NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Konflik etika / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Tolong jangan sentuh saya, Pak." Ucap seorang gadis cantik berkacamata bulat dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu terisak pilu ketika mahkota yang selama ini dijaga, direnggut paksa oleh seorang dosen.

Azura Saskirana seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di ruang perpustakaan di malam hari yang sepi ditengah hujan badai. Zura hari itu memang sengaja ingin menyelesaikan skripsinya yang tinggal sedikit lagi selesai. Disaat bersamaan hujan turun dengan lebat disertai angin, membuat dia enggan beranjak. Karena tempat kostnya terletak lumayan jauh dari kampus, jadi dia memutuskan untuk menunggu hujan reda baru akan pulang itupun dia masih harus berjalan kaki.

Garvin Reviano Agler, seorang dosen yang sudah lama menduda dan berhati dingin setelah pernikahan dengan wanita yang dicintainya gagal karena wanita itu lebih memilih pergi untuk mengejar karir. Malam itu Garvin dijebak oleh dosen wanita yang terobsesi dengannya dengan minuman yang sudah dicampur obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendarahan

"Ouh..." Lenguhan manja terdengar memenuhi kamar mewah di atas kasur empuk yang besar.

"Masshhh... Akuuhhh... Mauuhhh... Sampaiihhh..." Jerit seorang wanita sambil meremas sprei bermotif bunga mawar merah yang cantik.

"Barenggannnhhh sayangghhh... Ahhh..." Seperti tidak mau kalah, sang pria pun mengeram merasakan nikmatnya surga dunia dengan istri sah yang paling dicintainya.

Setelah tiga bulan lebih merenovasi, akhirnya hunian impian pasangan mantan dosen dan mahasiswi ini tampak begitu megah dan mewah. Meskipun pilar-pilar kuno dan jendela besar khas rumah jaman dahulu masih dipertahankan guna tetap menjaga keestetikan rumah peninggalan orang tua Zura. Kamar utama milik pasangan ini pun terlihat elegan serta hangat.

Kehamilan Zura sudah berumur lima bulan lebih, tepatnya kurang seminggu lagi sudah enam bulan. Perut Zura terlihat semakin membesar, karena kehamilan kembar membuat kandungan seperti sudah siap lahir ke dunia.

"Kamu capek sayang?" Tanya Garvin sambil mengelus perut istrinya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

"Capek, tapi aku mau lagi."

Sebuah kalimat yang sama sekali tidak disangka oleh mantan duda karatan. Istrinya minta sesuatu yang jarang sekali terjadi, biasanya hanya dia yang selalu inisiatif meminta lebih lagi dan lagi. Belum selesai dengan pemikirannya, ternyata tangan mungil itu sudah bergerak aktif di tubuhnya. Garvin mengeram saat miliknya diremas dan diurut lembut.

"Ouhh... Sayangghhh... Apaahhh yanghhh kamu lakukannhh... Ahhh..." Teriak Garvin karena Zura men jilat tongkat saktinya bagaikan lolipop jumbo yang nikmat.

"Mas terlalu banyak melamun, padahal aku sedang ingin lagi disentuh." Usai mengucapkan kalimat merajuk, Zura semakin ganas dalam mengekspresikan hasratnya.

Setelah puas bermain dengan mulutnya, Zura langsung memasukkannya ke lobangnya.

Jlebbb

"Auhh... Nikmathh... mashh..." Zura bergerak liar naik turun di atas tubuh sang suami. Sementara itu Garvin hanya pasrah menikmati pelayanan sang istri yang tidak biasa. Tubuh sexy terlihat nyata di hadapannya. Dua gundukan kenyal yang semakin besar dengan kacang almond yang mengeras membuat Garvin tidak tahan untuk langsung melahapnya.

"Mashhh...Ouhh..." Pekikan manja dari Zura membuat Garvin semakin semangat memainkan puncak gunung itu dengan lidahnya. Karena perut Zura yang sudah sangat besar membuat pergerakan wanita hamil itu sedikit terbatas.

Permainan kenikmatan akhirnya selesai setelah lima ronde dengan Zura sebagai pemimpin. Zura terlihat sangat puas, sementara Garvin melongo tak percaya.

Setelah puas, Zura tertidur lelap disamping Garvin. Jejak lelah terlihat tapi senyum bahagia membingkai indah wajah cantik mantan mahasiswinya itu.

"Mungkin karena pengaruh hormon kehamilan, membuat Zura menjadi penuh gairah. Beruntung kedua bayi kami dalam kondisi yang sehat." Monolog Garvin sebelum dia ikut terlelap sambil memeluk erat tubuh polos istrinya.

Ya, Zura terdeteksi hamil kembar. Beberapa waktu yang lalu, mereka memeriksakan kandungan Zura ke Rumah Sakit besar yang ada di kota kabupaten. Tidak heran, karena sejak awal kehamilan perut Zura yang memang terlihat lebih besar dari usianya. Dan betapa bahagianya pasangan itu setelah dokter menyatakan jika calon bayinya ada dua.

