendiri dari tadi sambil senyum - senyum.
"Ya ampun pak Farid selalu saja bikin kaget." Ambar memegangi dadanya karena terkejud "Tidak pak, barusan saya menerima telepon dari pihak hotel Janshon yang ada di luar negeri untuk mengirimkan pasokan bahan pokok agar dilebihkan dan diperbanyak jumlah pengirimannya serta dipercepat dari jadwal pengiriman, dan orangnya kali ini sangat ramah serta terdengar sangat baik, makanya saya jadi senyum sendiri karena saya suka dengan cara dia menyampaikan permintaannya." jelas Ambar panjang lebar pada Farid.
"Hm, agak aneh ya? Apa dia saudaramu Ambar." ucap Farid menggoda Ambar
"Tidak tau, mungkin saja dia kerabat jauh ku. Apa tuan Farid puas dengan jawaban dari ku?" jawab Ambar dengan sewot dan menata berkas di mejanya dan langsung membuat laporan untuk permintaan konsumen dari luar negeri tadi.
Farid tersenyum melihat tingkah Ambar yang sedang kesal pada dirinya, "Hm, kau marah ya. oh iya nanti malam Kenan bilang dia akan datang ke acara amal dan dia bilang mau membawah seseorang bersama dengannya, kamu belikan gaun untuk orang itu dan tanya pada Kenan untuk ukurannya, nanti kalau sudah selesai laporan mu untuk hotel Janshon kamu kirim ke aku sebelum ke bagian pemasaran, aku tunggu." ucap Farid sambil menggoda Ambar.
"Iya mengerti." jawab Ambar dengan kesal dan Farid pergi dengan tersenyum, karena hari ini dia telah membuat 2 orang merasa kesal padanya.
...💔💔💔...
Malam itu Melinda sangat senang dan juga bahagia karena Kenan membawahnya kesebuah acara amal yang disana banyak dari orang - orang kenalan Kenan yang mungkin juga akan mengenal dirinya sebagai istri dan nyonya Kenan. Malam itu Melinda terlihat sangat cantik dengan balutan gaun warna peach yang panjang dan model krah bentuk V.
"Mas Kenan aku ke kamar mandi sebentar ya" ucap Melinda pada Kenan saat Kenan bertemu dan berbincang dengan salah seorang pebisnis.
"Hm." Kenan menjawab hanya dengan deheman saja.
"Oh, siapa ini? Apakah seorang pelakor juga bisa datang ke acara seperti ini?" Tyas yang melihat Melinda datang bersama dengan Kenan dia merasa marah, dan langsung mengusik Melinda begitu dia melihat Melinda jauh dari Kenan, "Acara ini jadi terlihat murahan karena seseorang yang tak seharusnya berada di sini." Tyas berkata dengan mengejek Melinda.
"Tolong jaga bicara mu dan jangan asal mengatai orang." Melinda berkata dengan nada tinggi pada Tyas.
"Hey, p*l*c** jangan berteriak pada ku ya. Apa kau pikir aku tak tau bagaimana kelakuan mu dengan kakak tirimu itu, bagaimana jika mas Kenan tau seperti apa hubunganmu dengan dia. Apa kau pikir kau akan tetap bisa berada disisinya? Atau jangan - jangan anakmu itu bukan anak dari mas Kenan melainkan anak dari hasil hubunganmu dengan kakak tirimu itu." ucap Tyas tepat pada sasarannya sehingga membuat Melinda marah besar.
Malam itu seolah telah menjadi malam pertempuran antara Melinda dan Tyas yang tak tau siapa yang akan bisa dinyatakan sebagai pemenangnya diantara mereka berdua.
fairi-farid
Melinda - Melisa
sari -sri
tyas -tias