NovelToon NovelToon
CEO Gondrong Itu, Suamiku.

CEO Gondrong Itu, Suamiku.

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:69.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: julies

CERITA INI MENGANDUNG 21++. DISARANKAN BIJAK MEMILIH BACAAN!
DISARANKAN JUGA UNTUK TIDAK AMBIL SERIUS CERITA INI. TUJUAN AUTHOR UNTUK MENGHIBUR NGANA SEMUANYA.

Miya Andara, seorang perempuan berkaca mata, berpenampilan sederhana yang bekerja di sebuah perusahaan property terbesar di Jakarta, tidak menyangka akan terjebak di dalam sebuah pernikahan dengan seorang lelaki yang ia temukan dalam kondisi mabuk pada suatu malam.

Bagas Gumilang, seorang CEO perusahaan property besar itu tidak bisa menolak permintaan ayah dan ibunya untuk menikahi Dara saat mereka kedapatan di dalam kamar yang sama.

Bagas yang sudah memiliki kekasih mau tidak mau harus menikahi Dara atas desakan kedua orangtuanya yang terlanjur salah paham.

Akankah keduanya bertahan dalam hubungan tanpa cinta yang akhirnya mengikat mereka dalam pernikahan dadakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinner dan Menginap Di Bandung

Perjalanan ke Bandung hari ini disambut Bagas dengan semangat 45. Dara yang melihat itu jadi aneh sendiri. Tapi ia mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran aneh itu dengan menyibukkan diri memeriksa berkas yang ia bawa.

"Pak Bagas, setelah kunjungan ke cabang perusahan di Bandung, kita langsung pulang kan?" tanya Dara setelah ia selesai memeriksa kelengkapan berkas.

"Ya enggaklah, lo lupa sama perjanjian kita?" tanya Bagas balik.

"Perjanjian apa sih? aku bingung deh, kamu dari kemarin gak berhenti ngingetin aku tentang perjanjian." Dara membetulkan letak kacamatanya.

"Lo pasti pura-pura lupa supaya lo bisa kabur lagi kan? gak bisa, pokoknya sesuai rencana gue lo harus nurut!" balas Bagas semakin membuat Dara kebingungan.

"Pak Bagas semenjak kita menikah, kamu jadi kayak kesambetan. Aku jadi takut." gumam Dara sambil terus menatap suaminya.

"Eh Betty Lapea, kalo lo giniin gue terus, gue beneran bisa kesambet! udah lo diem aja. Pokoknya nurut sama gue, gede pahala lo nurut sama laki." omel Bagas.

Dara memalingkan wajah, malas ia meladeni Bagas yang hari ini entah kesambet setan apa pula. Ia memilih memejamkan mata, sebab perjalanan menuju Bandung masih cukup lama.

Bagas diam-diam memperhatikan Dara yang sudah terlelap. Ada segaris senyum di bibir lelaki tampan itu. Fantasi liarnya mulai bermain, membayangkan Dara sedang bercumbu dengannya di dalam mobil, seperti salah satu adegan dalam video dewasa yang pernah ia lihat.

Bagas menggelengkan kepala. Ia segera mengenyahkan pikiran nakal yang mulai menguasai otak dan Jeki yang mulai bangun lagi.

"Sialan!" Bagas memukul setir, menatap Dara yang tertidur dengan pandangan kesal juga.

Bagas kembali memfokuskan diri menyetir dengan Dara yang masih tertidur. Setidaknya, semakin cepat mereka sampai, maka akan semakin cepat pula Jeki bertemu Nyai.

Kurang lebih tiga jam keduanya sampai. Bagas menatap Dara yang sedang membetulkan kacamata juga rambutnya. Hari ini, Dara tidak membawa ikat rambut seperti biasa jadi rambutnya bebas terurai saat mereka memasuki cabang perusahaan.

Di mata Bagas Dara jadi seksi meski ia sedang mengenakan kemeja yang kebesaran seperti biasa. Bagas jadi tidak fokus saat meeting dan saat menjelaskan di depan para karyawan yang ada di dalam ruangan.

