NovelToon NovelToon
AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Lucinda de Vries mengira acara wisudanya akan menjadi hari kebahagiaannya sebagai sarjana kedokteran akan tetapi semua berakhir bencana karena dia harus menggantikan kakak kandungnya sendiri yang melarikan diri dari acara pernikahannya.
Dan Lucinda harus mau menggantikan posisi kakak perempuannya itu sebagai pengantin pengganti.

Bagaimana kelanjutan pernikahan Lucinda de Vries nantinya, bahagiakah dia ataukah dia harus menderita ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 MEYAKINKAN SEKALI

Lucinda segera memasukkan dupa dalam bokor ke dalam pakaian suster perawat Sarah lalu menaruhnya kembali ke atas kereta dorong.

Dengan cekatannya, Lucinda menyandarkan Sarah ke arah kursi yang ada didekat mereka.

"Reaksi suntikan penghapus ingatan akan segera bekerja, sebentar lagi Sarah akan terjaga dari pingsannya..."

Lucinda melirik ke arah jam tangan miliknya lalu memperhatikan situasi di ruangan kamar tidur ini.

"Tapi dia tidak akan mengingat aku lagi..."

Lucinda menarik tangan Sarah lalu memeriksa denyut nadinya.

"Kondisinya lemah dari denyut nadinya, dia sedang merasa cemas, mungkin ini juga efek dari dupa yang dihirupnya..."

Lucinda memeriksa tubuh Sarah, dia mencari-cari sesuatu pada kantung pakaian suster perawat itu, mungkin saja dia mendapatkan petunjuk berharga.

Diperiksanya setiap saku pakaian milik Sarah dengan sangat teliti, dia tidak menemukan apa-apa disaku manapun juga.

Sesuatu disentuh oleh Lucinda di saku kantung depan Sarah.

"Apa ini ?"

Lucinda mengeluarkan benda dari dalam saku kantung pakaian Sarah, dilihatnya benda itu yang menyerupai kunci.

"Apa ini kunci rahasia ?"

Lucinda lalu teringat pada dinding rahasia yang seringkali dilewati oleh Sarah maupun panembahan.

"Aku akan memeriksa sidik jari milik Sarah, mungkin saja aku bisa menemukan jejak rahasia di sidik jari jemari tangan Sarah..."

Lucinda segera menaburkan bubuk khusus untuk sidik jari, dia mempunyai bubuk fluoresen karena dia adalah seorang dokter maka Lucinda memilikinya.

Dengan cekatan, Lucinda mulai bekerja, ditaburkannya bubuk fluoresen pada jari-jemari tangan Lucinda untuk mendapatkan sidik jari Sarah.

Lucinda memindahkannya pada kaca khusus agar terlihat jelas sidik jari milik Sarah.

Bubuk ini mengandung pewarna yang dapat terlihat di bawah cahaya ultraviolet (UV) atau sumber cahaya alternatif lainnya, yang sangat membantu dalam visualisasi sidik jari pada permukaan multi-warna, sehingga Lucinda dengan mudahnya memindahkan hasil pemeriksaannya lalu mulai mencocokkannya pada permukaan dinding kamar ini.

"Aku melihat kata sandi pada permukaan dinding kamar ini..."

Lucinda mendekatkan pandangannya ke arah dinding ruangan kamar melalui kacamata khusus.

"Terdapat kata sandi rahasia pada dinding kamar ini, sangat jelas sekali ada tombol tertentu di balik pintu rahasia ini..."

Lucinda segera memindai kata sandi yang tertera pada permukaan dinding ke penyimpanan yang tersedia pada kacamata spesialnya.

"TRRRT... TRRRT... TRRRT... !"

Kata sandi mulai tersimpan rapi pada tempat pemindaian kacamata lalu Lucinda berjalan kembali ke arah area tempat pembaringan Kevin.

"Aku tidak bisa memeriksa ruangan rahasia dibalik dinding itu karena aku takut Sarah terbangun sewaktu-waktu..."

