NovelToon NovelToon
Cinta Selamanya

Cinta Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Perjodohan / Romantis / Fantasi / Cinta Murni / Mengubah Takdir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: eloranaya

Raisa tidak menyangka bahwa hidup akan membawanya ke keadaan bagaimana seorang perempuan yang menjalin pernikahan bukan atas dasar cinta. Dia tidak mengharapkan bahwa malam ulang tahun yang seharusnya dia habiskan dengan orang rumah itu menyeretnya ke masa depan jauh dari bayangannya. Belum selesai dengan hidup miliknya yang dia rasa seperti tidak mendapat bahagia, malah kini jiwa Raisa menempati tubuh perempuan yang ternyata menikah tanpa mendapatkan cinta dari sang suami. Jiwanya menempati raga Alya, seorang perempuan modis yang menikah dengan Ardan yang dikenal berparas tampan. Ternyata cantiknya itu tidak mampu membuat Ardan mencintainya.

Mendapati kenyataan itu Raisa berpikir untuk membantu tubuh dari orang yang dia tempati agar mendapatkan cinta dari suaminya. Setidaknya nanti hal itu akan menjadi bentuk terima kasih kepada Alya. Berharap itu tidak menjadi boomerang untuk dirinya. Melalui tubuh itu Raisa menjadi tahu bahwa ada rahasia lain yang dimiliki oleh Ardan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eloranaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Nikah Enak?

Seorang perempuan dengan rambut tergerai sedang memangkas dedaunan pohon pucuk merah supaya rapi. Di tangannya tergenggam gunting rumput. Ketika melihat embun yang menetes dari tiap daun yang dia goyangkan bibirnya terangkat membentuk bulan sabit. Udara pagi segar dan bebas polusi benar-benar dapat memengaruhi suasana hati tiap insan yang ingin memulai hari.

Bibirnya tanpa sadar bersenandung ringan.

"Pagi, Nak, Alya."

Raisa menoleh. Dia sudah akrab dengan panggilan dari nama pemilik raga yang dia tempati tersebut. Santi menyapanya dengan secangkir susu hangat.

"Pagi, Bu."

"Gimana? Sudah dapat info soal Ardan belum?"

Pergerakan Raisa terhenti sejenak. "Belum begitu, Bu. Tapi ini bisa dikata sebuah progress belum ya?"

"Apa tuh?" Santi membalas sambil menyesap minumnya.

"Kemarin aku ke komunitas yang Ardan ikutin sama dia. Ngerayain ulang tahun Ardan di sana dan dapat informasi kalau mereka mau bikin pameran atas karya yang udah dibikin buat kegiatan amal gitu, Bu. Oh iya, namanya Kuas Kita. Ardan salah satu pelopornya." Raisa sengaja menyebutkan kata ulang tahun, berharap jika keluarga Ardan lupa dapat ingat setelah mengucapkan itu. Akan tetapi yang dia dapat hanyalah Santi yang tidak bereaksi apa-apa.

"Wah, ada ya kayak gitu?" Santi basa-basi. "Kok kamu bisa diajak? Tumben banget Ardan begitu."

"Nggak sengaja, Bu. Soalnya kemarin waktu jemput dia ditelepon sama temennya."

"Mau dong, ibu dateng," ujar Santi.

Raisa yang mendengarnya ikut semringah. "Okeyyy, Bu. Nanti aku mintain tiket ke temennya Ardan ya, Bu," ujar Raisa penuh semangat. Dia lantas kembali melanjutkan pekerjaannya dengan ditunggui Santi yang mengekor di sebelahnya. Sibuk bertanya tentang hubungan dia dan Ardan akhir-akhir ini. Karena katanya anak lelakinya itu masih galak seperti biasa tetapi kemarahan yang ditunjukan tidak sekuat biasanya. Bahkan sampai membahas sesuatu keajaiban berupa Ardan yang mau menjemputnya kemarin.

"Itu karena Ardan cinta sama aku, Bu. Nggak mau ngakuin dia gengsi." Raisa berbicara asal meskipun tahu apa yang dia ucapkan penuh kebohongan. Kalimat itu yang mampu dia lontarkan untuk merespons.

...****************...

"ALYAAAA!!! AYO MAINNNN!"

"HALLO, TANTEEE!! KITA MAU AJAK ALYA MAIN!! BOLEHHH?!!"

Tiga kepala menyembul bersamaan dari sebuah jendela mobil yang berhenti tepat di depan gerbang rumah kediaman keluarga Ardan. Yura, Laura, dan Mita melambai-lambai ke arah orang yang ada di depan rumah. Raisa yang duduk-duduk di depan rumah bersama Santi sontak menghampiri ketiga orang tersebut dengan seculas senyum menyambut ramah.

"Ih, jangan teriak-teriak ganggu sekitar." Raisa yang pertama kali menegur.

"Mau ajak main ya? Berani minta izin ke Ardan nggak?" tanya Santi. Dia bergerak membuka gerbang dan mendekati mobil.

Ketiga perempuan yang masih bertengger di dalam mobil itu menggeleng bersamaan dengan tatapan yang tadinya riang gembira jadi lesu saat Santi mengucapkan pertanyaan tersebut.

