NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Untuk Hito

Cinta Terakhir Untuk Hito

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Namanya Rahayu yasmina tapi dia lebih suka dipanggil Raya. usianya baru 17 tahun. dia gadis yang baik, periang lucu dan imut. matanya bulat hidungnya tak seberapa mancung tapi tidak juga pesek yah lumayan masih bisa dicubit. mimpinya untuk pulang ketanah air akhirnya terwujud setelah menanti kurang lebih selama 5 tahun. dia rindu tanah kelahirannya dan diapun rindu sosok manusia yang selalu membuatnya menangis. dan hari ini dia kembali, dia akan membuat kisah yang sudah terlewatkan selama 5 tahun ini, tentunya bersama orang yang selalu dia rindukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25_Baku Hantam

" CUNGKRING SEMANGAT!" Itulah teriakan Raya untuk yang ke sekian kalinya. Para siswa lain yang ikut berkumpul dengannya hanya bisa mengerutkan kening, tidak tahu siapa yang sedang gadis itu beri semangat. Kecuali Gita, gadis tomboy yang sedari tadi menjitak bahkan menyentil kening Raya, karena dia telah berkhianat dari kelasnya. Menurut Gita.

" Dirga. Dirga. Dirga. Bukan si biang kerok." Omel Gita gemas. Raya memeletkan lidah " Sama aja, Elek." Gadis itu kembali berteriak menyerukan nama Hito dengan panggilan kesayangannya.

" GO DIRGA GO DIRGA!" Gita pun tak mau kalah. Tangannya membekap mulut Raya yang salah mensupport orang. Nyari mati. Saat ini mereka tengah menyaksikan pertandingan basket antara kelas XII IPA 1 DAN XII IPA 2. Dimana kedua tim itu di ketuai oleh Dirga dan Hito. Dan kini mereka tengah berada di pihak kelas mereka tapi Raya menyemangati kelas lawan. Shitt. Otak Raya perlu di cuci.

" Tangan lo pait. Pihhh." Raya mengusap bibirnya kasar, sedangkan Gita memeletkan lidahnya mengejek temannya itu.

" Ya ya terus terus. Yess. Yeeee" Gita bersorak gembira saat Dirga kembali mencetak poin. Pertarungan itu terlihat sengit, sangat sulit untuk memasukkan bola kedalam ring. Hito tak mau kalah, kakinya yang panjang berlari cepat, menggocek lawannya dan merebut bola dari lawannya.

Dan

" Yess." Kali ini Raya yang bersorak gembira. Hito berhasil melewati Dirga dan memasukkan bola" Cungkring The Best!"

Dengan wajahnya yang penuh peluh, keringat yang membasahi bajunya  rambut yang basah karena keringat membuat paras tampannya membuat fans girlnya berteriak histeris meneriakkan namanya. Kedua sudut bibirnya berkedut, mengukir bulan sabit di wajah dinginnya membuat para Adek gemes meleleh seperti cokelat yang di panaskan.

" KYAAAA!" Raya melompat lompat kecil di tempatnya. Hito kembali meraih point membuat kelasnya lebih unggul.

" Penghianat lo!"

" Bodo. Wlekk!" Merasa puas melihat wajah Gita yang kesal Raya terkekeh pelan. Dia merangkul bahu temannya itu, mengapit kepala temannya tepat di apitan tangannya.

" DIRGA SEMANGAT!" Teriak Raya " Noh udahkan?!"

" Plin plan Lo. Masa iya dua duanya lo semangatin?"

" Lo tuh ya? Serba salah banget jadi gue kayaknya. Nih rasain nih!" Raya semakin mengapit kepala Gita membuat Gadis itu berontak.

" Raya. Oii. Bau keringet lo!"

" Biarin!" Raya terus menjahili Gita, mengalihkan matanya dari pertandingan. Sampai bunyi peluit dan sorakan kegaduhan dari lapangan basket membuat pergerakannya berhenti.

" Mau lo apa huh?" Dirga mendorong Rian sampai pria itu tersungkur. Ciko lekas membantu Rian bangkit dibantu oleh teman se-timnya.

" Nggak usah main tangan." Hito maju menghadap Dirga. Keduanya berhadapan, saling menatap satu sama lain. Dirga membuang wajahnya lalu kembali menatap Hito dengan satu sudut bibir yang tertarik keatas.

Dirga maju satu langkah membuat jarak diantara mereka semakin tipis. Netra hitam Hito tak mungkin terasa terintimidasi dengan tatapan sinis dari Dirga. Gelar berwajah dingin sudah dia dapatkan dari dulu. Jadi sejauh mata memandang tatapan Hito lah yang lebih mendominasi.

" Pengecut." Ucap Dirga membuat Hito melayangkan satu bogeman mentah pada wajah Dirga. Pria itu oleng dari posisinya hampir tersungkur jika Dirga tidak cepat menyeimbangkan tubuhnya.

Cairan merah itu merembes dari sudut bibir Dirga, membuat luka yang memperlihatkan daging sudut bibir Dirga " Brengsek!" Umpat Dirga tak terima. Dia balik menyerang dan memukul wajah Hito. Namun Hito dengan cepat mengelaknya sehingga pukulan itu tidak mengenai wajahnya.

" Ck. Cuma segitu kemampuan lo huh? Cihhh. Lo bahkan nggak pantes buat jadi kapten dari tim lo sedangkan lo nggak bisa ngelindungin diri lo sendiri!"