Lucinda membereskan semuanya agar terlihat rapi dan normal seperti semula.

"Hmmm..., aku akan kembali ke kasurku dan berpura-pura tidak mengetahui apa-apa disini..."

Lucinda menata rapi barang-barang yang tadi dia geledah pada tempatnya semula bahkan dia menghapus setiap jejak tertinggal disetiap barang yang ada di kereta dorong itu.

"Beres, tinggal menunggu Sarah siuman maka aku akan segera menyelidiki pintu rahasia itu."

Lucinda berjalan keluar dari area tempat pembaringan dengan langkah ringan, dia melangkah seolah-olah tidak terjadi sesuatu disekitarnya.

Sejenak Lucinda terdiam lalu menoleh pelan ke arah area tempat pembaringan.

Ekspresi wajahnya sangat datar, tenang seakan-akan semua berjalan sewajarnya kemudian Lucinda duduk di atas kasur kecilnya dan terdiam.

Lucinda menunggu waktu tiba bagi dirinya untuk bergerak dan dia menantikan momen tepat itu datang.

Lima belas menit waktu berjalan, terdengar suara keluhan yang berasal dari suster perawat Sarah.

Tampak Sarah mulai tersadar dari pingsannya, dia duduk sembari tercengang kaget.

"Aduh..., aku tertidur rupanya..."

Sarah terjaga cepat lalu beranjak berdiri, dia menghampiri tempat pembaringan Kevin dan memeriksanya.

"Semua telah selesai dikerjakan, tapi kenapa aku tidak menyadarinya..."

Sarah memeriksa kereta dorong yang tadi dibawanya, semua terlihat rapi saat dia mengchecknya.

"Aku akan pergi sekarang...''

Sarah mulai mendorong kereta keluar dari area tempat pembaringan Kevin Jansen.

"Kenapa rasanya kepalaku menjadi pusing sekali, apa aku salah makan tadi ?"

Sarah tampak terhuyung-huyung ketika dia mendorong kereta namun dia berusaha kuat agar tidak terjatuh.

"Kletek... ! Kletek... ! Kletek... !"

Suara roda kereta berputar cepat saat melewati jalan di ruangan kamar ini.

Tiba-tiba Sarah limbung hingga tubuhnya bersandar pada dinding kamar ini sembari berpegangan erat-erat di pegangan kereta dorong.

"Apa kau baik-baik saja ?"

Tanya Lucinda dengan ekspresi wajah datarnya kepada Sarah.

"Ya, aku baik-baik saja, jangan kuatirkan aku..."

Sahut Sarah seraya memijiti kepalanya yang berdengung keras.

"Jika kau tidak merasa dirimu sehat, kau bisa segera beristirahat sejenak disini, duduklah bersamaku, Sarah..."

Lucinda menyarankan pada Sarah agar suster perawat itu untuk mengistirahatkan dirinya barang sejenak.

Namun, suster perawat itu menolak anjuran Lucinda untuk beristirahat dari pekerjaannya di kamar ini.

"Aku harus pergi karena masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan, nyonya..."

Sahut Sarah seraya mendorong kereta melalaui jalan ke arah dinding rahasia.

"Aku akan mengantarkanmu !"

Lucinda bergerak cepat sembari berjalan tergesa-gesa menuju jalan rahasia yang ada di permukaan dinding kamar mewah ini.

Berpura-pura membantu Sarah seraya mendorong kereta.

"Kau pasti kelelahan, aku mengerti itu bagaimana letihnya dirimu menjalani pekerjaan sebagai suster perawat disini."

Lucinda berjalan beriringan disebelah suster perawat Sarah menuju jalan rahasia sembari mendorong kereta bersama-sama.

"Selain tugas merawat Kevin, pastinya kamu juga mempunyai tugas tambahan lainnya di rumah ini."

Lucinda menoleh ke arah suster perawat Sarah yang bersamanya.

"Ya, terkadang aku harus mengerjakan tugas sampingan dari panembahan Sugeng sampai larut malam, sehingga aku lelah esok paginya."