"Padahal kalau minta izin ke Ardan pasti bakal diizinin loh," ujar Santi.

"Eh, iya juga ya? Pasti bakal diizinin, kan kesempatan tuh kalau Alya nggak ada di deket dia pasti kegirangan si cowok tampan tapi jahat itu." Mita yang ada di kursi kemudi berbicara tanpa tedeng-aling yang langsung mendapatkan tepukan di bahu dari Laura di sebelahnya sebagai peringatan agar memperhatikan kata yang diucapkan. Buru-buru Mita meralat, "Maaf tante nggak bermaksud."

Santi berujar, "Iya aman. Santai aja."

"Gimana, Al? Main, yuk."

Raisa memperhatikan Santi. Kedua bahu ibu mertuanya itu terangkat dan melapalkan 'terserah kamu' tanpa suara. Berikutnya Raisa masuk ke rumah untuk bersiap.

Butuh waktu setengah jam sebelum Raisa kembali keluar dengan setelan baby tee putih polos dibalut cardigan tosca tipis dan celana panjang. Dipadu dengan sneakers dan tas kecil yang terselempang di depan badannya. Set pakaian yang tampak sederhana itu tidak melunturkan kecantikannya.

Raisa berpamitan dengan Santi, menyaliminya.

"Pergi dulu, Bu.."

"Kami pergi dulu ya, tante."

Kemudian mereka berempat melaju menggunakan mobil yang sama. Dan Raisa yang hanya iya-iya saja mengikuti ke mana teman-teman Alya itu akan mengajak main.

"Nikah itu enak nggak sih, Al?" Pertanyaan itu mengudara di tengah perjalanan secara tiba-tiba. Membuat Laura, Yura, dan Raisa sontak menatap ke arah Mita bersamaan.

"Kenapa pada liatin gue kayak gitu? hahaha." Mita melanjutkan diselingi tawa. "Gue cuman penasaran doang. Kan dari kita yang udah nikah cuman Alya, jadi nggak mungkin gue nanya testimoni ke Yura yang cowoknya nggak kunjung ngasih kepastian apalagi Laura yang jomlonya udah akut gitu."

"Ngacaaa, Mit. Lo juga nggak ada gebetan," ujar Laura yang langsung protes dibilang jomlo.

"Dih, gue punya."

"Siapa tuh?" Raisa menimbrung.

"Ada deh." Mita tampak menyembunyikan senyum. Sepertinya pertanyaan kecil itu membuat pikirannya melayang-layang membayangkan sosok yang dia sukai. "Gimana, Al? Enak nggak nikah tuh?"

Raisa berdeham dan menjawab, "Enak atau nggak enaknya menikah itu tergantung pandangan pribadi sih. Dan siapa juga pasangannya."

"Pandangan pribadi yang kagak gimana, Al?"

"Apa ya?" Raisa tampak berpikir. "Nggak tahulah, gue asal ngomong," lanjutnya cengengesan.

Di kepalanya sekarang hanya ada gambaran tentang ibu dan ayah aslinya dengan sosok Alya dengan suaminya yang dia tapaki hidupnya sekarang. Sebuah kehidupan rumah tangga yang berbanding terbalik. Dia berujar, "Lihat ajalah dari mengaca ke hidup gue sekarang."

"Gimana? Nikah enak nggak, Al?"

"NGGAK ENAK!"

Semua yang ada di dalam mobil itu tertawa terbahak-bahak. Menertawai jawaban Raisa yang diluar dugaan ketiga teman Alya. Sementara Raisa bersungut-sungut mengingat bagaimana sejak kehidupannya menjadi istri Ardan dia harus jauh dari kebahagiaan bersama kedua orang tuanya. Malah masuk ke dalam sesuatu konyol semacam itu, menjadi perempuan yang memiliki cinta tak berbalas, lebih konyolnya lagi bisa menikahi lelaki sejenis Ardan begitu. Kalau saja Raisa yang ada diposisi Alya, dipastikan dia tidak mau menghabiskan energinya untuk mencari cara agar bisa menikahi pria semacam itu.

Apalah arti menikah kalau pasangannya sejenis Ardan.

"Katanya dulu enak-enak aja asal sama Ardan."

"Nggak cukup sama orangnya, Mit. Gue juga perlu perlakuannya ke gue kayak gimana." Raisa mencicit. "Nikah modal cinta aja nggak cukup, apalagi ini, nggak ada modal apa-apa berani banget nikah."

"Sabar ya. Katanya cinta muncul karena terbiasa." Laura yang duduk di belakang dan berada di samping Raisa mengelus bahu gadis itu.

"Nah, akan ada saatnya kok Ardan cinta sama lo. Tenang aja." Yura menimpali.

Raisa tahu itu ditujukan pada pemilik raga yang dia tempati. Tetapi kenapa dia merasa aneh mendengarnya? Seolah itu tertuju langsung dan menjadikan dia sasarannya?

...****************...

1
fianci🍎
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Perla_Rose384
Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊
Eirlys
Bikin saya penasaran terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!