novel ini menceritakan tentang seseorang CEO tampan yang mabuk , dan memasuki kamar di salah satu hotelnya dan ternyata kamar tersebut sudah di isi oleh karyawannya sendiri .
dimalam itu membuat gadis tersebut harus kehilangan apa yang selalu dijaganya dan akan diberikan kepada suaminya kelak , namun Nasik sudah jadi bubur
hingga empat tahun mereka dipertemukan kembali tapi CEO tersebut tidak mengenali wanita yang perna di perkosanya hingga melahirkan anak kembarnya,, tetapi wanita tersebut pura pura tidak mengenali pria yang mengambil kesuciannya tersebut
sampai akhirnya kedua anaknya bertemu dengan CEO di taman permainan
apakah yang akan terjadi
mungkin kh mereka bisa bersatu kembali atau malah sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thalib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oma dan kai
dengan perlahan Nurul mengatur nafasnya kemudian Nurul mengatakan hal sebenarnya kepada orangtuanya yang mana membuat maminya pingsan ,
sebenarnya Nurul tidak mau memberi tahukan masalah kakaknya karena ini sangat keterlaluan Nurul sudah tidak tahan ingin mengatakannya kepada kedua orang tuanya
" hufff , oke mereka adalah cucu kalian ,dan yang memperkosa sahabatku itu adalah Aidil dan mereka adalah anak Aidil yang di besarkan oleh bundanya tanpa sepengetahuan Aidil "ucap Nurul tegas
" Kamu gak usah becanda Rul " ucap papinya tak kalah keras
" apa kalian tidak bisa melihat wajah mereka , kalian lihat foto kakak pas masih berumuran dengan mereka ,apa foto itu tidak mirip dengan wajah mereka ??? ucap Nurul meyakinkan
" iya benar Pi , mereka cucu kita , ucap lirih maminya dan
brukk
maminya tiba tiba pingsan mendengar kenyataan tersebut
" bantu papi ambilkan minyak kayu putih cepat " ucap papinya membuat Nurul segera bangkit dari tempat duduknya dan berlari mencari yang disuruh papinya
.............
sekitar tiga puluh menit maminya kini sadar dan langsung mencari cucunya
" cucuku mana " ucap Yani mencari keberadaan cucunnya
" mereka ditaman mi main sama bibi" jawab Nurul
" mami mau melihatnya dan memeluknya" ucap Yani berusaha berdiri
sedangkan papinya sangat prustasi atas apa yang diperbuat oleh putranya yang selalu dipuji pujinya
" telfon kakakmu agar segerah pulang " ucap pak zei tapi Nurul menggelengkan kepalanya tanda tidak mau
" kenapa " tanya papinya
" bundanya tidak mau kalau merekah bertemu dengan anaknya karena bundanya sanagt membenci kakak " ucap Nurul lirih dan langsung di mengerti oleh papinya
" baiklah , ayo kita ke taman mi " ajaknya ke pada istrinya dan dengan tersenyum Yani mengangguk
sesampainya didepan taman rumah nampak kedua anak tersebut sedang merebutkan mainan
Yani langsung berhambur memeluk kembar tersebut yang sedang merebutkan mainan
" ante unggu ulu eluknya , ini Agi ebutan Ainan " ( Tante tunggu dulu peluknya ,ini lagi rebutan mainan ) ucap Alfa kesal
" iya ante unggu ulu ,ampai adek Enang "( iya Tante tunggu dulu ,sampai adek menang ) lanjut Alfi
bukannya melepaskan Yani malah menggendong keduanya hingga mainan yang diperebutkan jatuh
" yah atu ( yah jatuh )ucap Alfa dan Alfi kompak
" papi Nurul yang sudah tidak tahan ingin memeluk cucunya langsung berlari memeluknya yang masih dalam gendongan istrinya
" ahhhh olong , akak di peyuk cama enek enek ( ahhg tolong ,kakak di peluk sama nenek nenek ) teriak Alfa membuat Nurul tersenyum
" kak , umic om ucuk pipi adek api Eli hahah( kak ,kumis om tusuk pipi adek tapi geli hahah)ucap Alfi yang malah membuat sepasang suami istri itu meneteskan air matanya
" ante Ulun ,akak gak Ica apac anti akak ati ,tluc dikubur bayu kecemu Eddy di culga ata unda ( ante turun ,kakak gak bisa napas nanti kakak mati, trus dikubur baru ketemu deddy di surga kata bunda ) ucap sang kakak yang membuat suami istri tersebut semakin terisak
" jangan panggil Tante ya , panggil saya dengan Oma dan diangguki oleh keduanya "
" tluc om kumic di panggil apa ?? (trus om kumis dipanggil siapa )tanay Alfi polos
" aiy umic hahaha (kai kumis hahaha)ucap sang kakak yang membuat kedua pasangan itu ikut tertawa
" iya betul kata kakak" ucap Yani dengan tersenyum bahagia
" holeee cekalang kita unya Oma cama aiy umic ( horeee sekarang kita punya Oma sama kai kumis ) ucap sang adek kegirangan