"Pak Bagas, apa Anda memerlukan sesuatu saat ini?" tanya seorang manager di perusahaan itu yang berarti adalah bawahannya juga.

"Ah iya, bisa bawakan saya semangka sekarang juga?"

Dara yang sedang menatap proyektor jadi melongo. Kenapa suaminya itu sekarang jadi suka sekali makan semangka, dan minta dibawakan semangka saat meeting sedang berlangsung pula. Ia jadi memijit kening.

Staff manager segera menghubungi petugas kantin untuk menyediakan apa yang diinginkan Bagas secepat mungkin.

Bagas tersenyum sumringah saat buah itu datang. Ia segera mengambil posisi duduk dengan nyaman dan menikmati semangka yang sudah dipotong dadu itu sementara pak manager menggantikan tugasnya menjelaskan isi materi meeting hari ini.

Selesai dari kunjungan ke cabang perusahaan itu, Bagas mengajak Dara makan di sebuah rumah makan sederhana. Bagas memang lebih suka tempat seperti itu dibanding restoran mewah.

"Pak, kita bakal nginep?" tanya Dara pada Bagas yang sedang asyik menyantap ayam goreng.

"Dara, lo itu gak perlu panggil gue gitu lagian ini kan di luar kantor juga. Risih gue dengernya, berasa gue jadi bapak lo." omel Bagas yang sedari tadi menunggu Dara memanggilnya "mas".

"Ya, tetap aja aku gak enak, Pak, eh Mas."

"Nah, gitu dong. Cakep kan lo kalo begitu." puji Bagas sambil terus makan, Dara sudah merasa tersipu dipuji begitu oleh Bagas.

"Malam ini gue mau ajak lo ke suatu tempat."

"Kemana?" tanya Dara sambil mengerutkan keningnya.

"Ada aja. Ikut aja pokoknya. Gue juga udah siapin baju buat lo."

Dara mengangguk saja lalu kembali menekuni makanannya. Ia makan hingga habis, membuat Bagas tersenyum.

Setelah selesai makan, keduanya kembali meneruskan perjalanan menuju penginapan terdekat.

"Mas, cari penginapan yang biasa aja ya. Aku gak suka hotel-hotel mewah begitu." ujar Dara sambil memainkan ponsel.

"Kenapa? kan biar enak entar." sahut Bagas.

"Gak suka aja, Mas."

"Ya udahlah, terserah lo aja."

Dara tersenyum senang. Mereka tiba di sebuah penginapan sederhana yang terbuat dari kayu kokoh. Di setiap tiang ada lampu hias menambah kesan nyaman.

"Mbak, pesan satu kamar yang paling gede dan lengkap." ujar Bagas pada resepsionist.

"Maaf Pak, pasangan bukan suami istri tidak boleh satu kamar." kata resepsionist terdengar begitu menyebalkan di telinga Jeki yang sudah puasa lebih dari satu bulan.

"Kami suami istri kok Mbak." sahut Bagas cepat.

"Bisa tunjukkan kartu identitas Ibu dan Bapak?"

Bagas menunjukkan kartu identitas yang belum berubah status itu. Begitu pula Dara.

"Nah kan." Sang resepsionist tersenyum penuh kemenangan.

"Sumpah Mbak, saya sama dia pasangan suami istri. Buat apa juga saya bohong. Ra, lo bantu jelasin dong." desak Bagas pada Dara yang malah terlihat sangat bersyukur akan hal itu.

"Maaf ya Pak, karena Bapak gak bisa tunjukkan bukti jadi saya terpaksa hanya bisa memberi dua kamar berbeda." Resepsionist itu menangkupkan kedua telapak tangan sebagai permohonan maaf.

"Yaa gimana sih Mbak, gak ketemu-ketemu Jeki sama Nyai kalo begini. Tolong deh Mbak, dibisain gitu tar saya kasih uang lebih." Bagas berusaha mengubah pendirian perempuan itu.

