Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Flashback on 7 tahun yang lalu.
"Rendi, kamu di mana?" panggil Raden.
"Mungkin saja Rendi ada di penjual topeng." jawab Kai.
"Kamu benar, Rendi sangat menyukai topeng." ucap Raden.
Raden dan Kai pun berlari menuju ke penjual topeng, sesampainya di penjual topeng. Mereka berdua tidak melihat Rendi.
"Kemana dia? kenapa dia tidak ada di penjual topeng?" ucap Raden.
"Apa kalian sedang mencari saya?" tanya seseorang yang berada di belakang mereka berdua.
Raden dan Kai pun menoleh ke belakang, dia pun melihat Rendi.
"Kamu dari mana?" tanya Kai.
"Aku mencari topeng badut dan sekarang aku mendapatkannya." jawab Rendi.
"Kenapa harus topeng badut?" tanya Raden.
"Karna topeng badut lucu tapi jika malam dia menjadi seram." jawab Rendi.
"Kamu ada ada saja, ayo kita pulang." ucap Raden.
"Hem." dehem Rendi.
Mereka bertiga pun berjalan pergi dan menuju ke mobil, sebab sopir Raden sudah menunggu mereka sejak 2 jam.
Flashback off
"Pak Raden, apa anda baik baik saja?" tanya Leon.
"Hem... bawa dia pergi." ucap Raden.
"Baik pak." jawab anak buah serentak.
"Pak, tolong adik saya." ucapnya dan memegang kaki Raden.
Raden pun menatap tajam ke arah pria tersebut, Leon yang melihat itu memberikan kode kepada anak buah untuk menarik pria yang memegang kaki Raden.
"Pak, tolong adik saya... Saya mohon pak, tolong adik saya." ucapnya dan memohon.
Raden pun menghela napasnya dan dia pun menatap pria yang sedang memohon kepadanya.
"Dimana adikmu?" tanya Raden.
"Adik perempuan saya di tahan sama mereka yang memakai topeng badut, alamat markas mereka di jalan melati. " jawabnya.
"Jika orang yang memakai topeng badut yang telah memberikan map kepadanya, pasti mereka anak buahnya Rendi." batin Raden.
"Pasti dia juga ada hubungannya dengan kematian Ziora, jika benar dia ada hubungannya dengan kematian Ziora. Saya pastikan tidak akan memaafkannya, 2 nyawa harus di bayar 2 nyawa." batin Raden.
"Baiklah, aku akan menyelamatkan adikmu. Sekarang kamu dan keluargamu lebih bersembunyi dari mereka." ucap Raden.
"Terimakasih pak, suatu saat nanti saya akan membalas budi atas kebaikan anda." jawabnya sambil berlari menuju ke rumahnya.
"Ikuti dia." perintah Raden.
"Baik pak." jawab anak buah.
Anak buah pun mengikuti pria yang sedang berlari menuju ke rumahnya, sedangkan Raden pun ingin masuk ke dalam mobil.
Dret! Dret! Dret!
Tiba tiba saja ponsel Raden berbunyi dan dia pun melihat ponselnya, jika dia tidak mengenal nomor baru yang menelponnya. Sambungan telpon pun terhubung.
"Siapa?" tanya Raden.
"Apa kau sedang mencari saya?" tanyanya di seberang telpon.
Raden yang mengenal suara yang ada di seberang telpon, dia pun langsung mengepalkan tanganya.
"Rendi, demi 1 wanita persahabatan kita bertiga hancur." ucap Raden.
"Cih! Dulu Olivia tergila gila sama kamu, tapi sekarang tidak." jawab Rendi di seberang telpon.
"Hem... Apa kau yang telah membunuh Kai dan calon istriku begitu pun anak saya di dalam kandungannya?" tanya Raden.
"Wah wah wah, ternyata kamu masih memperdulikan Kai. Tapi Kai sudah di alam neraka dan calon istrimu begitu pun anakmu di dalam kandungannya mungkin sudah tenang di alam neraka" ucap Rendi dengan nada mengejek.
Raden pun mengendus kesal, sedangkan Leon yang melihat tuannya. Dia tidak bisa berbuat apa pun.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