Bijaklah dalam membaca dan berkomentar ya gaes.
Karena kelalaiannya sudah menabrak dan merusak mobil sang CEO muda yang Arisha sebut sebagai Mr.Arrogant itu,membuat dirinya harus terjebak pada kesepakatan konyol Alvaro.
Dirinya terpaksa mengikuti itu,karena Alvaro sudah memberikan penawaran yang bisa membuat hidupnya aman,meski harus menghadapi sikap Arrogant nya Alvaro.
Hidup Arisha semakin terjebak pada Alvaro,karena mereka harus menikah karena kejadian yang diluar dugaan,terpaksa mereka akan semakin terikat.
Dan seiring berjalan waktu justru Alvaro yang jatuh cinta lebih dulu.
penasaran kisah selanjutnya mereka ?ikuti yuk !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Bertengkar
"Ingat kali ini Saya percayakan kamu lagi untuk mengurusi semua yang ada disini,Saya tidak mau mendengar ada hal seperti ini lagi,dan kalau suatu hari aku mendengar ini lagi,maka kamu yang harus bertanggung jawab dan kamu yang harus menyelesaikan ini,kamu mengerti !!.
Alvaro sudah sedikit kesal pada orang kepercayaannya yang dia percaya untuk mengelola perusahaan yang ada disana.
Akibat kelalaian satu orang ,berakibat fatal pada semuanya,dan dengan sangat terpaksa Alvaro yang harus turun tangan akan semuanya.
Sungguh menjengkelkan pastinya,namun ada yang dia syukuri,setidaknya dia bisa pergi dari Negara kelahirannya,ada seseorang yang sudah dan selalu mengganggu pikirannya kala itu,dan ingin memastikan untuk tidak mau terluka lagi.
Ya wanita itu yang tak lain adalah Arisha,pikiran yang dia punya sebelumnya ,yang tak ingin dan tak akan pernah jatuh cinta lagi,atau tak akan mengenal cinta lagi.
Justru bomerang bagi dirinya sendiri,meskipun dia masih belum menyadarinya dan bahkan selalu menampik akan hal itu,namun semenjak dirinya melihat kebersamaan antara Arisha dan Fian,membuat dirinya selalu uring uringan.
"Apakah kita akan kembali ketanah air besok Pak ?" Tanya Sam.
"Ya,disana masih membutuhkan aku" Ujar Alvaro.
Dan besok adalah hari kepulangan Alvaro setelah lima bulan diNegara B itu,,
*
*
*
*
Hubungan Arisha dan Fian pun masih berjalan sebagai mana mestinya.Namun terkadang ada pertengkaran.
"Kamu sudah memutuskan akan bekerja dimana Sha ?"Tanya Anin saat ini mereka sedang duduk bertiga.
"Sepertinya di Sanjaya Corp Nin,aku sudah direkomendasikan disana,dan ternyata lebih menjanjikan disana,walau hanya sebagai pendamping sih"Jelas Arisha.
"Ah iya pasti itu kan perusahaan besar Sha,wah beruntung kamu ya"
"Ya gitu deh.."
Hanya tinggal menunggu sekitar 3 bulan lagi untuk mencapai gelar sarjananya itu,perjuangannya selama ini sudah cukup membuahkan hasil.
"Sha,udah selesai kan..?" Tanya Fian
"Sudah,yuk.."
"Woi ,kalian mau kemana ?" Seru Anin,Dita hanya melihat keduanya dengan terdiam.
Saat melihat Arisha dan Fian bersama,ada rasa yang mengelitik nyeri disana.
"Kita mau pulanglah" Jawab Arisha.
"Oh..ya sudah hati hati kalian.." Jawab Anin dan melambaikan tangannya pada kedua sejoli itu.
Anin lalu berpaling pada Dita " Udah Dit,ikhlaskan dan kuatkan hati kamu itu,kalau kamu begitu terus malah akan semakin menyiksa diri kamu sendiri nantinya"
Ya Dita memang menyukai Fian,sedari lama..namun dia sadar siapa yang Fian sukai itu.
"Kamu tenang saja Nin,aku masih mencoba berdamai dengan hati aku sendiri " Sela Dita
Anin menghela nafasnya rendah,ya kadang begitulah ,kalau berteman laki laki..ujung ujungnya saling menyukai dan menjadi rumit,Tapi sebisa mungkin Dita tetap bersikap biasa aja.
*
*
*
"Fi,langsung pulang aja ya.." Hari itu Arisha sedang tidak bersemangat.
"Jalan jalan dulu yuk " Namun Fian tak mengindahkan apa yang Arisha mau.
"Aku penginnya pulang Fi,aku lagi males kemana mana " Keluhnya dengan raut wajah cemberut.
Sàtu hal yang Arisha tak suka dari Fian,sifatnya yang pemaksa dan bahkan terlalu overprotektif padanya.Kemana mana harus selalu ada dirinya dan Arisha tak suka.
"Bentar aja Sha.." Nah kan Fian masih memaksanya.
"Gak ya Fi,aku inginnya pulang ya pulang ,gimana sih !!" Karena moodnya sedang buruk,maka dia pun tak bisa menahan rasa kesalnya ditambah Fian yang terus memaksa.
"Kamu kenapa sih Sha..akhir akhir ini kalau aku ajak jalan susah,banyak alasan..kamu punya yang lain ?"
Arisha membelalakan matanya,bagaimana bisa Fian menuduhnya seperti itu ?dia bilang apa tadi,Arisha punya yang lain,Ck !! pikiran macam apa itu ?
"Turunkan aku disini Fi.." Decak Arisha kesal.
"Kenapa ?"