"Maaf pak sekali lagi tidak bisa."

Bagas mendecak kesal. Ia mengalihkan pandangan pada Dara yang sudah terkikik geli sedari tadi.

"Silahkan ini kunci kamarnya. Kamarnya bersebelahan ya pak, karena hanya kamar itu yang kebetulan masih tersisa."

Bagas menerima kedua kunci itu dengan kesal. Tapi, ia tentu tidak akan kehabisan akal. Bagaimanapun Jeki dan Nyai harus segera dipertemukan. Tidak boleh tidak!

"Nih kunci lo, nih baju lo. Jam tujuh malem gue tunggu lo di sini. Dandan yang cantik, jangan bikin malu gue." Bagas menyerahkan semua barang itu pada Dara yang segera menerimanya.

"Iya, makasih ya Mas Bagas ganteng. Aku masuk dulu, Mas." ejek Dara lalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Bagas yang sudah kesal setengah mati.

"Dewa bokep, kali ini gue cuma minta lo bikin Betty Lapea itu lupa ngunci pintu. Please please bantu gue yang ganteng ini." Bagas bergumam pelan sebelum masuk ke kamarnya sendiri.

Dara mematut penampilannya di cermin. Ia agak ragu melangkah keluar sebab penampilannya jadi berubah jauh saat ia mengenakan dress panjang yang ternyata press body berwarna hitam itu.

"Buat apa sih Mas Bagas kasih baju ini ke aku?" Dara bergumam kesal sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Ia mematut penampilannya yang natural tapi tampak anggun dan elegan itu berulang kali. Make up tipis juga dengan rambut tergerai indah semakin memperindah dirinya.

"Aku jadi deg-degan." Dara bergumam lagi. Tadinya ia ingin meletakkan kacamatanya, tapi ia urungkan. Maka ia memakai lagi benda itu.

Tok tok tok

Pintu kamarnya terdengar diketuk.

"Dara, lama banget sih." Suara menyebalkan milik buaya gondrong membuat Dara segera melangkah menuju pintu.

Ia menarik nafas lalu membuka pintu itu perlahan. Bagas menatapnya terpanah. Seperti ada emoticon lope lope di matanya.

"Mas, aneh ya? aduh... aku ganti baju aja ya." Dara segera berbalik tapi Bagas menahan langkahnya.

"Enggak, lo cantik. Ayo berangkat." Ia mengulurkan tangan meminta Dara menyambutnya.

"Kita kemana?" tanya Dara sambil terus menggamit lengan Bagas.

Bagas jadi dag dig dug tak menentu.

"Eehhmmmm, ke apotik." sahut Bagas.

"Ngapain ke apotik pake baju bagus begini?"

G**ue mau beli obat perangsang ! kata Bagas hanya di dalam hati.

"Lagain lo bawel banget, udah ikut aja." omel Bagas. Dara jadi keki lagi.

"Nyebelin banget sih kamu ini!"

Selama dalam perjalanan menuju tempat tujuan baik Dara ataupun Bagas jadi sama-sama diam. Namun, Dara memekik tertahan saat mereka sampai. Benarkah Bagas mengajaknya kencan malam ini?

Dara melewati halaman sebuah restoran yang sudah Bagas sewa untuk mereka dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak kagum, jalan menuju meja mereka penuh dengan taburan kelopak mawar merah juga lilin yang disusun rapi. Nampak sekali Bagas sudah mempersiapkan semua ini.

"Mas??" Dara meminta penjelasan.

"Ayo duduk." ajak Bagas sambil tersenyum.

"Ini beneran?"

"Kalo bohong ngapain gue ajak lo ke sini sih?"

"Makasih ya Mas. Aduh, aku baru sekali ini diajakin begini." Dara memekik senang.

"Emang sama pacar lo gak pernah?"

"Aku gak pernah pacaran, Mas." Dara tertunduk malu, tapi dalam pandangan Bagas kok jadi imut begitu?

