Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

Keesokan harinya....

 Rose yang terbangun lebih awal, segera bersiap untuk membersihkan dirinya itu. Terlebih sebelum itu, dia mengecek ruangan penyimpanan nya yang masih terlihat sangat kosong, bahkan semua fitur fitur canggih nya belum bisa terbuka, seperti pil ajaib, senjata tajam yang bagus, berserta alat alat lainnnya. Di ruangan penyimpanan nya, tak ada emas, ataupun uang. Semua nya berisi barang barang modern yang dapat di akses, apabila misi misi nya atau level nya terbuka. Jadi rose harus melatih dirinya sendiri, untuk mempelajari beberapa teknik bela diri, untuk bisa membuat dirinya jauh lebih kuat.

Setelah mengecek ruangan penyimpanan nya, rose yang sudah bersiap dan sudah mandi pun langsung bergegas menuju ke luar.

"rose, kau sudah bangun rupanya." ucap selir Merry yang kaget melihat anak nya sudah rapi dan bersih.

 "Ibu, sedang apa ibu disini?" tanya rose yang merasa heran melihat ibu nya berada di dapur.

 "Ibu menyiapkan makanan untuk kita semua. kasihan para bibi bibi itu, pasti mereka kelelahan." ucap nya Tersenyum hangat

 rose berdecak kagum, melihat perubahan selir Merry saat ini. Dia menghela nafas lega, setelah melihat banyak nya perubahan serta sifat sang selir yang kini, jauh lebih baik.

"Ibu, teriak kasih sudah berubah untuk jauh lebih baik. Dan maaf bila ibu harus terlibat saat ini."

"Hei, apa yang kau katakan. bagaimana bisa seorang ibu, meninggalkan anak nya sendirian di luar." ucap nya yang langsung memeluk anak nya dengan penuh kasih sayang. terkadang, kepala nya terasa pusing saat berusaha mengingat masa lalu nya. Entah apa yang terjadi, dia merasa seperti ada yang hilang dari memori ingatan nya.

 Setelah rose ikut membantu menyiapkan makanan, untuk semua orang. Barulah para bibi, bangun dan kaget melihat sang nyonya dan nona muda nya lah yang telah menyiapkan sarapan pagi.

"Selir Merry, maafkan kami yang bangun terlambat." ucap Bibi Anti yang begitu bersalah.

 "Selir Merry, mengapa selir yang membuat sarapan. Seharusnya itu adalah tugas kami." ucap suci.

Bella dan kakak nya juga merasa tak enak, dan merasa begitu sungkan melihat seorang bangsawan harus menyiapkan makanan untuk nya dan untuk yang lainnya.

 "Hei, kalian ini jangan memanggil ku selir. Panggil Bibi atau ibu Merry saja. Aku lebih tua dari kalian bukan. sekarang aku bukan istri kaisar Tinus, lagi. Jadi jangan merasa sungkan ya."

Rose hanya terkekeh kecil, sambil menikmati makanan buatan ibu nya, yang ternyata sangat enak.

"Ayo duduk semua nya. Kenapa kalian berdiri, dan hanya saling memandang!" perintah Merry kepada gadis gadis itu.

"Baik se_ ibu merry." ucap bibi anti yang masih terbata tak percaya.

 "Nah, ayo ambil, dan makan bersama. Mulai sekarang tak ada lagi yang perlu merasa sungkan kepada ku, ataupun rose. terima kasih kalian sudah setia kepada kami, apalagi kepada putri ku rose. sekarang dia adalah satu satunya harta berharga bagi ku. Aku minta maaf, atas perlakuan ku di masa lalu, kepada kalian semua." ucap Merry dengan hati yang tulus.

Bahkan rose tersenyum, dan mata nya berkaca-kaca melihat ibu nya meminta maaf dan berharap kedepan nya akan jauh lebih baik lagi.

****

"Ini toko yang aku beli bu. Dan harga nya juga lumayan." ucap rose yang saat ini sudah berada di depan toko nya itu.

Toko nya belum selesai di renovasi, sehingga seperti nya rose akan mulai bergerak, untuk menyelesaikan toko nya terlebih dahulu.

