 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Sakitnya Dean
Dean tersenyum bahagia sambil menyusun semua yang telah di beli ketika sedang di pasar tadi bersama dengan Aira, tinggal besok menyusun rencana apa lagi agar bisa pergi berdua dengan gadis itu dan Dean sangat yakin bila nanti pada akhirnya Aira akan mau menerima dia sebagai kekasih sehingga Dean pun memiliki wanita baru.
Tidak masalah bila Lea memang ingin pulang kampung dan tidak pulang lagi ke kota ini, cinta pria jalang tentu tidak akan bisa bertahan lama apa lagi sampai mau mengurus bila pasangan sakit keras, jelas itu tidak mungkin terjadi karena yang di inginkan oleh Dean hanya kesehatan dan juga tubuh manis dari lawan.
Satu jatuh sakit maka dia akan mencari orang lain lagi yang bisa di jadikan untuk pasangan bercinta, merasa uang ada dan bisa membeli wanita mana saja untuk di buat menjadi pelampiasan nafsu yang ada di dalam diri, ini sekarang Aira yang di incar setelah Lea pergi dari rumah tersebut.
"Hidup kok cuma mau dengan satu wanita saja, ya harus banyaklah agar bisa mencicipi berbagai macam varian rasa." Dean tertawa sambil mengupas apel.
Entah pikiran dari mana sehingga pria ini malah begitu bahagia mengatakan agar bisa banyak memiliki istri, tentu itu bukan pikiran pria sejati yang memikirkan hanya dengan satu wanita saja, sungguh hidup Julia memang begitu sial karena dia harus menikah dengan pria yang seperti ini.
Andai kata dulu Julia tidak terkena pemikat yang telah di berikan oleh Dean, maka pastinya gadis itu juga tetap akan hidup bahagia dan berusaha mencari uang dengan benar agar tidak ada yang merusak hidup dia menjadi seperti ini, tapi Dean memiliki pemikat sehingga tertarik dan mau menikah dengan Dean.
Sial emang sungguh sial memikirkan nasib Julia ketika dia diberi pemikat namun pada akhirnya ketika dia sudah jatuh cinta dan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi istri bagi Dean, malah di perlakukan seburuk itu dengan hadirnya wanita lain yang sangat merusak hidup Julia hingga akhirnya wanita itu pun meninggal dunia.
"Aduh!" Dean meringis ketika merasakan sesuatu yang sangat sakit pada bagian perut.
"Ahhhhh kenapa perutku mendadak sakit seperti ini?!" Dean panik dan sampai terduduk karena merasakan sakit itu.
"Astaga sakit nya, aaaaahhh!" Dean berpegangan erat pada tembok untuk menyalurkan rasa sakit ini.
Mana di rumah sedang sendirian sehingga ketika merasakan sakit maka dia pun tidak ada yang menolong, Dean berusaha untuk tetap berjalan agar bisa duduk di sofa dengan tenang agar rasa sakit ini juga segera hilang dari perut dia, rasa yang mendadak datang seolah di tusuk dengan berbagai macam ribuan jarum.
"Ah kenapa ini kok bisa sakit sekali?" Dean mencoba untuk rebahan.
"Sakit sekali, aaaaaagkkk!" teriakan keras keluar dari mulut pria ini.
Untung tak lama sebuah mobil datang karena memang Dean ada janji dengan teman untuk main ke sini, kebetulan juga dia sedang merasakan sakit luar biasa pada perut sehingga ada yang menolong dia. tampak dua orang pemuda turun dari mobil dan segera masuk karena mereka sudah terbiasa datang ke rumah ini, jadi memang sudah tahu tata letak rumah tersebut.
"Dean kenapa kok seperti itu?" Alvaro menatap Dean yang sedang kesakitan.
"Hei Kamu kenapa kok sampai pucat seperti ini?" Kenzo juga panik melihat keadaan Dean.
"Entah lah, mendadak saja perutku terasa sangat sakit dan aku tidak sanggup untuk berdiri." Dean terengah-engah menahan rasa sakit tersebut.
