Cinta datang entah kapan dan bisa pada siapa saja, itulah yang kini sedang di alami Oleh gadis cantik keturunan keluarga konglomerat kaya raya, Embun Raliana Rahardian Wijaya yang hoby berbelanja online.
Ia jatuh cinta di pandangan pertama kepada seorang kurir paket Langganannya.
Akankah cinta gadis itu di Terima oleh si pemuda sederhana itu?
Mengingat tahta, kasta dan harta mereka sangat jauh berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Kalian ada hubungan apa?" tanya Rista saat kedua gadis itu ada di ruang tamu.
"Siapa?"
"Kamu dan Keanu, Bul?" Rista memperjelas pertanyaannya karna saking penasarannya.
Embun mengernyitkan dahi, sekian lama mereka saling mengenal baru kali ini Rista begitu memaksa ingin tahu tentang pria yang dekat dengannya.
"Abang paket?"
"Iya, Keanu si kurir paket. Apa hubungan kalian? hanya berteman, kan? kamu gak jadiin Keanu pacar yang kesekian, kan? jawab Bul?" Rista terus saja memberondong Embun dengan berbagai pertanyaan yang membuat si Buaya betina semakin tak paham dengan sikap sahabatnya.
"Enggak, Ris. Aku gak jadiin dia pacar yang kesekian kok" sahut Embun meyakinkan.
"Serius?" tanya Rista lagi yang di jawab anggukan kepala.
Rista yang seolah merasa lega melepas cekalannya di pergelangan tangan Embun yang dipegangnya cukup erat. Embun yang masih tak paham akhirnya membawa Rista duduk di sofa, ia akan mengajak Rista bicara dari hati ke hati.
"Ada apa, ayo cerita?" kini Embun lah yang balik bertanya.
Aku mencintainya!!!
Satu kalimat lolos begitu saja dari mulut Rista, tapi nyatanya bagai petit di siang bolong yang langsung menghancurkan hati Embun dan membuat dunianya gelap.
"Cinta? kamu mencintainya?"
"Ya, aku sangat mencintainya. Kami cukup dekat dan sudah saling mengenal keluarga masing-masing, Bul. Aku harap kamu tak mengecewakanku" jawab Rista sambil meraih tangan Embun.
Embun hanya mengangguk, ia lalu tersenyum kecil seraya mengusap pipi Rista yang tampak sangat khawatir dan takut, matanya seolah memohon padanya untuk tidak mematahkan hati dan harapan meski nyatanya ia sendiri pun sedang merasakan hal tersebut.
"Aku sama Keanu gak ada apa-apa, aku kenal dia saat dia antar paket pesanan ku kerumah" balas Embun apa adanya karna memang Keanu tak pernah membahas masalah hatinya.
"Lalu, bagaimana caranya kalian hari ini bersama?" tanya Rista bingung.
"Hahaha, aku ketemu dia di jalan pas lagi kabur"
"Kabur?" Rista semakin tak paham dan penasaran.
"Hem, aku abis kencan berjamaah, tadi. Eh mereka pada ribut terus ya udah aku tinggal dan kebetulan ketemu Keanu" Embun menjawab dengan sedikit membelokkan ceritanya.
Rista yang tahu dengan kelakuan aneh sahabatnya akhirnya tertawa kecil. Mereka berpelukan tanpa ada yang tahu jika keduanya saling menghapus air mata.
"Aku pulang ya, moga laris dagangannya. Nanti aku kesini lagi sama Bum-Bum. Dia pasti seneng banget jajan kaya gini" pamit Embun yang di iyakan langsung oleh Rista.
"Ajak XyRa juga ArXy kesini ya"
"Haha, si buang rusuh. Yang ada gue sleding tuh si ArXy" cetus Embun. Ia memang tak pernah akur dengan satu sepupunya itu. ArXy yang diam dan galak sangat mirip dengan apihnya, Gala.
"Gak apa-apa, rame loh. Kamu pulang gimana? kan tadi dateng sama Keanu" tanya Rista.
"Gampang lah. Tiap sudut rumah kamu pasti ada orang-orang suruhan Phiu."
Embun bangun dari duduknya bersama Rista, keduanya keluar dari dalam rumah saling melambaikan tangan dan tersenyum kecil.
Langkah Embun yang pelan seakan tak menapak pada Bumi. Ia sedang sekuat tenaga untuk bersikap baik-baik saja serta menahan diri untuk tak menoleh kearah belakang. Ia tak ingin Keanu melihatnya apalagi mengejarnya jika tahu Embun pulang lebih dulu.
.
.
.
.
Selamat tinggal masa depan yang baru ingin ku mulai... 🥺
ceritenye seruuu abis. g bosen bcnya berkali²