"Apakah kakak nya bela, sudah mulai membuat baju baju nya?" tanya Merry kepada Bella yang ikut melihat kondisi toko.

"Sudah bibi, kakak sudah mulai membuat nya. Bahkan ada beberapa baju yang sudah mulai hampir selesai."

"Wow, hebat sekali Bella. kakak mu sangat berbakat."

"Kakak memang berbakat bibi, tapi dia tak percaya diri saat ini. melihat kondisi kaki nya yang tak bisa berjalan." ucap Bella dengan sendu dan selalu merasa kasihan melihat kakak nya itu.

"Astaga, kasihan sekali kakak mu Bella. Kenapa tak memanggil tabib untuk melihat kondisi nya?"tanya Merry lagi yang cukup prihatin dengan kondisi bela dan kakak nya.

"Kami tak memiliki uang yang cukup bibi, bahkan untuk makan saja, aku sempat mencuri sebuah roti di pasar."

rose juga mengatakan hal tersebut sebelumnya, sehingga Merry menatap sendu bela dan kakak nya.

"Kau anak yang baik, kakak mu juga orang yang baik. hidup kalian akan berubah suatu saat nanti." ucap Merry sambil mengelus rambut Bella.

"Bibi, terima kasih." ucap Bella dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tak perlu sungkan. Panggil aku ibu Merry, karena kamu juga sebaya dengan putri ku rose.

"Baik ibu." ucap nya yang beruntung bertemu dengan rose, dan ibu nya. Kalau tak ada rose kemarin, mungkin hidup nya tak akan seberuntung ini.

Suci, dan juga Jean berada di rumah. membantu jole menjahit pakaian pakaian yang akan di jual. untung saja suci dan juga jean bisa sedikit menjahit membuat jole merasa senang memiliki teman yang memiliki hobi yang sama. adiknya tak suka menjahit, dan hanya bisa membantu menyusun nya saja.

Hanya Bella, dan juga bibi Anti yang ikut menemani rose dan ibu nya untuk melihat kondisi toko nya itu.

Mereka juga menyusun beberapa barang yang sudah rose beli, di toko perabotan. seperti meja, beberapa gantungan baju. Dan beberapa hiasan bunga beserta lukisan juga rose beli, untuk menjadi desain di dalam toko baru nya itu.

"Rose, ini sangat indah. bagaimana bisa kau memiliki ide yang luar biasa." puji Merry kepada putri nya itu.

"Ibu, aku memang berbakat sejak lahir." ucap nya dengan penuh nada yang cukup tengil.

Bella dan juga bibi Anti terkekeh kecil, melihat rose yang sangat periang.

 Setelah selesai, mendekorasi ruangan di toko itu, barulah rose dan Merry bernafas lega dan tersenyum tak percaya dengan usaha yang mereka lakukan.

"Ini pertama kali nya, ibu merasa senang rose. Bahkan senyum ibu tak pernah luntur." ucap Merry yang menatap putri nya yang duduk di sebelah nya.

Rose tersenyum sambil menggenggam erat tangan ibu nya dengan penuh kasih sayang.

*****

"TOLONG! TOLONG!" indra pendengaran rose sangat tajam, saat mendengar suara teriakan dari kejauhan.

Dengan cepat rose memakai pakaian zirah nya beserta cadar yang menutupi wajah cantik nya itu.

"Bu, aku akan segera kembali. ibu tunggu di toko saja ya."

"Rose, kau mau kemana?" tanya nya yang heran melihat rose yang terlihat sangat panik.

"Ibu, aku ada yang perlu di beli lagi." ucap nya berbohong, dan mengatakan akan membeli beberapa bahan bahan yang diperlukan.

"Biar bibi yang akan, menemani Nona kecil."

"Bibi, aku bisa sendiri." ucap rose menolak bantuan bibi anti, sebab tak mungkin dia membawa bibi anti di situasi yang tak memungkinkan.

"Baiklah, segera kembali ya." ucap Merry yang setuju. Dan sedikit was was dengan putri nya itu.

Dengan cepat, rose berjalan keluar sehingga langkah nya begitu lincah dan membuat Merry tertegun.