Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Farah masih terdiam setelah membacanya pesan terakhir dari Rasya dan tak ingin membalasnya lagi.
.
.
"eh dek.. pas. Shif malam kok sekilas mbak lihat kayak temen mbak dari postur tubuhnya.. Tapi kok naik mobil sama kamu ya.?" tanya mbak Yasmin.
"cowok mbak?" - mbak Eli
"iya mbak.. Kayak temen SMA ku dulu." - jawab mbak Yasmin.
"mas Rasya mbak?" Farah mencoba untuk sedikit demi sedikit membuka identitas statusnya.
"iya dek.. Rasya.. itu temen mbak Pas SMA.. Dulu terkenal karena pintar, ganteng dan anak paskibra.. Dulu mewakili provinsi di nasional juga. Keknya jadi pembentang deh.. Dulu Juga terkenal sama pasangan nya yaitu Lusi.. Dia sekarang pr*m*g*R*.. Keknya sampai sekarang masih deh.. Soale beberapa waktu yang lalu aku sempet ketemu juga di Cafe Deket Solaria." cerita mbak Yasmin seketika membuat Farah Terkejut.
Farah yang awalnya ingin membuka diri sebagai istri dari Rasya pun mengurungkan diri
"pr*m*g*R* mbak.. keren juga ya.. Terus temen mbak Rasya itu pekerjaan nya apa?" tanya mbak Elli.
"tentara AD.. Kek suami kita.. Hahahahahh"
Farah semakin bingung dan overthinking dengan dirinya sendiri maupun dengan Rasya.
"Lusi? Seperti pernah mendengar nama itu?." ujar Farah dalam hati.
.
.
Farah terdiam membisu setelah mendengar cerita dari mbak Yasmin, Farah bahkan tidak menghubungi suaminya saat mau pulang, Farah langsung saja memesan taxi Bluebird karena beberapa kali memesan Gocar tidak ada yang menyahut.
.
.
Didalam taxi Farah masih terdiam, Farah ingin sekali bertanya kepada Rasya nanti pas dirumah. Tapi Farah seperti sdar diri dan sadar posisi.
Sadar diri kalau pernikahan ini terjadi secara tiba-tiba, sadar kalau dirinya hanya seorang bidan, sadar kalau dirinya tidak secantik itu dan Sadar posisi, sadar kalau dirinya hanya pengganti.
.
.
Farah sampai dirumah, langsung membersihkan badannya dan menuju ke kamar tidur, mengistirahatkan dirinya dan sayap-sayap yang mulai patah agar besok sayapnya bisa mengelak kembali.
.
.
Rasya saat ini berada dilapangan tembak, Rasya memang sekarang bertugas melatih beberapa prajurit dalam menembak dan analisis strategi lawan.
Rasya masih di lapangan sampai larut malam, karena ada salah satu unsur dalam latihan menembak di lakukan pada malam hari.
.
.
.
jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan tidak ada tanda-tanda Farah sang istri memberinya pesan.
Rasya terus membuka nutup handphone nya dan sama..
Farah tidak memberikannya pesan.
.
.
"apa istriku sudah pulang"- Rasya
"siap sudah." - penjaga depan rumah dinas.
.
.
Rasya akhirnya merasa tenang saat istrinya pulang.
.
.
Saat Rasya sedang bersantai, tiba-tiba Toni dan bagus menghampirinya.
.
"bro.. Kemarin ku lihat kau bersama Lusi di Cafe? Ngapain?" ujar bagus to the point.
"gak sengaja ketemu.. Terus ada anak tanpa bapaknya ngerengek.. Yaudah aku nemenin anaknya bentar eh pas mau balik.. Si Lusi malah mesenin makan.. Gak enak kalau nolak.. yaudah kuminum dan makan terus pergi.." jawab Rasya
"kau udah selesai sama Lusi kan?"
"sudah lah... ingat aku punya istri dirumah."
"cuma takut kau puter balik.. Kalau mau puter balik bilang ya . aku siap menerima janda istrimu."
plakkkk " geplakan tangan Rasya tepat di kepala Toni membuat Toni meringis menahan nyeri
"kau sekolah tapi mulutmu seperti tidak pernah di sekolahkan, pernikahan sakral.. Gak mungkin aku melepaskan berlian demi batu kerikil itu." jawab rasya.
.
.
Akhirnya obrolan random mereka bertiga selesai dan Rasya kembali kerumah dinasnya.