Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Karena sebuah kejadian yang tidak disengaja, Reyhan harus menikahi Tia, mahasiswanya sendiri. Meskipun tidak ada rasa cinta di antara mereka, tapi mereka berkomitmen tidak akan pernah bercerai. Bagi mereka pernikahan bukanlah main-main, dan mereka ingin menikah hanya satu kali dalam hidup mereka.
Di hari ke-tiga usai pernikahan mereka, kekasih Tia yang kuliah di luar negeri, datang. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk simak ceritanya. 😍
NB : Novel ini berhubungan dengan novel yang berjudul "Kisah Cinta Arka".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"Pak, istri anda di cafe Cinta bersama seorang ... " lapor orang suruhan kepada Reyhan. Belum sempat ia melanjutkan laporannya Reyhan sudah memotongnya.
"Iya aku tahu. Kamu cukup mengikutinya dan menjaga keselamatannya. Tidak usah mencampuri urusan pribadinya. Aku percaya pada istriku," balas Reyhan.
"Baik Pak!" ujar orang suruhan Reyhan.
Setelah percakapan itu, mereka menutup teleponnya. Tidak berapa lama Tia keluar dari dalam cafe dan naik taksi di depan cafe. Dia berencana langsung pulang ke apartemennya.
Setelah sampai di apartemen, ponsel Tia berdering ada panggilan masuk dari Pak Adam.
"Hallo Pa, apa kabar?" sapa Tia pada mertuanya.
"Baik Nak. Oh iya papa mau memberitahu, besok adiknya Reyhan yang di Belanda akan pulang. Jika kamu tidak keberatan ikutlah bersama kami menjemputnya. Kami akan menjemputmu pukul tiga besok sore," ujar Pak Adam.
"Baik Pa, dengan senang hati Tia akan menunggu kedatangan Papa," balas Tia.
Setelah percakapan singkat, mereka pun menutup telepon.
"Hmmm papa mertuaku sangat baik dan bisa menerimaku. Kenapa mama mertuaku selalu memusuhiku? Besok mau tidak mau aku harus bertemu mereka. Semoga saja adik iparku orangnya baik," gumam Tia sambil membaringkan tubuhnya di sofa.
***
Belanda
"Aarrgghh sial! Kenapa sih papa tiba - tiba nyuruh aku pulang? Padahal kuliahku belum selesai di sini!" ujar Jasmine sambil memasukkan beberapa barangnya ke dalam koper.
"Aku telepon Kak Reyhan saja. Hanya dia satu - satunya kakakku yang tinggal di Indonesia," gumam Jasmine sambil memegang ponselnya dan mencari kontak Reyhan. Dalam nada sambungan ke lima Reyhan baru mengangkat teleponnya.
"Halo Adekku sayang, tumben telepon kakakmu?" sapa Reyhan dari seberang telepon.
"Kak, kenapa papa nyuruh Jasmine pulang?" tanya Jasmine pada Reyhan.
"Kakak tidak tahu Dek. Kakak sekarang di Jepang," jawab Reyhan.
"Hmmm bulan madu ya? Bahkan aku belum melihat wajah kakak ipar, Kak," balas Jasmine sambil merengek.
"Urusan kerjaan. Salah kamu sendiri kakaknya nikah enggak pulang. Udah dulu ya, kakak kerja dulu biar cepat pulang ke Indonesia," ujar Reyhan mengakhiri percakapannya.
"Okey Kak. See you," balas Jasmine.
***
Keesokan harinya Tia dan kedua mertuanya sudah menunggu Jasmine di bandara. Tidak berapa lama Jasmine pun muncul dengan menyeret sebuah koper.
Jasmine mendekati orang tuanya dan memeluk mereka bergantian. Dia melihat Tia dan bertanya - tanya.
"Ini ... " Jasmine menebak dan memandang ke arah Tia.
"Hai... adik ipar, aku Tia, istrinya Mas Reyhan," sapa Tia sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya. Jasmine pun menerimanya dan tersenyum juga.
"Waw Kak Reyhan enggak salah pilih deh. Kakak iparku benar - benar cantik," ujar Jasmine memuji Tia. Tia pun tersenyum dan menunduk malu dengan wajahnya yang bersemu memerah.
"Ayo kita pulang dulu. Jasmine pasti capek habis perjalanan jauh," ajak Pak Adam. Mereka pun berjalan menuju area parkir bandara dan langsung pulang ke rumah karena pembantu di rumah Pak Adam sudah menyiapkan makanan kesukaan Jasmine. Tia pun terpaksa ikut pulang ke rumah mereka.
Di meja makan sudah tersedia berbagai macam makanan. Jasmine pun tidak sabar untuk menyantapnya. Mereka berempat duduk di meja makan untuk menyantap makan malam. Semua makan tanpa ada yang bersuara.
"Pa... kenapa tiba - tiba menyuruh Jasmine pulang?" tanya Jasmine pada papanya setelah selesai makan.
"Papa mau menjodohkan kamu sama anak teman papa. Mereka rekan bisnis perusahaan kita," jawab Pak Adam santai.
"Tapi kuliah Jasmine belum selesai Pa. Bahkan umur Jasmine masih 19 tahun," balas Jasmine dengan cemberut menolak untuk dijodohkan.
"Tidak masalah Jasmine. Setelah kamu menikah, kamu masih bisa melanjutkan kuliahmu. Suamimu akan melanjutkan pendidikan S2nya di Belanda dan dia akan mengurusi kantor cabang yang di sana," balas Pak Adam.
"Terserah Papa!" balas Jasmine marah lalu berdiri dan meninggalkan papanya.
Bu Tari yang melihat Jasmine anak kesayangannya marah dan naik menuju tangga, dia pun mengikutinya. Saat di pertengahan tangga, Bu Tari terpeleset dan jatuh menggelinding ke bawah. Tia, Pak Adam, dan Jasmine pun terkejut. Mereka menghampiri Bu Tari yang pingsan dan segera membawanya ke rumah sakit.
***
CAST PEMERAN FIGURAN
JASMINE (Jasmine Wijaya)