"Jadi gue yang pertama ya?" tanya Bagas, Dara mengangguk.

Makanan mereka sampai, pelayan juga menuangkan minuman khusus untuk keduanya. Dara makan dengan tenang sementara Bagas tidak melepaskan pandangannya sedetik pun.

"Kenapa Mas? aku jadi malu dilihat begitu." ujar Dara.

"Ra, please kali ini lo ngertiin gue. Gue pengen kita ngomongin ini sekarang."

"Tentang apa Mas? masalah pekerjaan?" tebak Dara.

"Enggak, ini tentang kita berdua. Tentang lo sama gue." Bagas menghentikan kalimatnya sesaat. Ia jadi gugup. " Ra, lo ngerti gak sih kalo pasangan suami istri itu mesti ngapain aja?"

"Ya masakin suami, beresin rumah." sahut Dara

"Selain itu?"

"Ehmmm... layanin suami di... ehhhmmmm di... udahlah Mas Bagas kenapa bahas beginian?" Dara berusaha menghindari pembahasan sensitif itu.

"Di ranjang. Gue butuh itu Ra." ujar Bagas serius. Dara memalingkan wajah, tapi ia kembali menatap Bagas saat Bagas meraih kedua tangannya dan menggenggam jemarinya.

"Mas Bagas..."

"Ra... Please."

"Nggak, maaf Mas, aku gak bisa."

Dara tiba-tiba berdiri, meninggalkan Bagas juga suasana romantis yang telah ia persiapkan, Dara pergi dengan taksi.

Bagas menendang batu dengan kesal kemudian secepat mungkin menyusul Dara yang sudah melesat bersama supir taksi.

1
Nur Aeni Mustopa
ya Alloh sakit perut🤣🤣🤣
Nur Aeni Mustopa
😁😁😁🤣
Sunarmi Narmi
Istri CEO BOSBesar Baju mirip tirai /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Tobyatt punya piaraan KEPO repot jg..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Hidup dibikin Ruwet ya ini...komunikasi dn kejujuran hrs jdi sarat nikah...mereka sama" gedein EGO..dah tau Susu nya Gede Ego jg digedein..yo Beratt yo Besty...HIDUP SDH RUMIT JANGAN DIBIKIN RUWET /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Jangan berkhayal...ini sdh bikin otakku mrledak Thor..bayangin lgi Pus Up Tmpat tidur Jebolll /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
Sunarmi Narmi
Anjirrrrr Main tuh ama sabun.../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
manggamuda
akhirnyaaaa nemu ni novel dlu tuh pernah baca tp kehapus di perpustakaan aku nya, eh ketemu dehh udh dari lama pengen baca ulang. Nyari nyari tapi lupa judul alhasil scroll sampe bawah bgt inii setengah jam lebih baru ketemu ini ini novel.

Mana yg aku inget cuman nama peran laki lakinya aja pokoknya namanya Bagas, trus istrinya sekretaris dia.

Yahh pokoknyaa senenggg bgtttt akhirnya ketemu sama novel ini, udah pengen baca ulang dari tahun kemarin tapi ga ketemu mulu.
Rahmah
🤣🤣🤣
Rahmah
😂😂😂
Rahmah
dasar bagas gelo di otaknya cuma ada 😄
Rahmah
di tunggu kebucinan bagas thor
Rahmah
yakin di bsgas jd playboy insaf setelsh nikah sama dara
Rahmah
playboy ketemu macan betina 🤣
Rahmah
bagus dara kamu harus lbh galak dari bos kamu yg playboy itu jgn mau di tindas
Mus Rifah
bisa jamuran bagasnya nanti kalo gak dikasih jatah
budak jambi
lumph seumur hidup jd sampah dunia aja tu ratih wanita licik
budak jambi
wanita sok korban jd senjata untk dapeti apa yg dia mau tu ratih.licik
Nuryati Yati
Bagas mantu idaman👍
Nuryati Yati
🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!