ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 Bertarung
Di sebuah tempat, seorang wanita berjalan menuju Pulang ke rumah nya. Namun di pertengahan jalan sesuatu terjadi pada nya.
"Hihihihi!!"
Sontak membuat dirinya terkejut dan ketakutan dengan suara yang menyeramkan itu, rupanya dia adalah Rania yang baru pulang menemui Elora. Dengan ketakutan yang luar biasa Rania berlari sekencang mungkin, Rania berharap akan segera sampai di rumah. namun sosok menyeramkan itu tiba tiba tiba sudah ada di hadapannya, seketika Rania berteriak histeris dengan sosok itu yang rupanya Valerie yang sengaja menakuti Rania.
Pasalnya Valerie kesal dengan ucapan Rania yang telah menghina Elora, karena bagi Valerie kelompok Elora orang yang sangat baik.
Setibanya di rumah Rania langsung meringkuk di kamar nya, sang suami yang melihat istrinya ketakutan bergegas menghampiri Rania yang ada di dalam kamar.
"Kamu kenapa?"Tanya pak Sudirman heran.
"Hiks....hantu...."Lirih Rania yang membuat pak Sudirman heran.
"Tadi aku ketemu hantu mas..."Ujarnya lagi.
"Apa apaan sih! Sana buatkan aku makan, aku lapar!"Ucap pak Sudirman yang tidak percaya dengan istri nya.
"Iya..."Angguk Rania yang langsung pergi ke dapur. tapi tiba tiba suara dering ponsel pun terdengar, sehingga membuat mereka bergegas ke suara ponsel mereka.
"Hallo..."Ucap Rania yang menempelkan benda tersebut di pipinya.
"Hallo ibu...ini Nia Bu..!"Seru Nia yang ada di sebrang telepon. Sontak membuat keduanya bahagia karena sang putri telah memberi kabar untuk mereka lagi.
"Kamu baik baik saja kan? Ibu khawatir pada mu nak."Ujar Rania yang tersenyum bahagia.
"Aku baik baik saja Bu...maaf ya Bu..Nia baru bisa menghubungi ibu..."Ucap Nia pelan.
Tapi tiba tiba Rania dan pak Sudirman terkejut, saat mendengar suara desahan dari Nia. Pak Sudirman Langsung mengambil alih ponsel di tangan Rania, untuk menanyakan apa yang sedang Nia lakukan di sana. akan tetapi Nia beralasan pada keduanya jika dia sangat capek berkerja seharian.
Pada akhirnya pak Sudirman pun percaya dengan putrinya yang tidak mungkin melakukan hal sekeji itu.
...******...
Di posisi Elora, di sore harinya Elora mengajak Marco ke sebuah tempat. Yang dulunya sering dia datangi. Awalnya Marco kesusahan memanjat tebing yang sangat tinggi itu, namun dengan hati yang tekat akhirnya Marco berhasil menyusul Elora yang sudah ada di atas tebing.
"Wow!"Ucap Marco yang terpesona dengan keindahan alam yang ada di hadapannya itu.
"Ini tempat paling nyaman untuk ku, jika aku bersedih aku akan mendatangi nya!"Ucap Elora yang mendekati tempat duduknya dulu.
"Ini bagus banget sumpah!"Ujar Marco yang benar benar terpesona dengan tempat ini.
Keduanya pun berbincang bincang satu sama lain, bahkan Marco juga menceritakan pada Elora kisah hidupnya yang tak kalah tragis nya.
Singkat waktu keduanya memutuskan untuk pulang, tapi tiba tiba Elora terpeleset yang membuat Marco dengan sigap menahan tubuh Elora agar tidak terjatuh ke bawah tebing.
Seketika keduanya saling bertatapan mata dalam waktu yang lama, entah setan apa yang merasuki keduanya sehingga melakukan ciuman panas. Ciuman itu pun berlangsung cukup lama yang membuat Elora malu dan Marco yang cengar cengir.
Beberapa menit kemudian keduanya pun pulang, akan tetapi di pertengahan jalan keduanya merasakan aura jahat. Dan benar saja jika ada seseorang yang sedang mengawasi mereka, Elora yang penasaran bergegas mengejar orang itu yang menjauhi mereka. Marco yang tidak bisa secepat Elora hanya bisa berlari sekuat mungkin untuk mengikuti Elora pergi.
Bukk!
Elora menendang seseorang itu hingga terpental ke tanah, orang itu pun bangkit dan melawan Elora. Pertarungan sengit pun terjadi, Elora di buat Heran dengan kekuatan orang yang sedang bertarung dengan nya. Seperti bukan manusia biasa.
Bruuhh!
Elora terpental beberapa meter akibat tendangan musuhnya, akan tetapi Marco datang yang langsung menolong Elora untuk melumpuhkan pria yang telah menyerang Elora.
Bukk!
Bruuh!
pria itu pun terjatuh pingsan, akibat pukulan dari Marco yang mengenai titik kelemahannya.