"Perut mu kenapa semakin menggembung besar seperti itu?!" Alvaro ketakutan melihat keadaan Dean sekarang ini.
"Astaga, kenapa dengan perutmu itu?!" Kenzo juga menjerit ketakutan.
"Tolong aku, tolong bawa aku sekarang ke rumah sakit!" Dean serasa mau pingsan karena menahan rasa sakit pada perut.
"Apa ini yang di namakan salah satu santet?" Kenzo malah terpana dan menatap perut yang kian membesar saja seperti wanita yang tengah hamil sembilan bulan.
Alvaro menoleh menatap Kenzo yang baru saja mengatakan bahwa ini adalah santet, dia sendiri barusan sama sekali tidak terpikir bahwa ini yang di namakan sakit kiriman. Dean yang mendengar ucapan Kenzo juga sedikit kaget, namun dia tidak ingin memperpanjang masalah dan ingin segera masuk rumah sakit saja agar bisa di tangani dokter.
"Cepat bawa aku berobat sekarang, kenapa kalian malah cuma diam saja!" bentak Dean yang kesakitan.
"Ah iya!" Alvaro tersentak dan segera memberi kode pada Kenzo untuk mengangkat Dean.
"Astaga, besar sekali perutmu sampai seperti itu!" Kenzo agak merinding ketika melihat perut Dean.
"Apa ada sesuatu yang terjadi di sini?" Alvaro sempat bertanya namun tidak di jawab oleh Dean.
"Eh aku jangan bawa ke rumah sakit, jalan saja sekarang maka nanti aku akan menunjukkan jalan yang akan kita tuju." Dean malah mengubah perjalanan mereka.
"Kau mau menemui dukun ya?!" tebak Kenzo langsung karena dia yakin ini bukan penyakit biasa.
Dean mengganggu dan mereka segera membawa pria ini masuk ke dalam mobil untuk di obati entah itu dukun atau nanti dokter di rumah sakit, tapi yang jelas keluar dari rumah ini dulu dan menemukan solusi yang tepat ketika nanti sudah bertemu dengan tujuan yang di minta oleh Dean.
"Cepat lah, Ken! aku sudah tidak sanggup menahan rasa sakit ini." Dean merintih kesakitan.
"Anu, boleh tidak bila aku ke kamar mandi dulu karena sejak tadi sudah kebelet." Kenzo memegang bagian sana.
"Ya sudah cepat lah, dari tadi kau selalu sibuk ingin pipis saja." Alvaro menyuruh Kenzo masuk kembali ke dalam rumah.
"Cuma sebentar saja, maaf cuma sebentar nanti aku akan segera ngebut menuju tujuan kita." Kenzo berlari masuk ke dalam rumah.
Sedangkan Dean sedang di tata agar bisa rebahan dengan benar di dalam mobil, untung kedua temannya ini datang dan bisa membantu dia agar pergi dari rumah itu untuk mencari solusi yang tepat dan menghilangkan rasa sakit di tubuh Dean.
"Ini dia!" Kenzo mengambil celana dalam bekas milik Dean.
"Cepat lah!" Alvaro sudah berteriak dari luar rumah.
"Aku datang, astaga aku jadi tidak bisa menikmati pipis ini." Kenzo segera masuk dan duduk di belakang kemudi.
"Pipis terus, kau harus segera kawin biar bisa menghilangkan kebiasaan pipis itu." Alvaro membantu Dean dengan memangku kepala.
Mobil segera meluncur pergi meninggalkan kawasan rumah yang sebenarnya sangat adem dan indah ini, namun karena sesuatu yang sudah terjadi sehingga kesan seram masih ada di dalam rumah tersebut dan bila tidak terbiasa maka tidak akan sanggup tinggal di rumah ini.
SAYAAAAAANG, like dan komen nya ya.
eeee jeli juga ya mata Sadewa apa karna mantan iblis...
bener2 gila harta si Dean ini,LG sekaratpun msh mikirin harta🤦
si dean memang pantas di santet
Alisa udh ledakan aja perut sidean udh skit bgtu otak nya masih ja wanita bukan insaf
bnyk kesalahan Dean skrg lg nikmati hasil dia