" Sudah cukup gue nahan emosi gue selama ini. Dan kali ini gue udah kehabisan kesabaran." Dirga kembali maju. Mengepal kuat tangannya membuat sebuah kepalan. Urat uratnya menonjol, bahkan buku kukunya memutih dengan gemerletukan pada giginya.

BUGH

BUGH

Hito dan Dirga saling baku hantam. Keduanya saling memukul dan menendang. Cairan merah tak hanya keluar dari sudut bibir Dirga saja, tapi kini cairan amis itu merembes dari sudut bibir Hito juga.

Karena permainan itu di langsungkan diwaktu istirahat. Tidak ada guru yang mengontrol atau memimpin permainan basket kali ini. Penuhnya para penonton dari berbagai kelas membuat lapangan itu di kelilingi para siswa dan siswi. Raya dan Gita tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi. Karena tadi mereka menonton di kursi paling belakang. Para siswa sudah mengerumungi perkelahian itu membuat Gita dan Raya bertanya tanya, sebenarnya apa yang sedang terjadi.

Gita terus berusaha membelah lautan manusia itu, tangannya menggenggam erat tangan Raya agar tak lepas darinya. Setelah keduanya berhasil menginjakan kaki di lapangan basket mata Raya langsung membulat. Hito tengah menindih Dirga Dengan tangan yang siap memukul kembali wajah pria itu.

Bukan itu saja anggota kedua tim itupun ikut terlibat perkelahian seperti Rian dan Ciko yang kini tengah adu jotos dengan Sam  dan Lucky temen Dirga yang menjadi anggotanya juga.

" Lo pikir selama ini gue diem gue takut sama lo? Cih bahkan dengan mendengar nama lo saja tangan gue udah gatal pengen ngerusak wajah lo yang so alim ini!" Hito mencengkram kerah baju Dirga dengan kuat. Dirga tersenyum kecut, terkekeh pelan membuat Hito semakin tersulut emosi.

" Nggak ada yang lucu Brengsek!"

BUGH

"ARRGG" Hito dan Dirga membulatkan matanya saat mendengar sebuah bongeman kuat yang menghantam sesuatu. Dan ringisan itu membuat kedua mahluk sejenis itu segera tersadar apa yang sedang terjadi.

"RAYA!!" Gita yang baru saja kembali dari ruang guru melaporkan apa yang sedang terjadi segera berlari saat menyadari kesadaran Raya akan menghilang. Sebuah balok menghantam keras punggung mungilnya. Tangannya yang berpegangan pada bahu Hito tiba tiba mengendur, matanya yang terbuka mulai berkedip perlahan. Dirga yang berada tepat dibawah tubuh Hito merafalkan namanya membuat Hito semakin membulatkan matanya.

" Ray, Rayaa." Gita mengambil alih tubuh Raya yang tak sadarkan diri dan hampir terjatuh. Hito segera bangkit dari posisinya, melihat panik kearah Raya yang kini tak sadarkan diri.

" Ray please buka mata lo, Raya." Gita terus menepuk pipinya berharap Gadis itu membuka matanya.

" Brengsek. Gue nggak akan lepasin Lo, kalo sampai terjadi sesuatu sama Raya." Teriak Gita pada orang yang baru saja menghantam punggung Raya dengan balok.

" Dia yang mau jadi pahlawan kesiangan dan itu resiko yang harus dia terima!" Balas Jihan orang yang baru saja ingin menyerang Hito namun Raya yang menjadi korbannya.

" Lo!" Hito mengepalkan tangannya. Dadanya kembang kempis, semakin tersulut emosi saat mengetahui siapa pelaku yang membuat Raya tak sadarkan diri. Tapi sebelum Hito memberi pelajaran pada gadis itu, Dirga terlebih dulu membawa Jihan menjauh dari kerumunan. Hito ingin mengejar tapi cekalan di tangannya membuat pergerakannya terhenti.

" Lepasin gue brengsek!" Hito terus berontak membuat Rian dan Ciko kewalahan dibuatnya.

" Kita urus dia nanti. Lebih baik kita bawa Raya ke Rumah Sakit dulu." Mendengar nama Raya pikiran Hito mendadak kosong. Amarahnya, kekesalannya, kebenciannya semuanya menghilang dengan sekejap. Detik berikutnya pikirannya fokus pada satu titik, yaitu kondisi Raya.

Hito berbalik, melihat Ara yang masih tak sadarkan diri. Nathan tersungkur terpeleset karena terkesima untuk segera sampai pada Raya " Nduut. Hey bangun. Buka mata Lo!"

" Nduut Lo denger gue kan?" Hito semakin panik saat Tak ada respon dari Raya, Suaranya mulai memelan, tatapan matanya yang dingin dan tajam pun berubah menjadi sendu.

Hito membawa Raya kedalam pelukannya, lalu membawa Raya menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Langkahnya sangat cepat meninggalkan orang orang di belakangnya. Ekor matanya tak mau lepas darinya, matanya masih menelisik wajah tenang Raya yang terlihat seperti sedang tidur panjang.

Please jangan tinggalin gue untuk yang kedua kalinya......

1
Hatus
Padahal jalan masih luas tapi sukanya lewat jalan yang sempit kayaknya memang suka cari perhatian.😑
Celeste Banegas
Wow, aku suka banget dengan kejutan di tiap chapternya. Keren! 🤯
OsamasGhost
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!