Pagi hari saat Garvin bangun biasanya Zura sudah rapi dan wangi. Tapi kali ini, Garvin mengernyit heran ketika sang istri masih bergelung dengan selimut tebalnya. Dua insan manusia ini sejak semalam masih dalam keadaan polos tanpa pakaian. Melihat itu, Garvin menyentuh sedikit tubuh sang istri dan membuat Garvin langsung terkejut.

"Sayang, badan kamu panas sekali." Ucap Garvin panik ketika rasa panas tubuh Zura menjalar saat disentuh olehnya. Bahkan istrinya itu nampak menggigil serta bergerak gelisah.

"Mass... Perutku sakit sekali..." Lirih Zura dengan meremas perut besarnya.

Garvin seketika bangun bergegas berpakaian kemudian dengan telaten dia memakaikan daster longgar pada istrinya itu.

Tidak sengaja, Garvin melihat ada darah mengalir disela-sela paha Zura.

"Sayang, Astagfirullah... Kamu kenapa?" Saat itu juga Zura sudah tidak sadarkan diri. Garvin kemudian menggendong Zura lalu berjalan cepat keluar kamar dan memanggil mama Kalynda.

"Mama... Tolong..." Teriak Garvin menggema di seluruh penjuru rumah. Bahkan bi Tatik ikut terlonjak kaget.

"Ada apa Garvin, pagi-pagi kamu sudah berisik, Zura kenapa itu?" Tanya mama Kalynda langsung heboh melihat sang menantu tergolek lemas.

"Ikut Garvin ke Rumah Sakit ma, Zura pingsan, badannya panas dan pendarahan." Ucapan Garvin membuat jantung calon nenek itu berdebar.

"Tunggu di mobil, mama akan segera siap-siap." Jawab mama Kalynda.

"Ada apa Nyah?" Tanya bik Tatik saat melihat majikannya panik.

"Zura pendarahan, bibi tolong siapkan baju ganti milik Zura dan juga beberapa perlengkapan. Kemungkinan kami akan menginap di Rumah Sakit."

"Baik nyonya." Jawab bik Tatik.

Semua bergerak sat set, tidak butuh waktu lama mama Kalynda sudah berada di dalam mobil.

Garvin menyetir mobil, sedangkan mama Kalynda menjaga menantunya di kursi penumpang dan melihat darah masih mengalir meskipun tidak terlalu deras. Sesampainya di Rumah Sakit, Garvin meminta untuk secepatnya istrinya ditangani.

"Tolong istri saya dokter." Pinta Garvin merasa frustasi dan sedih.

Setelah Zura masuk ke ruang tindakan, Garvin langsung terduduk lemas.

Sebelum renovasi

Setelah renovasi.

Kamar yang membuat Garvin dan Zura betah berada di sana.

Setelah menunggu cukup lama pintu UGD itu akhirnya terbuka bersamaan seorang dokter yang keluar dan menghampiri Garvin. Setelah menghela nafas dokter berkata, "Kondisi pasien bisa dibilang tidak baik, karena saat ini pasien..."

"Kenapa dengan istri saya dokter?" Sahut Garvin dengan tidak sabar.

"Maaf, apakah sebelumnya pasien sering mengeluh sakit saat datang bulan?"

Hening, Garvin tidak bisa menjawab karena dia sama sekali tidak tahu tentang Zura sebelum malam itu. Garvin memang sudah lama menaruh hati, tapi dia tidak pernah mencari tahu perihal Zura.

Sepertinya dokter sudah tahu, jika kondisi seperti ini kerap terjadi pada pasien yang sering ditanganinya.

"Jadi begini, ada tumor ganas yang bersarang di rahim pasien. Dan itu jelas tidak baik, karena saat ini pasien sedang mengandung. Akan banyak resiko jika mempertahankan kehamilan dengan kondisi tumor yang ikut membesar." Terang dokter.

Garvin terhuyung, sedangkan mama Kalynda sudah berurai air mata. Kebahagiaan yang baru mereka rasakan harus lenyap dengan kabar buruk ini.

"Lantas tindakan apa yang bisa membuat istri saya sembuh dokter?"

"Dengan berat hati saya katakan, jika ingin pasien sembuh harus dilakukan pengangkatan tumor dan itu artinya kehamilannya harus digugurkan juga."

"Astagfirullah, apa tidak bisa dipertahankan bayinya dokter?" Tanya Mama Kalynda.

"Jika menunggu bayi lahir baru kemudian dilakukan operasi pengangkatan tumor akan terjadi dua hal yang lebih buruk. Maaf, pasien bisa kehilangan nyawanya atau kedua bayinya juga kemungkinan tidak bisa bertahan."

"Ya Alloh, ujian apa ini. Apa yang harus hamba lakukan."

1
Patri Behel
Kecewa
Patri Behel
Buruk
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus dan sangat menarik
Erchapram: Terima kasih kakak.
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
kalo lu cerita ma garvin pasti dia bakalan nolong lu zura
𝐈𝐬𝐭𝐲
kok Zura bego bgt ya mau² saja, bukanya nolak atau pergi dri rumah🤦‍♀️
Erchapram
Terima kasih buat yang sudah support karya Othor, dengan memberikan like. Kalau boleh bantu subscribe dan beri ulasan bintang limanya. Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!