Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.
Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.
Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pyo Myung Sik
"Disini dikatakan, penangkapan terjadi diatas sebuah kapal, di kapal itu di temukan banyak tanaman langka yang sangat berharga milik negara kita terutama yang adalah Ginseng Merah asal gunung baekdu yang sangat langka. Kapal itu berisi orang-orang asing dengan kulit pucat, berambut pirang juga bermata biru, hijau atau abu. Di perkirakan mereka adalah orang asing dari Barat. Yang hendak membawa kabur tanaman-tanaman langka milik Joseon dan berniat menjualnya di negara mereka secara ilegal. "
Jun Hwa membaca apa yang tertulis di buku itu secara seksama.
"Lalu siapa yang pertama kali menemukan kapal bermuatan orang-orang asing dari barat itu? "
Si Woo bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"Pyo Myung Sik, perwira polisi Joseon. Bukankah dia adalah pria yang dikabarkan menghilang dari 15 tahun yang lalu. "
Jun Hwa merasa ada yang janggal.
"Dia saksi mata kunci, tapi menghilang setelah 5 tahun kasus penangkapan itu. "
Si Woo memasang wajah menelisik.
Jun Hwa kembali membaca tulisan di lembar itu.
"Pyo Myung Sik melaporkan hal itu pertama kali pada, nahhh benar dugaan ku Bong Ji Hun. Saat itu dia menjabat sebagai kepala pengawal. Dan sayangnya catatan itu berakhir dengan Bong Ji Hun. Tapi tidak apa-apa yang penting kita telah menemukan satu tidak bahkan dua nama. "
Jun Hwa sedikit lega karena telah menemukan sebuah informasi yang penting walau sangat sedikit.
"Berarti kita tetap harus mencari tahu tentang Pyo Myung Sik itu. Baru semuanya akan tersusun"
"Kau benar Si Woo.."
Jun Hwa setuju dengan yang dikatakan Si Woo.
"Hoaaaammmmm, besok saja kita lanjutkan kawan-kawan.. aku sangat mengantuk. lagipula besok kita harus merapikan anak-anak ayam yang baru menetas kan"
"Si Wan benar, Jun Hwa kita harus istirahat"
Si Woo bangkit lalu berjalan ke arah ranjangnya yang berada di sebelah Jae Gil, Si Wan berjalan ke ranjangnya di sebelah Si Woo dan Jun Hwa berjalan ke arah ranjangnya yang paling dekat dengan pintu.
Sebelum itu Jun Hwa ragu antara mematikan lampu atau tidak, karena dia tidak bisa tidur dengan lampu yang mati. Tapi melihat teman-teman nya yang tampak tak nyaman akhirnya dia mengalah.
Setelah beberapa saat suasana sangat hening, hanya terdengar suara daun-daun dan bunga yang tertiup angin. Jun Hwa berusaha tidur dengan nyaman tapi setiap dia akan mulai terlelap. Bayangan masalalu tentang kebakaran itu kembali menghantuinya. Membuat Jun Hwa terbangun dengan Jantung yang berdegup kencang, Tubuh yang dibanjiri keringat dan dada yang sesak.
Jun Hwa berusaha mengatur nafasnya, dia mengusap wajahnya frustasi. Bayangkan selama 15 tahun dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Akhirnya Jun Hwa memutuskan untuk keluar kamar dan berjalan-jalan sebentar agar rasa kantuk menyerangnya.
Jun Hwa merapikan pakaian tidurnya, lalu bangun dari ranjangnya dan berjalan keluar. Tanpa dia sadari Jae Gil sebenarnya terjaga. Dia tahu Jun Hwa tidak bisa tidur tanpa cahaya. Namun, dia memutuskan untuk tidak mengganggu Jun Hwa dan membiarkan nya keluar sendirian. Jae Gil mengetahui semua tentang Jun Hwa dari ayahnya, saat ayahnya meminta Jae Gil menemani Jun Hwa menjalankan misi dari raja. Jadi Jae Gil tau, Jun Hwa takut pada Api dan ruangan yang gelap.
"Siapapun yang mengalami hal sepertinya pasti akan tersiksa seumur hidupnya. "
Jae Gil kembali menutup matanya.
