"Kenapa kau suka sekali ikut campur dengan urusan pribadiku?"
"Karena aku sedang mencari celah untuk mendekatimu dan merebut dirimu dari suamimu yang brengsek itu," jawab Hansel blak-blakan.
Jatuh cinta pada seorang gadis bukanlah hal yang memalukan. Tapi bagaimana jika ternyata kau jatuh cinta pada seorang wanita yang berstatus sebagai istri dari pria lain?
Hal inilah yang dirasakan oleh seorang Hansel Abraham. Hansel jatuh cinta pada Hanni, perawat pribadinya yang saat ini menyandang status sebagai istri dari Raymond Damara.
Langkah apa yang akhirnya akan diambil oleh seorang Hansel Abraham?
Apakah Hansel akan merelakan Hanni tetap bersama Raymond?
Atau Hansel akan menggunakan segala cara untuk merebut Hanni dari pelukan Raymond?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JEVON AKU PECAT
Hansel sudah menyelesaikan olahraga paginya di teras kamar.
Hanni berulang kali melihat jam dan terlihat gelisah. Biasanya jam segini, Jevon sudah datang untuk membantu Hansel mandi. Tapi kenapa pria itu belum terlihat batang hidungnya sampai sekarang?
"Kau kenapa?" Tanya Hansel yang sepertinya tidak senang melihat Hanni yang terlihat gelisah.
"Jevon belum datang. Apa perlu aku telepon?" Jawab Hanni sambil meminta pendapat Hansel.
"Kenapa mencari Jevon. Apa kau pacaran dengan Jevon sekarang?" Cecar Hansel masih dengan raut wajah tidak senang.
Hanni melongo dengan pertanyaan Hansel barusan.
Apa otak pria ini hanya berisi hal-hal negatif?
Atau pria ini sedang mengalami amnesia akut, hingga lupa kalau Hanni mencari Jevon karena ini sudah waktunya untuk tuan muda temperamental ini mandi?
"Ini sudah waktunya anda mandi, Tuan Hansel. Itulah alasan saya mencari Jevon," jawab Hanni dengan tegas dan raut wajah lebay atau mungkin kesal.
"Jevon sudah kupecat," jawab Hansel enteng.
"Apa?!" Hanni setengah berteriak.
"Kenapa ekspresimu lebay begitu? Aku yang membayar gaji pria itu, jadi aku bisa memecatnya kapanpun aku mau," sergah Hansel heran.
"Tapi kenapa anda memecat Jevon? Lalu yang akan membantu anda mandi siapa?" Protes Hanni yang masih merasa tidak terima dengan sikap Hansel yang seenak jidatnya memecat Jevon.
"Bukankah ada kau yang akan membantuku mandi sekarang?" Jawab Hansel enteng.
"Lagipula, aku sudah membiayai pengobatan ibumu dan membayarmu dengan mahal. Jadi tidak akan jadi masalah jika aku menambah satu pekerjaan untukmu," imbuh Hansel lagi masih dengan nada enteng.
"Saya tidak akan membantu anda mandi sampai kapanpun. Bukankah anda sudah bisa mandi sendiri sekarang?" Sahut Hanni seakan sedang menantang Hansel.
"Aku bossnya disini. Jadi hanya aku yang bisa memerintahmu. Kenapa jadi kau yang mengaturku?" Sergah Hansel galak.
Hanni terdiam.
"Cepat siapkan air untuk aku mandi!" Perintah Hansel masih dengan nada galak.
Hanni hanya mencebik dan memilih untuk segera masuk ke kamar mandi dan menyiapkan air untuk tuan muda sialan ini.
Jika Hanni tidak bergegas, bukan tidak mungkin tuan muda pemarah ini akan kembali mengomel.
****
Hanni sedang menemani Hansel menikmati sarapannya saat pintu kamar dibuka dengan kasar.
Seorang gadis masuk ke kamar dengan raut wajah marah.
"Berapa kali aku bilang, untuk tidak perlu mengurusi hidupku!" Sergah gadis itu seraya menggebrak meja di hadapan Hanni dan Hansel.
Terang saja hal itu langsung membuat Hanni terlonjak kaget.
"Viola Abraham! Apa tidak ada yang mengajarimu sopan santun, hingga kau masuk ke kamar orang dengan mendobrak pintu seperti tadi?" Tegur Hansel tanpa menoleh ke arah Viola.
"Untuk apa aku memakai sopan santun untuk orang yang sudah lancang mencampuri hidupku? Singkirkan bodyguard bodohmu itu dari sekelilingku! Aku bukan anak kecil yang harus dikawal kemanapun!" Sergah Viola lagi masih dengan emosi yang meluap-luap.
Hansel memutar kursi rodanya dan kini menatap tajam pada Viola,
"Aku lebih tua darimu! Jadi hormati aku dan berhenti jadi nona sombong yang sok-sokan bisa menjaga diri!" Ucap Hansel memperingatkan.
"Nona sombong? Apa kau sedang menyindir dirimu sendiri? Bukankah selama ini yang sombong itu dirimu?" Viola menuding ke arah Hansel.
"Dan lihatlah hasil dari kesombonganmu sekarang! Kau harus duduk di kursi roda ini selamanya. Apa kau menikmatinya, Kakakku sayang?" Cecar Viola dengan nada mengejek.
Wajah Hansel berubah merah padam mendengar ejekan Viola barusan.
"Keluar dari kamarku!" Usir Hansel galak seraya menunjuk ke arah pintu kamar.
Bukannya merasa bersalah, Viola malah tertawa puas melihat kemarahan sang kakak. Dan gadis itu masih tak beranjak dari kamar Hansel.
"Masih Hansel yang pemarah dan mudah tersinggung. Apa ini perawat barumu?" Tanya Viola masih dengan nada mengejek. Gadis itu ganti menunjuk ke arah Hanni.
"Bukan urusanmu!" Sahut Hansel ketus.
Pria itu lanjut menyantap sarapannya dengan kasar.
"Kau mendengarku, Nona? Apa kau perawat baru dari kakakku yang temperamental ini?" Viola ganti bertanya pada Hanni karena tidak mendapat jawaban dari Hansel.
"I-"
"Tidak usah dijawab, Hanni!" Sergah Hansel yang langsung memotong ucapan Hanni.
Viola terkekeh,
"Semoga kau umur panjang dan bisa bertahan merawat pria temperamental yang haus kasih sayang ini," Viola berbisik di telinga Hanni.
Namun tentu saja, bisikan Viola cukup keras untuk bisa didengar oleh Hansel.
"Keluar dari kamarku, Viola Abraham!" Usir Hansel sekali lagi seraya menggebrak meja.
Sekali lagi Hanni terlonjak kaget karena gebrakan dari tuan muda pemarah tersebut.
Astaga!
Tidak lama lagi mungkin Hanni akan terkena sakit jantung.
Kenapa anggota keluarga ini semuanya ketus dan suka memukul meja?
Viola kembali tertawa mengejek.
"Berhenti ikut campur dan mengurusi hidupku, jika kau tidak mau aku ganggu!" Pungkas Viola memperingatkan sang kakak sebelum melangkah keluar dari kamar tersebut.
"Dasar gadis keras kepala!" Gerutu Hansel seraya menusukkan garpunya ke atas daging yang ada di piringnya.
Pria itu seperti sedang meluapkan emosi yang menggunung di dadanya.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like dan komen.
Untuk yang ingin vote karya ini, bisa klik pita ungu bertuliskan "lomba update tim" agar vote kalian masuk dan terhitung sebagai dukungan untuk othor. Terima kasih 😙