"Kamu tidak apa apa kan?"Tanya Marco lembut.
"Aku tidak apa apa.."Geleng Elora cepat.
Elora yang penasaran bergegas mendekati pria itu, tapi tiba tiba suara serigala nya membuat Elora terdiam.
"Hati hati tuan, Dia bukan orang biasa! Saya merasakan aura yang berbeda di dalam tubuhnya!"
"Kita bawa pulang dia!"Tegas Elora yang membuat Marco mengangguk mengiyakan.
Akhirnya keduanya sampai di rumah, teman teman Elora hanya bisa terdiam kala melihat seseorang yang Elora dan Marco bawa pulang. Elora menjelaskan kepada mereka semua jika pria itu barusan telah menyerangnya. Elora berharap jika ada petunjuk pada pria itu tentang kematian keluarganya dulu.
Malam pun tiba, Elora dan teman temannya memutuskan untuk beristirahat. tapi tiba tiba pria yang mereka sekap tersadar, sehingga membuat mereka bergegas menghampiri pria tersebut.
"Lepaskan aku!"Tegasnya yang menatap marah kearah mereka semua.
"Siapa kamu? Enak saja main suruh suruh!"Ucap Avin enteng.
"Lepaskan aku brengsek!"Makinya lagi.
"Lepaskan aku atau kalian akan mati di tangan mereka!"Tekan pria itu yang menatap tajam kearah Elora, tapi tiba tiba mata batin pria itu terbuka. Betapa terkejutnya iya saat melihat langsung jika kalung yang sedang mereka cari ada di leher Elora.
"Kau..."lirih pria itu lagi.
"Kenapa?"Elora tersenyum miring.
"Dia telah menemukan keberadaan ku tuan!"
"Kalung tuan!"
Sontak membuat Elora terdiam beberapa detik, Elora yang sangat penasaran dengan pria di hadapannya. Bergegas menekan kepala pria itu untuk mencari sesuatu, tapi anehnya Elora tidak dapat menembus ke masa lalu pria itu.
"Siapa kau sebenarnya?"Tanya Elora dingin.
"Hahaha!"Tawa pria itu pecah saat melihat wajah kebingungan Elora, lalu iya berkata.
"Ternyata Kamu masih bodoh! Percuma kamu memiliki nya jika kamu belum mampu menguasai semua nya!"Ucap nya yang tertawa terbahak bahak.
Bukk!
Bukk!
Marco yang tidak terima menendang pria di hadapannya hingga tersungkur ke lantai, Marco menatap tajam kearah pria yang tengah mereka sekap.
Pada akhirnya mereka meninggalkan pria itu yang merintih kesakitan.
...*******...
Di tempat lain, ketua yang mendapatkan informasi jika salah satu anak buahnya tertangkap pun marah besar.
"Cepat cari dan bunuh dia!"Tegas ketua yang membuat mereka terkejut, Namun bergegas mengerjakan apa yang di perintahkan oleh ketua mereka. Rupanya ketua memerintahkan mereka untuk membunuh anak buahnya yang tertangkap oleh kelompok Elora, agar tidak ada informasi yang bisa mereka dapatkan.
"Kau ingin bermain dengan ku rupanya!"Ucap ketua yang mengepalkan tangannya.
"Aku bersumpah kamu akan mati di tangan ku!"Tekan nya lagi yang sangat berambisi untuk mengambil kalung di tangan Elora.
Rupanya pria itu sudah mengetahui jika kalung itu ada di tangan Elora.
"Aku akan membunuh keturunan mu itu!"Tegasnya lagi.
Usut punya usut pria itu lah yang telah membunuh keturunan yang memegang Kalung itu, namun tanpa sepengetahuan nya jika masih ada keturunan mereka yang berhasil di bawa lari oleh orang yang baik hati. ternyata dia adalah nenek Elora yang kini sudah meninggal dan mewariskan kalung itu untuk Elora.
...******...
Gedubrakkk
Sontak membuat mereka terkejut dengan suara yang berasal dari luar, mereka yang sedang sarapan pun bergegas mengecek nya yang ternyata pria yang mereka sekap sedang sekarat.
"Tolong... tolong...."Lirihnya yang meminta tolong pada Elora dan kawan kawan.
Elora yang tidak ingin informasi nya menghilang, bergegas menyalurkan energi nya untuk mengobati pria itu dari dalam.
Beberapa menit kemudian pria itu pun membaik, Marco sempat heran pada Elora yang menolong pria itu. Namun setelah Elora menjelaskan mereka akhirnya mengangguk mengiyakan.
"FIFI."panggil Elora pelan.
"Iya..."Angguk FIFI cepat.
"Obati dia ya!"Ucap Elora yang di angguki patuh oleh FIFI.
Akhirnya pria itu pun di bawa masuk kedalam rumah oleh FIFI dan Avin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...