"Turunkan aku Fian !!!" Kali ini dengan nada menyentak dan Fian pun memberhentikan motornya disisi jalan.Padahal itu masih sangat jauh dari tempat kossan Arisha.
Dengan tergesa Arisha turun dari sana,karena merasa sakit hati dituduh yang tidak tidak,sudah berjalan lima bulan hubungan mereka,dan tiap bertengkar pasti masalahnya itu itu juga.
Fian mengejarnya dan meraih tangan Arisha "Kamu sebenarnya kenapa sih Sha ?"
"Kamu yang kenapa ? aku tuh lagi cape,lagi malas kemana mana,tapi kamunya gak mengerti !!"
Fian terdiam
"Selama ini aku cape Fi,kamu selalu mengekang aku,kemana mana harus sama kamu,dan aku tidak boleh hanya sekedar jalan bersama Anin atau Dita atau sendiri,dan lebih parahnya kamu menuduh aku,aku cape !!" Arisha meluapkan segala kegundahan hatinya segala unek unek dalam hatinya.
Dan dia merasai lebih terkekang sebelum sesaat dia pernah ditawari menjadi kekasih pura pura Tuan Areogant.
"Tapi kan aku pacar kamu Sha ?ya wajar kalau kita sama sama terus,apa salahnya ?"
Arisha tersenyum getir "Kita memang pacaran,tapi bukan berarti kita harus sama sama terus,aku juga butuh waktu sendiri,butuh waktu bersama teman teman aku yang lain,belum lagi aku tak suka kamu selalu memaksa aku"
"Kamu aneh,tiap kali selalu mempermasalahkan hal itu aja ?ya wajarlah kita kan pacaran,kenapa kamu ribet sekali,kecuali kalau kamu memang sudah tidak mau sama aku !!"
"Karena aku tak suka !!karena aku bukan boneka yang harus selalu mengikuti apa yang kamu mau Fian !!aku tak suka dikekang,selama ini aku coba bertahan ya sama kamu,tapi kali ini aku sudah tak bisa,dan kamu bisa cari wanita lain,yang bisa selalu menurut apa yang kamu mau " Tegas Arisha ,dia sudah mengeluarkan semua unek uneknya dan dia sudah tak bisa menahannya lagi.
Plakk
Satu tamparan tertuju dipipinya dan itu pelakunya Fian,Arisha membelalakan matanya dan dia meringis kesakitan dengan memegang pipinya yang nampak memerah,air matanya meleleh dipipinya.
Selama seumur hidupnya dia tidak pernah mendapatkan pukulan dari orang bahkan kedua orang tuanya sekali pun,meski dulu dia nakal,tapi kedua orang tuanya tidak pernah memukul,dan kini orang asing yang dia kenal hanya sebagai kekasinya,mampu melakukan hal itu.
Hatinya berdenyut sakit,dia tidak menduga kalau Fian akan melakukan hal itu.
"Ikut Aku.." Fian menyeret tangannya dengan sedikit kasar dan Arisha terus berusaha melepaskannya dengan berteriak.
"Aku bilang ikut Risha !!" Sentaknya terus pada Arisha.
"Tidak ,lepaskan aku tidak mau ikut kamu bere*ng**k !!" Arisha masih berusaha melepaskannya dan terus berteriak.
Dan Fian semakin kalap akan umpatan Arisha,dan beringsut maju dan mendekati Arisha ,dia hendak akan mencium paksa Arisha,namun Dengan kekuatan yang dia punya Arisha berusaha mendorongnya dengan sekuat tenaga.
"Lepas Baj**ng**n " Umpatnya lagi dengan air mata yang terus jatuh.Dan dia berusaha menendang Fian,sempat terkena kakinya,tapi..
Fian masih tak menggubrisnya ,dia terus merangsek mendekat ke Arisha,kedua tangan Arisha dia dekap ke atas dan kaki yang sempat menendangnya dia tahan dengan kakinya dia semakin kalap dan penuh nafsu.Namun sebelum berbuat lebih..
Bugh..bugh
"Tidak seperti itu memperlakukan seorang wanita wahai pemuda " Dia memukul Fian ,dan Fian berusaha membalas atas pukulanñya.
"Anda jangan ikut campur Tuan !! dia kekasih aku,dan aku berhak melakukannya" Masih belum sàdar akan kelakuannya dan malah senyum menyeringai dia tunjukan.
Dan orang itu yang Fian panggil Tuan terus memukul mukul Fian ,sedangkan Arisha terduduk lemas dengan masih air mata yang meleleh.
"Kamu tàk apa kan ?" Sam membalutkan jaket ditubuh Arisha,Arisha mendongkak dan melihat disana ada Sam.
Lalu Sam menghampiri Alvaro "Biar saya yang teruskàn Pak" Ujarnya pada Alvaro yang sedang memukul Fian itu.
Sepulang dari Bandara Alvaro dan Sam melewati jalan itu,dan mendapati Arisha disana.
Alvaro berdiri tegak,dan merapihkan kemejanya yang sedikit acak acakan.Lalu dia menghampiri Arisha.
Tanpa banyak kata,dia menarik bahu Arisha dan membawanya berdiri.
"Tak perlu takut,aku bukan harimau yang akan memakan kamu,ikutlah..aku akan mengantar kamu" Arisha mendongkak dan kini tatapan keduanya menyatu,Air matanya masih meleleh dikedua pipi Arisha.
Perlahan namun pasti Alvaro menghapus jejak air mata itu "Tak perlu menangisi laki laki seperti itu" Ujarnya dingin namun terasa hangat dìhati Arisha.
"Sam selesai lelaki itu,mobil aku yang bawa" Alvaro memberi perintah pada Sam dan Sam mengiyakan dan mengerti apa yang harus dilakukan.
***
...Bersambung...
...Slow gaes😊...