"Oh, begitu, ya..." ucap Lucinda. "Pastinya kamu sangat letih karena tugas itu, suster !"

Suster perawat Sarah hanya menganggukkan kepalanya, mengiyakan kata-kata Lucinda.

"Kenapa kamu tidak meminta waktu jeda untukmu supaya kamu bisa banyak istirahat buat kerja esok paginya, suster ?"

Tanya Lucinda pada Sarah yang berjalan bersamanya.

"Karena dengan tugas sampingan itu maka saya mendapatkan bonus lebih dari panembahan bahkan hadiah jalan-jalan ke luar negeri, nyonya."

Ucap suster perawat Sarah sehingga menyentakkan Lucinda.

"Woah, ternyata panembahan Sugeng kaya raya juga, ya karena bisa memberikan bonus tambahan berupa liburan ke luar negeri !"

Lucinda terkesan dengan penjelasan suster perawat Sarah, dia memasang wajah senang.

"Sebenarnya tidak, panembahan tidak punya banyak uang, dia hanya mengambil uang dari kekayaan raden Kevin yang di dapatkannya dengan mengambilnya di rekening bank..."

"Benarkah itu ?"

Lucinda semakin terkejut, berpura-pura tidak mengerti.

"Ya, benar, tapi tolong jangan beritahu panembahan Sugeng soal ini, kalau bisa rahasiakan apa yang saya katakan barusan pada nyonya..."

Sarah memohon pada Lucinda supaya merahasiakan apa yang dia katakan baru saja.

"Baiklah, aku akan berjanji padamu... Dan merahasiakan semua yang kamu katakan tadi, suster... !"

"Terimakasih, nyonya..."

"Ya, sama-sama, suster... ?!"

Sahut Lucinda dengan senyuman manisnya lalu tertawa renyah.

"Ngomong-ngomong kalau aku boleh tahu, bank manakah yang biasa dituju oleh panembahan Sugeng setiap kali dia mencairkan uang yang diambilnya dari kekayaan Kevin ?"

Lucinda memancing suster perawat Sarah untuk membocorkan bank yang biasa dituju oleh Sugeng untuk menarik sejumlah uang disana.

"Akan saya berikan kartu alamat banknya pada nyonya, tapi tolong sekali lagi rahasiakan soal ini pada panembahan !"

"Ya, aku berjanji padamu dan percayalah padaku, suster !"

Lucinda meyakinkan suster perawat Sarah bahwa dia bisa dipercaya dan berjanji akan merahasiakan semua yang diucapkan oleh suster padanya.

"Baiklah, saya akan membagi kartu alamat bank yang biasa panembahan datangi pada anda, nyonya..."

Sarah memberikan sebuah kartu kecil kepada Lucinda untuk disimpan.

1
Zeed
kayak triller gak sih
Zeed
misteri secret nih
Zeed
waduh konspirasi nih di kerajaan klinting kuning
Zeed
kakak rasa candu pa gimana nih kau chatarina 🤭
Zeed
dia dokter ya
Zeed
jadi bingung nih sama sikap lucinda kayak gak biasanya agak berubah nih
Zeed
lebih keji nih ibu tiri
Zeed
wah... wah... wah... bener ada ya ibu tiri kayak nenek sihir itu
Zeed
semangat thor 💪
Zeed
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zeed
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ghaltara
seram...
Reny Rizky Aryati, SE.: thriller...
total 1 replies
horse win
misteri nih semakin seru saja thor 💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍🎂👍👍👍
total 2 replies
horse win
wah wah wah pecundang datang nih
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
rupanya wasiat kakek ya, napa gak judulnya wasiat maut kakek saja tor 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
sulit dibayangkan nih nikah ma pria sekaratul maut 😄
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
horse win
versi beda nih ma novel yang satunya ya thor, tapi mirip temanya pengantin pengganti
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
lanjut...
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
baru nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: dont worry, i am here 🎂
total 2 replies
Soraya
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!